Vous êtes sur la page 1sur 24

LAPORAN KASUS

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Oleh : Fathia Rissa


Pembimbing : dr. Awie Darwizar, Sp.OG
Identitas pasien

Nama suami : Tn. O


Nama : Ny. R
Umur : 34 tahun
Umur : 29 tahun
Suku : Sunda
Suku : Sunda
Agama : Islam
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Security
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tegallega 02/08 Palasari,
Alamat : Tegallega 02/08 Palasari, Cipanas
Cipanas
Tanggal Masuk RS : 22/08/16 09.45 WIB
Bidan/ perawat primer yang merawat : bd. I
Cara Masuk Rumah Sakit : Unit Emergensi
Anamnesis

Keluhan Utama : Mual-Muntah Riwayat Penyakit Dahulu


terus-menerus Os mengaku memiliki riwayat
Riwayat Penyakit Sekarang : Os maag
mengaku hamil 2 bulan, Riwayat Penyakit Keluarga
mengeluh mual-muntah selama
3 minggu, 3 hari SMRS os Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-
mengaku tidak bisa makan ), Asma (-), Alergi (-).
karena selalu merasa ingin
muntah, os juga mengaku nyeri
ulu hati, sakit kepala, dan lemas.
Pp test hasil (+), USG (-).
Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali, saat usia 21 tahun dan
suami 25 tahun

Riwayat Menstruasi Riwayat Kehamilan, Persalinan dan


Umur Menarche : 14 th Nifas
G5P2A2 Hidup 2
Siklus Haid : 28 hari
Lama haid : 7 hari No Tgl. Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Keadaan
Tahun partus hamil persalinan persalinan kel/BB anak
Jumlah darah haid : 2x ganti
partus sekarang
pembalut / Hari 1 14 RS 9 bln Normal Bidan Tak 2600 Pr/hdp
Masalah haid : Septem
dismenorea (-), menoragia (-), ber
metroragia (-), PMS (-) 2009
2 18 Juni Bidan 10 Normal Bidan tak 2800 Lk/hdp
HPHT : 21-06-2016
2012 bln
TP : 28-03-2017 3 Abortus

4 Abortus
5 Hamil Sekarang
Riwayat Hamil Ini
Mual (+), muntah (+), perdarahan (-), Sakit Kepala (+), TTI (-) dan TTII (-)
Riwayat Ginekologi
Infertilitas (-), PMS (-), Mioma (-), Kanker Rahim (-)
Riwayat Keluarga Berencana
Metode KB terakhir yang dipakai : Suntik
Lama : 3 bulan
Komplikasi dari KB : tidak ada keluhan
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos mentis Mata
Jantung dan Paru
Keadaan umum : Sakit Sedang Konjungtiva anemis (-/-) Dispneu (-), orthopneu (-),
Tekanan Darah : 120/90 mmHg Sklera ikterik (-/-) takipneu (-), wheezing (-),
batuk darah (-), keringat
Nadi : 108 x / menit Pandangan kabur (-)
malam (-)
Respirasi : 20 x / menit Berkunang-kunang (-)
Nyeri dada (-),
Dada dan Axylla Ekstremitas Bawah
Suhu : Afebris
Mammae simetris (+) Tungkai simetris (+)
BB/TB : 47 kg / 150 cm Edema (-/-)
Puting susu menonjol (+)
Areola hiperpigmentasi (+)
Tumor (-/-)
Pengeluaran (-/-)
Pemeriksaan obstetri dan ginekologi

Obstetric Gynekologi
Abdomen Inspeksi : tidak dilakukan
Inspeksi Inspekulo : tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Palpasi
TFU : Belum teraba jelas
Auskultasi DJJ : Belum
terdengar
Pemeriksaan Dalam : tidak
dilakukan
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan HEMATOLOGI


Tanggal : 22-08-
Hemoglobin 13.6 (12-16) g/dL 2016
Jam : 10.00 WIB
Hematokrit 39.6 (37-47) %

Eritrosit 5.00 (4.2-5.4) 106 /L

Leukosit 6.9 (4.8-10.8) 103 /L

Trombosit 274 (150-450) 103 /L

MCV 79.2 (80-94) Fl

MCH 27.1 (27-31) Pg

MCHC 34.3 (33-37) g/dL


Pemeriksaan urin

Pemeriksaan Hasil Rujukan

Keton Negatif Negatif

Pemeriksaan
kehamilan
Pemeriksaan Hasil

Kehamilan Positif
Diagnosa

G5P2A2 gravida 8-9 minggu dengan


Hiperemesis Gravidarum
Tatalaksana

Informed consent
Observasi ku, ttv, pemfis
Cek lab rutin + pp test + keton urin
Infus D10% drip+ 1 ampul neurobion + 1 ampul
ondansetron
Injek ranitidin i.v 1 ampul jam 10.00
Kolab dengan dr.Sp.OG
Rencana USG
Analisa Masalah
Bagaimana diagnosis
pasien ini?
Kriteria Diagnosa HEG Pregnancy-Unique
Quantification of
Emesis/Nausea (PUQE) index

Gambar 1.
Pregnancy-Unique
Untuk menegakkan diagnosis hiperemesis Quantification of
gravidarun, didapatkan pada pasien: Emesis/Nausea
(PUQE) index. Total
Kehamilan usia 4-16 minggu score is sum of replies
Mual disertai muntah hebat dan berulang to each of the three
questions. Nausea
Kehilangan berat badan Score: Mild NVP = 6;
Lemas Moderate NVP = 7
12; Severe NVP = 13
Semua yang diminum atau dimakan
dimuntahkan kembali
Dapat disertai tanda dehidrasi ringan
sampai berat Gambar 2. Modified
Pregnancy-Unique
Pasien dengan hiperemesis gravidarum Quantification of
dapat dinilai tingkat keparahannya dengan Emesis/Nausea
menggunakan Pregnancy Unique (PUQE) index. Total
Quantification of Emesis and nausea (PUQE) score is sum of replies
skor. Dengan menggunakan PUQE index to each of the three
score dapat ditentukan apakah pasien ini
questions. Nausea
termasuk dalam HEG yang ringan, sedang
Score: Mild NVP = 6;
atau berat.
Moderate NVP = 7
12; Severe NVP = 13
Diagnosa HEG pada kasus
Os mengaku hamil 2 bulan, mengeluh
mual-muntah selama 3 minggu, 3 hari
Anamnesis SMRS os mengaku tidak bisa makan
karena selalu merasa ingin muntah, os
juga mengaku nyeri ulu hati, sakit
kepala, dan lemas

Pemeriksaan Takikardi: 108x/menit, Pp test hasil (+),


penurunan BB, mulut kering.
fisik

Pemeriksaan Pemeriksaan Keton (-), USG (-)


penunjang
Tanggapan
Penegakkan diagnosis pada pasien ini, tidak menggunakan pertanyaan
pada Pregnancy-Unique Quantification of Emesis/Nausea (PUQE) skor.
Jadi tidak dapat dinilai apakah pasien termasuk dalam hiperemesis
gravidarum ringan, sedang atau berat, sehingga penanganan yang
tepat tidak dapat dinilai.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan penurunan berat badan, tanda-tanda
dehidrasi seperti mulut kering, penurunan urin output, takikardi, CRT > 2
detik, turgor kulit menurun. Sedangkan pada pasien ini didapatkan mulut
kering, takikardi dan penurunan berat badan.
Pada pemeriksaan penunjang, pada teori didapatkan ketosis, gangguan
elektrolit (hipokalemia), alkalosis karena kehilangan asam hidroklorida.
Pemeriksaan USG untuk menilai ada tidaknya mola hidatidosa. Pada
kasus pasien ini tidak didapatkan keton yang positif. Pada pasien ini juga
tidak dilakukan pemeriksaan elektrolit, sehingga sulit menilai gangguan
elektrolit yang mungkin terjadi.
Faktor risiko pada pasien ini?

TEORI
KASUS : Os memiliki riwayat
Penyebab yang diduga termasuk maag
Human Chorionic Gonadotropin SARAN : Pada pasien
(HCG), estrogen, progesterone, sebaiknya dilakukan
leptin, placental growth hormone, pemeriksaan HCG dan USG
untuk menyingkirkan
prolactin, tiroksin, dan hormone kemungkinan dari mola
adrenokortikal. Faktor lain yang hidatidosa.
dapat meningkatkan risiko HEG Juga dapat dilakukan
termasuk hipertiroidisme, konsultasi dengan dokter
kehamilan mola sebelumnya, spesialis penyakit dalam untuk
diabetes, penyakit gastrointestinal, menyingkirkan adanya
kemungkinan penyakit
dan asma serta kelainan alergi gastrointestinal.
lainnya serta infeksi Helicobacter
pylori
Penatalaksanaan pada pasien ini?
TEORI
Pada tatalaksana Hiperesmesis Gravidarum, algoritma
penatalaksanaannya berdasarkan ringan/berat/sedangnya gejala. .
ACOG merekomendasikan 10 mg piridoksin ditambah 12,5 mg
doksilamin per oral setiap 8 jam sebagai terapi lini pertama yang aman
dan efektif.
Pemberian Ringer laktat atau NaCl secara intravena dapat dilakukan
untuk mengoreksi dehidrasi, ketonemia, defisit elektrolit dan
ketidakseimbangan asam-basa.
Penggunaan dekstrose bersamaan dengan kristaloid lain tidak
menunjukkan adanya manfaat. Thiamine 100 mg diberikan untuk
mencegah adanya Wernicke ensefalopati. Jika muntah terus-menerus
maka harus dilakukan rehidrasi dan dirawat inap. Antiemetik seperti
prometazin, proklorperazin, klorpromazin atau metoklopramid diberikan
secara parenteral. Pemakaian ondansetron tidak lebih baik dari
prometazin.
Algoritma tatalaksana hiperemesis
gravidarum
Terapi Farmakologi pada Mual-Muntah dalam Kehamilan

Agen Dosis

Terapi Primer

Vitamin B6 10 sampai 25 mg setiap 8 jam

Doksilamin 12,5 sampai 25 mg setiap 8 jam

Terapi Sekunder

Dimenhidrinate 50 sampai 100 mg setiap 4-6 jam

Difenhidramin 25 sampai 50 mg setiap 8 jam

Hidrokizine 50 mg setiap 4-6 jam

Meklizine 25 mg setiap 6 jam

Metoklopramide 10 mg setiap 6 jam

Ondansetron 4 sampai 8 mg setia[ 6 jam

Prometazin 12,4 sampai 25 mg setiap 4-6 jam

Terapi untuk mual-muntah yang tidak terkoreksi

Droperidol 1,25 sampai 2,5 mg intramuskular atau intravena

Metilprednisolon 16 mg setiap 8 jam untuk 3 hari, lalu lakukan tappering off selama 2
minggu.
Proklorperazin 5 sampai 10 mg setiap 6 jam

Trimetobenzamid 300 mg setiap 6-8 jam.


SARAN
KASUS Pada kasus ini, pasien terlihat sakit sedang dan
Pada kasus, pasien diberikan ingin terus-terusan muntah, pada anamnesis
penanganan berupa Infus D10% juga didapatkan bahwa sudah tiga hari ini
pasien terus-terusan memuntahkan apa yang
drip+ 1 ampul neurobion + 1 dimakannya, pada pasien ini terlihat adanya
ampul ondansetron dan Injek indikasi dehidrasi.
ranitidin i.v 1 ampul pada saat
masuk melalui unit emergensi. Karena itu penangan pada kasus ini belum
Pada saat pasien masuk ke unit tepat, karena alur yang tepat adalah
menangani dehidrasinya terlebih dahulu
emergensi, kondisi pasien dengan pemberian cairan elektrolit seperti RL
tampak sakit sedang. atau NaCl disertai dengan penghentian
pemberian makanan per oral selama 24-48
jam, lalu diberikan antiemetik seperti
metoclopramide, atau ondansetron intravena
atau promethazin intramuscular. Pemberian
infus dekstrosa (karena dapat menghentikan
pemecahan lemak), multivitamin, magnesium,
piridoksin, atau tiamin perlu dipertimbangkan.
Untuk pasien dengan defisiensi vitamin, tiamin
100 mg diberikan sebelum pemberian cairan
dekstrosa.
Prognosis pada pasien ini?

Teori : PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Dengan terapi yang benar,
Ad functionam : dubia ad bonam
kebanyakan perempuan yang
menderita HEG memiliki respon Ad sanationam : dubia ad bonam

yang baik dan dapat


dipulangkan ke rumah dengan
terapi antiemetik.
Daftar pustaka

Cunningham, dkk. 2014. Williams Obstetrics 24th Edition. New York: Mc Graw Hill
Education Medical
Herrell E.H. 2014. Nausea and Vomiting of Pregnancy. American Academy of Family
Physician. www.aafp.org/afp.
Gunawan K, dkk, 2011. Diagnosis dan Tata Laksana Hiperemesis Gravidarum.
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Vous aimerez peut-être aussi