Vous êtes sur la page 1sur 20

Peran Dokter

Kelompok B5
102009062 Teloe Apriwesa
102010331 Albertha Febriani Meta
102011108 Malaura Elfrida
1020112214 Maria Griselda
102011294 Kevin Rianto Putra
102011298 Thesa Christi Foreverin
102011400 Yehezkiel Edward
102011406 Elcha
Skenario 5
Seorang pasien berusia 62 tahun datang ke rumah sakit dengan
karsinoma kolon yang telah terminal. Pasien masih cukup sadar
berpendidikan cukup tinggi. Ia memahami benar posisi kesehatannya
dan keterbatasan kemampuan ilmu kedokteran saat ini. Ia juga
memiliki pengalaman pahit sewaktu kakaknya menjelang ajalnya
dirawat di ICU dengan peralatan bermacam-macam tampak sangat
menderita, dan alat-alat tersebut tampaknya hanya memperpanjang
penderitaannya saja. Oleh karena itu ia meminta kepada dokter apabila
ia mendekati ajalnya agar menerima terapi yang minimal saja (tanpa
antibiotika, tanpa peralatan ICU, dll), dan ia ingin mati dengan tenang
dan wajar. Namun ia tetap setuju apabila ia menerima obat-obatan
penghilang rasa sakit bila memang dibutuhkan.
Mind Map
Prosedur
tindakan
medis yang
sesuai
Hak dan
Kewajiban Prinsip
Dokter- Kedokteran
Pasien
Pasien usia 62 tahun
dengan karsinoma
kolon stadium lanjut
menolak pengobatan
Hubungan di ruang ICU namun Bioetik dan
Dokter- tidak menolak terapi hukum
Pasien kedokteran
obat anti nyeri

Euthanasia
Aktif
Pasif Informed
Hukum atau Consent
asas yang
berlaku
Karsinoma Kolon
Kanker pembagian sel yang tidak teratur menyerang jaringan
biologis lainnya langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi)
atau migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis)
Etiologi:
Kelainan kolon
Genetik
Konsumsi makanan rendah serat
Karsinoma Kolon
Klasifikasi menurut modifikasi DUKES:
A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis Stadium 1
B1 : kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
Stadium 2
B2 : kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria
C1 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak
1-4 buah Stadium 3
C2 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari
5 buah
D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan
Stadium 4
penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasi lagi
Karsinoma Kolon
Penatalaksanaan:
Pembedahan (Operasi) penanganan yang paling efektif dan cepat untuk
tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis
Penyinaran (Radioterapi) merusak daerah yang ditumbuhi tumor, merusak
genetic sehingga membunuh kanker
Kemotherapy memakai obat antikanker yang kuat, dapat masuk ke dalam
sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar
Prinsip Kedokteran
Autonomy
Beneficence
Non-maleficence
Justice
Prinsip Kedokteran
Autonomy
Konsep self governance, liberty rights, dan individual choices
Declaration of Lisbon dari World Medical Association : the rights to accept or
to refuse treatment after receiving adequate information
UU NO 23/1992 tentang kesehatan : memberikan hak kepada pasien untuk
memberikan persetujuan atas tindakan medis yang akan dilakukan
terhadapnya
Dasar dari informed consent
Hubungan Dokter-Pasien
Paternalistik dokter menentukan apa yang akan dilakukan
terhadap pasien berdasarkan prinsip beneficence
Kontraktual mengharuskan terjadinya pertukaran informasi dan
negosiasi sebelum terjadinya kesepakatan, namun juga memberikan
peluang kepada pasien untuk menyerahkan pengambilan
keputusannya kepada dokter
Fiduciary atas dasar niat baik dan kepercayaan Virtue based
(mengutamakan nilai-nilai keutamaan)
Hak Pasien
Hak dasar pasien rights to health care + rights to self determination
The World Medical Association Declaration of Lisbon on ther Rights
of the Patient :
hak memilih dokter secara bebas
hak dirawat dokter yang bebas dalam membuat keputusan klinis dan etis
hak untuk menerima atau menolak pengobatan setelah menerima informasi
yang adekuat
hak untuk dihormati kerahasiaan dirinya
hak untuk mati secara bermartabat
hak untuk menerima atau menolak dukungan spiritual dan moral
Hak Pasien
UU Kesehatan:
hak atas informasi
hak atas second opinion
hak untuk memberikan persetujuan atau menolak suatu tindakan medis
hak untuk kerahasiaan
hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan
hak untuk memperoleh ganti rugi apabila ia dirugikan akibat kesalahan tenaga
kesehatan
Kewajiban Pasien
Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Kewajiban Dokter
UU no 29 tahun 2004 :
Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien
Merujuk pasien apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga
setelah pasien tersebut meninggal dunia
Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya
Menambahkan ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran
Hak Dokter
Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
Informed Consent
Hukum persetujuan sepihak (pasien) atas layanan yang ditawarkan
pihak lain (dokter)
Elemen :
Threshold pemberi consent harus kompeten
Information disclosure (pengungkapan) & understanding (pemahaman)
Consent voluntariness (kesukarelaan, kebebasan) & authorization (persetujuan)
Proxy consent consent yang diberikan oleh orang yang bukan si pasien
itu sendiri
Syarat : pasien tidak mampu memberikan consent secara pribadi dan consent
tersebut harus mendekati apa yang sekiranya akan diberikan oleh pasien apabila ia
mampu memberikannya (baik buat pasien, bukan baik bagi orang banyak).
Informed Consent
Hak menolak terapi bersifat tidak absolut (dapat ditolak atau tidak
diterima oleh dokter) konflik moral dengan kewajiban
menghormati kehidupan, kewajiban untuk mencegah perbuatan yang
bersifat bunuh diri atau self inflicted, kewajiban melindungi pihak
ketiga dan integritas etis profesi dokter
Contextual circumstances dianggap sudah pikun, dianggap
memiliki mental yang lemah untuk dapat menerima kenyataan dan
dalam keadaan terminal tidak dianggap cakap
Informed Consent
Tidak berlakunya informed consent :
keadaan darurat medis
ancaman terhadap kesehatan masyarakat
pelepasan hak memberikan consent (waiver)
clinical privilege
pasien yang tidak kompeten memberikan consent.
Euthanasia
Euthanasia aktif & pasif
Euthanasia volunter & involunter
volunter ini penghentian tindakan pengobatan atau mempercepat
kematian atas permintaan sendiri
involunter pada pasien dalam keadaan tidak sadar yang tidak mungkin
untuk menyampaikan keinginannya famili pasien yang bertanggung jawab
atas penghentian bantuan pengobatan
Euthanasia menurut Hukum
Pasal 344 KUHP
Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang
disebutnya dengan nyata dan sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanya
dua belas tahun
Pasal 340 KUHP
Barang siapa yang dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu menghilangkan
jiwa orang lain, dihukum, karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan
hukuman mati atau penjara selama-lamanya seumur hidup atau penjara sementara
selama-lamanya dua puluh tahun
Pasal 359
Barang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang, dihukum penjara
selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun
Pasal 345
Barang siapa dengan sengaja menghasut orang lain untuk membunuh diri,
menolongnya dalam perbuatan itu, atau memberikan daya upaya itu jadi bunuh diri,
dihukum penjara selama-lamanya empat tahun penjara

Vous aimerez peut-être aussi