Vous êtes sur la page 1sur 69

EPIDEMIOLOGI

PENYAKIT GINGIVA
DAN PERIODONTAL
KELOMPOK B9
Nama anggota Kelompok :

Ayu Rafania Atikah 021211133019


Rizka Febriyanti 021211133020
Emanuel Damar 021211133021
Afifah Ulfa Anindya 021211133022
Rizky Devina 021211133023
Rahajeng Sitra F. 021211133024
Selvi diyah A. 021211133035
EPIDEMIOLOGI DENTAL :
Studi terhadap pola (distribusi ) dan dinamika
dari penyakit gigi pada manusia.
orang tertentu diserang oleh penyakit
variable-variabel
umur, jenis kelamin, kelompok ras/etnik
pekerjaan, karakteristik social
tempat tinggal, kerentanan (suspectibilitas)
keterpaparan (exposure)
Prevalensi Gingivitis

Anak-anak
Penelitian pada anak di Amerika dan Inggris
pada usia dibawah 5 tahun, tercatat sedikit
atau tidak adanya penderita inflamasi
gingival.
Menurut kriteria dari Pulsen dan Moller (1972)
ditemukan 25% penyebaran pada anak-anak
di Denmark.
Gingivitis awalnya ditemukan pada anak-
anak, tetapi gingivitis umum ditemukan pada
remaja dan prevalensi menurun pada usia
lanjut.
Penyebaran gingivitis antara usia sekolah pada
anak-anak di Amerika berkisar antara 40-60%
dalam berbagai survey nasional.
Gingivitis kronis telah ditemukan 80% pada anak
usia dibawah 12tahun dan mencapai 100% pada
umur 14tahun. (WHO 1978) Gingivitis paling banyak
ditemukan pada daerah lidah dan proksimal.
Gingivitis biasanya berhubungan dengan
penumpukan plak, namun Sutcliffe (1972)
menemukan bahwa meningkatnya keparahan
inflammasi tidak terkait dengan meningkatnya
penumpukan plak.
Remaja

Gingivitis sering terjadi pada usia remaja. Pada survey


national pertama kali yang dilakukan pada tahun
(1960-62) di Amerika memperlihatkan 85% pria dan
79% wanita terkena gingivitis.
Survey selanjutnya pada anak remaja yang sudah
terkena gingivitis di Amerika pada tahun (1985-86)
47% pria dan 39% wanita terlihat adanya bleeding on
probing. rongga mulut.
Brown et all (1989) menemukan Prevalensi gingivitis
menurun dari 54% (19-44 tahun) menjadi 44% (45-64
tahun) dan 36% pada umur 65 tahun. Pada
kebanyakan kasus gingivitis hanya terjadi pada
sebagian gigi saja.
Penelitian memperlihatkan pada populasi
Asian, perubahan dari gingivitis kronis ke
periodontitis kronis lebih tinggi dibandingkan
dengan Eropa.
Perbedaan tersebut dapat terjadi oleh
karena perbedaan oral hygiene dan level
sosial ekonomi.
Prevalensi Chronic Periodontitis

The prevalence of chronic periodontitis in the age


group 11-25 years is in the range : (Albandar &
Tinoco, 2002)
1 - 3% in West Europe
2 - 5 % in North America
4 - 8 % in South America
5 8 % in Asia
10 20 % in Africa
Prevalensi Chronic Periodontitis

Studies suggest that Race- ethnicity,


Gender, Sosioeconomic status are the
important risk indicators of chronic
periodontitis in adolescent and young
individuals. ( Vander, 2006 ; Lopez, 2001 ;
Albandar ,1997 ; Loe and Brown , 1991)
Albandrar et al. (1997) In National Survey of
US Adolescents, found that African
American had the highest prevalence of
chronic periodontitis (7,5 %) followed by
Hispanic (4,4 %) and Whites (1,2 %)
Prevalensi Chronic Periodontitis

Lopez et al. ( 2006) found that periodontitis


in Chilean adolescents was associated with
having parents who had low income and
fewer years of education.
There is also evidence that chronic
periodontitis in young subjects is assosiated
with smoking and diabetes. (Mullaly et al.
1999 ; Alwahdini and Linden, 2003 ; Novaes ,
1991 ; lalla, 2007 ; Silvestre, 2009)
Prevalensi Periodontitis Agresif

Perkiraan tingkat prevalensi periodontitis agresif


pada populasi di benua berbeda yaitu :
- 0,4 - 0,8% di Amerika Utara
- 0,1 - 0,5% di Eropa Barat
- 0,3 - 1% di Amerika Selatan
- 0,5 - 5% di Afrika
- 0,4 - 1% di Asia
Prevalensi periodontitis agresif dalam berbagai
kelompok ras-etnis yaitu 0,1-0,2% di Kaukasia, 1-3%
di Afrika dan Afrika-Amerika, 0,5 - 1% di Hispanik
dan Amerika Selatan dan 0,4-1% di Asia.
Prevalensi Localized
Aggressive Periodontitis (LAP)

Localized Aggressive Periodontitis paling banyak


pada periode pubertas dan pada usia 20 tahun.
Dilaporkan Perkiraan prevalensi pada beragam
populasi remaja berkisar dari 0,1% sampai 15%.
Kebanyakan laporan menunjukkan prevalensi
rendah yaitu 0,2%
Beberapa penelitian menemukan bahwa
prevalensi tertinggi pada laki-laki kulit hitam, diikuti
perempuan kulit hitam, perempuan kulit putih dan
laki-laki kulit putih.
Prevalensi
Prevalensi Generalized
Generalized
Aggressive
Aggressive Periodontitis
Periodontitis (GAP)

Generalized Aggressive Periodontitis


biasanya terjadi pada usia dibawah 30
tahun.
Survey nasional AS terhadap remaja
usia 14-17 tahun melaporkan bahwa
0,13% terserang GAP. Selain itu juga,
orang kulit hitam mempunyai resiko
terjangkit lebih tinggi dibandingkan
orang kulit putih, dan remaja laki-laki
juga mempunyai resiko lebih tinggi dari
INDEKS EPIDEMIOLOGI

Mengkuantifikasi kondisi klinis dengan


skala tertentu
Mempermudah memperbandingkan
masing-masing anggota populasi yang
diperiksa dengan criteria dan metode
yang sama
Mengestimasi secara relative
prevalensi/kondisi klinis (lebih rendah dari
keadaan klinis).
Indeks Epidemiologi yang Baik :

Mudah digunakan
Dapat digunakan oleh orang banyak
Menggambarkan kondisi klinis secara objektif
Mempunyai interprestasi yang jelas
Dapat dianalisa secara statistic
Mempunyai kaitan dengan penyakit spesifik yang
diperriksa
Plaque Gingival Periodontal
Indices indices indices
Simplified Oral Hygiene Index

Plaque Plaque index (P1l)


Indices

Turesky-Gilmore-Glickman
Modification of the Quingley Hein
Plaque Index
SIMPLEFIED ORAL HYGIENE INDEX
(OHI-S) (GREENE DAN VERMILLION)

indeks untuk melihat kebersihan mulut


hanya 6 gigi yang diperiksa (permukaan
fasial gigi-gigi yi :3,8,14,24 dan permukaan
lingual gigi-gigi : 19 dan 30)
skor 0 3
menggunakan kaca mulut dan sonde
SIMPLEFIED ORAL HYGIENE INDEX
(OHI-S) , terdiri dari dua komponen
utama yaitu :

Simplified Calculus Index (CI-S)

Oral Debris Index ( DI-S)


Kriteria Simplified Calculus Index (CI-S)

Tidak terdapat karang gigi


0
Terdapat karang gigi supragingiva yang
1 menutupi 1/3 gigi
Terdapat karang gigi supragingival yang
menutupi lebih dari 1/3 gigi tetapi tidak lebih dari
2 2/3 gigi atau terdapat bercak karang gigi
subgingival pada sekitar bagian servikal gigi atau
keduanya
Terdapat karang gigi supragingival yang
menutupi lebih dari 2/3 gigi atau terdapat
3 karang gigi subgingival pada daerah servikal
atau keduanya.
Kriteria Oral Debris Index ( DI-S)

0 = tidak terdapat debris / stain


1 = terdapat debris yang menutupi 1/3 gigi
atau terdapat ekstrintik stain tanpa debris
2 = terdapat debris yang menutupi lebih 1/3
gigi tetapi tidak lebih dari 2/3 gigi
3 = terdapat debris lebih dari 2/3 permukaan
gigi
Skor Total SIMPLEFIED ORAL HYGIENE
INDEX (OHI-S) , didapatkan dari
Penjumlahan DI-S dan CI-S

BAIK 0.0 1.2


SEDANG 1.3 3.0
BURUK 3.1 6.0
Indeks plak menurut modifikasi Turesky 26
Gilmore Glickman dari Quigley dan Hein

Penilaian indeks plak dilakukan pada seluruh


gigi pada bagian permukaan facial dan
lingual setelah pemberian disclosing
solution. Skor plak perorangan diperoleh dari
jumlah total dari nilai yang diperoleh dibagi
jumlah permukaan yang diperiksa, rentang
penilaian dari 0 sampai 5.

> molar ketiga tidak termasuk


27
28

Indeks untuk seluruh mulut ditentukan dengan


membagi total skor seimbang dengan jumlah
permukaan (maksimal 2 x 2 x 14 = 56
permukaan) diperiksa.
Rahang Nilai Nilai
Atas permukaan permukaan
bukal lingual 29
25 2 2
Rahang Nilai Nilai
22 1 3 Bawah Permukaan permukaan
21 3 2 bukal lingual

11 0 1 47 4 5
12 0 1 44 3 5
13 1 2 43 2 3
14 1 3 42 2 3

15 2 2 41 2 4

17 5 3 31 2 3

Total 15 18 32 0 2
33 0 2
34 0 0
Total 15 27
30
Skor total
Indeks =
Jumlah permukaan diperiksa

= ((15 + 18) + (15 + 27))


36
= 2,1

Jadi,Indeks untuk seluruh mulut 2,1

skor 0 atau 1 dianggap rendah


skor 2 atau lebih dianggap tinggi
Gingival Index (GI)

Gingival Bleeding Gingival Index


Indices

Modified Gingival Index


Gingival index

Gingival index (GI) digunakan untuk


menilai kondisi gingiva membedakan
antara kualitas gingiva (keparahan
lesi) , dan kuantitas dari lokasi yang
diamati
Pemeriksaan gingival index
menggunakan periodontal probe.
Gingival index

Gingival index menilai


keparahan gingivitis
berdasarkan
1. warna
2. konsistensi dan
3. perdarahan saat probing
Gigi yang diamati
1. Molar pertama kanan RA
2. Insisif kedua kanan RA
3. Premolar pertama kiri RA
4. Molar pertama kiri RB
5. Insisif kedua kiri RB
6. Premolar pertama kanan RB
Gingival index
Calculation

Gingival index for a spesific tooth


= AVERAGE (points for the 4 surfaces)
Gingival index for patient
= AVERAGE (gingival indices for all 6
teeth)
Modified Gingival index

MGI menambahkan dua perubahan dari


Gingival index, yaitu:
Penghapusan gingival probing untuk
menilai ada tidaknya perdarahan
Redefinisi sistem scoring
MGI mengukur 4 gingival unit per gigi (2
marginal, 2 papillary).
Cara Perhitungan Modified Gingival
39
index

MGI = jumlah nilai keseluruhan/4


Jumlah gigi yg diperiksa

Skor indeks Kondisi gingiva


gingiva
0,1 1,0 Inflamasi ringan
1,1 2,0 Inflamasi
2,1 3,0 sedang
Inflamasi berat
Skor Penilaian Modified
Gingival Index

Skor 1 :
Terdapat peradangan ringan yaitu ada sedikit
perubahan warna, ada sedikit perubahan tekstur
sebagian margin atau papila

Skor 2 :
Terdapat peradangan ringan yaitu ada sedikit
perubahan warna, terdapat perubahan tekstur pada
keseluruhan unit margin dan papilla gingiva.
Skor 3 :
Terdapat peradangan sedang yaitu
terlihat gingiva mengkilat, warna
kemerahan, ada edema, hipertrofi unit
margin atau papilla gingiva.

Skor 4 :
Terdapat peradangan berat yaitu terlihat
warna merah terang, edema, hipertrofi,
perdarahan spontan, dan ulserasi atau
kongesti.
Bleeding On Probing
Indeks ini digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pendarahan pada gingiva
pada bagian interproksimal dan pada
bagian bukal serta lingual dari setiap gigi

Bleeding +
Kalkulasi Bleeding -
BOP = Jumlah perdarahan x 100
Jumlah sisi yang diperiksa

Contoh : 71/124 x 100% = 57 %


Papillary Bleeding Index

Skor Deskripsi perdarahan setelah probing


0 Tidak ada perdarahan
1 Perdarahan berupa titik
2 Perdarahan berupa garis
3 Daerah interdental terisi darah berupa segi tiga
(triangle)
4 Perdarahan yang mengenang
Indices to Measure Periodontal
Destruction

Periodontal
Indices

Indices Used to Assess Treatment


Needs
Periodontal Index (PI) - Russel

Indices to
Measure
Periodontal
Destruction

Periodontal Disease Index ( PDI ) -


Ramford
Periodontal Index (PI) - Russel

Mengestimasi peny. Periodontal lebih


dalam
Ada/tidak
keradangan, poket dan fungsi
pengunyahan
Pengukuran aspek reversibel dan
irreversibel
SkorPI individu = menambahkan semua
skor setiap gigi dan membaginya dengan
jumlah gigi yang diperiksa.
SKOR DARI PERIODONTAL INDEX
(PI) :

0 = Negatif, tidak ada keradangan


1 = Gingivitis ringan, ada
keradangn pd gingival margin
tetapi belum mengelilingi gigi
2 = Gingivitis, keradangan
mengelilingi gigi, epithelial
attachment blm rusak
SKOR DARI PERIODONTAL INDEX
(PI) :

6 = gingivitis dg poket: 8 = Kerusakan yg lanjut


- epithelial attachment rusak - fungsi pengunyahan
- terbentuk poket hilang
- fungsi pengunyahan blm - gigi goyang
terganggu - drifting
- gigi masih cekat - gigi tdk nyaring
- tidak drifting - gigi tdk tertekan
masuk poket
Periodontal Disease Index (PDI) -
Ramford

Seperti Periodontal Index, PDI bertujuan untuk


Mengestimasi keberadaan dan keparahan
peny. Periodontal lebih dalam
Penilaian PDI dilakukan dengan
menggabungkan penilaian pada gingivitis
dan kedalaman sulcus pada enam gigi yang
terpilih (numbered 3 , 9, 12, 19, 25, 28 )
Kriteria pengukuran Gingivitis
pada Periodontal DISEASE INDEX
(PDI) :

0 Tidak ada tanda keradangan

1 Mild to moderate inflammatory changes not


extending around the tooth
2 Mild to moderatly severe gingivitis extending all
around the tooth
3 Severe gingivitis characterized by marked redness
swelling, tendency to bleed and ulceration
Gingival-Periodontal Index ( GPI )

Indices Used to Periodontal Treatment Need


Assess Treatment System (PTNS)
Needs

Community Periodontal Index of


Tratment Needs ( CPITN )
Gingival Periodontal Index (GPI)

Gingival Periodontal Indeks mengukur tiga komponen


Penyakit Periodontal :
Gingival status
Periodontal status
Materia alba, kalkulus dan overhanging restoration
secara kolektif.

Arcus maxillaris dan mandibular masing-masing


dibagi menjadi tiga segmen : the six anterior
teeth, the left posterior teeth, and the right
posterior teeth.
Kriteria Komponen Status gingiva
pada Gingival Periodontal Indeks :
PERIODONTAL TREATMENT
NEED SYSTEM ( PTNS)

PTNS merupakan suatu indeks yang mencoba


untuk menempatkan individu kedalam satu kelas
berdasarkan relatifitas prosedur perawatan
terhadap kebutuhan waktu. Hal ini bergantung
pada ada/tdknya :
Inflamasi pada Gingiva
Plak
Poket (5mm / lebih dalam) pada tiap
kuadran dari mulut.
Kriteria Periodontal Treatment
Need System ( PTNS)

Kalkulus dan/
Klasifikasi Kedalaman
Unit Plak dengan Inflamasi
PTNS Poket
overhangs

Kelas O Mulut tdk ada Tdk ada Tdk ada Normal


Kelas A Mulut Ada Tdk ada Ada < 5mm
Kelas B kuadran Ada Ada Ada < 5mm
Kelas C kuadran Ada Ada Ada > 5mm
Community Periodontal Index
for Treatment Needs (CPITN)

Indeks resmi yang digunakan oleh


WHO untuk mengukur kondisi jaringan
periodontal serta perkiraan akan
kebutuhan perawatannya

WHO Periodontal Examining Probe


PRINSIP KERJA CPITN

1. Menggunakan sonde khusus yang di


sebut WHO Periodontal Examining Probe
2. Terdapat sextan yang meliputi 6 sextan
3. Terdapat gigi indeks
4. Terdapat nilai (skor) untuk berbagai
tingkatan kondisi jaringan periodontal
5. Menentukan relasi skor tertinggi dengan
KKP (Kategori Kebutuhan Perawatan),
tenaga dan tipe pelayanan
SEXTAN

Untuk memperoleh penilaian CPITN dipergunakan


sextan yang meliputi enam region (Katz dkk,2000),
yaitu:
Sextan 1 : gigi 4, 5, 6, 7 ka RA
Sextan 2 : gigi 1, 2, 3 ki/ka RA
Sextan 3 : gigi 4, 5, 6, 7 ki RA
Sextan 4 : gigi 4, 5, 6, 7 ka RB
Sextan 5 : gigi 1, 2, 3 ka/ki RB
Sextan 6 : gigi 4, 5, 6, 7 ki RB
Indikator CPITN

Ada atau tidak adanya perdarahan


Kalkulus supra gingiva atau sub gingiva
Periodontal poket
Dangkal (4-5 mm)
Dalam (6 mm atau >)
CPITN SKOR 0

Tidak ada
poket atau
perdarahan
saat
penyondean
CPITN SKOR 1

Perdarahan
gingiva
pada saat
penyondean
CPITN SKOR 2

Kalkulus
supragingiva
atau
subgingiva
CPITN SKOR 3

Poket
sedalam
4-5 mm
CPITN SKOR 4

Poket 6
mm
atau
lebih
Rencana Perawatan
Tidak memerlukan perawatan
KODE 0

Memerlukan perbaikan perawatan gigi di rumah


KODE 1

Memerlukan perawatan skalling dan perbaikan


KODE 2 perawatan gigi dirumah

Memerlukan perawatan skalling dan perbaikan


KODE 3 perawatan gigi dirumah

Memerlukan perawatan yang lebih rumit misalnya


KODE 4 skalling, perbaikan perawatan gigi di rumah dan operasi

Vous aimerez peut-être aussi