Vous êtes sur la page 1sur 10

Antibitotik

Dwi Astuti (0961050129)


Dafrosa Bertila (1061050079)
1. Golongan Mikrolida
Eritromosin Mekanisme kerja :
Tujuan terapi : membunuh bakteri gram Berikatan dengan ribosom 50S dan
(+) menghambat translokasi kompleks + RNA
Contoh : c. Diptheriae, cl. Prefringens, L. peptida dari lokasi asam amino ke lokasi
Monocytogenes peptida tidak dapat diperpanjang.
Indikasi :
a. Infeksi saluran pernapasan Efek samping :
b. Infeksi telinga a. Gangguan saluran pencernaan (mual,
c. Infeksi mata muntah, nyeri epigastrium, diare)
d. Infeksi kulit b. Anafilaksis, nefritis interstitial
e. Infeksi saluran pencernaan c. Gangguan pendengaran
f. Infeksi lainnya (uretritis, GO, sifilis, d. Gangguan ginjal
difteri, osteomyelitis, protatis)
e. Hipersensitivitas
Kontra indikasi :
Hipersensitivitas atau alergi terhadap
eritromisin.
Interaksi obat :
a. Menunjukan SGOT (+) palsu pada Dosis :
penetapan dgn metode kolorimetri Dewasa : 250 mg tiap 6 jam
b. Meningkat toksisitas teofilin Anak-anak : 30-50 mg/kgBB sehari
c. Penggunaan dgn karbamazepin dpt dalam 3-4 dosis
meningkatkan kosentrasi karbamazepin
dalam darah
d. Penggunaan dgn warfarin dapat
memperpanjang waktu protombin
e. Penggunaan dgn methylprednisolon
dapat meningkatkan eliminasi
methylprednisolon
f. Penggunaan dgn egotamin tatrat dapat
meningkatkan toksisitas ergotamin
2. Golongan Aminoglikosid
Kanamisin Efek samping :
Tujuan terapi : menghambat sintesis a. Nefrotoksik
protein dari sel mikroba. b. Ototoksisitas
Contoh : E. Coli, Enterobacter, P. c. Syok
Aeruginosa, proteus, staphilococcus,
citrobacter. d. Defisiensi vit. K dan vit B
Indikasi : Interaksi obat :
a. Infeksi saluran pernapasan Dengan golongan penisilin, sefalosporin,
ampotericin B dan diuretik dapat meningkatkan
b. TB nefrotiksik dan efek ptensial dengan
c. GO neuromuscular blocking agent.
d. Infeksi saluran kemih Dosis :
Cara kerja : oral
Golongan aminoglikosida akan meningkat Dewasa : tablet 250 mg/ syrup 50 mg/ml
secara reversibel terhadap sub unit 30s Anak : 50 mg/kgBB sehari 4 kali
pada ribosom bakteri sehingga tidak terjadi pemberian
sintesa protein dan pertumbuhan bakteri.
3. Golongan Penisilin
Amoxicillin Efek samping :
Tujuan terapi : a) Reaksi hipersensitivitas
Membasmi bakteri gram (-) dan gram
(+)
Kontra indikasi :
Hipersensitivitas
Indikasi :
a. Infeksi saluran pernapasan Interaksi obat :
b. Infeksi saluran kemih a. Dengan probenesid dapat
c. Infeksi kulit dan telinga memperpanjangnlevel darah dari amoxicillin
b. Dengan allopurinol dapat meningkatkan
reaksi kulit
Mekanisme kerja:
Menghambat sintesis dinding sel, Dosis :
terhadap mikroba yang sensitif
penisilin akan menghasilkan efek BB > 20 kg = 250 500 mg tiap 8 jam
bakterisid. BB< 20 kg = 20 40 mg/kgBB tiap 8 jam
4. Golongan Sefalosporin
Sefotaksim
Efek samping :
Tujuan terapi
a. Reaksi hipersensitivitas
Membunuh bakteri gram (+) dan
b. Gangguan ginjal
gram (-)
c. Infeksi jamur
Indikasi :
Kontra indikasi :
a. ISK
Hipersensitivitas
b. Infeksi saluran pernapasan
Interaksi obat :
c. Meningitis
Pemberian dengan probenesid,
d. Endokarditis
aminoglikosida dapat menyebabkan
Mekanisme kerja : nefrotoksik
Menghambat reaksi dalam proses Dosis :
sintesis dinding sel mulai dari
1 g tiap 12 jam
proses dini sampai transpeptidase
5. Golongan Kuinolon
Efek samping :
Siprofloksasin a. Mual, muntah, diare
Tujuan terapi :
b. Anoreksia, dispepsia, disglikemia
Menghambat DNA girase, suatu enzim
yang menekan DNA bakteri menjadi c. Reaksi hipersensitivitas, hepatotoksisitas
superkoil
Kontra indikasi :
Indikasi :
a. Hipersensitivitas
a. ISK
b. Infeksi salruran pencernaan
b. Wanita hamil dan menyusui

c. Infeksi saluran pernapasan c. Anak < 12 tahun


d. Infeksi tulang dan sendi Interaksi obat :
Mekanisme kerja : a. Dengan antasida : mengganggu penyerapan siprofloksasin
Menghambat enzim DNA girase pada b. Dengan teofilin : dapat meningkatkan kadar teofilin dalam serum
kuman yang fungsinya mmenata
kromosom yang sangatpanjang menjadi c. Dengan anti koagulan : dapat memperpanjang waktu perdarahan
spiral
Dosis :
oral : 2 x 250 mg 500 mg / iv : 2 x 200 400 mg
6. Golongan Kloramfenikol

Tujuan terapi : Efek samping :


Mampu melawan spektrum a. Diskrasia darah
organisme yang luas b. Reaksi hipersensitivitas
Indikasi : Kontra indikasi :
a. Penyakit thypus dan parathypus a. Hipersensitivitas
b. Infeksi bakteri gram (-) b. Penyakit hati
meningitis c. Penyakit ginjal
Mekanisme kerja : Interaksi obat :
Berikatan dengan ribosom 50S dan Menghambat biotransformasi senyawa lain
menghambat peningkatan asam yang di metabolisme enzim mikrosoma
amino pada rantai polipeptida oleh Dosis :
enzim peptidil transferase
50 mg/kgBB, terbagi 3 4 dosis.
Efek samping :
7. Golongan Tetrasiklin a. Iritasi GIT
b. Reaksi hipersensitivitas, toksik dan iriatif
Tujuan terapi :
c. Anemia, trombositopenia
Obat pilihan untuk mengobati
beberapa infeksi yang disebabkan Kontra indikasi :
oleh organisme intraseluler.
a. Hipersensitivitas

Indikasi : b. Wanita hamil dan menyusui


a. Pneumonia c. Anak-anak usia sampai 8 tahun
b. Infeksi akibat ricketsiae Interaksi obat
c. ISK a. Dengan antasida dapat menyebabkan diare
d. Bronkitis b. Dengan antikoagulan dapat memperpanjang kerja,
pembekuan lambat
Mekanisme kerja : c. Dengan kontrasepsi oral dapat menurunkan efetivitas
Berikatan dengan ribosom 50S dan kontrasepsi oral
menghalangi masuknya kompleks + Dosis :
RNA , asam amino kelokasi asam
amino. dewasa : 250 500 mg tiap 6 jam
anak > 8 tahun : 25 50 mg/kgBB dibagi 4 dosis

Vous aimerez peut-être aussi