Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
All blunt TBI patients admitted to the intensive care unit (ICU) of an academic
Level I trauma center who had a parenchymal intracranial monitor able to
measure partial brain tissue oxygen tension (PbtO2).
ICP
Brain temperature MONITORED
Brain tissue oxygen (PbtO2)
Physiologic Monitors
Heart Rate
Monitored
Arterial line blood pressure
Continuosly
Arterial oxygen saturation
TATALAKSANA UMUM
a Identifikasi awal dan evakuasi hematoma
intra kranial traumatik
b Intubasi dan ventilasi
Dengan tekanan rendah untuk mempertahankan PaO2
antara 30-40 mmHg dan SaO2 >93%
c Sedasi
Dengan propofol selama 24 jam pertama diikuti dengan
sedasi dan analgetik menggunakan lorazepam, morfin,
Atau fentanyl
TATALAKSANA UMUM
d Bed rest dengan elevasi kepala >30
e Normotermia >35 C 37 C
f Euvolemia Infus Kristaloid Dasar
0,9 % normal saline, 20 mEq/L KCl
g Profilaksis antikonvulsan Phenytoin selama satu minggu
h Transfusi sel darah merah Jika Hb<7
TATALAKSANA HIPERTENSI INTRA KRANIAL
Effective
treatment
Berbahaya
bagi organ lain
Improved
fisiologi otak
OUTCOME BURUK
Intervensi Spesifik untuk PbtO2
TUNGGAL? KOMBINASI?
Penggunaan Intervensi Tunggal
1. Penggunaan narkotik/analgetik/sedative
(paling sering digunakan) sering
digunakan untuk mengontrol TIK
2. Pressore (phenylephrine, dopamin, norephinephrine)
Penggunaan yang berlebihan dapat mengeksaserbasi fungsi paru
Waktu koreksi PbtO2 paling singkat.
Digunakan terakhir kali setelah semua intervensi gagal