Vous êtes sur la page 1sur 12

Asuhan Keperawatan

Nyeri Akut
Kelompok 5
1. Fatmala Eva Noviyanti
2. Lailatul Maghfiroh
3. M. Syahrul Gunawan
4. Rizky Utomo Putri
5. Septiana Nikmah A
6. Vizi Pandhu Hardianti
Definisi

Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi


yang tidak menyenangkan dan meningkatkan
akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual
atau potensial. (Judith M. Wilkinson 2002).
Etiologi Nyeri
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan
akibat bedah atau cidera
Iskemik jaringan,
Spasmus Otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang
tak disadari atau tak terkendali, dan sering menimbulkan
rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada otot yang
kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketika otot
teregang berlebihan atau diam menahan beban pada posisi
yang tetap dalam waktu yang lama.
Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan
peningkatan tek anan lokal dan juga karena ada
pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya.
post operasi setelah dilakukan pembedahan
Patofisiologi
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka
terbentuklah zat-zat kimia seperti Bradikinin, serotonin
dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat tersebut
merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan
rangsangan tersebut akan dihantarkan ke hypothalamus
melalui saraf asenden. Sedangkan di korteks nyeri akan di
persiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain d
ihantarkan ke hypotalamus nyeri dapat menurunkan
stimulasi terhadap reseptor mekanin sensitive pada
termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau
mengalami nyeri (wahit chayatin,N.mubarak,2007)
Tanda dan Gejala
Gangguam tidur
Posisi menghindari nyeri
Gerakan meng hindari nyeri
Raut wajah kesakitan (menangis,merintih)
Perubahan nafsu makan
Tekanan darah meningkat
Nadi meningkat
Pernafasan meningkat
Depresi,frustasi
Faktor Resiko
Artisi nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan
dan hampir sebagian arti nyeri tersebut merupakan arti
yang negatif. Seperti membahayakan, merusak dan
lain-lain. Keadaan ini mempengaruhi oleh beberapa
faktor seperti : usia, jenis kelamin, latar belakang sosial
budaya, lingkungan dan pengalaman.
Persis nyeri, merupakan penilaian yang sangat
subyektif tempatnya pada konteks.
Toleransi nyeri, toleransi ini erat hubungannya dengan
intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi
kemampuan seseorang menahan nyeri
Pencegahan
Pola hidup sehat
Olahraga Teratur
Perbanyak minum air putih
Istirahat yg cukup
Pengkajian
Mengkaji perasaan klien
Menetapkan respon fisiologis klien terhadap
nyeri dan lokasi nyeri
Mengkaji keparahan dan kualitas nyeri
Lanjut
Pengkajian status nyeri dilakukan dengan pendekatan P,Q,R,S,T yaitu:
P (Provocate)
Faktor paliatif meliputi faktor pencetus nyeri,terasa setelah
kelelahan,udara dingin dan saat bergerak.
Q (Quality)
Kualitas nyeri meliputi nyeri seperti di tusuk-tusuk,dipukul-pukul
dan lain-lain.
R (Region)
Lokasi nyeri,meliputi byeri abdomen kuadran bawah,luka post
operasi,dan lain-lain.
S (Skala)
Skala nyeri ringan,sedang,berat atau sangat nyeri.
T (Time)
Waktu nyeri meliputi : kapan dirasakan,berapa lama, dan berakhir.
Diagnosa & Intervensi
Dx.1 Nyeri akut b.d cidera fisik
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,masalah
nyeri teratasi dengan kriteria hasil :
a. adanya penurunan intensitas nyeri
b. ketidaknayaman akibat nyeri berkurang
c. tidak menunjukan tanda-tanda fisik dan perilaku dalam nyeri akut
Intervensi :
1. Kaji nyeri
Rasional : mengetahui daerah nyeri,kualitas,kapan nyeri
dirasakan,faktor pencetus,berat ringannya nyeri yang dirasakan.
2. Ajarkan tekhnik relaksasi kepada pasien
Rasional : untuk mengajarkan pasien apa bila nyeri timbul
3. Berikan analgetik sesuai program
Rasional : untuk mengurangi rasa nyeri
4. Observasi TTV
Rasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien.

Vous aimerez peut-être aussi