Vous êtes sur la page 1sur 21

AUTOIMUN

DOSEN : Ibu Dr. Refdanita, Msi., Apt.

KELOMPOK 6
14334020 GLENDA APRILINEA
14334058 MIFTAHUNNUR
15334765 SHINTA RAMANI
16334710 TRIANISA NOVALINA
16334765 EHA TRI ASTUTI
17334725 YESSY CATRIN HUTAURUK
Definisi autoimun
Autoimunitas adalah respon
imun terhadap antigen jaringan
sendiri yang disebabkan oleh
mekanisme normalnya gagal
untuk mempertahankan self
tolerance sel B , sel T atau
keduanya.

Kegagalan pada toleransi


imunitas sendiri
Definisi autoimun
Penyakit Autoimun adalah kerusakan jaringan atauu gangguan fungsi
fisiologis yang ditimbulkan oleh respon autoimun.
Pada penyakit tertentu antibodi yang diproduksi oleh tubuh ditujukan
untuk melawan sel atau jaringan tubuh itu sendiri. Tipe antibodi ini
disebut autoantibodi dan
Penyakitnya disebut penyakit autoimun (autoimmune diseases).
Etiologi Autoimun

Teori tentang terjadinya penyakit autoimun :


- Reaksi silang dengan antigen bakteri
- Rangsangan molekul poliklonal
- Kegagalan autoregulasi
ETIOLOGI
1. Penghapusan Klonal, sel limfoid dihancurkan
2. Anergy Klonal, sel T atau sel B jadi tidak aktif, tidak dapat memperkuat
respon imun
3. Idio type network, antibodi mampu menetralkan antibodi (yang reaktif
terhadap diri sendiri) secara alami dalam tubuh.
Autoimmunity dan Autoimmune disease

Autoimmunity Autoimmune disease

Self reaktive limfosit dan Bergantung pada faktor genetik virus dan
antibodinya kurang hormon

Berpotensi reversibel Terjadinya kerusakan yang parah pada


jaringan
Insidennya lebih tinggi pada usia
menua Gejala klinis
Kejadiannya perlahan tapi fatal
Familiar clustering
Penyakit autoimun : bila reaksi autoimun
kerusakan jaringan patologik

Mekanisme kerusakan akibat :


1.Destruksi sel (Ab >< permukaan sel)
2.Pembentukan kompleks imun (Ag><Ab)
kerusakan jaringan sistemik
3.Reaksi imunologik selular Sel T sitotoksik
tersensensitasi rusak sel / jaringan (spesifik
organ)
Faktor-faktor yang berkontribusi pada
perkembangan penyakit autoimun
1. Genetik, yaitu haplotipe HLA tertentu meningkatkan risiko penyakit
autoimun.
2. Kelamin (gender), yaitu wanita lebih sering daripada pria.
3. Infeksi, yaitu virus Epstein-Barr, mikoplasma, streptokok, Klebsiella,
malaria, dll, berhubungan dengan beberapa penyakit autoimun;
4. Sifat autoantigen, yaitu enzim dan protein (heat shock protein) sering
sebagai antigen sasaran dan mungkin bereaksi silang dengan antigen
mikroba;
5. Obat-obatan, yaitu obat tertentu dapat menginduksi penyakit autoimun;
6. Umur, yaitu sebagian besar penyakit autoimun terjadi pada usia dewasa.
Klasifikasi Penyakit autoimun
1. Khas organ (organ specific) dengan pembentukan antibodi yang khas organ.
Contoh :
Thiroiditis, dengan auto-antibodi terhadap tiroid;
Diabetes Mellitus, dengan auto-antibodi terhadap pankreas
Sclerosis multiple, dengan auto-antibodi terhadap susunan saraf
Penyakit radang usus, dengan auto-antibodi terhadap usus.

2. Bukan khas organ (non-organ specific), dengan pembentukan auto antibodi melibatkan lebih dari
satu organ.
Contoh :
Systemic lupus erythemathosus (SLE), arthritis rheumatika, vaskulitis sistemik dan scleroderma,
dengan auto-antibodi terhadap berbagai organ.
Organ-specific autoimmune diseases
Neuromuscular system
Myasthenia gravis
Autoimmune polyneuritis
lemah otot
Multiple sclerosis
Experimental allergic encephalomyelitis
Skin
Pemphigus and other bullous diseases
Cardiopulmonary System
Rheumatic carditis
Goodpastures syndrome
Postcardiotomy syndrome (Dresslers syndrome)
Organ-specific autoimmune diseases

Endocrine system Hematopoietic system

Autoimmune (Hasimotos) thyroiditis Autoimmune haemolytic anemia


Hyperthyroidism (Graves disease; Paroxysmal cold hemoglobinuria
thyrotoxicosis)
Type I diabetes mellitus (insulin-
Autoimmune thrombocytopenia
dependent or juvenile diabetes) Autoimmune neutropenia
Insulin-resistant diabetes Pernicious anemia
Autoimmune adrenal insufficiency
(Addisons disease) Pure red cell anemia
Autoimmune oophritis Organ-
specific autoimmune diseases
PENYAKIT Autoimun dimediasi oleh
ANTIBODI DAN KOMPLEKS IMUN
Organ-spesifik penyakit autoimun
Autoimun hemolitikanemia
Autoimun trombositopenia
Myasthenia gravis
Penyakit Graves
GoodpastureSindrom paru paru dan ginjal
Sistemik penyakit autoimun
Lupus eritematosussistemik (SLE)
Penyakit yang disebabkan oleh autoimunitas atau reaksi terhadap antigen mikroba
Polyarteritis nodosa
PENYAKIT autoimun dimediasi oleh T SEL
Organ-spesifik penyakit autoimun
Tipe 1 diabetes mellitus
Multiple sclerosis penyakit sistem saraf yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang
Sistemik penyakit autoimun
Rheumatoid arthritis
Sistemik sclerosispenyakit jaringan ikat yang tidak diketahui penyebabnya ditandai oleh fibrosis
kulit & organ visceral serta kelainan mikrovaskuler
Sjogren syndrome
Penyakit yang disebabkan oleh autoimunitas atau reaksi terhadap antigen mikroba
Penyakit radang usus (penyakitCrohn, ulcerative colitis)
Inflamasi myopathiesgangguan endokrin, gangguan metabolik, infeksi otot atau inflamasi : obat-
obatan karena Mutasi dalam gen
Penyakit Antigen target Mekanisme Manifestasi
klinopatologi
Anemia hemolitik Protein membran Opsonisasi dan fagositosis Hemolisis, anemia
autoimun eritrosit (antigen eritrosit
golongan darah Rh)

Purpura Protein membran Opsonisasi dan fagositosis Perdarahan


trombositopenia platelet (gpIIb:integrin platelet
autoimun (idiopatik) IIIa)
Pemfigus vulgaris Protein pada hubungan Aktivasi protease Vesikel kulit (bula)
interseluler pada sel diperantarai antibodi,
epidermal (epidemal gangguan adhesi
cadherin) interseluler

Sindrom Goodpasture Protein non-kolagen pada Inflamasi yang Nefritis, perdarahan paru
membran dasar diperantarai komplemen
glomerulus ginjal dan dan reseptor Fc
alveolus paru
Penyakit Antigen target Mekanisme Manifestasi
klinopatologi

Demam Antigen dinding sel Inflamasi, aktivasi Artritis, miokarditis


reumatik streptokokus, antibodi makrofag
akut bereaksi silang dengan
antigen miokardium

Miastenia Reseptor asetilkolin Antibodi menghambat Kelemahan


gravis ikatan asetilkolin,
modulasi reseptor otot, paralisis

Penyakit Reseptor hormon TSH Stimulasi reseptor TSH Hipertiroidisme


diperantarai antibodi
Graves
Anemia Faktor intrinsik dari sel parietal Netralisasi faktor Eritropoesis abnormal,
pernisiosa gaster intrinsik, penurunan anemia
absorpsi vitamin B12
GEJALA DAN JENIS PENYAKIT AUTOIMUN
GANGGUAN JARINGAN YG TERKENA KONSEKWENSI
Anemia hemolitik autoimun Sel darah merah Anemia, menyebabkan
kepenatan, kelemahan, dan
sakit kepala ringan. Limpa
mungkin membesar. Anemia bisa
hebat dan bahkan fatal.

Bullous pemphigoid Kulit Lepuh besar, kelilingi oleh area


bengkak yang merah, terbentuk
di kulit. Gatal biasa.

Sindrom Goodpasture Paru-paru dan ginjal Gejala, seperti pendeknya nafas,


batuk darah, kepenatan,
bengkak, dan gatal, mungkin
berkembang.
Penyakit Graves Kelenjar Tiroid Gejala detak jantung cepat,
tidak tahan panas, tremor,
kehilangan berat, dan
kecemasan.

Multiple sclerosis Otak dan spinal cord Seluruh sel syaraf yang terkena
rusak. Akibatnya, sel tidak bisa
meneruskan sinyal syaraf seperti
biasanya. Gejala mungkin
termasuk kelemahan, sensasi
abnormal, kegamangan, masalah
dengan pandangan, kekejangan
otot, dan sukar menahan hajat.
Rheumatoid arthritis Sendi atau jaringan lain seperti Gejala demam, kepenatan, rasa
jaringan paru-paru, saraf, kulit sakit sendi, kekakuan sendi,
dan jantung merusak bentuk sendi,
pendeknya nafas, kehilangan
sensasi, kelemahan, bercak,
rasa sakit dada, dan bengkak di
bawah kulit.

Systemic lupus erythematosus Sendi, ginjal, kulit, paru-paru, Gejala anemia, seperti kepenatan,
(lupus) jantung, otak dan sel darah kelemahan, dan ringan-
headedness, mengacaukan ginjal,
paru-paru dan jantung, pendeknya
nafas, gatal, dan rasa sakit dada.

.
Terapi pada Autoimmune Diseases

Pharmacotherapy
Anti-inflammatories steroids or NSAIDS.
Other specific drugs for symptoms e.g. Insulin

Possible Immunotherapies
Block co-stimulation
Peptide vaccines. Inject peptides to block MHC and prevent self
peptides from binding.
Oral Tolerance. MBP ingested to induce tolerance.
Pengobatan Penyakit Autoimun

Obat anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan dan nyeri.


Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan menekan sistem
imun seperti prednison.
Obat imunosupresan untuk menghambat aktivitas sistem
kekebalan tubuh seperti azathioprine, chlorambucil,
cyclophosphamide, cyclosporine, mycophenolate, dan
methotrexateTerapi fisik untuk mendorong mobilitas.
Terapi sulih misalnya, suntikan insulin dalam kasus diabetes
melitus.
Operasi misalnya, untuk mengobati penyumbatan usus pada kasus
penyakit Crohn.
KESIMPULAN

Vous aimerez peut-être aussi