Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
H uman
Immunodeficiency
Virus
HIV dan AIDS...
HIV: Human Immunodeficiency Virus,
adalah virus menyerang dan bertahap
merusak sistem immunitas badan dan
berkembang menjadi AIDS.
Clients of fsw
IDU
20%
47%
Female sex
workers
7%
Partners of
high risk Prisoners
5% 9%
HIV sudah cukup tinggi!
Jumlah Kasus AIDS di Indonesia 10
Tahun Terakhir Berdasarkan Tahun Pelaporan
sd 31 Desember 2005
6000
5321
5000
4000
2000 1487
1171 1195
1000 607 826
154 198 258 352 345 316
44 255 219
42 60 94
0
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
AIDS Kumulatif
60
48.9
50
39.4
Persentase
40
30
20
10 4.8 5.5
0.1 1.2
0
Homosex Heterosex IDU Transfusi Perinatal Unknown
Faktor Risiko
1,800,000
Pemodelan Kumulatif ODHA Dengan Beberapa Cakupan Program s/d 2020
1,600,000
Intervensi Terbatas
1,400,000
40% Populasi Risti terjangkau program efektif pada 2010
1,200,000
80% Populasi Risti terjangkau program efektif pada 2010
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
0
1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020
Skenario cakupan program efektif 80% terhadap populasi kunci pada 2010:
1. Penggunaan kondom pada setiap hubungan seks berisiko menjadi 60%-70%
2. Penggunaan jarum suntik tidak steril diturunkan menjadi 35%-40%
12
KNS/2008
Peningkatan jumlah Kasus HIV yang dilaporkan
Patofisiologi & Patogenesis HIV / AIDS
Sistem kekebalan mempertahankan HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel T
helper dengan melekatkan dirinya pada protein
tubuh terhadap infeksi. CD4
sel Thelper sangat krusial karena ia Sekali ia berada di dalam, materi viral (jumlah
mengkoordinasi semua sistem virus dalam tubuh penderita) turunan yang
disebut RNA (ribonucleic acid)
kekebalan sel lainnya
Enzim Reverse
Transcriptase
Fase asymptomatic, dimana tidak ada gejala yang nampak, tetapi virus
tersebut tetap aktif.
AIDS, yang berarti kumpulan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV, adalah
fase akhir dan biasanya bercirikan suatu jumlah CD4 kurang dari 200.
Perjalanan Infeksi HIV dan
Komplikasi Umum
1000
900
800
CD4
700
600
CD4
500
400 Viral Load
300
Infeksi Opportunistik
200
100
0
0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bulan Tahun setelah infeksi HIV
PERJALANAN INFEKSI HIV
Mulai menular
Infeksi Meninggal
5-10 tahun
Initial infections
Asymptomatic carrier state
AIDS related complex (ARC)
AIDS
www.similima.com 24
Fase dan gejala AIDS
Fase 1 (0 5 Tahun terinfeksi)
Tanpa Gejala (asimtomatik)
The illnesses
become more
severe leading to an
AIDS diagnosis
Opportunistic Infections associated
with AIDS
Bacterial
Tuberculosis (TB)
Strep pneumonia
Viral
Kaposi Sarcoma
Herpes
Influenza (flu)
Opportunistic Infections associated
with AIDS
Parasitic
Pneumocystis carinii
Fungal
Candida
Cryptococcus
Leukoplakia Candidiasis Jamur (Oral )
43
TBC
Diagnosis
ELISA (Screening test for Specific Anti-
bodies)
Western blot (confirmatory test)
CD4 count> 500/ml: no evidence of
immuno suppression.
200-500/ml-Likely to develop
symptoms.
Count <200/ml present with symptoms
www.similima.com 44
Status HIV
Rapid test
Elisa
Western Blood
Jenis Tes
Mendeteksi antibodi
Antibodi HIV diproduksi begitu menginfeksi oleh
tubuh
Tes Elisa, tes sederhana/cepat dan tes konfirmasi
Mendeteksi virusnya
NAT dan PCR
Blood Detection Tests
Orasure
The only FDA approved HIV
antibody.
As accurate as blood
testing
Draws blood-derived fluids
from the gum tissue.
NOT A SALIVA TEST!
Tes HIV pada Bayi
Viral load pada usia 4 minggu dan 4 bulan
Obat antiretroviral
Pemeriksaan CD4
Blood products
Semen
Vaginal fluids
Breast Milk
Through Sex
Before Birth
During Birth
Postpartum
After the birth
Faktor terkait dengan penularan
dari Ibu ke Anak
1. Biologis
2. Sosio ekonomik
3. Kekerasan seksual
Adakah pengobatannya ?
ARV
Opportunistic
infection treatment
Supportive treatment
Manfaat ARV
Menurunkan angka kematian (42% ke 18%)
Menurunkan angka masuk rumah sakit
(terutama jika digunakan sebelum ada infeksi
oportunistik)
Meningkatkan kekebalan (CD4)
Menekan perkembangan HIV (Viral load
undetectable)
Meningkatkan kualitas hidup
Indikasi ART
Infeksi HIV Stadium IV, tanpa memandang jumlah CD4,
tanpa memandang jumlah limfosit total
Infeksi HIV Stadium III dengan jumlah CD4 < 350 /mm3,
tanpa memandang jumlah limfosit total
Infeksi HIV Stadium I dan II dengan jumlah CD4 <
200/mm3
dengan jumlah limfosit total < 1200 / mm3
Indinavir
Ritonavir
Saquinavir
Nelvinavir
1st LINE ARV FORMULARY
d4T NVP
3TC
AZT EFZ
ARV line I and II
ARV line I : AZT, d4T, 3TC, Nevirapine and
Efavirenz
ARV line II : Tenofovir, Emtricitabin, Aluvia
How to maintain in line I ?
Indikasi lini 2
Jika terjadi resistensi
Pemantauan resistensi VL. CD4, klinis
Jangan terlalu cepat pindah lini 2 namun juga
jangan terlambat pindah lini 2 (cross resistens)
Peningkatan penggunaan pemeriksaan viral load
untuk pemantauan hasil terapi
Perlu pemeriksaan viral load yang murah dan
mudah
Pemantauan Hasil Pengobatan
Gejala klinis
Pemeriksaan viral load
Hitung CD4
Ibu Hamil
Pemberian ARV utk kesehatan ibu dan
pencegahan penularan HIV pada bayi
Pemberian ARV tidak mempertimbangkan
CD4
Efavirenz sebaiknya dihindari
Makin lama menggunakan ARV makin besar
kesempatan menekan viral load
Kegagalan Terapi
Dinilai dari perkembangan penyakit
imunologis CD4
virologis viral-load.
bedakan dengan sindrom pemulihan kekebalan tubuh (IRIS)
viral load tidak selalu ada gunakan definisi klinis, bila mungkin
gunakan kriteria CD4
Tes resistensi obat rutin di Indonesia jarang dilakukan
Bila dipakai kriteria klinis dan/atau kriteria CD4 saja telah ada
mutasi yang resisten sebelumnya, dan menutup kemungkinan
penggunaan komponen NRTI dari rejimen alternatif, karena ada
resistensi silang dalam satu golongan obat (drug class cross-
resistance)
Penyebab kegagalan ART
Operasi caesar
Antiretrovirus Persalinan aman Susu formula, Ibu susu
antiretrovirus Antiretrovirus untuk
bayi
Pencegahan pada anak
Diberikan obat pencegahan ARV sampai
dibuktikan bayi tidak tertular
Diberikan obat pencegahan
kortimoksasol sampai dibuktikan bayi
tidak tertular
Terapi diberikan dini Perjalanan HIV pada anak
cepat, bila tdk terdiagnosis berisiko kematian
Permasalahan
Tidak ada bantuan susu formula / paket gizi untuk
ibu hamil atau odha.
100 % dari 48 kasus anak dengan HIV di Batam
tertular dari ibunya.
73 % dari 48 kasus anak dengan HIV di Batam
kelahirannya dibantu oleh bidan praktek swasta
40 % pasien HIV/AIDS dari gol. Kurang / tidak
mampu yang tidak memiliki jaminan kesehatan /
Jamkesmas untuk biaya berobat.
Tidak ada bantuan biaya perawatan bayi yang lahir
dari ibu hIV (+).
There are many possible HIV
Vaccine Approaches
Protein subunit
Synthetic peptide
Naked DNA
Inactivated Virus
Live-attenuated
Virus
Live-vectored Vaccine
infe ksi prime r defisiensi ringan defisiensi sedang defisiensi imun berat
VCT , PMTCT
preventive therapy (OIs, TB)
management of STIs and OIs
palliative care, nutritional support
antiretroviral therapy
p
community support services
spiritual support HIV/AIDS
food security n
r
Human Rights & Legal Support o
stigma & discrimination reduction
succession planning
e PLHA participation i
v t
e n
CARA MENCEGAH
PENULARAN HIV/AIDS
Abstinensi : Tidak melakukan hubungan seksual.
Be Faithful : saling setia kepada pasangan seksualnya.
Condom : kelompok berperi laku risiko tinggi dan orang dengan HIV/AIDS yang
masih berhubungan seksual aktif dianjurkan untuk selalu menggunakan kondom.
Dont share needles: Hindari penggunaan jarum suntik bekas, gunakan jarum suntik
steril.
97
Abstinence
A B
D
C
100
Protected Sex
102
AIDS tidak menular lewat
Bersentuhan, senggolan, salaman, berpelukan,
berciuman dengan penderita AIDS
Mengunakan peralatan makan bersama-sama
dengan penderita AIDS
Gigitan nyamuk
Terkena keringat, air mata, ludah penderita
AIDS
Berenang bersama-sama dengan penderita
AIDS
Berciuman
Penggunaan telepon
Berjabat tangan
bersama 105
Penggunaan toilet bersama Gigitan nyamuk/serangga