Vous êtes sur la page 1sur 6

Brain Dead

Abdul Muis,dr,Sp.S(K)
Definisi
Seseorang dengan brain-dead: tidak
ditemukannya bukti klinis adanya fungsi otak
( brain function) melalui pemeriksaan fisis. Hal
ini termasuk tidak adanya respon terhadap
nyeri dan hilangnya refleks-refleks nervi
kraniales. Refleks tersebut termasuk respon
pupil (fixed dilated pupil), refleks okulosefalik,
refleks kornea, hilangnya response terhadap
refleks tes kalori dan hilangnya napas spontan.
Beberapa pasien yang koma dapat pulih,dan
juga ada yang bisa dengan disfungsi
neurologis ireversibel yang berat namun tetap
adanya sejumlah fungsi otak paling bawah
seperti bernapas spontan, sekalipun telah
kehilangan fungsi kortikal otak dan batang
otak.
Penting membedakan antara brain death dan
kondisi mirip brain death seperti: overdosis
barbiturate, intoksikasi alkohol, overdosis
sedative, hipotermia, hipoglikemia, koma atau
status vegetatif kronik.
Dengan demikian, anencephaly, suatu
keadaan di mana tidak adanya otak paling
atas, tidak termasuk kategori brain
death,karena suatu keadaan ireversibel dan
tidak memerlukan tindakan resusitasi atau life
support.
Diagnosis brain death perlu hati-hati, agar
dapat memastikan bahwa kondisi tersebut
adalah ireversibel. Kriteria hukum(legal)
tentang brain death bervariasi, namun secara
umum di Amerika Serikat mereka
membutuhkan pemeriksaan neurologis oleh
dua dokter independen. Pemeriksaan harus
menunjukkan hilang komplit fungsi otak (brain
function), dan termasuk pemeriksaan EEG
dalam 24 jam 2 kali secara terpisah
menunjukkan isoelektrik (flat-line).

Vous aimerez peut-être aussi