Vous êtes sur la page 1sur 15

Asma adalah suatu keadaan dimana saluran napas

mengalami penyempitan karena hiperaktivitas


terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan, penyempitan ini bisa bersifat berulang
namun reversible, dan diantara episode
penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan
ventilasi yang lebih normal. (Kusuma, 2015)
Adanya kontraksi otot di sekitar bronkhus
sehingga terjadi penyempitan jalan
nafas.
Adanya pembengkakan membrane
bronkhus.
Terisinya bronkus oleh mokus yang
kental. (Rosyida, 2017)
1. Batuk
2. Hidung mampet
3. Peubahan dalam pola pernapasan
4. Susah tidur
5. Napas berat berbunyi ngik ngik
6. dipsnea
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot
polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas.
Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara.
Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga
terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang
alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk
sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar
dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi
dengan antigen spesifikasinya. (Akhbar, 2017)
Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan kulit
Elektrokasrdiografi
Scaning paru
Prinsip umum dalam pengobatan pada asma bronhiale :
Menghilangkan obstruksi jalan nafas.
Mengenal dan menghindari faktor yang dapat menimbulkan serangan asma.
Memberi penerangan kepada penderita atau keluarga dalam cara
pengobatan maupun penjelasan penyakit.
Penatalaksanaan asma dapat dibagi atas :
a. Pengobatan dengan obat-obatan. Seperti :
1) Beta agonist (beta adrenergik agent)
2) Methylxanlines (enphy bronkodilator)
3) Anti kolinergik (bronkodilator)
4) Kortikosteroid
5) Mast cell inhibitor (lewat inhalasi)
b. Tindakan yang spesifik tergantung dari penyakitnya, misalnya :
1) Oksigen 4-6 liter/menit.
2) Agonis B2 (salbutamol 5 mg atau veneteror 2,5 mg atau terbutalin 10
mg) inhalasi nabulezer dan pemberiannya dapat di ulang setiap 30 menit-1 jam.
Pemberian agonis B2 mg atau terbutalin 0,25 mg dalam larutan dextrose 5%
diberikan perlahan.
3) Aminofilin bolus IV 5-6 mg/kg BB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12
jam
4) Sedang menggunakan steroid oral atau dalam serangan sangat berat.
( Rosyida, 2017)
Pelajari cara penanganan pertama pada asma dan cara
menggunakan obat-obat asma (inhalasi).
Hindari faktor pemicu : kebersihan lantai rumah, debu debu, dll.
Kenali alergen yang akan muncul yang dapat menimbulkan asma.
(Kusuma, 2017)
TGL / JAM PENGELOMPOKAN DATA MASALAH KEMUNGKINAN PENYEBAB

2/2/2017 DS : Ketidak efektifan Akumulasi sekret


14:00 - Keluarga klien mengatakan pola nafas
sesak nafas sejak pukul 10:00 wib
- Klien mengeluh batuk dan pilek
dan lemas
DO :
- Terdengar buni whezing, ronchi
- TD : 140/80 mmHg
- RR : 34 X/mnt
- N : 92 X/mnt
- S : 37,9 C
- Terlihat retraki dada
- Pernapasan cuping hidung ada.
NO TGL / JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN / MASALAH KOLABORATI PARAF

2/2/2017 Ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan


14:00 wib akumulasi sekret yang ditandai dengan dipsnea
DIAGNOSA
TUJUAN &
TGL / JAM KEPERAWATAN/MASALAH RENCANA TINDAKAN RASIONAL PARAF
KRITERIA HASIL
KOLABORATIF
Ketidakefektifan pola Tujuan : 1. Observasi
nafas yang - Sesak a. RR a. Untuk memantau
berhubungan dengan klien perubahan RR
akumulasi sekret yang teratasi a. Pernapan klien
ditandai dengan dipsnea dalam cuping hidung b. Untuk memantau
waktu 1 x pernapasan
24 jam. cuping hidung
KH : kien.
- Pernapas 1. Nursing
an treatment
cuping a. Posisikan tidur
hidung : semi fowler. a. Meningkatkan
tidak rasa nyaman,
ada. meningkatkan
- RR : 16 dorongan pada
20 X/Mnt dua fragma
a. Fisioterapi dada sehingga
: perkusi dada meningkatkan
b. Fisioterapi dada : ekspansi dada
vibrasi dada dan ventilasi paru
b. Ketukan di dada
a. Ajarkan napas dapat
dalam melepaskan
sekresi
c. Meninkatkan
kecepatan dan
menghilangkan
1. Health eduction sekret
a. Memberikan d. Membuka jalan
pendidikan napas yang
tentang mengalami
penyakit asma perlengketan dan
membuat sputum
masuk ke dalam
saluran
pernapasan besar

1. Kolaborasi : a. Dengan
Pemakaian pendidikan
nebulizer penyakit asma
diharapkan klien
MASALAH
TGL / JAM TINDAKAN
KEP/KOLABORATIF
Ketidakefektifan pola 2 februari 1. Observasi
napas ybd akumulasi 2017 a. RR
sekret dd dyspnea 10. i b. Pernapan cuping hidung
b
1. Nursing treatment
a. Posisikan tidur semi fowler.
R : Klien mengatakan lebih
nyaman
a. Fisioterapi dada : perkusi dada.
R : Klien mengatakan sesak
berkurang.
a. Fisioterapi dada : vibrasi dada
R : Klien mengatakan sesak
berkurang.
a. Ajarkan napas dalam.
R : Klien mengatakan lebih
nyaman.
1. Health eduction
a. Memberikan pendidikan tentang
penyakit asma
1. Kolaborasi : Nebuliizer
a. Bisolvon 2x8 mg 20 tetes
b. Kombivent 2x3 mg
MASALAH
TGL / JAM PERKEMBANGAN PARAF
KEP/KOLABORATIF

Ketidakefektifan pola 2/2/207 S : Ny. R mengatakan sudah berkurang


nafas ybd akumulasi 17:00 sesaknya
sekret dd dyspnea O : RR : 20 x/mnt, tidak terlihat pernapasan
cuping hidung.
A : masalah teratasi
P : intervensi 1,2,3, dan 4 dihentikan.
Rosyida, novi. 2017. Makalah asma. URL :
https://www.academia.edu/7940343/MAKALAH_ASMA_

Sopiandi, yopi. 2017. Asma. URL : https://www.academia.edu/7191282/Makalah_asma

Syahroni, ahmad. 2017. Asma. URL : https://www.academia.edu/7271074/ASMA

AKHBAR, JERMS. 2017. Makalah asma.URL :


https://www.academia.edu/6352922/ASMA
Mubarak, wahid iqbal. 2009. Buku ajar kebutuhan dasar manusia dan teori aplikasi
dalam praktek. Jakarta: EGC
Saifudin. 2009. Fisiologi organ tubuh manusia. Jakarta: Salemba medika
Wikinson, judith M. 2007..Diagnosa keperawatan. Jakarta: EGC
NANDA internasional. 2009. Diagnosa keperawatan. Jakarta: EGC
Hidayat, A Aziz. 2009. Kebutuhan dasar manusia aplikasi konsep dan proses
keperawatan. Jakarta: salemba medika
Kusuma, H, dkk. 2015. Aplikasi askep berdasarkan diagnosis medis dan nanda.
Jogjakarta : Mediaction.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi