Vous êtes sur la page 1sur 90

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM

PENCERNAAN (GASTROINTESTINAL)

Oleh :
Faridah Aini, M.Kep., Sp. K.M.B.

October 31, 2017 Anfis - Farida


Pengantar
Saluran pencernaan makanan
merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap
oleh tubuh dengan jalan proses
penceranaan (pengunyahan,
menelan, dan pencampuran) dengan
enzim dan zat cair yang terbentang
dari mulut sampai anus

October 31, 2017 Anfis - Farida


Anatomi Fisiologis
Anatomi sistem pencernaan
Rongga Mulut Esofagus Gaster
Usus halus Colon Rektum anus .
Serta organ asesoris yang meliputi;
kelenjar saliva, hepar, pangkreas, dan
kandung empedu
Seluruh lapisan pencernaan terdiri dari
beberapa lapisan :
1. Lap. Mukosa : fungsi sekresi
2. Lap. Submukosa
3. Lap. Otot polos
4. Membran serosa
October 31, 2017 Anfis - Farida
October 31, 2017 Anfis - Farida
Organ Saluran Pencernaan
(Gastrointestinal)

A. Mulut
Mengunyah : pemecahan partikel
besar menjadi kecil
Kelenjar saliva
Sekresi mukus ke dalam mulut
Fungsi membasahi & melumas partikel
makanan sebelum di telan

Disekresi 3 kelenjar eksokrin


a. Parotis
b. Submandibularis
c. Sublingualis
Saliva
Mengandung enzim pencernaan
a. Lipase lingual : di sekresi kel. Ebner lidah
- Aktif di lambung, mencerna 30%
lemak makanan

b. Ptialin/amilase saliva ( di sekresi kel.


Saliva)
- Mencerna tepung, ph 6,7,
- Dihambat asam lambung
Kandungan saliva
Musin : bahan organik jika bercampur air
membentuk larutan kental ( viskous)
Mukus
Anorganik : Na, K, Cl, bokarbonat
1500 cc saliva / hari
99,5% air, 0,5% protein & elektrolit
Fungsi saliva

Memudahkan proses menelan


Membasahi mulut, membantu proses
bicara
Melarutkan molekul yang
merangsang reseptor kecap
Anti bakteri
Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)
B. Faring & esofagus
Tidak ikut serta dalam proses
pencernaan
Jalur masuk makanan & minuman ke
lambung
Motilitas segmen ini berkaitan dengan
proses menelan, karena
perangsangan reseptor dinding faring
oleh bolus.
C. Lambung
C. LAMBUNG / GASTER

Kantung muskuler terletak antara


esofagus & usus
Bagian korpus & fundus ( berdinding
tipis)
Sekresi mukus, asam HCL, proenzim
pepsinogen, faktor instrinsik ( castle)
C. Lambung

Bagian bawah lambung : antrum


mempunyai otot lebih tebal
Sekresi hormon gastrin
HCl lambung
Memecah partikel makanan
Membentuk larutan molekul yang
disebut KIMUS
Tidak mampu memecah protein &
lemak
Memusnahkan bakteri yang masuk
lambung ( tidak efektif 100%)
Fungsi lambung
Menyimpan , melarutkan & mencerna
parsial makanan yang masuk
lambung.
Meneruskan makanan ke usus untuk
di absorbsi secara maksimal
Produksi enzim pepsin : memecah
ikatan peptida
Sel mukosa lambung
D. Usus Halus
Interna Usus Halus
Usus Halus
Diameter 4 cm
Mulai dari lambung sampai usus
besar
Panjang 275 cm
3 segmen : duodenum, jejenum,
ileum
Mempunyai banyak lipatan/ vili
Fungsi usus halus

Absorbsi bahan makanan


Berlangsung terutama di duodenum &
jejenum
Absorbsi cairan elektrolit
Vilus (Vili)
Vilus
Pusat vilus berisi pembuluh limfe
yang buntu
Lakteal, kapiler merupakan cabang
arteriola serta bermuara ke venula
Setiap 5 hari diganti
Absorbsi usus halus
Karbohidrat
Hasil akhir pencernaan :
monosakarida ( glukosa,galaktosa,
fruktosa)

Transfort aktif
Tidak perlu insulin
Mukosa usus halus
Mukosa usus halus terdapat kelenjar
Brunner ( duodenum)
Hasilkan mukus
Melindungi mukosa duodenum dari
iritasi HCl & pepsin
Kelenjar intestinal/ crypte Lieberkuh
Produksi enzim, cairan isotonik
1. Mukosa
Mulai dari lambung
Mukosa : sel epitel : sekresi mukus &
hormon
Invaginasi jaringan epitel kedalamnya
membentuk kelenjar eksokrin
Kelenjar eksokrin : sekresi asam,
enzim, ion-ion kedalam lumen
Lamina Propia
Di bawah lapisan epitel
Jaringan ikat : dilalui pembuluh darah
kecil, serat saraf & saluran limfe

Lamina propria dipisahkan jaringan


ikat di bawahnya oleh suatu lapisan
tipis otot polos yaitu muskularis
mukosa
2. Sub Mukosa
Jaringan ikat kedua dibawahnya
Lapisan ini dilalui pembuluh darah &
limfe lebih besar, cabangnya
menembus lapisan mukosa diatas &
lapisan otot di bawahnya

Terdapat jala saraf disebut pleksus


sub mukosa ( meissner)
3. Muskularis Eksterna
Jaringan otot polos
Kontraksinya menimbulkan gaya
mendorong & memindahkan isi
saluran pencernaan
3. Muskularis Eksterna
Terdiri 2 lapisan
a. Otot sirkuler : sebelah dalam, tebal,
kelilingi lumen, jika kontraksi lumen
menyempit
b. Otot longitudinal : sebelah luar , lebih
tipis, bila kontraksi saluran pencernaan
memendek
3. Muskularis Eksterna
Diantara kedua otot polos terdapat
pleksus saraf lain yang lebih eksentif
yaitu:
a. Pleksus mienterikus (AUERBACH)
b. Pleksus sub mukosa
c. Pleksus mienterikus/ intramural
d. Neuron lain di Saluran pencernaan
membentuk sistem saraf enterik
4. Serosa
Selapis jaringan ikat , diliputi sel
gepeng , mengelilingi permukaan luar
saluran pencernaan
Sekresi cairan serosa, untuk
membasahi & mencegah gesekan
dengan organ lain
Lembar jaringan ikat tipis2
(Mesenterium), hubungkan serosa ke
dinding abdomen, menopang segmen
pencernaan ke rongga abdomen
Hati
Hati/Hepar
Organ yang paling besar didalam tubuh,
warnanya coklat dan beratnya 1500 gr
Letaknya dibagian atas dalam rongga
abdomen sebelah kanan bawah diafragma
(kuadran kanan atas/1) terlindungi oleh
kosta, sehingga dalam keadaan nrmal
tidak teraba
Hati menerima darah terogsigenasi dari
arteri hepatik dan darah yang tidak
terogsigenasi tetapi kaya akan nutrien dari
vena porta hepatik
October 31, 2017 Anfis - Farida
Fungsi Hati/Hepar
Sekresi
Metabolisme
Penyimpanan
Detoksifikasi
Membentuk dan menghancurkan sel
darah merah
Fungsi Hati/Hepar
Sekresi
Hati memproduksi empedu dibentuk
dalam sistem retikulo endotelium yang
dialirkan ke empedu yang berperan
dalam emulsifikasi dan absorbsi lemak
Menghasilkan enzim glikogenik yang
mengubah glukosa menjadi glikogen
Fungsi Hati/Hepar
Metabolisme
Hati berperan serta dalam mempertahankan
homeostasis gula darah
Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan
mengubahnya kembali menjadi glukosa jika
diperlukan tubuh
Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel
darah merah yang rusak hasinya urea dari asam
amino berlebih dan sisa nitrogen. Hati menerima
asam amino diubah menjadi ureum kemudian
dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin
Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein
Fungsi Hati/Hepar
Penyimpanan
Hati menyimpan glikogen, lemak,
vitamin A D E K, dan zat besi yang
disimpan sebagai feritin, yaitu suatu
protein yang mengandung zat besi dan
bisa dikeluarkan jika zat besi dibutuhkan
Mengubah zat makanan yang diabsorbsi
dari usus dan disimpan disuatu tempat
dalam tubuh, dikeluarkan sesuai
pemakaianya dalam jaringan
Fungsi Hati/Hepar
Detoksifikasi
Hati melakukan inaktivasi hormon dan
detoksifikasi toksin dan obat serta
mengfagositosis eritrosit dan zat asing yang
terdisintegrasi dalam darah
Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk
dieksresikan dalam empedu dan urin
Membentuk dan menghancurkan sel darah
merah selama 6 bulan masa kehidupan
fetus yang kemudian diambil alih oleh
sumsum tulang belakang
HATI

HATI
Kandung empedu

Kandung empedu
Kandung empedu
Kandung Empedu
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan
membran berotot, letaknya dalam sebuah lobus
disebelah permukaan bawah hati sampai pinggir
depan, panjang 8-12 cm berisi 60 cm3
Empedu yg dihasilkan sel-sel hati memasuki
kanalikuli empedu yang kemudian menjadi duktus
hepatik kanan dan kiri. Duktus hepatik menyatu
membentuk duktus hepatik komunis. Duktus
hepatis komunis bersama duktus pangkreas
bermuara diduodenum atau dialihkan untuk
penyimpanan ke kandung empedu

October 31, 2017 Anfis - Farida


Kandung Empedu
Empedu berwarna kuning kehijauan,
mengandung; Air 97%, garam
empedu 0,7%, pigmen empedu (
0,2%), kolesterol, garam anorganik,
as. Lemak, lesitin, fosatase alkalis
Fungsi memudahkan pencernaan &
absorbsi lemak
Aktikan lipase
Kandung Empedu
Pigmen empedu
Terdiri dari biliverdin. Pigmen ini merupakan hasil
penguraian hemoglobin yang dilepaskan dari sel
darah merah terintegrasi
Pigmen utamanya bilirubin yang memberikan warna
kuning pada urin dan feses
Warna kekuningan pada jaringan (Jaundice)
meru[akan akibat peningkatan kadar bilirubin darah
dan ini merupakan indikasi kerusakan hati,
peningkatan destruksi sel darah merah, atau
obstruksi duktus empedu oleh batu empedu

October 31, 2017 Anfis - Farida


Kandung Empedu
Garam empedu
Terbentuk dari asam empedu yang berikatan
dengan kolesterol dan asam amino
Setelah diekskresikan dalam usus garam tersebut
direabsorbsi dari ilium bagian bawah kembali ke hati
dan di daur ulang kembali sirkulasi enterohepatik
garam empedu
Fungsi garam empedu dalam usus halus;
Emulsifikasi lemak
Absorbsi lemak
Pengeluaran kolesterol dari tubuh

October 31, 2017 Anfis - Farida


Protein

Hasil akhir pencernaan protein : as.


Amino
Transort aktif
Lemak
Hasil akhir pemecahan lemak: asam
lemak bebas, gliserol, monogliserida
Pangkreas
Pangkreas adalah kelenjar terelongasi
berukuran besar dibalik kurvatura lambung
Kelenjar pangkreas merupakan
sekumpulan kelenjar yang terstruktur
sangat mirip dengan kelenjar ludah,
panjangnya sekitar 15 cm, lebar 5 cm,
mulai dari duodenum sampai ke limpa,
beratnya 60-90 gr, terbentang pada
vetebra lubalis I & II dibelakang lambung

October 31, 2017 Anfis - Farida


Fungsi Pangkreas
Fungsi eksokrin (asinar), membentuk getah
pangkreas yang berisi enzim-enzim pencernaan
dan larutan berarir yang mengandung ion
bikarbonat dalam konsentrasi tinggi
Fungsi endokrin (pulau langerhans), sekelompok
kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau
langerhans yang bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mengsekresikan insulin dan
glukagon yang langsung dialirkan ke dalam
peredaran darah dibawa ke jaringan tanpa
melewati duktus untuk membantu metabolisme
karbohidrat
October 31, 2017 Anfis - Farida
Hasil Sekresi Pangkreas
Enzim proteolitik pangkreas (protease);
tripsinogen, kimotripsin, karboksipeptidase
Lipase pangkreas, menghidrolisis lemak menjadi
asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi
oleh garam empedu
Amilase pankreas, menghidrolisis zat tepung yang
tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi
disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa)
Ribonuklease dan deoksiribonuklease, yang
menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok
pembentukan nukleotida

October 31, 2017 Anfis - Farida


Usus besar (Kolon)
Usus Besar
Panjang sekitar 1,5 M, lebar 5-6 cm
Lapisan-lapisan dari dalam keluar; selaput lendir,
lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, dan
jaringan ikat
Terdapat taenia coli dan apendiks epiplokia, tidak
memiliki vili, tidak memiliki lipatan-lipatan sirkuler
Katup ini tertutup dan akan terbuka untuk merespon
peristaltik usus sehingga kimus mengalir 15 ml
sekali masuk atau sekitar 500 ml/hari
Usus besar terdiri dari; caecum, colon asendens,
colon transfersum, colon desenden, colon sigmoid,
rectum, dan canalis ani serta spingter ani
Fungsi Usus besar
Menyerap air & elektrolit 80%-90% dari
makanan dan mengubah dari cairan menjadi
masa
Tempat tinggal sejumlah bakteri koli yang
mampu mencerna sejumlah kecil selulosa
dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi
tubuh
Memproduksi vitamin; K, ribovlafin dan
tiamin, serta berbagai gas
Penyiapan selulosa berupa hidrat arang
dalam tumbuhan, buah, dan sayuran hijau
RASA LAPAR
Rasa lapar dikontrol oleh Hipotalamus
Lateral
Hipotalamus menerima input rangsang
lapar dari berbagai macam rangsang,
seperti :
1. Pengosongan lambung
2. Menurunnya zat-zat gizi sepeti glukosa,
lemak dan asam amino (protein)
3. Respon dari sistem saraf lain, seperti
pusat emosi di otak
October 31, 2017 Anfis - Farida
Proses Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan terdiri dari 2 lap. Otot
polos utama yaitu lap. Longitudinal (luar)
& lap. Sirkular (dalam)
Kedua otot tersebut berfungsi untuk
mencampur dan menggerakkan makanan
Kedua otot tersebut memperlihatkan
adanya Depolarisasi Inheren
Jika Depolarisasi Inheren meningkat,
akan menimbulkan potensial aksi
sehingga terjadi kontraksi otot
October 31, 2017 Anfis - Farida
Proses Pencernaan Makanan

Kerja Hormon pencernaan


Hormon Gastrin di lambung merangsang
motilitas di lambung. Gastrin juga
merangsang pengeluaran HCl / asam
lambung
Hormon Sekretin dan Kolesistokinin
(CCK) merangsang motilitas di usus, tapi
menghambat motilitas di lambung

October 31, 2017 Anfis - Farida


Proses Pencernaan Makanan
Kerja Saraf pada Motilitas usus
Terdapat 2 sistem saraf intrinsik di usus :
Pleksus Mesenterikus
Terletak di antara lap. Otot2 polos
Eksitasi pleksus ini dapat meningkatkan
kontraksi otot di usus, sehingga peristaltik nya
meningkat
Dipersarafi oleh saraf simpatis (T8 & L3) &
parasimpatis (sakrum)
Saraf Simpatis : menghambat pelepasan
muatan pleksus
Saraf Parasimpatis : merangsang
pelepasan muatan pleksus, terutama pada
sebagian besar usus besar
October 31, 2017 Anfis - Farida
Proses Pencernaan Makanan
Pleksus Sub mukosa
Terletak di lap. Sub mukosa (di bawah otot
polos sirkular & di atas mukosa)
Eksitasi pleksus sub mukosa
mengakibatkan peningkatan fungsi
sekretorik saluran pencernaan
Kedua pleksus tersebut berespon terhadap
partikel-partikel makanan, iritan,
mikroorganisme, peregangan pada saluran
pencernaan

October 31, 2017 Anfis - Farida


Peran empedu terhadap pencernaan

Empedu dihasilkan di hati dan mengandung


garam empedu, air, sedikit kolesterol dan
bilirubin serta elektrolit
Empedu dikeluarkan dari kantung empedu
dengan rangsang dari CCK & sebagai
respon terhadap adanya lemak di usus
halus
Empedu berfungsi utk mengemulsikan
lemak dan memecahkan lemak menjadi
butiran kecil shg bisa dicerna
October 31, 2017 Anfis - Farida
Fungsi Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan berfungsi


menyediakan nutrient bagi kebutuhan sel
melalui proses ingesti, digesti, absorbsi
dan Transportasi, serta menyediakan
sarana eleminasi bagi makanan yang tidak
dapat di cerna melalui proses defekasi

October 31, 2017 Anfis - Farida


Proses Ingesti
Pada proses ingesti, makanan yang
berada di lingkungan masuk ke dalam
tubuh melalui pengunyahan yang
dilakukan oleh koordinasi otot rangka
dan sistem saraf sehingga makanan
menjadi lebih halus dan pada saat yang
sama makanan bercampur dengan saliva
yang disekresikan oleh kelenjar saliva
sehingga makanan menjadi licin dan
mudah ditelan
Waktu yang diperlukan 5-15 detik
October 31, 2017 Anfis - Farida
Proses Ingesti
Fungsi utama esofagus adalah menelan
Saat makanan ditelah terjadi kerjasama
antara otot-otot menelan yang dipersarafi
oleh saraf otonom , saraf kranial (melalui
NC. IX & X), dan saraf enterik melalui
plesus Auerbach sehingga terjadi
relaksasi temporer otot-otot
gastroesoparigeal dan grikoparingeal
Proses menelan berlangsung sebagian
disadari dan sebagian tidak disadari
October 31, 2017 Anfis - Farida
Proses Ingesti
Dalam keadaan normal esofagus
dilindungi oleh :
Suatu mukos yang disekresikan oleh tunika
mukosa
Kontraksi spingter gastroesoparingeal
sehingga mencegah refluk lambung.
Spingter ini akan membuka jika tersentuh

October 31, 2017 Anfis - Farida


Digesti
Digesti adalah Perubahan fisik dan kimia dari
makanan dengan menggunakan bantuan
enzim dan koenzim yang pengeluaranya
diatur oleh hormon dan saraf, sehingga
makanan menjadi molekul-molekul yang
mudah diabsorbsi ke dalam aliran darah
Contoh: hidrat arang menjadi monosakarida,
lemak menjadi asam lemak dan gliserol,
protein menjadi asam amino Chyme
Proses digesti ini dimulai dari mulut dan
terakhir di usus halus
Lama proses 1-4 jam (tergantung jenis
makananya)
October 31, 2017 Anfis - Farida
Digesti
Gaster berfungsi mencampur,mengaduk, dan
memecah molekul makanan menjadi partikel-
partikel kecil shg permukaan makanan yang
akan kontak dengan enzim selama proses
digesti menjadi lebih luas.
Gaster juga menghasilkan cairan 2-3 lt/hari yg
berisi elektrolit, air, mukus, asam hidrokloroid,
enzim pepsin dan lipase, serta faktor intrinsik.
Makanan yang sudah halus bercampur
dengan sekresi gaster kimus (chyme)
digesti ke usus halus
October 31, 2017 Anfis - Farida
Absorbsi
Absorbsi makanan dilakukan oleh Lapisan Mukosa
usus halus yg memiliki vilus berjonjot
Molekul-molekul zat makanan dari saluran
pencernaan akan diabsorbsi kedalam aliran darah
dan aliran limfe tergantung dari jenis makanannya
Lemak dan zat yang larut dalam lemak akan
diabsorbsi melalui proses difusi sederhana kedalam
aliran limfe
Monosakarida, asam amino, dan zat yang larut
dalam air diabsorbsi ke dalam aliran darah melalui
proses difusi difasilitasi dan transport aktif. Proses
ini terutama terjadi di usus halus
Mayoritas makanan diabsorbsi di usus halus,
kecuali alkohol & aspirin diabsorbsi di gaster

October 31, 2017 Anfis - Farida


Absorbsi
Sisa makanan yang tidak dapat dicerna
dikeluarkan dari tubuh melalui anus
Makanan yang masuk kedalam tubuh
dimetabolisme di dalam sel untuk
menghasilkan energi, membentuk jaringan,
hormon, enzim, dsb
Makanan bergerak dari saluran cerna bagian
atas sampai ke anus, karena adanya gerakan
peristaltik yang berasal dari kontraksi ritmis
dari usus yang diatur oleh sistem saraf
otonom dan saraf enterik

October 31, 2017 Anfis - Farida


Absorbsi

Sepanjang saluran cerna makanan


bercampur dengan sekresi saluran
cerna seperti mukus, elektrolit, cairan,
dan enzim

October 31, 2017 Anfis - Farida


Absorbsi
Colon merupakan bagian saluran pencernaan
yang berperan dalam absorbsi cairan dan
elektrolit
Cairan agar bergerak dari tekanan osmotik
rendah (pada lumen colon) ke tekanan tinggi
(pada epitel colon).
Jika terjadi gangguan absorbsi usus halus
akan mengakibatkan osmolalitas kimus pada
kolon lebih tinggi dari tekanan osmotik pada
epitel colon shg proses absorbsi air tdk terjadi
bahkan sebaliknya cairan akan tertarik ke
lumen usus tubuh kehilangan cairan
Transportasi
Zat makanan yang larut dalam air
pembuluh darah vena porta
hepar sel
Zat makanan larut dalam lemak +
lemak kapiler limfatik pembuluh
limfatik besar duktus thorasikus
vena subklavia sinistra/vena jugularis
interna sinistra vena kava
jantung arteri hepatika hepar
sel
October 31, 2017 Anfis - Farida
Transportasi
Untuk sampai ke sel dibutuhkan
hormon ;
Insulin : transportasi glukosa dan asam
amino melewati membran sel
Growth hormon (GH) : memfasilitasi
asam amino ke dalam cairan intrasel

October 31, 2017 Anfis - Farida


Transportasi

Proses transportasi dibutuhkan ;


Cardiac output yang adekuat
Pembuluh darah yang patent
Cairan tubuh yang adekuat
Hormon

October 31, 2017 Anfis - Farida


Penggunaan Zat Makanan
Jika kebutuhan energi meningkat,
sedangkan intake makanan tidak
adekuat maka akan terjadi pemecahan
sbb;
Glikogen glukosa (glikogenolisis)
Lipid gliserol glukosa
(glukoneogenesis)
Protein asam amino deaminasi
glukosa (glukoneogenesis)

October 31, 2017 Anfis - Farida


Aktifitas metabolisme hepar diatur oleh sistem
endokrin dan saraf
Hormon Asal Efek

Glukagon Sel pangkreas Glycogenolisis, Gluconeogenesis


Lipolisis

Insulin Sel pangkreas Glycogenesis, Lipogenesis

Epineprin - Medula Adrenal Glycogenolisis, Gluconeogenesis


norepineprin Lipolisis

Glukokortikoid Kortek adrenal Glycogenolisis, Gluconeogenesis


Lipolisis
ACTH Pituitari Anterior pengeluaran Hormon glukokortikoid

Growth Hormon Pituitari Anterior mobilisasi lemak, lipolisis

Tiroid Kelenjar toiroid Gluconeogenesis, Lipolisis


pengeluaran protein sebagai sumber
energi
October 31, 2017 Anfis - Farida
Enzim yang Mencerna Karbohidrat
Enzim Sumber Enzim Kerja Pencernaan

Ptilain (amilase Kelenjar saliva Zat pati destrin , maltosa, glukosa


saliva)

Amilase Pangkreas Zat pati destrin , maltosa, glukosa


Destrin maltosa, glukosa

Maltase Mukosa usus Maltos glukosa

Sukrosa Mukosa usus Sukrosa glukosa, fruktosa

Laktosa Mukosa usus Laktosa glukosa, galaktosa

October 31, 2017 Anfis - Farida


Enzim yang Mencerna Protein

Enzim Sumber Enzim Kerja Pencernaan

Pepsin Mukosa lambung Protein polipeptida

Tripsin Pangkreas Protein polipeptida, dipeptida,


asam amino

Aminopeptidase Mukosa usus Polipeptida dieptida, asam amino

Dipeptida Mukosa usus Dipeptida asam amimo

October 31, 2017 Anfis - Farida


Enzim yang Mencerna Lemak
(Trigliserida)
Enzim Sumber Enzim Kerja Pencernaan

Lipase faringeal Mukosa faring Trigliserida asam lemak,


digliserida, monosakarida

Steapsin Mukosa gaster Trigliserida asam lemak,


digliserida, monosakarida

Lipase Pangkreas Trigliserida asam lemak,


pangkreas digliserida, monosakarida

October 31, 2017 Anfis - Farida


Proses Eliminasi Produk Sisa
Penyerapan makanan masih terjadi di
bagian separuh atas kolon, terutama air &
elektrolit
Sekitar 75% feses / zat sisa berisi air, selain
itu feses mengandung bakteri yg mati, lemak
& bahan makanan yg tdk bisa dicerna
Produk sampingan dari bilirubin akan
menentukan warna feses
Defekasi merupakan proses kontraksi dari
rektum dan peregangan mekanis rektum
oleh feses
October 31, 2017 Anfis - Farida
Proses Eliminasi Produk Sisa
Distensi rektum secara relatif menimbulkan
kontraksi otot-ototnya dan merilekkan
spingter anal interna, yg biasanya tertutup
Spingter anal interna dikontrol oleh saraf
otonom dan eksterna dikontrol oleh kontrol
sadar kortek serebri
Selama defekasi spinter anal eksterna
secara volunter rilek, memungkinkan isi
kolon keluar
Secara normal spingter anal eksterna
dipertahankan oleh tonus otot
October 31, 2017 Anfis - Farida
Sekian
Dan
Terimakasih
October 31, 2017 Anfis - Farida

Vous aimerez peut-être aussi