Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Ni Komang Putri Laraswati
(H1A012031)
Pembimbing :
dr. Salim Said Thalib, Sp.P (K)
Identitas
Kepala
Bentuk dan ukuran : normal
Rambut : normal
Edema : (-)
Parese N. VII : (-)
Hiperpigmentasi : (-)
Nyeri tekan kepala : (-)
Pemeriksaan Fisik
Mata
Simetris
Alis normal
Exopthalmus : (-/-)
Retraksi kelopak mata : (-/-)
Lid Lag : (-/-)
Ptosis : (-/-)
Nystagmus : (-/-)
Strabismus : (-/-)
Edema palpebra : (-/-)
Konjungtiva : anemis (+/+), hiperemia (-/-)
Sclera : ikterus (-/-), hiperemia (-/-), pterygium (-/-).
Pupil : Rp +/+, isokor, bentuk bulat, 3 mm, miosis (-/-),
Kornea : normal
Lensa : normal, katarak (-/-)
Pergerakan bola mata : normal ke segala arah
Pemeriksaan Fisik
Telinga
Bentuk : normal, simetris antara kiri dan kanan.
Liang telinga (MAE): normal, sekret (-/-), serumen (-/-).
Nyeri tekan tragus : (-/-)
Peradangan : (-/-)
Pendengaran : kesan normal
Hidung
Simetris
Deviasi septum : (-/-)
Napas cuping hidung : (+)
Perdarahan : (-/-)
Sekret : (-/-)
Penciuman : kesan normal
Pemeriksaan Fisik
Mulut
Simetris
Bibir : sianosis (-), pucat (-), stomatitis angularis (-).
Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-).
Lidah : glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-), kemerahan di pinggir (-),lidah kotor (-).
Gigi geligi : dalam batas normal
Mukosa : normal
Leher
Simetris
Foss jugular : Tidak terdapat deviasi trakea
Otot SCM : aktif (+/+), hipertrofi (-)
Pembesaran KGB : (-)
Kaku kuduk : (-)
JVP : 5+2 cm (nromal)
Distensi Vena J. : (-)
Pembesaran tiroid : (-)
Pemeriksaan Fisik : Thorax
Inspeksi :
Bentuk dan ukuran dada kanan dan kiri simetris
Pergerakan dinding dada simetris antara dada kanan dan kiri
Permukaan dinding dada: ikterik (-), papula (-), petechiae (-),
purpura (-), ekimosis (-), scar (-), massa (-), spider naevi (-), ictus
cordis tidak tampak.
Penggunaan otot bantu napas: SCM aktif (+), hipertrofi SCM (-),
otot bantu napas abdomen aktif (-).
Tulangiga dan sela iga: pelebaran ICS (-), penyempitan ICS (-),
arah tulang iga normal.
Fossasupraklavikula dan infraklavikula cekung simetris, fossa
jugularis: deviasi trakea (-).
Tipepernapasan torako-abdominal dengan frekuensi napas 20
kali/menit.
Pemeriksaan Fisik
Palpasi :
Pergerakan dinding dada simetris antara dada kanan dan kiri
Posisi mediastinum: deviasi trakea (-), ictus cordis teraba di ICS V
linea aksilaris anterior sinistra, thrill (-)
Nyeri tekan (-), benjolan (-), krepitasi (-)
Vocal fremitus
Depan Belakang
N N N N
N N N N
N N N N
Pemeriksaan Fisik
Perkusi :
Densitas Paru
Depan Belakang
Vesikuler Rhonki
+ + + +
+ + + +
+ + + +
Wheezing
- -
- -
- -
Tes bisik: normal
Tes percakapan: bronkofoni (-)
Pemeriksaan Fisik : Abdomen
Inspeksi :
Distensi (-)
Umbilikus masuk merata
Permukaan kulit: tanda-tanda inflamasi (-), scar (-), massa (-), vena
kolateral (-), caput medusa (-).
Auskultasi :
Bising usus (+) normal, 8X/menit
Metallic sound (-)
Bising aorta (-)
Pemeriksaan Fisik
Perkusi :
Timpani (+) pada seluruh lapang abdomen
Nyeri ketok (-/-)
Tes undulasi (-)
Shifting dullness (-)
Palpasi
Nyeri Tekan
- + -
- - -
- - -
Massa (-)
Hepar tidak teraba.
Lien/Ren tidak teraba
Pemeriksaan Fisik
a. Planning Diagnostik
Sputum BTA S-P-S
Pemeriksaan biakan
HIV rapid
DL post transfusi
Planning
b. Planning Terapi
Medikamentosa
OAT kategori I fase lanjutan dilanjutkan
Injeksi Transamin 1 ampul/8 jam
Injeksi vitamin K 1 ampul/8 jam
Transfusi PRC 2 kolf/hari sampai Hb 10 g/dl
Injeksi Ceftriaxone 2 g/24 jam
Injeksi Ondansentron 1 ampul/8 jam (jika perlu)
Codein 3x20 mg
Non Medikamentosa
IVFD NaCl 16 tpm
Diet TKTP
MONITORING
Keluhan
Tanda vital
DL post transfusi
Efek samping OAT
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanactionam : Dubia ad Bonam
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Pendahuluan
Epidemologi
Dalam laporan WHO tahun 2013 diperkirakan terdapat 8.6
juta kasus TB pada tahun 2012 dimana 1.1 juta orang (13%)
di antaranya adalah pasien dengan HIV positif.
Etiologi
M. Tuberkulosis termasuk ke dalam famili
Mycobacteriaceae dan ordo
Actinomycetales.
M. tuberkulosis adalah bakteri aerobik
berbentuk basil, tidak membentuk spora,
tipis dengan ukuran 0,5 m sampai 3 m
bersifat tahan asam
tahan terhadap suhu rendah sehingga
dapat bertahan hidup dalam jangka
waktu lama pada suhu antara 4oC
sampai -70oC
kuman sangat peka terhadap panas,
sinar matahari dan sinar ultaraviolet
mati dalam waktu beberapa menit.
dalam dahak pada suhu antara 30-37oC
akan mati dalam waktu 1 minggu
kuman bersifat dormant
ETIOLOGI
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Tuberkulosis Parenkim Paru
Demam
Keringat pada malam hari
Penurunan berat badan.
Batuk bisa produktif atau tidak,
sputum dapat berupa mukoid,
mukopurulen, atau batuk darah.
Nyeri dada, yang melibatkan
subpleural
Dispnea
Tuberkulosis Endobronkial
Prinsip teratur dan diawasi secara langsung oleh PMOs ampai selesai pengobatan
terbagi dalam tahap awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan
Tahap awal: pengobatan diberikan setiap hari, secara efektif menurunkan jumlah
kuman yang ada dalam tubuh dan meminimalisir resisten pengobatan.
Pengobatan tahap awal pada semua pasien baru, diberikan selama 2 bulan,
Tahapan daya penularan menurun setelah pengobatan selama 2 minggu.
Tahap lanjutan: tahap yang penting untuk membunuh sisa kuman yang masih
ada dalam tubuh khususnya kuman persister sehingga pasien dapat sembuh dan
mencegah terjadinya kekambuhan, harus diberikan selama 4 bulan.
Pengobatan Tuberkulosis
DOSIS (MG/KG) DOSIS (MG/KG)
JENIS OAT SIFAT
HARIAN 3 X SEMINGGU
5 10
Isoniazid (H) Bakterisid (4-6) (8-12)
Max : 300 Max : 900
10 10
Rifampisin (R) Bakterisid (8-12) (8-12)
Max : 600 Max : 600
25 35
Pyrazinamide (Z) Bakterisid
(20-30) (30-40)
15
Steptomycin (S) Bakterisid -
(12-18)
15 30
Ethambutol (E) Bakteriostatik
(15-20) (20-35)
Pengobatan Tuberkulosis