Vous êtes sur la page 1sur 28

REFERAT

VERTIGO PERIFER

Oleh : Gatria Sonia (I11110056)


Pembimbing : dr. Kusbiantoro, Sp. S
KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RUMAH SAKIT TK.II KARTIKA HUSADA
PONTIANAK
2017
Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa
berputar mengelilingi pasien atau pasien serasa berputar
mengelilingi lingkungan sekitar. Vertigo tidak selalu sama
dengan dizziness.

Terdapat empat tipe dizziness yaitu vertigo,


lightheadedness, presyncope, dan disequilibrium.Yang
paling sering adalah vertigo yaitu sekitar 54% dari keluhan
dizziness yang dilaporkan pada primary care.2
TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat 3 sistem pengaturan keseimbangan tubuh:
1. SistemVestibular + 54%
(Aparatus vestibularis, Nervus Vestibularis, Vestibular Sentra)
2. Sistem Proprioseptik (gerakan, posisi, getaran)
3. Sistem Optik (penglihatan)
Sistem keseimbangan (Aparatus Vestibular) terdapat di rongga
telinga bagian dalam terdiri dari:

1. Canalis semicircularis anterior


2. Canalis semicircularis Posterior
3. Canalis semicircularis Lateris
4. Organ Otolith yaitu sacculus dan utriculus

terdapat pula cochlea menyerupai rumah siput yang berisi


cairan endolymfe.
Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam
telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing
atau ruang di sekelilingnya menjadi serasa 'berputar' ataupun
melayang.

Vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya memutar


merujuk pada sensasi berputar sehingga mengganggu rasa
keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan oleh gangguan pada
sistem keseimbangan.
prevalensi pada individu sebesar 7%.

20-30% populasi umum mengalami Dizzines dengan


keluhan Vertigo sebesar 54%.

Vertigo ditemukan lebih banyak pada wanita dari pada


laki-laki(2:1).
Keadaan Lingkungan : Mabuk darat, Mabuk laut

Obat-obatan, alkohol

Endapan kalsium dalam kanalis semisirkularis

Infeksi telinga luar dan tengah : Otitis Media dan Tumor

Infeksi telinga dalam, labirinitis, neuritis saraf otak

Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster

Trauma kepala

Tumor otak

Gangguan sistem peredaran darah, anemia, Transient ischemic attack


Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi :2
1. Vertigo Sentral diakibatkan oleh kelainan pada batang batang otak
atau cerebellum.
2. Vertigo Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau
nervus cranialis vestibulocochlear (N. VIII).
Perifer Sentral
Bangkitan vertigo Mendadak Lambat
Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan (+) (-)
kepala
Gejala otonom (++) (-)
Gangguan pendengaran (+) (-)
Vertigo Fisiologi:
Beberapa macam vertigo sesuai kejadiannya:

Vertigo Spontan : tanpa ransangan, atau penyakit meniere oleh


tekanan endolimfe yang tinggi.
Vertigo Posisi : perubahan posisi kepala, adanya rangsangan pada
kupula kanalis semisirkulari oleh debris atau kelainan servikal.
Vertigo Kalori : dirasakan pada saat pemeriksaan kalori.
Gejala Primer:
Rasa Pusing berputar-putar

Impulsion (sensasi berpindah, terdorong/diangkat)

Oscilopia (ilusi pergerakan dunia yg dirovokasi dengan

pergerakan kepala)

Ataxia (ketidakstabilan berjalan)

Gangguan pendengaran, tinnitus

Kadang disertai nigtagmus


Gejala Sekunder:
Mual
Gejala otonom
Kelelahan
Sakit kepala
Sensitivitas visual
Ketidakseimbangan cairan telinga dalam
Aparatus vestibularis

Pembengkakan rongga
endolimfatikus

Keseimbangan tubuh
(vestibuler) terganggu

Vertigo
Tinitus

Gejala primer: Gejala sekunder: Gangguan pola


Pusing berputar-putar Mual, Gejala otonom, tidur
Implusion, oscilopia, Kelelahan, Sakit kepala,
ataxia, tinnitus, Sensitivitas visual.
nigtagmus.
Beberapa teori yg berusaha menjelaskan kejadian
ketidakseimbangan tubuh:
1. Teori rangsang berlebihan (overstimulation)
2. Teori konflik sensorik
3. Teori neural mismatch
4. Teori otonomik
5. Teori neurohumoral
6. Teori sinap
Pemeriksaan Fisik :
1. Pemeriksaan Neurologik
2. Gait test :
Rombergs sign
Heel-to-toe walking test
Unterbergers stepping test
Past-pointing test (uji Tunjuk Barany)
3. Test FungsiVestibuler dengan
Dix-Hallpike manoeuver
4. Test hiperventilasi
5. Tes Kalori
6. Test Fungsi Pendengaran
7. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Px membran timpani u/ menemukan vesikel (herpes zoster
auticus, kolesteaatoma.
Hennebert sign
Valsava maneuver
Head impulses test
8. Pemeriksaan Cardiovascular
Pemeriksaan penunjang:
1. Test Audiometric.

2. Vestibular Testing.
3. Evaluasi Laboratorium : elektrolit, gula darah, fungsi
tyroid.
4. Evaluasi Radiologi : MRI
Sekitar 20-40% pasien dapat didiagnosis segera setelah
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis juga dapat
ditentukan berdasarkan komplek gejala yang terdapat pada
pasien.
Diagnosis Banding
Vertigo dengan tuli Vertigo tanpa tuli Vertigo dengan tanda intracranial

Mnires disease Vestibular neuritis Tumor Cerebellopontine angle


Labyrinthitis Benign positional vertigo Vertebrobasilar insufficiency dan
thromboembolism
Labyrinthine trauma Acute vestiblar dysfunction Tumor otak
Misalnya, epyndimoma atau
metastasis pada ventrikel keempat
Acoustic neuroma Medication induced vertigo Migraine
e.g aminoglycosides

Acute cochleo-vestibular Cervical spondylosis Multiple sklerosis


dysfunction
Syphilis (rare) Following flexion-extension Aura epileptic attack-terutama
injury temporal lobe epilepsy
Obat-obatan- misalnya, phenytoin,
barbiturate
Syringobulosa
Medikasi umum terapi vertigo:
a. Antihistamin (Betahistin, Dimenhidrinat, Benadryl)
b. Antagonis Kalsium (Cinnarizine/Stugeron,
Flunarizine/Sibelium)
c. Fenotiazine (Promethazine, Khlorpromazine)
d. Obat Simpatomimetik (Efedrin)
e. Obat Penenang Minor (Lorazepam, Diazepam)
f. Obat Anti Kholinergik (Skopolamin)
Terapi Fisik :
Kadang-kadang obat tidak banyak membantu, sehingga
perlu latihan fisik vestibular. Latihan bertujuan untuk
mengatasi gangguan vestibular, membiasakan atau
mengadaptasi diri terhadap gangguan keseimbangan.
Contoh Latihan:
1. Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata ditutup.
2. Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan rotasi, fleksi, ekstensi,
gerak miring).
3. Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka, kemudian
dengan mata tertutup.
4. Jalan di kamar atau ruangan dengan mata terbuka kemudian dengan
mata tertutup.
5. Berjalan tandem (kaki dalam posisi garis lurus, tumit kaki yang satu
menyentuh jari kaki lainnya dalam melangkah).
6. Jalan menaiki dan menuruni lereng.
7. Melirikkan mata kearah horizontal dan vertikal.
8. Melatih gerakan mata dengan mengikuti objek yang bergerak dan
juga memfiksasi pada objek yang diam.
Terapi Fisik Brand-Darrof
1. Ambil posisi duduk.
2. Arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan, kemudian
balik posisi duduk.
3. Arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi kiri. Masing-
masing gerakan lamanya sekitar satu menit, dapat dilakukan berulang
kali.
4. Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin lama makin bertambah.
1. Vertigo dapat disebabkan oleh keadaan lingkungan kita
berada, obat-obatan, endapan dalam kanalis semisirkularis,
infeksi telinga dalam, peradangan saraf vestibuler, trauma
kepala, tumor otak, gangguan system peredaran darah.

2. Pemeriksaan dan pengobatan vertigo harus sesuai dengan


keadaan serta keluhan pasien. Pilihan terapi dapat
menggunakan pengobatan simptomatik dan dapat pula
ditambah dengan terapi fisik dengan lama pengobatan yang
bervariasi.

Vous aimerez peut-être aussi