Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TRAUMA TAJAM
ABDOMEN
Pendahuluan
Luka tusuk : luka yang disebabkan oleh benda tajam seperti pisau,
paku dan benda tajam lainnya.
Biasanya pada luka tusuk, darah tidak keluar (keluar sedikit) kecuali
benda penusuknya dicabut.
Luka tusuk sangat berbahaya bila mengenai organ vital seperti paru,
jantung, ginjal maupun abdomen.
Perforasi Organ Abdomen
Perforasi gaster
Anatomi
Otot penyusun dinding depan
abdomen
Otot penyusun dinding
abdomen belakang
Fascia abdomen
Potongan longitudinal abdomen
bagian depan
Definisi Trauma Abdomen
Trauma : keadaan yang
disebabkan oleh luka
ataupun cedera
Trauma abdomen :
kerusakan terhadap struktur
yang terletak diantara
diafragma dan pelvis yang
diakibatkan oleh luka tumpul
atau yang menusuk
Trauma Tumpul Laserasi -
(Kontusio) Eviserasi
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Diagnostik
Syok hipovolemik
Peritonitis
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : Tn. RO
Umur : 20 tahun
Jk : Laki-laki
Agama : Protestan
Pekerjaan :-
No MR : 46 93 34
Anamnesis
Keluhan Utama : luka di perut kiri
RPS : pasien mengeluh luka di perut kiri atas
sejak 10 jam SMRS setelah ditusuk oleh
temannya. Luka disertai rasa nyeri. Riwayat
pingsan (-), mual (-), muntah (-), BAB berdarah (-
), BAK (+) dalam batas normal. Keluhan lain (-)
MOI : pasien ditusuk di perut oleh temannya
menggunakan benda tajam pada jam 2 pagi
(23/6/17), namun pasien tidak tau jenis benda
tajamnya. Awalnya pasien tidak sadar karena
tidak ada nyeri, ia tersadar ada luka ketika darah
meleleh dari perutnya yang luka.
(Pasien merupakan rujukan dari RS Leona)
Primary survey
A : bebas, paten
B : Spontan, RR : 25 x/menit
C : Tidak Stabil, TD : 90/50 mmHg, N :
126x/menit
D : CM GCS E4V5M6
E : tampak luka yang telah dijahit
sebanyak 2 jahitan pada regio
hipokondrium sinistra
Secondary survey
KU tampak sakit sedang
Kesadaran CM GCS :E4V5M6
Kepala : jejas (-), Normocephal
Mata : CA (+/+), pupil isokor, RCL/RCTL
(+/+)
Hidung : Rhinore (-), epistaksis (-),
terpasang NGT mengalir darah sebanyak
550 cc di dalam kantung urin
Leher : jejas (-)
Pulmo :
I : pengembangan dada simetris, retraksi (-)
P : Nyeri tekan (-), krepitasi (-)
P : sonor pada seluruh lapangan paru
A : vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing
(-/-)
Cor : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop(-)
Abdomen :
I : Datar, tampak luka 2 jahitan pada hipokondrium (S)
A : bising usus (+) kesan menurun
P : defens muskular (+)
P : timpani
Ekstremitas
Look : jejas (-)
Feel : CRT < 3 detik, akral dingin
Movement : dalam batas normal
Status Lokalis
Pemeriksaan Penunjang
23/6/17
Laboratorium Hasil Pemeriksaan Interpretasi
HGB (gr/dl) 11,1 Normal
RBC (106/ul) 4,29 Normal
HCT (%) 35,8 Normal
WBC (103/ul) 11,3 Meningkat
Trombosit (103/ul) 224 Normal
Assessment
O2 4 lpm
IVFD RL loading 500 cc
Pasang DC
Ceftriaxon 2 x 1 g IV
Ranitidin 2 x 50 mg IV
Ketorolac 3 x 30 mg IV
Pro cito laparotomi explorasi
Dilakukan laparotomy explorasi pada Tn
RO/20 thn tanggal 23 Juni 2017 pkl 15.00
WITA di Ruang Operasi RS Johanes
Kupang
Hasil operasi :
Ditemukan perforasi pada corpus gaster,
organ lain intak