Vous êtes sur la page 1sur 27

ANALISI KASUS CRF

DEFINISI
Gagal Ginjal Kronik adalah gangguan fungsi renal yang
progresif dan irreversible dimana keseimbangan tubuh gagal
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit menyebabkan uremia.
EPIDEMIOLOGI
2.622.000 orang telah menjalani pengobatan End-Stage Renal
Disease pada akhir tahun 2010, sebanyak 2.029.000 orang (77%)
diantaranya menjalani 2 pengobatan dialisis dan 593.000 orang (23%)
menjalani transplantasi ginjal.
pada tahun 2009, prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia
(daerah Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali) sekitar 12,5%, berarti
sekitar 18 juta orang dewasa di Indonesia menderita penyakit
ginjal kronik.
ETIOLOGI
Penyebab paling umum dari gagal ginjal kronik meliputi:
Glomerulonefritis
Pielonefritis
Hipoplasia konginetal
Penyakit ginjal polikistik
Diabetes militus
Hipertensi
Sistemik lupus
Amiloidosis
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala pada pasien Gagal Ginjal Kronik ini tergantung
tingkat keparahannya.
Kardiovaskular: hipertensi, gagal jantung kongestif, edema
pulmonary, perikarditis.
Dermatologi: pruritus, kulit kering, mudah lecet, perubahan
pada rambut (mudah patah, tipis, merah).
Gastrointestinal: anoreksia, mual, muntah, cegukan, nausea,
berat badan menurun, gastritis, diare, ulkus peptikum.
Neuromuskuler; perubahan tingkat kesadaran, tingkat
kemampuan konsentrasi, kejang, kedutan otot.
PATOFISIOLOGI
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan:
Menghilangkan penyebab utama
Mencegah kerusakan lebih lanjut
Mengembalikan fungsi ginjal secepat mungkin
Sasaran:
Meningkatkan output urine
Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Menghilangkan sampah metabolit
Meminimalkan kerusakan ginjal lebih lanjut
TATALAKSANA TERAPI
Terapi non farmakologi Farmakologi :
Non Farmakologi :
Pemakaian obat antihipertensi
Optimalisasi & pertahankan
keseimbangan cairan & garam yang bermanfaat
garam untuk memperkecil resiko
Diet tinggi kalori & rendah protein kardiovaskuler juga sangat
(20-40 gr/hr) penting untuk memperlambat
Kontol hipertensi diet rendah perburukan kerusakan nefron.
garam
Kontrol ketidakseimbangan elektrolit Intervensi lain utk membatasi
Dialisis & transplantasi ginjal progesifitas penyakit :
Olahraga teratur Terapi hiperlipidemia
Hindari stres Terapi anemia
Istirahat yang cukup
Mengurangi makanan yang berlemak
Banyak mengkonsumsi buah dan
sayur
SKENARIO

Tn. SN (57th, 56kg) masuk ke RS dengan keluhan mual dan


muntah. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan gagal ginjal kronik
yang terdiagnosis 2 bulan yang lalu. Saat ini pasien rutin
mengonsumsi Amlodipin 1x10 mg dan asam folat 1x1 tablet.
Tampak oedema di wajah.
ANALISIS SOAP
Subjektif:
57 thn, 56 kg
Mual muntah
Riwayat : hipertensi dan gagal ginjal kronik
Objektif

1. Tanda vital:
parameter tanggal
1/1/15 2/1/15 3/1/15
Tekanan darah 150/100 140/110 150/90
(mmHg)
Suhu tubuh (C) 36 36 36
Denyut nadi 80 80 80
(x/menit)
RR(x/menit) 20 20 20
2. laboratorium
parameter Nilai normal tanggal
1/1/15 3/1/15
Hemoglobin 13-17 g/dl 10,2
Hematokrit 40-54% 29,8
Leukosit 4000-10000/mm3 11800

Trombosit 150-400 ribu/mm3 271000

Gula darah acak 166


BUN 10-24 mg/dl 43,9
Kreatinin 0,1-1,5 mg/dl 5,05
Natrium 135-145 mEq/l 126,5
Kalium 3,5-5 mEq/l 3,11
Klorida 95-108 mEq/l 93,2
albumin 3,5-5,0 gr/l 2,9
GFR = (140-umur) x BB
72 x SCr
= (140-56) x 57 kg
72 x 5,05
= 4.648
363,6
= 12,78 ml/min end stage!!!
Assassement
Problem medik Subjektif/Objekt Terapi Analisis DRP
if
Mual dan Muntah Keluhan mual dan Ondansetron inj Ondansetron untuk mengatasi -
muntah 8mg/2 ml 2x1 mual muntah dan dapat
Ranitidin inj 50mg/2 meningkatkan ambang batas
ml 2x1 mual.
Ranitidin untuk mengatasi
gangguan GIT. Mencegah
terjadinya stress ulkus.
Hipertensi Riwayat penyakit Amlodipin 5 mg 1x1 Obat antihipertensi golongan
Bukan merupakan
hipertensi, TD CCB dihidropiridin untukterapi utama dapat
150/90, mengontrol tekanan darah.
dipakai dengan
kriteria tertentu.
Udem pada wajah Udem pada wajah Lasix inj 20mg/2ml Lasix berisi furosemid untuk Merupakan diuretik
1x1 (pagi) mengatasi udem pada wajah. kuat resiko efek
samping hipotensi.
Gagal ginjal BUN 43,9 Binapro 3x2 Binapro berisi asam amino
kronik Kreatinin 5,05 Infus albumin 20% yang dibutuhkan tubuh.
Natrium 126,5 100 ml Infus albumin ditambahkan
Albumin 2,9 supply albumin dalam darah.
Anemia Hemoglobin 10,2 Asam folat 1x1 Sebagai suplemen untuk
Hematokrit 29,8 mengatasi defisiensi folate
Leukosit 11.800
Trombosit
271.000
ANALISIS OBAT
N Nama obat Indikasi Parameter Mekanisme aksi Dosis ESO
o

1 Inj. Anti emetika Frekuensi 5HT3-receptor 2 x 8 mg/2ml Mudah


Ondansentro mual dan antagonist mengantuk,
n muntah Kepanasan,
berkurang Pusing ketika
berdiri, Mudah
lelah
2 Amlodipin Antihipertensi Tekanan Bekerja langsung 5mg - 10 mg/hari Merasa lelah atau
Gol CCB darah sebagai vasodilator pusng, mual,
arteri perifer yang pergelangan kaki
dapat menyebabkan membengkak
penurunan resistensi
vaskular serta
penurunan tekanan
darah

3 Asam folat Suplemen Hb naik Untuk sintesis 1 x 1mg/hari Sulit tidur,


vitamin nucleoprotein dan kesemutan, iritasi
pemeliharaan kulit, mual
eritropoiesis normal muntah
N Nama obat Indikasi Parameter Mekanisme aksi Dosis ESO
o
4 Inj. Ranitidin Ulkus peptikum Antagonis reseptor H 2 Lakukan adjusment Muntah, sakit
dose (penurunan kepala, sakit perut,
dosis) Maksimal 300 sulit menelan, urin
mg/hari keruh
5 Inj. Lasix 20 Diuretik Udem berkurang menghambat penyerapan tablet 40 mg dan hipokalemia
mg/2ml kembali zat natrium oleh ampul 20 mg/2 ml
sel tubulus ginjal

6 Binapro Suplemen asam suplement yang 1-3 sofcap 3 Hipotensi akut,


amino diperlukan untuk kali/hari takikardi, mual
menyusun protein yang dan muntah
dapat membentuk sel-sel
baru, memperbaiki
jaringan, menyelaraskan
enzim dan hormon serta
membentuk antibodi
yang dapat meningkatkan
daya tahan tubuh

7 Infus albumin Meningkatkan Konsentrasi Untuk memperbaiki dan Urtikaria, demam,


20 % 100 ml serum protein albumin mempertahankan volume haus, hipertensi,
darah tersirkulasi pada akikardi, bradikardi
keadaan dengan defisiensi
volume
Plan
Merekomendasikan untuk penggunaan terapi sesuai dengan obat yang sudah
diresepkan dokter:
Inj. Ondansentron :2 x 8 mg/2ml
Amlodipin :1 x 5 mg
Asam folat : 1 x 1 mg
Inj. Ranitidin : 2 x 50 mg/2ml
Inj. Lasix 20 mg/2ml : 1-0-0
Binapro :3x2
Infus albumin
Monitoring kadar kalium, hemoglobin, dan tekanan darah
Kombinasi amlodipine + ACEi (Lisinopril 2,5 mg 5 mg sebanyak 1 kali sehari )
Apabila kadar kalium turun karena penggunaan diuretik loop dapat diberi
suplemen ksr 600mg 2 kali sehari atau makanan yang tinggi kalium
Pasien megalami GGK stage 5 dan disarankan melakukan hemdialisis 2 kali
dalam seminggu.
KIE
Amlodipin diminum 1 jam sebelum makan
Asam folat, besi, vit b12, binapro diminum setelah
makan
Diet dan menghindari rokok
Memenuhi kebutuhan kalium dan asam folat
Pasien dianjurkan minum obat sesuai aturan pakai
secara teratur
Rajin mengontrol tekanan darah dan Kreatinin. Kadar
kalium dan fosfat pasien juga perlu diperhatikan
mengingat komplikasi ginjal yang tidak terbatas.
Monitong dan follow-up
GFR dan albuminuria harus dinilai minimal sekali per tahun.
Monitoring tekanan darah.
Monitoring kadar hemoglobin setelah pemberian asam folat
Monitoring kadar kalium
Ondansetron
Ranitidin
Infus albumin
Binapro
Terimakasih

Vous aimerez peut-être aussi