Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KELOMPOK 8 :
Kuat asam adalah istilah yang menjelaskan sejauh mana ionisasi suatu
asam Bronsted dalam air makin berat ionisasinya, makin banyak ion
hydrogen yang terbentuk, dan makin kuat asam itu. Kuat asam dinyatakan
oleh Ka atau pKa-nya.
Reaksi suatu asam lemah dengan air bersifat reversible.
Kesetimbangan terletak pada sisi persamaan, yang energinya lebih rendah.
Sifat struktur apa saja yang menstabilkan anion dibandingkan dengan asam
konjugasinya, akan menambah kuat asam dengan cara menggeser letak
kesetimbangan kea rah sisi H3O+ dan Anion (A-).
Faktor factor utama yang mempengaruhi
kestabilan dan mempengaruhi kuat asam
Keelektronegativan
Sebuah atom yang lebih elektronegatif mengikat electron
electron ikatan dengan lebih erat daripada atom yang kurang
elektronegatif. Dalam pembandingan anion, anion dengan atom
yang lebih elektronegatif yang mengemban muatan ionic
negative, biasanya merupakan anion yang lebih stabil. Oleh
karena itu, bila dimulai dari kiri ke kanan dalam daftar berkala,
akan dijumpai bahwa unsure unsure membentuk anion yang
makin stabil bahwa asam konjugasinya makin kuat.
Kuat basa (dari) basa konjugasinya justru terbalik. Anion
suatu asam yang sangat lemah merupakan basa yang sangat
kuat, sedangkan anion asam yang lebih kuat akan merupakan
basa yang lebih lemah.
Ukuran
Atom yang lebih besar mampu menyebar suatu muatan negatif
dengan baik daripada atom kecil. Penyebaran muatan akan menyebabkan
penstabilan. Jadi makin besar ukuran atom yang mengikat H dalam suatu
deret senyawa dalam grup mana saja dari Daftar Berkala, kestabilan anionny
akan bertambah, demikian pula kuat asamnya. Karena ukuran atom flour
yang kecil itu, HF merupakan asam yang lebih lemah daripada hydrogen
halide lain, meskipun flour lebih elektronegatif dibandingkan halogen lain.
Hibridisasi
Bertambahnya karakter s orbital hibrida dari karbon dalam deret sp3 2
sp berarti bertambahnya keelektronegativan karbon tersebut, dan dengan
demikian bertambahnya polaritas ikatan CH dan bertambahnya kuat asam.
Keelektronegativan yang lebih besar dari atom yang mengikat H juga akan
menambah kestabilan anion dan dengan demikian keasaman senyawa.
Karena alas an alas an ini, maka suatu proton alkunil lebih bersifat asam
daripada proton alkenil, yang selanjutnya juga lebih bersifat asam daripada
proton sebuah alkan. Asam terkuat dalam satu deret akan menghasilkan
anion yang bersifat basa terlemah.
Efek induktif
Sebagai asam, asam klorooasetat jauh lebih kuat
daripada asam asetat. Keasaman yang diperbesar ini
timbul dari efek induktif klor yang elektronegatif itu.
Dalam asam karboksilat yang takterionkan, CI yang
menarik- electron mengurangi rapatan electron dari
karbon . Akibatnya ialah struktur berenergi tinggi
karena muatan muatan positif berdekatan.
Namun dengan adanya klor akan mengurangi energy anion. Dalam
hal ini, muatan negative gugus karboksilat sebagian tersebar oleh muatan + di
dekat anionnya.
Pengaruh arah induktif pada kuat asam akan berubah dengan banyaknya
atom yang berada antara gugus karboksil dan gugus elektronegatif itu. Asam 2-
klorobutanoat cukup lebih kuat dari pada asam butanoat senidri; namun asam 4-
klorobutanoat mempunyai harga pKa yang mendekati harga pKa asam
taktersubtitusi.
Stabilisasi resonansi
Alcohol, fenol, dan asam karboksilat ketiganya
mengandung gugus OH. Meskipun demikian ketiga kelas
senyawa ini beranekaragam secara dramatis dalam hal kuat
asamnya. Perbedaan ini dapat disebabkan langsung oleh adanya
( atau tak adanya) stabilisasi resonansi anion, relatif terhadap
asam konjugasinya. Dalam hal alcohol, anionnya tidak
terstabilkan oleh resonansi. Muatan negative suatu ion alkoksida
tinggal seluruhnya pada oksigen dan tidak didelokalisasikan.
Pada ujung lain dari skala terdapat asam karboksilat. Muatan
negatif ion karboksilat dibagi secara sama oleh dua atom
oksigen yang elektronegatif itu. Fenol terletak di tengah, antara
asam karboksilat dan alkohol dalam hal keasaman. Oksigen
suatu ion fenoksida berdekatan dengan cincin aromatic dan
muatan negatif itu sebagian terdelokalisasikan oleh awan pi
aromatik.
Solvasi
Solvasi anion dapat memainkan peranan utama dalam keasaman
suatu senyawa. Dengan berasosiasi dengan sebuah anion, molekul-
molekul pelarut menstabilkan anion dengan cara membantu penyebaran
muatan negatif dengan cara antaraksi dipol-dipol. Setiap faktor yang
menambah derajat solvasidari anion itu akan menambah keasaman
senyawa itu dalam. Misalnya air mempunyai kemampuan yang lebih
besar untuk mensolvasi ion dengan etanol. Suatu larutan asam
karboksilat dalam air lebih bersifat asam dari larutan etanol, dengan
faktor sekitar.