Vous êtes sur la page 1sur 41

PENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI

PEMERINTAHAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA


2017
FORMAT SOP ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN

1. Format Diagram Alir Bercabang (Branching


Flowcharts)

2. Menggunakan hanya Lima Simbol


Flowcharts

3. Pelaksana dipisahkan dari aktivitas


(Kegiatan).
KEGIATAN DALAM SOP
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

1. Kegiatan dalam SOP

2. SOP dan Tugas-Fungsi

3. Ciri Kegiatan Tertentu dalam SOP

4. Ciri SOP berdasarkan Kegiatan Tertentu


KEGIATAN DALAM SOP

SOP mencerminkan Kegiatan;


SOP menggambarkan Kegiatan yang riil dan
distinctive;
SOP secara eksplisit sudah membatasi
kegiatan awal, utama dan akhir kegiatan;
SOP mencerminkan jenis Kegiatan tertentu
(Pelayanan, Rutin dan Penugasan) dari tugas
dan fungsi yang dimiliki;
SOP sudah mendeskripsikan ruang lingkup
kegiatan.
SOP DAN TUGAS-FUNGSI
SOP mencerminkan jenis Kegiatan tertentu
(Pelayanan, Rutin dan Penugasan) dari tugas
dan fungsi yang dimiliki;
Struktur Umum Tugas dan Fungsi Instansi
Pemerintah:
1. Tugas dan Fungsi Perencananan (Rutin)
2. Tugas dan Fungsi Pelaksanaan (Rutin dan
Pelayanan)
3. Tugas dan Fungsi Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan (Rutin)
4. Tugas dan Fungsi Penugasan Lainnya
(Penugasan)
CIRI KEGIATAN PELAYANAN
1. Pemohon
Pada umumnya tidak ada kegiatan pelayanan tanpa
adanya permintaan (pemohon) customer
satisfaction (kepuasan pelanggan).
2. Inisiatif dari pihak eksternal
Inisiatif dan triger (pemicu) kegiatan pelayanan berasal
dari pemohon (pihak eksternal).
3. Tidak Terencana
Umumnya kegiatan pelayanan tidak terencana karena
tergantung adanya permohonan (tidak dapat diprediksi
datangnya).
4. Memerlukan Syarat Tertentu
Pada kenyataannya kegiatan pelayanan bersifat
limitatif sehingga memerlukan persyaratan tertentu.
CIRI KEGIATAN RUTIN
1. Tidak diawali dari Pemohon
Pada umumnya kegiatan rutin diawali dari
penanggungjawab pelaksana kegiatan dan bukan dari
pemohon.
2. Inisiatif dari pihak internal
Inisiatif dan triger (pemicu) kegiatan rutin berasal dari
internal (penanggung jawab pelaksanaan kegiatan).
3. Terencana
Umumnya kegiatan rutin telah direncanakan sebelumnya
(pelaksanaan tugas oleh penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan)
4. Tidak Memerlukan Syarat Tertentu
Pada kenyataannya kegiatan rutin sudah given sehingga
tidak memerlukan syarat bagi pelaksana kegiatan. Justru
kalau tidak dilaksanakan memerlukan syarat tertentu.
CIRI KEGIATAN PENUGASAN
1. Diawali Perintah
Pada dasarnya kegiatan penugasan diawali dengan
adanya perintah dari atasan yang berwenang.
2. Inisiatif dari pihak internal
Inisiatif dan triger (pemicu) kegiatan penugasan
berasal dari internal yaitu atasan yang berwenang.
3. Terencana dan/atau Tidak Terencana
Umumnya kegiatan penugasan tidak direncanakan
sebelumnya karena ada kondisi tertentu, atau bisa
direncanakan untuk penugasan yang bersifat reguler.
4. Tidak Memerlukan Syarat Tertentu
Pada kenyataannya kegiatan penugasan tidak
memerlukan syarat tertentu sehingga bila tidak
dilaksanakan justru memerlukan syarat tertentu.
CIRI SOP PELAYANAN
1. Kegiatan Awal adalah Permintaan dari Pemohon
Pada dasarnya kegiatan pelayanan diawali dengan
adanya permohonan dari pengguna jasa.
2. Kegiatan Utama adalah Pemberian Pelayanan
Kegiatan utamanya adalah kegiatan pelayanan oleh
pelaksana yang berhubungan dengan pengguna
jasa.
3. Kegiatan Akhir adalah Penerimaan Bukti/Hasil
Pelayanan kepada Pemohon.
Umumnya kegiatan pelayanan berakhir pada
diterimanya bukti/hasil pelayanan kepada pemohon.
Jika tidak, maka pelayanan dinyatakan belum
selesai.
Catatan: Kegiatan pendokumentasian dilaksanakan
sebelum bukti/hasil pelayanan diserahkan kepada
Pemohon.
CIRI SOP RUTIN
1. Kegiatan Awal adalah Kegiatan yang dilakukan oleh
Penanggung jawab Pelaksanaan Kegiatan
Pada umumnya kegiatan rutin diawali dengan kegiatan
dari penanggung jawab pelaksanaan kegiatan.
2. Kegiatan Utama adalah Pelaksanaan Kegiatan Rutin
tersebut
Kegiatan utamanya adalah kegiatan rutin yang
dilakukan oleh pelaksana yang terkait dengan kegiatan
utama (aktor sentral kegiatan).
3. Kegiatan Akhir adalah Pendokumentasian oleh
Pelaksana Administratif.
Umumnya kegiatan pendokumentasian dilakukan oleh
petugas administratif tertentu yang ditunjuk.
Catatan: SOP pelayanan bila dihilangkan kegiatan awal
dan akhirnya yang terkait dengan pemohon menjadi SOP
Rutin.
CIRI SOP PENUGASAN
1. Kegiatan Awal adalah Kegiatan yang dilakukan
dari Atasan yang berwenang memberi perintah.
Pada umumnya kegiatan penugasan diawali dengan
perintah dari Atasan yang berwenang.
2. Kegiatan Utama adalah Pelaksanaan Penugasan
oleh yang ditugaskan.
Kegiatan utamanya adalah pelaksanaan kegiatan
penugasan yang diberikan oleh yang ditugaskan.
3. Kegiatan Akhir adalah Pendokumentasian oleh
Pelaksana Administratif.
Umumnya kegiatan pendokumentasian dilakukan
oleh petugas administratif tertentu yang ditunjuk.
Catatan: SOP penugasan ini memiliki unsur yang sama
dengan SOP Rutin.
LANGKAH PRAKTIS PENYUSUNAN
SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
1. Identifikasi Kebutuhan SOP-AP berdasarkan tugas
dan fungsi
Identifikasi out-put
Identifikasi aspek out-put;
Identifikasi judul SOP-AP.
2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi
Penyusunan Dokumen Dasar SOP-AP (Flowcharts,
Mutu Baku dan Keterangan)
Pengisian Identitas SOP-AP.
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #1

1. Identifikasi Kebutuhan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi


No. Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul
1. Membantu Menyiapkan Menyusun Rancangan Penyusunan Penyusunan Ranc.
penyiapan kebijakan Rancangan Peraturan Peraturan mengenai
Kebijakan SOTK Peraturan mengenai SOTK
SOTK mengenai SOTK Penelaahan Penelaahan Ranc.
SOTK Peraturan mengenai
SOTK
Penyampaian Penyampaian Ranc.
Peraturan mengenai
SOTK

Catatan: Dianjurkan untuk mengidentifikasi out-put final dgn meningkatkan


cakupan SOP Judul SOP Final
Out-put Final Aspek Judul SOP Final
Peraturan mengenai SOTK Penyusunan Penyusunan Peraturan mengenai SOTK
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #2
2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi
Tentukan Kegiatan Awal (diawali dari penanggung jawab
kegiatan);
Tentukan Kegiatan Utama (proses utama);
Tentukan Kegiatan Akhir (kegiatan pencatatan dan
pendataan);
Hubungkan Kegiatan Awal, Kegiatan Utama dan Kegiatan
Akhir dalam suatu cerita dengan S+P+O+K
Hitung jumlah aktor kegiatan;
Buat Flowcharts;
Isi Mutu Baku;
Isi Keterangan;
Isi Identitas SOP AP.
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #3

2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi


(1)
Tentukan Kegiatan Awal (Kabag memerintahkan Kasubag untuk
mengadakan rapat persiapan)
Tentukan Kegiatan Utama (Tim Kerja menyusun Konsep
Kebijakan SOTK);
Tentukan Kegiatan Akhir (Staf mendokumentasikan Rancangan
Kebijakan SOTK);
Hubungkan Kegiatan Awal, Kegiatan Utama dan Kegiatan Akhir
dalam sebuah cerita berurutan awal - akhir;
1. Kabag memerintahkan Kasubag untuk mengadakan rapat
persiapan 2. Tim Kerja menyusun Konsep Peraturan
mengenai SOTK 3. Staf mendokumentasikan Rancangan
Peraturan mengenai SOTK.
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #4

2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi


(2)
Identifikasi Kegiatan Penyusunan Peraturan mengenai SOTK (1)
1) Kabag memerintahkan Kasubag untuk mengadakan rapat
persiapan;
2) Kasubag mengundang Kabag, Kasubag, Staf untuk rapat;
3) Kabag, Kasubag, dan Staf mengadakan rapat;
4) Kasubag menindaklanjuti hasil rapat dengan membentuk
Tim Kerja;
5) Tim Kerja mengadakan rapat konsolidasi dan persiapan
pelaksanaan kegiatan;
6) Tim Kerja melakukan pengumpulan data;
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #5

2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi


(3)
Identifikasi Kegiatan Penyusunan Kebijakan SOTK (2)
7) Tim Kerja menyusun Konsep Peraturan mengenai SOTK dan
menyerahkan kepada Kasubag;
8) Kasubag memeriksa Konsep Peraturan mengenai SOTK. Jika
setuju diparaf dan disampaikan kepada Kabag. Jika tidak setuju
dikembalikan ke Tim Kerja untuk diperbaiki;
9) Kabag memeriksa Draft Peraturan mengenai SOTK. Jika setuju
diparaf dan disampaikan kepada Sekda. Jika tidak setuju
dikembalikan ke Kasubag untuk diperbaiki;
10) Sekda memeriksa Rancangan Peraturan mengenai SOTK. Jika
setuju diparaf dan disampaikan kepada Kabag. Jika tidak setuju
dikembalikan ke Kabag untuk diperbaiki;
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #6

2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi


(4)
Identifikasi Kegiatan Penyusunan Peraturan mengenai SOTK (4)
11) Kabag mendisposisi Rancangan Peraturan mengenai SOTK ke
Kasubag;
12) Kasubag menindaklanjuti disposisi Rancangan Peraturan
mengenai SOTK;
13) Staf mendokumentasikan Rancangan Peraturan mengenai
SOTK.
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #7

2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi (5)


Buat Flowchart

No. Aktivitas Kabag Kasubag Staf Tim Sekda


Kerja
1. Memerintahkan Kasubag
X
utk mengadakan Rapat
2. Mengundang Kabag,
X
Kasubag, dan Staf utk Rapat
3. Mengadakan Rapat X X X
4. Menindaklanjuti hasil rapat
dengan membentuk Tim X
Kerja
5. Mengadakan Rapat
X
Konsolidasi
6. Dst..
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #8
2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi (5)
Buat Flowchart dengan menggunakan simbol

Pelaksana (Aktor)
No. Aktivitas
Kabag Kasubag Staf Tim Kerja Sekda
1. Memerintahkan Kasubag
utk mengadakan Rapat
2. Mengundang Kabag,
Kasubag, dan Staf utk Rapat
3. Mengadakan Rapat

4. Menindaklanjuti hasil rapat


dengan membentuk Tim
Kerja
5. Mengadakan Rapat
Konsolidasi
LANJUTAN
Pelaksana (Aktor)
No. Aktivitas
Kabag Kasubag Staf Tim Kerja Sekda
6. Melakukan pengumpulan
data

7. Menyusun Konsep
Peraturan mengenai SOTK
dan menyerahkan ke Ya

Kasubag
8. Memeriksa Konsep Tidak
Peraturan mengenai SOTK. Ya
Jika setuju diparaf dan
disampaikan ke Kabag. Jika
tidak diserahkan ke Tim
Kerja utk diperbaiki.
Tidak
9. Memeriksa Draft Peraturan
mengenai SOTK. Jika setuju
diparaf dan disampaikan ke
Sekda. Jika tidak diserahkan
ke Kasubag utk diperbaiki.
LANJUTAN
Pelaksana (Aktor)
No. Aktivitas
Kabag Kasubag Staf Tim Kerja Sekda
10. Memeriksa Rancangan
Peraturan mengenai SOTK.
Jika setuju diparaf dan
mendisposisikan ke Kabag. Tidak
Jika tidak diserahkan ke ya
Kabag utk diperbaiki.
11. Mendisposisi Rancangan
Peraturan mengenai SOTK
ke Kasubag
12. Menindaklanjuti disposisi
Rancangan Peraturan
mengenai SOTK
13. mendokumentasikan
Rancangan Peraturan
mengenai SOTK.
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #9

2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi (6)


Isi Mutu Baku
1) Kolom Kelengkapan diisi dengan bahan yang diperlukan dalam
melaksanakan kegiatan (umumnya berisi dokumen): formulir,
lembar disposisi, data, laporan keuangan;
2) Kolom Waktu diisi dengan lama waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan: menit, jam, hari, minggu, bulan;
3) Kolom Output diisi dengan hasil langsung kegiatan: Surat,
Laporan, Kumpulan Data, Draft Laporan, Konsep Pedoman.

Isi Keterangan
Kolom keterangan diisi dengan penjelasan singkat mengenai hal-hal
yang perlu diperjelas seperti: Anggota Tim Kerja, SOP yang terkait,
Biaya yang diperlukan, Persyaratan.
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #10
2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi (5)
Isi Mutu Baku dan Keterangan (Contoh)
Mutu Baku
No. Aktivitas Aktor Keterangan
Kelengkapan Waktu Output
1. Memerintahkan Kasubag Nota Dinas, 1 hari Tanda Terima,
utk mengadakan Rapat Agenda Kerja Nota Dinas

2. Mengundang Kabag, Surat Undangan 1 hari Tanda Terima, SOP


Kasubag, dan Staf utk Surat Pengundang-
Rapat Undangan an Rapat

3. Mengadakan Rapat Bahan Rapat, 2 jam Notulensi SOP penyel.


Daftar Hadir Rapat Rapat
4. Menindaklanjuti hasil Notulensi Rapat, 1 hari Tim Kerja Tim terdiri
rapat dengan Surat Pemb. Tim dari: Kabag,
membentuk Tim Kerja Kerja Kasubag, Staf

5. Mengadakan Rapat Bahan Rapat 2 jam Notulensi SOP Penyel.


Konsolidasi Rapat Rapat
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #11

2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi (7)


Isi Identitas
Identitas yang perlu dilengkapi dalam SOP adalah:
1. Nama Unit tempat SOP diberlakukan,
2. Nomor SOP,
3. Tanggal Pembuatan SOP,
4. Tanggal Revisi SOP,
5. Tanggal efektif berlakunya SOP,
6. Disahan oleh,
7. Judul SOP,
8. Dasar hukum SOP,
9. Keterkaitan dengan SOP lain,
10. Peringatan yang diperlukan,
11. Kualifikasi pelaksana SOP,
12. Peralatan /Perlengkapan yang diperlukan untuk melaksanakan
SOP,
13. Pencatatan dan Pendataan yang ada dalam SOP.
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA (ORTALA) #12
2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi (5)
Isi Identitas (Contoh) - 1
Nomor: 001/OT.255/A.2/11/2010
Tanggal Pembuatan: 11 November 2010
Tanggal Revisi: 11 November 2011
Tanggal Efektif: 20 November 2010
LOGO Disahkan oleh: Sekretaris Daerah,

STEMPEL
PEMERINTAH DAERAH Drs. Ibrahim Putra, M.Si.
KABUPATEN PESISIR TEPI NIP. 19700615-199603-1-991

Sekretariat Daerah Judul SOP : Penyusunan Rancangan


Peraturan mengenai SOTK
PENYUSUNAN SOP AP BAGIAN ORGANISASI DAN
TATA LAKSANA (ORTALA) #13
2. Penyusunan SOP-AP berdasarkan tugas dan fungsi (5)
Isi Identitas (Contoh) - 2
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang 1. Memahami Peraturan Perundang-undangan
2. PP No. 41 Tahun 2007 tentang mengenai Organisasi Perangkat Daerah
3. Permendagri No. 2. Memahami Kebijakan Daerah mengenai SOTK
4. Perda No.
5. PerBup No.
Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan
1. SOP Pengundangan Rapat 1. Pedoman Penyusunan SOTK
2. SOP Penyelenggaraan Rapat 2. Komputer dengan aplikasi office dan sejenisnya
3. SOP . 3. Hasil Telaahan mengenai SOTK
Peringatan Pendataan dan Pencatatan
Penyusunan SOTK selambat-lambatnya Buku Kendali Dokumen Keorganisasian
tanggal .. Jika terlambat maka .
PENERAPAN SIMBOL DALAM SOP
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA


2017
SIMBOL FLOWCHARTS DALAM
SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Simbol yang dipergunakan dalam SOP Administrasi
Pemerintahan hanya 5 buah dari 29 buah simbol dalam
flowcharts:

1. (Process) = Kotak

2. (Decision) = Belah Ketupat

3. (Terminator) = Kapsul

4. (Off-page connector) = Segi Lima

5. (Arrow) = Anak Panah (Panah)


SIMBOL KOTAK (SIMBOL 1)
(Process)

Simbol Utama (yang diutamakan)


Melambangkan kegiatan eksekusi (proses)
Penulisan anak panah yang menyertai harus
sesuai kaidah
Prinsip yang digunakan adalah satu aktivitas satu
aktor dan satu simbol kecuali untuk kegiatan yang
secara esensinya merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh lebih dari satu aktor secara
bersamaan dalam waktu yang relatif sama,
seperti: rapat, diskusi.
Penerapan SIMBOL KOTAK
Diikuti simbol dari Diikuti simbol dari Diikuti simbol dari
sebelah kiri bawah sebelah kanan
SIMBOL BELAH KETUPAT (SIMBOL 2)

(Decision)
Simbol Kedua;
Melambangkan kegiatan pengambilan keputusan
(adanya alternatif: ya-tidak, lengkap-tidak, sesuai-
tidak, dsb.);
Penulisan anak panah yang menyertai harus sesuai
kaidah tetapi lebih fleksibel dibandingkan simbol
kotak;
Prinsip yang digunakan adalah satu aktivitas satu
aktor dan satu simbol kecuali pengambilan
keputusan yang dilakukan dalam suatu forum
bersama (rapat) dilambangkan dengan tanda kotak
(proses).
PENERAPAN SIMBOL BELAH KETUPAT
Diikuti simbol dari Diikuti simbol Diikuti simbol dari
sebelah kiri dari bawah sebelah kanan
SIMBOL KAPSUL (SIMBOL 3)
(Terminator)
Simbol Ketiga (buka-tutup);
Melambangkan mulainya kegiatan (pemicu/start)
dan akhir kegiatan (penutup/finish);
Penulisan anak panah yang menyertai harus sesuai
kaidah, yaitu: untuk mulai (pemicu) arah panah ke
bawah terlebih dahulu dan untuk penutup arah
panah harus dari atas simbol kapsul;
Prinsip yang digunakan adalah kegiatan mulai
simbol kapsul harus dari ujung kiri sesuai skuennya
(urutannya) tidak ada yang dari tengah ataupun
ujung kanan.
PENERAPAN SIMBOL KAPSUL
Diikuti simbol dari Diikuti simbol Diikuti simbol dari
sebelah kiri dari bawah sebelah kanan

Tidak Ada

Tidak Ada

Melanjutkan simbol Melanjutkan simbol Melanjutkan simbol


dari sebelah kiri dari bawah dari sebelah kanan
SIMBOL SEGI LIMA (SIMBOL 4)
(Off-page connector)
Simbol Keempat (penghubung);
Melambangkan penghubung flowcharts yang
terputus karena ganti halaman;
Penulisan simbol didahului dengan anak panah dari
simbol sebelumnya pada halaman yang terputus dan
diteruskan dengan anak panah menuju simbol
berikutnya pada halaman berikutnya dan berlaku
sebaliknya untuk panah balikan;
Prinsip yang digunakan: apabila hanya satu anak
panah menghubung simbol segi lima maka tidak
perlu ditulis nomor. Apabila menghubungkan lebih
dari satu anak panah maka diberikan nomor.
PENERAPAN SIMBOL SEGI LIMA
Menghubungkan simbol Menghubungkan Menghubungkan simbol
ke sebelah kiri simbol ke bawah ke sebelah kanan

halaman 1 halaman 1
halaman 2 halaman 2

1 2 halaman 1 1 2 halaman 1 1 2
1 2 halaman 2 1 2 halaman 2 1 2
SIMBOL ANAK PANAH (SIMBOL 5)
(Arrow)
Simbol Kelima (Arah Proses);
Melambangkan arah proses kegiatan dari satu simbol
ke simbol selanjutnya;
Penulisan simbol anak panah sesuai kaidah yang
berlaku pada simbol yang dihubungkan;
Prinsip yang digunakan: Pertama, arah anak panah
selalu jatuh dari atas menuju ke sisi atas tengah
simbol, kecuali untuk arah anak panah balikan yang
tergantung pada kondisi yang dihadapi: bisa dari
bawah ke atas dan bisa dari sisi kanan ataupun kiri.
Kedua, tanda anak panah tidak boleh bersilangan
seandanya terpaksa bersilangan maka digambarkan
dengan tanda = omega
PENERAPAN SIMBOL PANAH (1)
Menghubungkan Menghubungkan Menghubungkan simbol
simbol ke sebelah kiri simbol ke bawah ke sebelah kanan
Penerapan SIMBOL PANAH (2)
Menghubungkan dua Menghubungkan tiga Menghubungkan dua
simbol ke sebelah kiri simbol ke bawah simbol ke sebelah kanan

Panah balikan ke Panah balikan ke Panah balikan ke simbol


simbol di sebelah kiri simbol di atas di sebelah kanan

Bersilangan

Vous aimerez peut-être aussi