Vous êtes sur la page 1sur 8

Tugas Aqidah Islam

Disusun Oleh:

NAMA : SYIFA YASMIN

NIM : 11515202130

JURUSAN/KELAS : PMT 1C
Pengertian Aqidah
Secara etimologis (lughatan), aqidah berakar dari kata aqada yaqidu aqdan
aqidatan. Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah
terbentuk menjadi aqidah berarti keyakinan (Al-Munawir, 1984, hal. 1023).
Relevansi antara arti kata aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu tersimpul
dengan kokoh didalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.

Secara terminologis (ishthilahan), terdapat beberapa definisi (tarif) antara lain:


1. Menurut Hasan al-Banna: Aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah
beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati(mu),
mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak
bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. (Al_banna, tt.,hal. 465).
2. Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy: aqidah adalah sejumlah kebenaran
yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan
akal, wahyu dan fithrah. (kebenaran itu dipatrikan (oleh manusia) didalam
hati (serta) diyakini kesahihan dan keberadaanya (secara pasti) dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. (Al-Jazairy,
1978, hal. 21).
Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
Meminjam sistematika Hasan Al-Banna maka ruang lingkup
pembahasan aqidah adalah:
1. Ilahiyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan ilah (Tuhan, Allah) seperti wujud Allah,
nama-nama dan sifat-sifat Allah, afal dan lain-lain.
2. Nubuwat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan
tentang Kitab-Kitab Allah, mujizat, keramat dan lain sebagainya.
3. Ruhaniyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis,
Syaitan, Roh dan lain-lain
4. Samiyyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya
bisa diketahui lewat sami (dalil naqli berupa Al-Quran dan
Sunnah seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda
kiamat, surga neraka dan lain sebagainya,
Disamping sistematika diatas, pembahasan aqidah bisa juga
mengikuti sistematika arkanul iman yaitu:

1.Iman kepada Allah SWT


2.Iman kepada Malaikat (termasuk pembahasan tentang
makhluk rohani lainnya seperti Jin, Iblis, Syaitan)
3.Iman kepada Kitab-Kitab Allah
4.Iman kepada Nabi dan Rasul
5.Iman kepada Hari Akhir
6.Iman kepada taqdir Allah
Sejarah Timbulnya Aqidah dalam Islam
Setelah wafatnya Baginda Rasulullah SAW, di mana Daulah Islamiyyah
semakin meluas di bawah pimpinan para khalifah, maka banyak umat
manusia dari seluruh dunia memasuki agama Islam berbondong-bondong.
Masyarakat Islam pada ketika itu mempunyai latar belakang agama dan
pegangan yang berbeda-beda. Bahkan, mereka juga mempunyai
femahaman terhadap kehidupan yang berbeda dengan kehidupan yang
diajarkan oleh Islam.
Bahkan, sebagian mereka ada dari kalangan orang-orang Ajam (bukan
Arab) yang mengalami kesukaran untuk memahami ajaran yang terkandung
dalam Al-Quran secara langsung. Berdasarkan banyak faktor-faktor , maka
risalah aqidah Islam dan tauhid murni ini semakin menantang untuk
dijelaskan kepada masyarakat yang baru memeluk Islam.
Sebagian dari mereka sudah terbiasa dengan pegangan dan konsep
ketuhanan yang salah sehingga mencoba memahami aqidah murni Islam
dengan kerangka yang salah. Oleh sebab itulah, timbul isu aqidah yang
beragam seperti isu taqdir yang merupakan isu yang paling awal dibahas
dalam masyarakat Islam,tentunya dalam bidang aqidah.
Sumber Aqidah Islam
Sumber aqidah Islam adalah:
1. Al-Quran
Al-Quran adalah perkataan Allah yang hakiki, diturunkan kepada Rasulullah
dengan proses wahyu, membacanya termasuk ibadah, disampaikan kepada
kita dengan jalan mutawaatir (jumlah orang yang banyak dan tidak mungkin
bersepakat untuk berbohong), dan terjaga dari penyimpangan, perubahan,
penambahan dan pengurangan
2. Seperti halnya Al Quran, As Sunnah adalah satu jenis wahyu yang datang
dari Allah subhanahu wataala walaupun lafadznya bukan dari Allah tetapi
maknanya datang dari-Nya. Hal ini dapat diketahui dari firman Allah
Dan dia (Muhammad) tidak berkata berdasarkan hawa nafsu, ia tidak lain
kecuali wahyu yang diwahyukan (Q.S An Najm : 3-4)
3. Ijma Para Ulama
Ijma adalah sumber akidah yang berasal dari kesepakatan para mujtahid
umat Muhammad sholallahu alaihi wassalam setelah beliau wafat, tentang
urusan pada suatu masa. Mereka bukanlah orang yang sekedar tahu tentang
masalah ilmu tetapi juga memahami dan mengamalkan ilmu.
Peranan Akal
Dalam Islam akal berperan sebagai berikut:
Alat Pembukti
Untuk membuktikan kebenaran dan kesahihan ajaran Islam.
Setelah terbukti bahwa Allah dan Al-Quran itu kalamullah, akal
bisa menetapkan bahwa hal yang terkandung dalam Al-Aquran
merupakan kebenaran yang tidak bisa disanggah lagi.

Memahami Wahyu
Setelah seseorang percaya kepada Al-quran dan Nabi Muhammad
SAW maka ia dituntut untuk melaksanakan semua yang
terkandung didalamnya kewajiban untuk melaksanakan kandungan
isi Al-Quran memaksakan seseorqang untuk memaahami teks-teks
Al-Quran serta semua yang berhubungan dengannya
Hubungan Iman Ibadah dan Akhlak
Hubungan antara ibadah, iman dan akhlak sangat erat dan antara
satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Ibadah merupakan amal
saleh, sedangkan amal saleh merupakan implementasi dari iman
kepada Allah SWT. Sementara itu akhlak merupakan hasil dari
semua itu. Al-Quran banyak menyebutkan orang-orang yang
beriman berbarengan dengan orang-orang beramal saleh, misalnya
antara lain dalam QS. Al-Ashr 1-3:
Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.
Hal ini menunjukkan bahwa orang yang beriman tetapi tidak
mengerjakan amal saleh belum dapat disebut sebagai seorang
mukmin yang sempurna. Demikian juga sebaliknya, karena amal
saleh termasuk di dalamnya ibadah khusus, merupakan
implementasi dari iman itu sendiri.

Vous aimerez peut-être aussi