Vous êtes sur la page 1sur 10

RESVERATROL

1. Arifah Nur Aini


2. Asri Nawan C
3. Rimawati
4. Taufik Danang R
5. Umi R
TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


mendapatkan senyawa trimer resveratrol dari kulit
batang shorea rugosa dan shorea brunnescens.
MANFAAT RESVERATROL

Beberapa senyawa oligomer resveratrol yang


berhasil diisolasi memperlihatkan aktivitas biologi
seperti anti jamur, anti HIV, anti oksidan, anti bakteri,
anti hepatotoksik dan anti inflamasi
BAHAN DAN METODE

Bahan : Bahan tumbuhan yang digunakan adalah


kulit batang Shorea rugosa Heim.

Metode : Ekstraksi dan Isolasi S.rugosa Heim,


Ekstraksi dan Isolasi S. brunnescens Ashton,
Penentuan sifat sitotoksik.
METODOLOGI

Titik leleh ditentukan dengan micro melting point


apparatus. Putaran optik diukur dengan
polarimeter Perkin-Elmer 341 dalam MeOH.
Spektrum UV dan IR ditetapkan dengan Cary
Varian 100 Conc. dan Perkin-Elmer Spectrum One
FT-IR spectrophotometers. Spektrum 1H NMR
ditentukan dengan spektrofotometer JEOL ECP400,
yang beroperasi pada 500 MHz (1H).
LANJUTAN...

Kromatografi cair vakum menggunakan Si-gel 60


GF254 (Merck), kromatografi kolom tekan
menggunakan Si-gel 60 (230-400 mesh) (Merck),
kromatografi radial menggunakan Si-gel 60 PF254
(Merck), dan analisis KLT menggunakan plat KLT
Kieselgel 60 F254 0,25 mm (Merck). Pelarut yang
digunakan semuanya berkualitas teknis yang
didestilasi terlebih dahulu.
HASIL DAN PEMBAHSAN

Senyawa (1) diperoleh berupa serbuk coklat


memperlihatkan serapan maksimum pada maks 229,
dan 284 nm, yang mengalami pergeseran batokromik
pada penambahan pereaksi geser NaOH.
Senyawa 2 diperoleh berupa padatan berwarna coklat
dengan t.l. 214-215 oC dan [a]D20 -190 (c 0,1 MeOH).
Senyawa 2 adalah oligomer resveratrolberdasarkan
data spektrum UV dan spektrum IR. Spektrum UV
senyawa 2 memperlihatkan serapan maksimum pada
maks 227, dan 284 nm, yang mengalami pergeseran
batokromik pada penambahan pereaksi geser NaOH.
LANJUTAN...

senyawa 3 adalah (+)-a-viniferin. Tabel 1


memperlihatkan data NMR senyawa 3 dan (+)-a-
viniferin sebagaimana dilaporkan oleh Kitanaka, S.,
dkk. Hasil pengukuran sifat sitotoksik menunjukkan
bahwa a-viniferin dan ampelopsin E yang
mempunyai nilai IC50 25,8 dan 15, 4 mM, lebih aktif
dibanding dengan davidiol A dan vatikanol A yang
memiliki IC50 68,1 dan 39,7 mM terhadap sel murin
leukemia P-388.
LANJUTAN...

Senyawa (4) (Gambar 1) diperoleh berupa serbuk


berwarna abu-abu, dengan titik leleh 197-199oC,
[]20D +31 (c=0,1 dalam MeOH). Spektrum UV
senyawa 4 dalam metanol menunjukkan adanya
serapan maksimum yang khas untuk kromofor
stilben pada maks 228 (bahu), 285 (bahu), 311 nm
dan mengalami pergeseran batokromik pada
penambahan pereaksi geser NaOH.
KESIMPULAN

Empat senyawa trimer resveratrol, yaitu (-)-davidiol


A (1), (-)-vatikanol A (2), (+)- -viniferin (3) telah
diisolasi untuk pertamakalinya dari kulit batang
Shorea rugosa Heim, dan (-)-ampelopsin E (4) telah
berhasil diisolasi untuk pertamakalinya dari kulit
batang Shorea brunnescens Ashton. Pada
pengujian sifat sitotoksik senyawa 1-4
menggunakan sel murin leukemia P-388
memperlihatkan senyawa 4 dan 3 bersifat lebih
sitotoksik dibandingkan dengan senyawa 2 dan 1.

Vous aimerez peut-être aussi