Vous êtes sur la page 1sur 24

LAPORAN KASUS

PENURUNAN KESADARAN E.C HIPOGLIKEMIA

Diajukan Kepada :

Pembimbing : dr. Dian Aviyanti M.Kes

Disusun Oleh :

Harits Hammam Adhadi H2A011023

Kepaniteraan Klinik Komprehensif

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


SEMARANG
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M
Usia : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Tembalang
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Nomor RM : 491403
Tanggal masuk RS : 24 Oktober 2017
ANAMNESIS

Keluhan utama : penurunan kesadaran


Riwayat Penyakit Sekarang
1 hari SMRS : Lemas, nafsu makan berkurang,keluar keringat dingin,
susah dibangunin, susah dia ajak komunikasi, berbicara tidak jelas
1 jam SMRS : tidak bangun
Demam (-), trauma kepala (-), diare / muntah (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (+), DM (+), Stroke (+)
Riwayat Keluarga
Disangkal
Riwayat Pribadi social
Tinggal bersama 2 anak dan suami, merokok(-) alcohol (-), olahraga jarang,
BPJS
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak lemah


Kesadaran : GCS E4M1V1
Vital sign :
TD : 200/110 mmHg
N : 91 x/menit isi dan tegangan cukup
R : 20 x/menit
S : 36,6 C
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 60 kg
BMI : 22
Resiko Jatuh : Gets Up & Go : 3 (resiko tinggi)
Kepala : Mesocephal, distribusi rambut merata, tidak mudah rontok
Mata : Conjunctiva Palpebra Anemis (-/-), Sklera ikterik(-/-), pupil
isokor diameter 3mm/3mm, reflek cahaya (+/+)
Telinga : discharge (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), gangguan
fungsi pendengaran (-).
Hidung : secret (-/-), napas cuping hidung (-/-)
Mulut : tidak ada lidah kotor, tidak terdapat pernapasan mulut, tidak
ada bibir kering, tidak sianosis.
Kulit : tidak pucat, tidak ada hipopigmentasi.
Leher : tidak pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada deviasi
trakea, JVP tidak meningkat
Jantung
1. Inspeksi : ictus codis tidak tampak
2. Palpasi : kuat angkat, ictus cordis teraba di ICS 5 2 cm lateral
linea midclavikula sinistra, tidak ada pulsus parasternal, tidak ada pulsus
epigastrium.
3. Perkusi :
Batas atas : SIC II linea parasternal sinistra
Batas kanan : SIC IV linea parasternalis dextra
Pinggang jantung : SIC III linea parasternalis sinistra
Batas kiri : 2 cm medial SIC IV Linea Midclavicularis sinistra
4. Auskultasi : BJ I-II regular, tidak ada bising, tidak ada gallop
PULMO DEXTRA SINISTRA
Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada Datar Datar
Hemitorak Simetris statis dinamis Simetris statis dinamis
Warna Sama dengan kulit sekitar Sama dengan kulit sekitar
2. Palpasi
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Stem fremitus normal,Kanan = kiri normal, Kanan = kiri

3. Perkusi sonor seluruh lapang paru sonor seluruh lapang paru


4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan

Wheezing Tidak ada Tidak ada

Ronki kasar Tidak ada Tidak ada

Ronkhi basah Tidak ada Tidak ada


halus

Stridor Tidak ada Tidak ada


Belakang
1. Inspeksi
Warna Sama dengan kulit sekitar Sama dengan kulit sekitar
2. Palpasi
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Stem Fremitus Tidak ada pengerasan dan Tidak ada pengerasan dan
pelemahan pelemahan
3. Perkusi
Lapang paru sonor seluruh lapang paru sonor seluruh lapang paru
4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan
Wheezing Tidak ada Tidak ada
Ronki kasar Tidak ada Tidak ada
Ronkhi Tidak ada Tidak ada
basah halus
Stridor Tidak ada Tidak ada
Abdomen
Inspeksi : bentuk cembung, warna sama dengan sekitar,
Auskultasi : Bising usus Normal
Perkusi : Timpani, terdapat pekak sisi normal
Palpasi : Supel, Tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas
Tidak ada Akral dingin, CRT 2, Tidak ada oedema, terdapat kelemahan
ekstremitas kanan.
Kekuatan : Ekstremitas atas : 444/555
Ekstremitas bawah : 444/555
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Lekosit 8,7 4,0 11,0


Eritrosit 5,35 4,6- 6,2
Hemoglobin 12,1 11,7 15,5

Hematokrit 37,0 40-48

MCV 91,0 80 97
MCH 31,6 26 34
MCHC 34,70 31 36
Trombosit 299 150 450
RDW 14,3 10,0 15,0

GDS L 23 70 - 130
DAFTAR ABNORMALITAS

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

1. Lemas 1. Keadaan umum 1. GDS : 23


2. Tidak sadar. tampak lemah
3. Keringat dingin 2. GCS : E4M1V1
4. Riwayat hipertensi 3. TD : 200/110 mmHg
tidak terkontrol 4. Kelemahan anggota
5. Riwayat DM gerak kanan post
6. Sedang stroke
mengkonsumsi OHO
7. Riwayat stroke 6
bulan yang lalu
8. Olahraga : jarang
PROBLEM LIST

1,2,3,5,6,8,9,10,13 : Hipoglikemia DM
4,8,11 : Hipertensi urgensi
4,7,12 : Post stroke
RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Hipoglikemia DM
Assessment
Etiologi
1. OHO
2. Input makanan
Factor Resiko
1. Pola makan
2. OHO
Initial plan
Diagnosis
Darah rutin, GDS dan ekg
Terapi
1. Glukosa 40% intravena 3 flacoon
2. Infus glukosa 5% 20 tpm
3. Rawat Inap dr. Sugiarto Sp.PD
Monitoring
1. Keadaan Umum
2. Tanda vital
3. GDS tiap 4 jam
Edukasi
1. Rawat inap dengan dokter spesialis penyakit dalam
2. Pola makan untuk penderita dm
3. Edukasi tentang pemberian OHO
Hipertensi Urgensi
Assessment
Etiologi
1. Esensial Primer Hipertensi
Factor Resiko
1. Kurangnya aktifitas fisik
Initial plan
Diagnosis
1. Tensimeter dan EKG
Terapi
Non farmakologi :
1. Diet rendah garam
2. Istirahat
Farmakologik :
1. Amlodipin tab 10 mg 1x1
Monitoring
1. tanda vital dan keadaan umum
Edukasi
1. Gaya hidup sehat
2. Diet rendah garam
3. Minum obat hipertensi secara rutin, edukasi efek samping obat
4. Memberi tahu keluarga pasien tentang sakit yang diderita pasien
untuk melakukan pemantauan gaya hidup
PROGRES NOTE

Pukul 13.00 24 Oktober 2017


S Lemas
O KU : lemah
Kesadaran : CM
TD : 180/90 mmHg
HR : 89 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36 oC
GDS : 256
Kepala : mesocephal
Mata : Conjungtiva pucat (-/-)
Thorak : Cor BJ I-II regular
Pulmo SDV +/+,
Abdomen : supel, BU (+)N
Ekstremitas : tidak terdapat akral dingin
Kekuatan: ekstremitas atas : 444/555
Ekstremitas bawah : 444/555
A Hipoglikemia DM, Hipertensi urgensi
P Rawat Inap dengan dokter spesialis penyakit dalam
PROGNOSIS

Quo Ad vitam : Dubia Ad bonam


Quo Ad functionam : Dubia Ad bonam
Quo Ad sanactionam : Dubia Ad bonam
PEMBAHASAN

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya.
DM terbagi menjadi 2 yaitu tipe 1 da tipe 2
Diagnosis DM terdiri dari gejala klasik + GDS 200, GDP 126, TTGO 200
Penyulit akut pada pasien DM adalah ketoasidosis diabetic dan hipoglikemia
Anamnesis : pasien seorang perempuan berusia 48 tahun dengan riwayat DM
sejak 6 bulan terakhir. Pasien dikatakan rutin mengkonsumsi obat
glibenclamid 5 mg 1 x 1. Selain itu didapatkan juga pasien mengeluh nafsu
makan berkurang, lemas dan keluar keringat dingin, kemudian saat
dibangunkan pagi harinya pasien tidak sadar
Dari anamnesis didapatkan penurunan kesadaran pada pasien DM yang berarti
bisa dipikirkan 2 hal yaitu ketoasidosis diabetic dan hipoglikemia.
Pasien sedang mengkonsumsi obat golongan sulfonylurea. Obat ini sering
mengakibatkan hipoglikemia
Pasien juga mengeluh kurang nafsu makan yang berarti dapat mengurangi
input glukosa
Kemudian pasien juga mengeluh keluar keringat dingin yang merupakan
gejala otonomik dari hipoglikemia
Pada pemeriksaan Fisik : pasien tampak lemah dan GCS 6
Pasien tampak lemah yang kemungkinan terjadi akibat tubuh kekurangan
glukosa
GCS 6 yang berarti pasien dalam kondisi penurunan kesadaran stupor yang
merupakan gejala neuroglikopenik yang terjadi akibat kurangnya glukosa
didalam otak
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan GDS 23, GDS kurang dari 70 berarti
pasien sedang dalam keadaa hipoglikemia
Pada pasien ini telah dilakukan penanganan awal dengan benar yaitu
pemberian glukosa 40% secara intravena dilanjutkan dengan pemberian infus
glukosa 5%. Kemudian dilakukan pengawasan gula darah dengan melakukan
pengecekkan GDS setiap 4 jam
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi