Vous êtes sur la page 1sur 5

Nama kelompok 1 :

1. Adillah Firdaus
2. Mustaqfirohtun Nisa
3. Nur Rohma
4. Shahana Laili .N.
Pengertian Sistem
Hukum

Shrode dan Voich yang dikutip oleh Satjipto
Raharjo mengatakan bahwa suatu sistem adalah
suatu kesatuan yang bersifat kompleks, yang terdiri dari
bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain.
Hukum merupakan suatu sistem, artinya hukum itu
merupakan suatu keseluruhan yang terdiri atas
beberapa bagian (sub sistem) dan antara bagian-
bagian itu saling berhubungan dan tidak boleh
bertentangan satu sama lainnya.
Bagian atau sub sistem dari
hukum itu terdiri dari:

Struktur Hukum, yang merupakan lembaga-lembaga
hukum seperti kepolisian, kejaksaan, kehakiman,
kepengacaraan, dan lain-lain.
Substansi Hukum, yang merupakan perundang-
undangan seperti Undang-Undang Dasar 1945, Undang-
Undang atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang, Peraturan Presiden, Peraturan Pemerintah, dan
Peraturan Daerah.
Budaya Hukum, yang merupakan gagasan, sikap,
kepercayaan, pandangan-pandangan mengenai hukum,
yang intinya bersumber pada nilai-nilai yang dianut oleh
masyarakat yang bersangkutan.
TUJUAN HUKUM
1. Prof Subekti, SH :
Hukum itu mengabdi pada tujuan negara
yaitu mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan rakyatnya dengan cara
menyelenggarakan keadilan. Keadilan itu
menuntut bahwa dalam keadaan yang sama
tiap orang mendapat bagian yang sama pula.

2. Prof. Mr. Dr. LJ. van Apeldoorn :


Tujuan hukum adalah mengatur hubungan
antara sesama manusia secara damai.
Hukum menghendaki perdamaian antara
sesama. Dengan menimbang kepentingan
yang bertentangan secara teliti dan
seimbang.

3. Geny :
Tujuan hukum semata-mata ialah untuk
mencapai keadilan. Dan ia kepentingan daya
guna dan kemanfaatan sebagai unsur dari
keadilan.
FUNGSI HUKUM

1. M. Friedman, Fungsi hukum yaitu sebagai


berikut :
a. Pengawasan atau pengendalian sosial
(Social Control).
b. Penyelesaian sengketa (dispute settlement).
c. Rekayasa sosial (Social Engineering).
2. Theo Huijbers, Fungsi Hukum yaitu untuk
memelihara kepentingan umum di dalam
masyarakat, menjaga hak hak manusia,
mewujudkan keadilan dalam hidup bersama dan
sarana rekayasa soaial (social engineering).
3. Sajipto Raharja, hukum tidak hanya digunakan
untuk mengukuhkan pola-pola kebisaan dan
tingkah laku yang terdapat di dalam masyarakat,
tetapi juga untuk mengarahkan pada tujuan yang
dikehendaki, mengahapuskan kebiasaan yang
dipandang tidak sesuai lagi menciptakan pola-
pola kelakuan baru. Dengan demikian hukum
dijadikan sebagai sumber.

Vous aimerez peut-être aussi