Vous êtes sur la page 1sur 28

PENULISAN ILMIAH

ASPEK BAHASA
DALAM KARYA TULIS
ILMIAH
Dosen Pengampu :
Dr. dr. Fauziah Elytha, M.Kes
Kelompok 2

Nurhaliza 1511211005
Cindy Amanda Viola 1511211025
Atika Syahira 1511211028
Disa Raviona Efendi 1511211074
Aulia Rahma Septiadi 1511212004
Nuri Setiani 1511212030
Outline
Ragam Bahasa
Ciri-ciri Bahasa Ilmiah
Singkatan Dan Akronim
Sinonim dalam Bahasa Indonesia
Ejaan Bahasa Indonesia yang Konsisten
Penulisan Huruf
Di, Ke, Dari, Daripada
Partikel Lah, Kah, Tah, Pun
Penulisan Angka dan Bilangan
Angka Nol di Depan Koma Desimal dan Tanda
Titik
Penggunaan Tanda Baca
Beberapa Hal yang Perlu diperhatikan
Ragam Bahasa

Ragam atau variasi bahasa adalah varian dari


sebuah bahasa menurut pemakaian.
Variasinya pun bisa berbentuk dialek, aksen,
laras, gaya, sosiolinguistik termasuk variasi
bahasa baku itu sendiri.
Jenis Ragam Bahasa
1. Berdasarkan pokok 2. Berdasarkan media
pembicaraan : pembicaraan
Ragam bahasa undang- Ragam Lisan
undang Ragam Tulis
Ragam bahasa jurnalistik
3. Berdasarkan hubungan
Ragam bahasa ilmiah
antar pembicara :
Ragam bahasa sastra
Ragam bahasa resmi
4. Berdasarkan penutur : Ragam bahasa akrab
Ragam bahasa berdasarkan Ragam bahasa agak resmi
daerah
Ragam bahasa santai
Ragam bahasa berdasarkan
Dll
pendidikan penutur
Ragam bahasa berdasarkan
sikap penutur
Ciri-ciri Bahasa Ilmiah

Bahasa dalam karya tulis ilmiah bersifat formal dan


objektif.
Bahasa dalam karya tulis ilmiah termasuk ragam bahasa
baku.
Bahasa dalam karya tulis ilmiah bukan suatu dialek.
Bahasa dalam karya tulis ilmiah lebih berkomunikasi
dengan pikiran dari pada dengan perasaan.
Komunikasi gagasan dalam karya tulis ilmiah harus secara
lengkap, jelas ringkas, meyakinkan, tepat.
Dalam karya tulis ilmiah dihindari bahasa yang using,
kolot, dan basi.
Lanjutan..

Dalam karya tulis ilmiah dihindari kata-kata yang mubazir.


Dalam karya tulis ilmiah dihindari kalimat-kalimat yang
mendua arti/ ambigu/ bermakna ganda.
Dalam karya tulis ilmiah lazim digunakan ragam pasif
Kalimat-kalimat dalam karya tulis ilmiah panjangnya
sedang.
Karya tulis ilmiah lazim menggunakan gambar, table, dan
analisis ilmu pasti.
Tanda baca, lambing ilmiah, singkatan, rujukan, jenis
huruf dalam karya tulis ilmiah sangat diperhatikan.
Singkatan Dan Akronim

Singkatan bentuk yang dipendekkan, yang terdiri atas


satu huruf atau lebih.
Macam macam singkatan :
1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan /
pangkat diikuti tanda titik. Ex : W.R. Supratman, Dr.
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan dan organisasi, serta nama
dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Ex:
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Lanjutan..

Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau


lebih diikuti satu tanda titik. Ex : dll. (dan lain-
lain), Yth. (Yang terhormat)
Singkatan Lambang Kimia, singkatan satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang
tidak diikuti tanda titik. Ex : Cm (sentimeter), kg
(kilogram)
Lanjutan..

Akronim singkatan yang berupa gabungan suku kata


atau gabungan huruf dan suku kata dari kata ditulis
dengan huruf awal kapital.
Macam-macam akronim :
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal
dari kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Ex :
ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata
atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
ditulis dengan huruf awal kapital. Ex: Akabri ( Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia)
Sinonim dalam Bahasa Indonesia

Sinonim kata-kata yang mempunyai arti


hampir sama, tetapi tidak pernah tepat sama,
seperti cermat, seksama, teliti, tepat.
Contoh : Kata rice dalam bahsa inggris, dalam
bahasa indonesia dapat berarti padi, gabah,
beras, nasi
Ejaan Bahasa Indonesia yang Konsisten

Dibandingkan dengan bahasa Inggris, ejaan


bahasa Indonesia sangat konsisten .
Sebagai contoh, kata site dalam bahasa Inggris
dilafalkan sait, tetapi dengan tambahan oppo di
depanya, opposite diucapkan sebagai opezit.
Penulisan Huruf
1. Huruf Kapital
Huruf pertama pada awal kalimat
Huruf pertama petikan langsung
Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan agama, kitab suci, Tuhan.
Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan yang
tidak diikuti nama orang.
huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan
yang tidak diikuti nama orang
Dll.
Di, Ke, Dari, Daripada

Apabila kata di berfungsi sebagai awalan yang


menyatukan kata kerja pasif, maka penulisannya
dirangkai dengan kata yang mengikutinya.
Apabila berfungsi sebagai kata depan,
penulisannya dipisah dari kata yang
mengikutinya.
Ex : dipukul , dikenai dan di atas, di mana.
Lanjutan..

Demikian pula kata ke sebagai awalan ditulis


serangkai dengan kata yang mengikuti, tetapi
sebagai kata depan penulisannya dipisah.
Ex : kedua gadis itu, ketiga kali dan ke Semarang,
ke bawah.
Lanjutan..

Kata dari dalam bahasa Indonesia pada umumnya


menunjukkan arah atau perjalanan, dan bukan
kepunyaan, sesuai dengan kata bahasa Inggris, from
dan bukan of.
Ex :
1. dari Sabang ke Merauke (benar)
2. dari pagi hingga petang (benar)
3. epitel dari saluran kelenjar ludah (salah)
4. epitel saluran kelenjar ludah (benar)
Lanjutan..

Kata daripada dalam bahasa Indonesia menyatakan


perbandingan dan bukan kepunyaan atau objek.
Ex :
1. Amir lebih besar daripada Rahmat (benar)
2. Persatuan dan kesatuan daripada bangsa (salah)
3. Persatuan dan kesatuan bangsa (benar)
4. Akibat daripada kesenjangan (salah)
5. Akibat kesenjangan (benar)
Partikel Lah, Kah, Tah, Pun

Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan


kata yang mendahuluinya.
Contoh :
1. Bacalah buku itu baik-baik.
2. Apakah yang tersirat dalam surat itu ?
3. Apalah gunanya bersedih hati ?
Lanjutan..

Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang


mendahuluinya, kecuali adapun, andaipun
bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun,
maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun,
walaupun, yang ditulis serangkai, karena sudah
dianggap padu.
Contoh :
1. Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan
2. Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi
3. Walaupun miskin, ia selalu gembira
Penulisan Angka dan Bilangan

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia


yang Disempurnakan ada beberapa hal yang perlu
dicermati terkait penulisan angka dan bilangan.
Bilangan dalam penulisan dapat dinyatakan dalam
angka atau kata.
Dalam hal ini angka berperan sebagai lambang
bilangan atau nomor dengan jenis lazim yang
digunakan yakni angka Arab atau angka Romawi.
Ex :
1. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
2. Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X,
Penggunaan Tanda Baca
a. Penggunaan tanda titik
Pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan ( Ex:
Ibuku seorang guru.);
tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur
akhirnya sudah bertanda titik ( Ex : Penulis itu bernama Ibnu
Jamil, M.A.);
di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar;
untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu (Ex: pukul 8.00 pagi);
tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan jangka waktu (Ex: 1.25.45 jam untuk
menunjukkan 1 jam, 25 menit, 45 detik);
untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah (Ex: Warga miskin di provinsi ini
berjumlah 5.300 orang.).
Lanjutan..
b. Penggunaan tanda koma
di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan
(misalnya: Dia ditugaskan membeli buku, pensil, tinta, dan
penggaris.);
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan,
sedangkan, dan kecuali (misalnya: Aku ingin pergi, tetapi banyak
pekerjaan yang harus diselesaikan dulu.);
untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat
itu mendahului induk kalimatnya (misalkan: Karena lelah, saya tidak
jadi pergi ke rumah dia.);
di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan
demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu;
Lanjutan..
untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah,
aduh,dan kasihan,atau kata-kata yang digunakan sebagai
sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang
terdapat di dalam kalimat;
untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat (misalnya: Kata Adik, Aku mau pergi ke
Bandung.);
tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam
kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru (misalnya: Di mana Kamu
sekolah? tanya Pak Agus.);
Lanjutan..
di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat,
(c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan (misalnya: Sdr.
Egan, Jl. Mahmud V, Bandung);
di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan
nama diri, keluarga, atau marga (misalnya: Mira
Rahmani, S.Pd.);
di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka (misalnya: 10,5 m, Rp
5000,50);
untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi (misalnya: Dosen kami, Pak Iwa, tegas sekali.).
Lanjutan..
c. Penggunaan tanda titik koma
sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara
(misalnya: Andi membersihkan kamarnya; Putri merapikan
buku di ruang baca);
untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang
berupa frasa atau kelompok kata (Dalam hubungan itu,
sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan);
untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila
unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan
kata hubung (misalnya: Rapat ini akan membahas pemilihan
ketua, sekretaris, dan bendahara; penyusunan rancangan
anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja)
Beberapa Hal yang Perlu diperhatikan

Penggunaan tanda kurung terlalu sering sebaiknya


dihindarkan.
Pada pergantian baris, tidak dibenarkan untuk
memotong suatu nomor atau bilangan.
Jangan menempatkan dua bilangan yang berlainan
secara berturut-turut.
Jangan memulai suatu kalimat dengan angka. Angka atau
bilangan tersebut hendaknya ditulis dengan huruf.
Sebaiknya jangan memotong nama orang pada
pergantian baris.
TERIMA KASIH
SUMBER
https://www.scribd.com/doc/29843970/Penggunaan-
Bahasa-Dalam-Karya-Ilmiah diakses pada tanggal 22
agustus pukul 11.32 WIB.
Wahya.Aspek Kebahasaaan dalam Penulisan Artikel
ilmiah diakses melalui
http://repository.unpad.ac.id/17709/1/Pustaka_Unpad_
Aspek_-Kebahasaan_-Dalam_-penulisan_-Artikel_-
Ilmiah.pdf.pdf pada tanggal 22 Agustus 2017 pukuk 13.34
WIB.
A.G H, Ruslijanto H, Mulyono D. Metode Penulisan dan
Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;
2000.

Vous aimerez peut-être aussi