Vous êtes sur la page 1sur 17

ASPEK KEPRILAKUAN

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
By

Kelompok 7
AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN
Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) merupakan
istilah yang digunakan dalam menjelaskan akuntansi perencanaan
serta pengukuran dan evaluasi kinerja organisasi sepanjang garis
pertanggungjawaban.
Garis pertanggungjawaban ini meliputi pendapatan serta biaya-biaya
yang diakumulasikan dan dilaporkan oleh pusat pertanggungjawaban.
Pusat pertanggungjawaban merupakan segmen organisasi yang
bertanggungjawab atas tugas tertentu.
satu tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah untuk memastikan
bahwa individu-individu pada seluruh tingkatan di perusahaan telah
memberikan kontribusi yang memuaskan terhadap pencapaian tujuan
perusahaan secara menyeluruh.
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
VERSUS
AKUNTANSI KONVENSIONAL
Akuntansi pertanggungjawaban tidak melibatkan perbedaan apapun
dibandingkan prinsip akuntansi diterima umum.
Akuntansi pertanggungjawaban berbeda dengan akuntansi konvensional dalam
hal cara operasi direncanakan dan cara data akuntansi diklasifikasikan serta
diakumulasikan.
Dalam akuntansi konvensional, data diklasifikasikan berdasarkan hakikat atau
fungsinya dan tidak digambarkan sebagai individu-individu yang bertanggung
jawab atas terjadinya dan pengendalian terhadap data tersebut.
Akuntansi pertanggungjawaban mengutamakan relevansi dari informasi akuntansi
dengan cara menetapkan suatu kerangka kerja untuk perencanaan, akumulasi
data, data pelaporan yang sesuai dengan struktur organisasi dan hierarki
pertanggungjawaban dari suatu perusahaan.
JARINGAN
PERTANGGUNGJAWABAN
struktur organisasi dijabarkan menjadi sebuah jaringan pusat
pertanggungjawaban individual atau unit organisasi yang menjalankan
sebuah fungsi.
struktur organisasi perusahaan dibagi-bagi ke dalam suatu jaringan pusat-
pusat pertanggungjawaban secara individual atau sebagaimana
didefinisikan oleh National Association of Accountants, ke dalam unit-unit
organisasional yang terlibat dalam pelaksanaan suatu fungsi tunggal atau
sekelompok fungsi yang saling berkaitan satu sama lain, yang memiliki
seorang kepala yang bertanggungjawab untuk aktivitas dari unit tersebut.
JENIS-JENIS PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
Pusat Biaya
Pusat biaya merupakan bidang tanggung jawab yang menghasilkan
suatu produk atau memberikan suatu jasa

Pusat Pendapatan
Jika tanggung jawab utama dari seorang manajer adalah penghasilan
pendapatan, maka segmennya sebaiknya diperlakukan sebagai pusat
pendapatan. Contoh-contoh dari pusat pendapatan meliputi departemen
pemasaran, pusat distribusi, bagian barang jualan di toko serba ada, atau
tenaga penjualan individual.
JENIS-JENIS PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
Pusat Laba
Pusat laba adalah segmen di mana manajer memiliki kendali baik atas
pendapatan maupun atas biaya; manajer dievaluasi berdasarkan efisiensi
mereka dalam menghasilkan pendapatan dan mengendalikan biaya. Diskresi
yang mereka miliki terhadap biaya meliputi beban produksi dari produk atau
jasa. Tanggung jawab mereka adalah lebih luas dibandingkan dengan
tanggung jawab dari pusat pendapatan atau pusat biaya karena mereka
bertanggung jawab baik atas fungsi distribusi maupun manufaktur.
Pusat investasi
Manajer pusat investasi bertanggung jawab terhadap investasi dalam
aktiva serta pengendalian atas pendapatan dan biaya. Mereka
bertanggung jawab untuk mencapai margin kontribusi dan target laba
tertentu serta efisiensi dalam penggunaan aktiva.
KORELASI DENGAN STRUKTUR
ORGANISASI
Struktur Vertikal
Dalam struktur vertikal, organisasi dibagi berdasarkan fungsi-fungsi utama. Tanggung
jawab secara keseluruhan untuk fungsi produksi, penjualan, dan keuangan diberikan
kepada wakil direktur, yang mendelegasikan tanggung jawab mereka ke struktur di
bawahnya sesuai dengan hierarki. Tetapi, tanggung jawab akhir untuk setiap fungsi
tetap berada di tangan mereka.
Struktur Horizontal
Jika maksudnya adalah untuk membebankan tanggung jawab atas laba dan investasi
kepada beberapa direktur, maka struktur horizontal untuk pendelegasian tanggung
jawab adalah yang paling sesuai. Struktur tersebut dapat dibagi berdasarkan produk
atau area geografis. Masing-masing wakil direktur mengendalikan suatu pusat laba
atau investasi daripada pusat pendapatan atau pusat biaya fungsional. Mereka
bertanggung jawab atas produksi, penjualan, dan pendanaan, atau, dengan kata lain,
atas seluruh bidang fungsional dalam area atau kelompok produknya
KORELASI DENGAN STRUKTUR
ORGANISASI
Pemilihan Struktur
Tidak satu pun struktur tersebut di atas yang lebih superior. Efisiensi
penggunaannyabergantung pada berbagai faktor lingkungan. Pada
perusahaan kecil, presidendirektur mungkin memilih untuk tetap
mengendalikan seluruh aktivitas danhanya mendelegasikan wewenang
dan tanggung jawab secara parsial berdasarkanfungsi. Perusahaan yang
menghasilkan dan menjual beberapa produk yang sangatterdiferensiasi
mungkin menggunakan struktur horizontal. Perusahaan yangmenghasilkan
beraneka ragam produk di setiap pabriknya juga dapat
menggunakanstruktur horizontal.
MENETAPKAN
PERTANGGUNGJAWABAN

Setelah memilih jenis dari struktur organisasi, maka tugas penting berikutnya
dalam membangun suatu sistem pertanggungjawaban yang efektif secara
keperilakuan adalah menggambarkan pertanggungjawaban. Kebanyakan
orang menerima tanggung jawab dan tantangan yang terkandung di
dalamnya. Bertanggung jawab terhadap sesuatu membuat seseorang
merasa kompeten dan penting. Hal tersebut mengimplikasikan wewenang
pengambilan keputusan dan dapat memotivasi mereka untuk memperbaiki
kinerjanya. Tanggung jawab adalah pemenuhan dari suatu pekerjaan. Tanpa
hal tersebut, moral akan menderita.
PERENCANAAN, AKUNTANSI DATA DAN
PELAPORAN BERDASARKAN PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
Anggaran Pertanggungjawaban
Karakteristik dari anggaran pertahggungjawaban adalah bahwa manajer pusat
pertanggungjawaban dibebani target kinerja hanya untuk pos-pos pendapatan dan
biaya yang dapat mereka kendalikan. Walaupun kepala dari pusat
pertanggungjawaban tidak memiliki kendali sepenuhnya atas elemen-elemen biaya
tertentu, jika mereka mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah biaya
yang terjadi, maka biaya-biaya tersebut bisa dianggap "dapat dikendalikan" pada
tingkat mereka dan dapat dibebankan kepada pusat pertanggungjawaban mereka.
Dengan hanya membebankan biaya-biaya yang dapat dikendalikan kepada
masing-masing kepala dari pusat biaya, manajemen akan mempunyai suatu dasar
yang wajar untuk membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan
guna menilai efektivitas dari penyelia pusat biaya di seluruh tingkatan organisasi, dan
untuk mengidentifikasikan penyebab dari inefisiensi.
PERENCANAAN, AKUNTANSI DATA DAN
PELAPORAN BERDASARKAN PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
Akumulasi Data
Untuk memfasilitasi perbandingan periodik dengan berbagai perencanaan
anggaran, akumulasi pos-pos laba dan beban haruslah mengikuti pola jaringan
pertanggungjawaban. Hal ini membutuhkan klasifikasi tiga dimensi terhadap biaya
dan pendapatan selama proses akumulasi data.
Pertama, biaya diklasifikasikan berdasarkan pusat pertanggungjawaban;
kedua, dalam setiap pusat pertanggungjawaban, biaya tersebut diklasifikasikan
berdasarkan bisa atau tidaknya biaya tersebut dikendalikan;
ketiga, biaya tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenis biaya, atau berdasarkan pos-
pos pelaporan, seperti gaji, perlengkapan, bahan baku dan sewa.
PERENCANAAN, AKUNTANSI DATA DAN
PELAPORAN BERDASARKAN PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
Pelaporan Pertanggungjawaban
Untuk meningkatkan efisiensi, sistem pelaporan pertanggungjawaban seharusnya
didasarkan pada apa yang disebut dengan "laporan bentuk piramida" atau prinsip
"teleskop." Hal ini berarti bahwa setiap manajer pusat pertanggungjawaban hanya
menerima laporan pengendaliannya sendiri dan bahwa laporan rinci tingkat
terendah diterbitkan terlebih dahulu. Mengendalikan laporannya masing-masing dan
laporan detailnya untuk tingkat yang lebih bawah ditampilkan pertama.
Kontribusi utama dari akuntansi pertanggungjawaban adalah bahwa akuntansi
pertanggungjawaban memungkinkan manajemen untuk mengendalikan biaya dan
efisiensi melalui pembebanan tanggung jawab untuk biaya tersebut kepada orang-
orang yang melaksanakan berbagai tugas. Dengan melibatkan elemen manusia ke
dalam kerangka akuntansi, akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu hal penting
dalam evolusi akuntansi keperilakuan.
ASUMSI KEPERILAKUAN DARI
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Manajemen berdasarkan perkecualian (MBE) adalah mencukupi untuk me-
ngendalikan operasi secara efektif.
Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) akan menghasilkan anggaran,
biaya standar, tujuan organisasi, dan rencana praktis untuk mencapainya
yang disetujui bersama.
Struktur pertanggungjawaban dan akuntabilitas mendekati struktur hierarki
organisasi.
Para manajer dan bawahannya rela menerima pertanggungjawaban dan
akuntabilitas yang dibebankan kepada mereka melalui hierarki organisasi.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama dan bukan
persaingan.
1. MANAJEMEN BERDASARKAN PERKECUALIAN
Manajemen berdasarkan perkecualian mengasumsikan bahwa untuk
mengelola dan mengendalikan aktivitas organisasi dengan paling efektif,
manajer sebaiknya mengonsentrasikan perhatian mereka pada bidang-
bidang di mana hasil aktual menyimpang secara substansial dari tujuan yang
dianggarkan atau standar. Para pendukung pendekatan ini mengklaim
bahwa pendekatan ini menghasilkan penggunaan waktu manajemen yang
langka secara paling efisien, berkonsentrasi pada perbaikan inefisiensi, dan
mendorong tindakan yang diinginkan. Karakteristik pelaporan periodik dari
akuntansi pertanggungjawaban secara ideal adalah sesuai untuk menarik
perhatian manajemen pada bidang-bidang yang menyimpang dari norma-
norma awal yang telah ditentukan sebelumnya dan mendorong tindakan-
tindakan perbaikan yang segera guna mendorong atau mengoreksi perilaku
2. MANAJEMEN BERDASARKAN TUJUAN
Akuntansi pertanggungjawaban memfasilitasi manajemen berdasarkan
tujuan atau manajemen berdasarkan pengendalian diri. Hal ini merupakan
suatu pendekatan manajemen yang didesain untuk mengatasi berbagai
respons manusia yang disfungsional yang dipicu oleh usaha untuk
mengendalikan operasi menggunakan dominansi. Orang-orang membenci
batasan-batasan biaya. Mereka kurang suka didominasi dan diberitahu apa
yang harus mereka lakukan, serta kapan dan bagaimana meiakukannya.
Mereka ingin melakukan tugas dengan cara mereka sendiri karena mereka
yakin bahwa mereka mampu mengarahkan diri dan pekerjaan mereka
sendiri. Sejarah menunjukkan bahwa banyak dari pencapaian yang paling
signifikan telah dicapai ketika individu-individu bertindak tanpa dibatasi,
dimotivasi, dan dibimbing hanya oleh kemuliaan tujuan dan cita-cita mereka.
4. KAPABILITAS UNTUK MENDORONG KERJA SAMA
Akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan kerja sama organisasional dengan
menunjukkan kepada manajer bagaimana aktivitas mereka sesuai dengan
gambaran keseluruhan dan bahwa setiap orang bekerja untuk tujuan bersama.
Akuntansi pertanggungjawaban juga meningkatkan kesetiaan pada perusahaan,
harga diri, dan rasa penting dengan mengizinkan orang untuk memformulasi
tujuannya sendiri dan membuat keputusannya sendiri dalam kerangka kerja delegasi
pertanggungjawaban.
Mereka akan memandang segmen mereka dan diri mereka sendiri sebagai bagian
yang penting dari perusahaan secara keseluruhan dan akan lebih rela untuk
berjuang mencapai tujuan.
Mereka akan menerima pelaporan kinerja sebagai suatu alat yang bermanfaat untuk
melakukan koreksi atas tindakan. Semangat kerja sama mereka akan meningkat
karena mereka yakin bahwa mereka bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
Mereka akan merasa bahwa mereka merupakan bagian yang vital dari organisasi
dan bahwa kegagalan mereka dapat secara serius memengaruhi masa depan
organisasi. Mereka akan menghubungkan kegagalan mereka dengan ancaman
terhadap terpenuhinya tujuan maupun aspirasi pribadi mereka.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Mohon Tepuk Tangannya
Udah Capek Berkoar-Koar
Bye - Bye

Vous aimerez peut-être aussi