Vous êtes sur la page 1sur 26

INFLUENZA

Pendahuluan
Terdapat 3 pandemik influenza pada 1 dekade
terakhir :
1918, Spanish Flu (pandemik terburuk dalam
sejarah, 20-40 jt meninggal di seluruh dunia)
1957 : Asian Flu
1968 : "Hong Kong Flu

Masing-masing pandemi disebabkan oleh tipe


virus influenza A baru
Manifestasi Klinik
Influenza merupakan penyakit virus akut pada
sistem respirasi, ditandai dengan :

Fever
Headache
Myalgia
sore throat
runny nose
Penularan
Melalui suspensi droplet kontaminasi di udara, dan
bersifat virulen di daerah padat dimana terdapat
kontak antar individu yang sangat dekat, seperi di bis,
elevator, mall, penjara.

Dapat juga melaui objek yang terkontaminasi, seperti


keyboard, telefon, pegangan pintu, dan saklar lampu.

Pada kondisi kelembaban yang rendah, seperti pada


Canadian winter, influenza dapat bertahan di luar
tubuh selama beberapa jam.
Virus Influenza
Virus influenza dikelilingi oleh 2 glikoprotein :
hemagglutinin (H)
neuraminidase (N)

Virulensi dan potensi patogenik virus ditentukan oleh


morfologi subtipe dari 15 H dan 9 N
Subtipe yang telah diketahu menyebabkan global
pandemik :
H1N1 (1918)
H2N2 (1957)
H3N2 (1968).
Reservoar alami dari virus human influenza adalah
unggas dan babi.

Tipe virus influenza yang menginfeksi unggas liar dan domestik


menginfeksi babi
Tipe virus influenza yang menginfeksi manusia menginfeksi
babi

Tipe influenza unggas dan manusia bercampur pada babi


varian genetik baru muncul
Strain influenza pandemik dapat dihasilkan dari 2
proses:
genetic mutation
human influenza virus mengalami mutasi spontan dan
menjadi potensial pandemik ('shift');
genetic reassortment
glikoproten avian dan human mengalami reassortmen
di dalam reservoar alami ('drift')
AVIAN INFLUENZA
Virus avian influenza pada kondisi normal tidak dapat
menginfeksi selain burung dan babi

Virus avian influenza, H5N1, pertama kali diidentifikasi


dapat menginfeksi manusia pada 1997di Hong Kong dan
propinsi Fujian China, yang menyebabkan 18 kasus klinik
dan 6 kematian di 10 negara Asia. Bersifat sangat patogen
pada unggas

Infeksi pada manusia yang menyebabkan banyak kematian


terjadi pada Februari 2004, diduga semua manusia yang
terinfeksi terpapar unggas yang terinfeksi
Studi secara genetik menemukan bahwa virus
melakukan lompatan langsung dari unggas ke
manusia
Unggas terinfeksi mengandung virus pada saliva,
sekret nasal dan feses.
Unggas dapat terinfeksi apabila kontak dengan
ekskresi tersebut
Infeksi flu unggas pada manusia berasal dari
kontak dengan ekskreta tersebut
Penyebaran dari manusia ke manusia sangat
jarang
SWINE INFLUENZA
Pendahuluan
Virus baru subtype influenza A yang disebut
sebagai virus H1N1 2009 pandemik, pertama
kali diidentifikasi di Mexico dan dilaporkan
oleh CDC dan WHO pada April 2009.
Karakteristik
H1N1 2009 (terkadang disebut swine flu)
merupakan virus influenza baru yang
menyebabkan INFEKSI pada manusia.
Virus ini pertama kali dideteksi pada manusia
di Amerika Serikat pada bulan April 2009.
Virus ini menyebar dari manusia ke manusia di
seluruh dunia, kemungkinan sama dengan
cara penyebaran pada virus influenza
musiman.
Virus ini pada mulanya disebut sebagai swine
flu karena hasil pemeriksaan laboratorium
memperlihatkan bahwa beberapa gen pada virus
baru tersebut sangat mirip dengan virus influenza
yang pada keadaan normal ditemukan di
binatang babi (swine) di Amerika bagian Utara.

Akan tetapi penelitian selanjutnya


memperlihatkan bahwa virus baru ini sangat
berbeda dengan yang pada umumnya ditemukan
pada binatang babi di Amerika Utara.
Virus H1N1 2009 memiliki dua gen virus influenza yang biasanya
menginfeksi binatang babi di Eropa dan Asia, gen virus influenza
yang biasanya menginfeksi pada binatang burung dan manusia.
Sehingga virus tersebut dikenal sebagai quadruple reaasortant
virus.
Gen pada virus flu tersusun dalam 8 segmen yang terpisah. Jika 2
virus flu menginfeksi sel host yang sama, maka masing-masing
segmen akan dikopi dan disusun ulang menjadi 8 pada satu waktu,
pada partikel-partikel virus baru yang kemudian akan dilepaskan
dari sel yang terinfeksi.
Virus-virus baru tersebut dapat menginfeksi sel host yang baru.
Pada proses penyusunan virus baru, segmen-segmen dari dua virus
yang berbeda dapat mengalami mix dan match, sehingga partikel
virus baru akan memiliki segmen-segmen dari dua virus yang
berbeda.
Virus flu pada burung berikatan dengan reseptor 2,3-
galactose-linked sialic acid (SA-2,3-Gal), sedangkan virus
flu pada manusia berikatan dengan reseptor SA- 2,6-Gal.

Ikatan reseptor tersebut berhubungan dengan lebih


dominannya reseptor-reseptor tersebut pada daerah
multiplikasi pada burung dan manusia.

Binatang babi dapat terinfeksi virus influenza burung dan


manusia disebabkan terdapatnya kedua reseptor tersebut
pada sel epitel trakeanya.

Adanya koinfeksi virus influenza burung dan manusia pada


binatang babi disebabkan oleh adanya kontak binatang babi
dengan burung dan manusia, dan dapat menghasilkan virus
reassortant progeni yang memiliki kombinasi segmen
genomik baru yang merupakan campuran dari genom virus
sebelumnya.
Penularan
Penyebaran virus H1N1 2009 diperkirakan terjadi
melalui cara yang sama seperti penyebaran flu
musiman.
Virus flu disebarkan dari manusia ke manusia
melalui batuk atau bersin orang yang menderita
influenza.
Terkadang seseorang dapat menjadi terinfeksi
dengan cara menyentuh sesuatu, seperti suatu
permukaan atau objek, dimana terdapat virus flu
pada benda tersebut dan kemudian menyentuh
mulut atau hidungnya.
Diagnosis
Virus H1N1 2009 diidentifikasi melalui
amplifikasi dan sekuensing dari gen spesifik,
hasil sekuensing tersebut dapat dibandingkan
dengan sekuens yang telah terdapat pada
database.

Beberapa metode diagnostic dapat digunakan


untuk identifikasi virus tetapi membutuhkan
viral load atau kultur virus yang banyak.
Terapi
Terdapat dua obat antiviral untuk influenza yang
dapat digunakan pada H1N1 2009 pandemik,
yaitu neuraminidase inhibitor oseltamivir dan
zanamivir dengan nama yang sering dipakai
Tamiflu dan Relenza.

Namun virus tersebut resisten terhadap obat


antiviral lain inhibitor M2 (amantadine dan
rimantadine) yang dapat efektif untuk terapi
influenza musiman.
Epidemiologi
Menurut laporan WHO, hingga tanggal 4
Oktober 2009, terdapat sekitar 375.000 kasus
dengan hasil konfirmasi laboratorium positif
dan lebih dari 4500 kasus meninggal dunia.

Semua virus influenza H1N1 2009 pandemi


yang dianalisa memiliki kesamaan antigenik
dan genetik terhadap virus influenza
A/California/7/2009.

Vous aimerez peut-être aussi