Vous êtes sur la page 1sur 31

Penyakit menular menahun, disebabkan oleh

cacing filaria & ditularkan melalui nyamuk

Menimbulkan kecacatan menetap, stigma


sosial, hambatan psikologis

Menurunkan kwalitas SDM dan menimbulkan


kerugian ekononomi
Kondisi tanpa gejala
(Mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh

Akut (Demam / tidak, Bag


yang membengkak terasa

GEJALA sakit, Memerah)

Kronis (Elephantiasis)
SITUASI FILARIASIS DI INDONESIA S/D
TAHUN 2014
511
Kabupaten/Kota

466 45
Sudah dilakukan pemetaan Belum dilakukan pemetaan
endemisitas endemisitas

231 235
Non endemis Endemis Filariasis

142 93
POPM Filariasis Belum POPM Filariasis

29 86 27
Selesai POPMF Sedang POPMF (full) POPMF partial/putus

KET:
1. Lebih dari 102 juta jiwa (43%) penduduk Indonesia berisiko tertular filariasis
2. Kriteria daerah endemis: angka mikrofilaria > 1%. Kriteria daerah non endemis: angka
mikrofilaria < 1%
3. 45 kab/kota yg belum dipetakan endemisitasnya akan selesai pemetaan pada awal 2015
SKEMA PENULARAN FILARIASIS
NYAMUK PENULAR FILARIASIS

Semua nyamuk dpt jadi vektor penular filariasis !!


SUMBATAN CACING FILARIA
DI PEMBULUH & KELENJAR LIMFE !
Indonesia dinilai tertinggal dalam
pengendalian dan eliminasi Filariasis oleh
Dunia Internasional, karena cakupan
geografis Eliminasi Filariasis belum
mencapai 100%.
Dunia internasional mengharapkan agar
Indonesia melakukan scale up atau
akselerasi untuk mencapai Eliminasi
Filariasis.
Indonesia telah memulai Program Eliminasi
Filariasis sejak tahun 2002
Wilayah Endemis Filariasis di
Indonesia

Kendala :
Komitment Pemerintah Daerah masih kurang, sehingga ketersedian dana
operasional pelaksanaan POMP filariasis belum terjamin
Masih banyak kab/kota endemis filariasis yang belum melaksanakan POMP
filariasis pada seluruh penduduk di wilayahnya
Eliminasi Filariasis adalah komitmen global, sesuai dengan:

ELIMINASI FILARIASIS, Resolusi WHA 1997:


Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health
Problem
WHO Global Commitment, 2000 : The Global Goal of
Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health
Problem by the year 2020
Eliminasi Filariasis tercapai bila tidak ada lagi
penularan Filariasis di Kab/Kota endemis Filariasis
yang dibuktikan dengan hasil survai evaluasi
penularan.
Indonesia mentargetkan mencapai Eliminasi Filariasis
pada tahun 2025
Eliminasi Filariasis di Indonesia adalah bagian dari
upaya mendukung pencapaian Nawa Cita khususnya
dalam melindungi bangsa dan negara, meningkatkan
kualitas hidup, produktifitas dan daya saing bangsa
Eliminasi Filariasis di Indonesia dapat dicapai
apabila seluruh Kab/Kota endemis Filariasis
mencapai eliminasi.
Eliminasi Filariasis Global ditargetkan tercapai
tahun 2020, akan tetapi Indonesia direncanakan
akan mencapai eliminasi tahun 2025. Sebab,
untuk mencapai eliminasi diperlukan waktu
sekitar 9 10 tahun.
KAMPANYE NASIONAL
POPM FILARIASIS 2015

Kampanye Nasional POPM Filariasis adalah:

Pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan


Massal (POPM) Filariasis dalam waktu serentak
dengan jumlah sasaran yang besar

BELKAGA : Bulan Eliminasi Kaki Gajah


TUJUAN

1. Semua kab/kota endemis telah melaksanakan


POPM Filariasis pada tahun 2020
2. Adanya komitmen pemerintah daerah untuk
melaksanakan POPM Filariasis secara serentak
CARA PELAKSANAAN:

Akselerasi dilakukan dengan pelaksanaan Bulan Pemberian


Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis, yaitu
Pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Filariasis dalam waktu serentak dengan jumlah sasaran yang
besar.

Bulan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)


Filariasis:

Direncanakan POPM Filariasis tahun 2015 akan dilaksanakan bulan


Oktober 2015
Dilakukan serentak di >140 kab/kota dengan total jumlah sasaran k/l
50-60 jt penduduk
Kemudian meningkat setiap tahun, sampai semua kab/kota endemis
melaksanakan POPMF
1. Advokasi dan Sosialisasi (Promosi)
2. Menggerakkan masyarakat minum obat untuk
mencegah penyakit kaki gajah (Mobilisasi sosial)
3. Mendekatkan pelayanan ke masyarakat dengan
mendirikan Pos-Pos Minum Obat di setiap desa, dusun,
pemukiman, dan lokasi-lokasi strategis lainnya
4. Meningkatkan peran lintas sektor dan masyarakat,
terutama jajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementerian Agama, TNI/POLRI, Media,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, tokoh
masyarakat, tokoh agama dan sebagainya
Pelaksanaan Bulan Eliminasi Kaki Gajah
merupakan kerjasama dari berbagai pihak yang
terkait, sejak perencanaan, sumberdaya,
persiapan, pelaksanaan dan saat monitoring dan
evaluasi.
Kepala Pemerintahan Pusat sampai Daerah selaku
penaggung jawab operasional pelaksanaan
BELKAGA
Mendukung dan berperan serta aktif dalam
penguatan koordinasi program dan stakeholder di
setiap level administratif
DUA PILAR UTAMA
ELIMINASI FILARIASIS
1. Memutuskan mata rantai penularan filariasis dengan Pemberian
Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di daerah endemis.
Sekali setahun selama 5 tahun berturut-turut. Obat yang dipakai:
DEC (Diethylcarbamazine Citrate) dan Albendazole
2. Mencegah dan membatasi kecacatan dengan penatalaksanaan
kasus filariasis mandiri melalui:
- Cuci bagian tubuh yang bengkak dg air bersih dan sabun
- Beri salep antibiotik/antijamur sesuai indikasi
- Meninggikan bagian yang bengkak
- Menggerakkan bagian yang bengkak setiap saat
- Memakai alas kaki/pakaian yang tdk ketat
Keuntungan Ganda POPM Filariasis

Selain mencegah penularan filariasis, POPMF


juga menurunkan kecacingan (STH/Soil
Transmitted Helminthiasis) pada masyarakat
terutama anak-anak pra sekolah dan sekolah.
Albendazol yg digunakan pd saat POPMF bisa
mematikan cacing perut spt cacing gelang,
cacing tambang, cacing cambuk dan cacing
kremi.
Menurunnya kecacingan pd masyarakat
terutama anak-anak dpt mengurangi kejadian
malnutrisi, kurang gizi, anemia dan stunting.
JENIS OBAT
Albendazole 400 mg Diethylcarbamazine 100 mg

Cara Pemberian Obat


UMUR DEC (100 mg) Tablet Abendazole (400 mg)
(Tahun) Tablet
2-5 1 1
6 - 14 2 1
> 14 3 1
3500
3175

3000

2500 2375

2000
1765

1500
1184

1000 811
649
532 524
500 419 365
325 274 257 253
232 227 227 213 207
141 129 96 94 91 74 70
53 37 31 30 27 18 14 13
0

Total kasus kronis se Indonesia s/d 2014 adl: 14.932 kasus


Tersebar di 418 kab/kota di 34 Provinsi
Jumlah Penduduk yang Telah Minum Obat Filariasis
Periode Tahun 2005 - 2013
Gambar Cacing Dewasa
Filaria di Saluran & Kelenjar Limfe
PENDERITA LIMFEDEMA
(anak-anak)
PENDERITA LIMFEDEMA
TIDAK HANYA DI KAKI, TETAPI JUGA BISA DI LENGAN
Kasus Filariasis Kronis Yang Cacat
payudara & alat kelamin wanita
Mengenai Alat Kelamin
(Hidrokel)
Kasus Filariasis Kronis Yang Cacat

Di Payudara

Di Skrotum
Di Kaki
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi