Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Al-afifka feviansyah(168010098)
Erlangga widya putri (168010102)
Eka sarofatul janah (168010101)
Emma nur chayati (16801009)
Ragil saptaningtyas (168010105)
Pengertian Anti Oksidan
senyawa yang mampu menangkal atau
meredam efek negatif oksidan dalam tubuh,
bekerja dengan cara mendonorkan satu
elektronnya kepada senyawa yang bersifat
oksidan sehingga aktifitas senyawa oksidan
tersebut dapat dihambat. (Menurut, winarsih 2007)
Superoksid
Dismutase (SOD)
SOD bereaksi dengan radikal bebas membentuk
H2O2.
Enzim katalase dan glutathione peroksidase
mereduksi H2O2 menjadi H2O
Peningkatan superoksid akan menghambat
glutathione peroksidase dan katalase. Peningkatan
H2O2 akan menurunkan aktifitas CuZn-SOD.
katalase dan glutathione peroksidase dengan
mereduksi H2O2 akan menghemat SOD.
SOD dengan mereduksi superoksid akan
menghemat katalase dan glutathione peroksidase.
tercapailah keadaan SOD, katalase, glutathione
peroksidase, superoksid dan H2O2 dalam keadaan
seimbang.
Katalase
Enzim ini adalah protein yang terdapat di semua
sel aerob pada jaringan tubuh.
terutama terkonsentrasi pada hati dan eritrosit.
Otak, otot rangka, jantung hanya mengandung
katalase dalam jumlah sedikit.
Katalase dan glutathione peroksidase
mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen. Peningkatan produksi hidrogen peroksida
oleh enzim SOD tanpa diikuti peningkatan katalase
atau glutathione peroksidase akan menyebabkan
penumpukan hidrogen peroksida.
2H2O2 - 2 H2O + O2
Glutation perioksidase
adalah enzim yang berperan aktif dalam
menghilangkan H2O2 dalam tubuh dan
mempergunakannya untuk merubah glutathione
(GSH) menjadi glutathione teroksidasi (GSSG)
dengan reaksi sebagai berikut :
H2O2 + 2GSH 2 H2O + GSSG
Enzim tersebut mendukung aktivitas enzim SOD
bersama-sama dengan enzim katalase dan
menjaga konsentrasi oksigen akhir agar stabil dan
tidak berubah menjadi pro-oksidan.
Glutation perioksidase
Mekanisme Kerja Antioksidan Enzimatis
1, Antioksidan Primer
berfungsi untuk mencegah terbentuknya radikal
bebas baru
dikenal dengan enzim superoksida dismutase.
sangat penting sekali karena dapat melindungi
hancurnya sel-sel dalam tubuh akibat serangan
radikal bebas.
Bekerjanya enzim ini sangat dipengaruhi oleh
mineral-mineral seperti mangan, seng, tembaga
dan selenium yang harus terdapat dalam makanan
dan minuman.
2. Antioksidan Sekunder
merupakan senyawa yang berfungsi menangkap
radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi
berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang
lebih besar. Contoh : vitamin E, Vitamin C, dan
betakaroten yang dapat diperoleh dari buah-
buahan.
3. Antioksidan Tersier
o merupakan senyawa yang memperbaiki sel-sel dan
jaringan yang rusak karena serangan radikal bebas.
o merupakan jenis enzim misalnya metionin
sulfoksidan reduktase yang dapat memperbaiki
DNA dalam inti sel.
o Enzim tersebut bermanfaat untuk perbaikan DNA
pada penderita kanker.
SUMBER ANTIOKSIDAN MENCEGAH PENUAAN
Vitamin C
Yakni merupakan AO yang larut dalam air, Senyawa ini banyak
dijumpai pada sitrus dan sayuran berdaun hijau gelap. Vitamin C
sangat esensial dalam biosintesis kolagen dan mampu
menurunkan sintesis pigmen dengan menghambat enzim
tirosinase, Vitamin C juga merupakan senyawa reduktor terbanyak
di tubuh dan merupakan AO yang paling dominan di kulit. Dosis
harian vitamin C yang dianjurkan (Recommended Daily
Allowance/RDA) bervariasi dari 40-60 mg/hari sampai 100 mg/hari.
Vitamin E
Vitamin E merupakan scavenger AO fase lipid utama yang
banyak dijumpai dalam kacangkacangan, minyak sayur dan
sayur-sayuran hijau. Saat terjadi stress oksidatif di stratum korneum,
kadar vitamin E akan menurun namun adanya vitamin C dan
CoQ dan selenium sebagai co-AO dapat mempertahankan
proses regenerasi vitamin E. RDA vitamin E ialah 22 IU/hari7 atau 30
mg/hari.
Vitamin A, retinol dan karotenoid
Retinol dan karotenoid merupakan dua bentuk utama vitamin A
di alam. Retinol (preformed vitamin A) banyak dijumpai di telur,
hati dan susu. Sedangkan karotenoid (provitamin A) banyak
dijumpai di buah dan sayuran berwarna.3 Terdapat 3 jenis
karotenoid utama yang berasal dari diet yakni -karoten, lutein
dan likopen.
Flavonoid
Flavonoid merupakan beragam senyawa polifenol aromatik
dengan efek AO. Diantaranya yang paling sering digunakan
ialah genistein (berasal dari kacang kedele) suatu fitoestrogen
yang juga merupakan scavenger AO terhadap gugus peroksil.
CoQ10
CoQ10 adalah suatu koenzim yang di pasaran sering
dikategorikan sebagai vitamin.2 CoQ10 dikenal sebagai AO
intraseluler16 dan banyak berperan dalam reaksi biokimiawi di
mitokondria.
Selenium
Selenium merupakan mikronutrien esensial yang
diperlukan untuk bekerjanya enzim GPX yang
penting dalam sistem pertahanan terhadap stres
oksidatif. RDA selenium ialah 55 g/hari.
Zinc
Zinc termasuk mineral esensial yang memiliki efek
AO yang efektif di jaringan. Kulit dan adneksanya
merupakan area yang kaya akan zinc, yakni 20%
dari total kadar di tubuh. Zinc dianggap
mempunyai 2 mekanisme AO, yakni kemampuan
mengganti logam transisi (Fe2+ atau Cu2+) dan
menginduksi terbentuknya protein yang dapat
menetralisir ROS
PENANGANAN PHOTO AGING