Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
dr. EKO J.W BUTAR-BUTAR
Latar Belakang
Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas
yang sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian bayi akibat penyakit yang boleh dicegah
dengan membuat bayi menjadi kebal (resisten) terhadap
penyakit infeksi.
Bayi-bayi di Indonesia yang di imunisasi setiap tahun
sekitar 90% dari sekitar 4,5 juta bayi yang lahir. Artinya
setiap tahun ada 10% bayi (sekitar 450.000 bayi) yang
belum mendapat imunisasi, sehingga dalam 5 tahun
menjadi 2 juta anak yang belum mendapat imunisai dasar
lengkap. Hal itu karena masih ada hambatan geografis,
jarak, jangkauan layanan, transportasi, ekonomi dll.
Menurut Buletin data surveilans PD3I & imunisasi Puskesmas Taliwang (2017) cakupan
imunisasi pada bayi di Posyandu Seloto pada tahun 2017 menunjukkan bahwa dari
jumlah sasaran bayi sebanyak 1.311 jiwa:
Imunisasi (HB) usia 0 bulan atau kurang dari 7 hari (33%)
Imunisasi BCG (25,8%)
Imunisasi Polio 1 (25,8%)
Imunisai DPT/HB 1 (22,7% )
Imunisasi Polio 2 (22,7%)
Imunisasi DPT/HB 2 (25,8%)
Imunisasi Polio 3 (25,8%)
Imunisasi DPT/HB 3 (16,7%)
Imunisasi Polio 4 (16,7%)
Imunisasi campak (34,8%)
Terlihat bahwa cakupan imunisasi di Posyandu Seloto hingga bulan september masih jauh
dari target.
Hal tersebut dikarenakan dengan berbagai alasan seperti pengetahuan ibu yang kurang
tentang imunisasi dan rendahnya kesadaran ibu membawa anaknya ke Posyandu atau
Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap karena takut anaknya sakit,
dan ada pula yang merasa bahwa imunisasi tidak diperlukan untuk bayinya, kurang
informasi/ penjelasan dari petugas kesehatan tentang manfaat imunisasi, serta
hambatan lainnya
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang
imunisasi dasar pada bayi di Posyandu Seloto, Taliwang pada
tahun 2017.
Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu
tentang imunisasi dasar pada bayi di Posyandu Seloto,
Taliwang pada tahun 2017.
Tujuan Khusus
Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi secara
total sampling. Cara pengambilan dan pengumpulan
sampel dilakukan pada semua Ibu/Orangtua wali yang
mempunyai bayi usia 0 sampai 12 bulan yang membawa
anaknya untuk diimunisasi ke Posyandu Seloto, Taliwang.
Kriteria Inklusi
Ibu/Orangtua wali yang mempunyai bayi usia 0 sampai
12 bulan yang bersedia hadir saat dilakukan penelitian
dan penyuluhan.
Kriteria Eksklusi :
Ibu/Orangtua wali yang tidak menghadiri acara
penyuluhan
Ibu/Orangtua wali yang tidak bersedia mengikuti
penelitian ini
Tinjauan Pustaka
1. Pengetahuan
Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pengindraan manusia, yaitu indra
melihat, indra pendengar, penciuman, rasa dan raba, sebahagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoadmojo, 2003).
Fungsi pengetahuan
Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk
ingin tahu, mencari penalaran, dan mengorganisasikan
pengalamannya.
Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan dibagi dalam 6 tingkatan yaitu
sebagai berikut
a) Tahu (Know) : pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
b) Memahami (Comprehention): suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c) Aplikasi (Application): kemampuan yang menyimpulkan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d) Analisis (Analysis): kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e) Sintesis (Synthesis): kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f) Evaluasi (Evaluation): kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Cara Memperoleh Pengetahuan
A. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan
1) Cara coba salah (Trial and Error)
2) Cara kekuasaan atau otoritas
3) Berdasarkan pengalaman pribadi
4) Melalui jalan pikiran
B. Cara Modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut sebagai
metodologi penelitian
Tujuan Imunisasi
Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit
tertentu di dunia.
Melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi
dan anak.
Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat
penyakit tertentu.
Menurunkan morbiditas, mortalitas dan cacat serta bila mungkin didapat eradikasi
sesuatu penyakit dari suatu daerah atau negeri.
Mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat
dihindari dengan imunisasi yaitu seperti campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan,
hepatitis B, gondongan, cacar air, TBC, dan lain sebagainya.
Mencegah terjadinya penyakit tetentu pada seseorang, dan menghilangkan penyakit pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari
dunia seperti pada imunisasi cacar (Maryunani, 2010).
JENIS/MACAM IMUNISASI
IMUNISASI WAJIB
IMUNISASI
TAMBAHAN/DIANJURKAN
IMUNISASI WAJIB
HEPATI
BCG
TIS B
DPT POLIO
CAMPA
K
IMUNISASI DIANJURKAN/TAMBAHAN
MMR Hib
VARISELLA PCV
INFLUENZA HEPATITIS A
ROTAVIRUS HPV
TIFOID/Tipa
JADWAL IMUNISASI
Hasil Penelitian
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Dari Seluruh Responden
Usia Frekuensi %
Total 30 100.0
Pendidikan Frekuensi %
Sarjana 2 6.7
D3 5 16.7
SMU 11 36.7
SMP 4 13.3
SD 8 26.7
Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak dalam
penelitian ini adalah merupakan kelompok tamatan SMU yaitu sebanyak 11 orang
(36.7%), diikuti dengan kelompok SD sebanyak 8 orang (26%). Responden tamatan D3
menyumbang sebanyak 5 orang (16.7%). Diikuti dengan responden yang
berpendidikan SMP yaitu 4 orang (13.3%). Hanya 2 orang (6.7%) responden yang
didapatkan berpendidikan Sarjana pada penelitian ini.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Dari Seluruh Responden
Pendidikan Frekuensi %
PNS 5 16.6
Wiraswasta 5 16.6
IRT 12 40.0
Petani 8 26.6
Total 30 100.0
Pengetahuan Frekuensi %
Baik 13 43.3
Kurang 17 56.7
Total 30 100.0
Baik 25 83.3
Kurang 5 16.7
Total 30 100.0
F % F % F %
Berdasarkan tabel 5.6, dapat dillihat bahawa kelompok usia 20-30 tahun
memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 11 orang (61.1%) sedangkan
kelompok usia 31-40 tahun yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak
2 orang (16.7%). Tingkat pengetahuan kurang pada kelompok usia 20-30
tahun yaitu sebanyak 7 orang (38.9%) sedangkan pada kelompok usia 31-40
tahun memiliki tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 10 orang (83.3%).
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Pengetahuan
F % F % F %
F % F % F %
PNS 4 80.0 1 20.0 5 100
Wiraswasta 2 40.0 3 60.0 5 100
IRT 5 41.7 7 58.3 12 100
Petani 2 25.0 6 75.0 8 100