Vous êtes sur la page 1sur 78

IGM AFRIDONI ARADITHA

2
Higher Skill Attainment (12) FORMAL OPERASIONAL

Specialised Skills (7-11) = REPRESENTATIVE = CONCRETE


OPERASIONAL

Fundamental Skills (3-6) = FRAXIS = PRE OPERASIONAL


CONCRETE

Body Management Competence (0-2) = SENSORY MOTOR


pintar Sukses?

adalah anak X, usia 5 tahun sangat cerdas, skor IQ jenius


dia bisa menjelaskan segala sesuatu dengan detail,
nilai rapornya selalu bagus dan menjadi bintang kelas.
Namun anak ini mengalami masalah dengan pergaulan teman sebaya
terlalu egois, tidak bisa berbagi,
tidak bisa menghormati orang lain,
tidak bisa merasakan kesedihan yang dialami oleh orang lain.
Whats wrong?
- Tingginya intelligence quotient (IQ) anak ini tidak sejalan
dengan perkembangan kecerdasan emosional /
Emotional Quotient (EQ).
- Pintar segi akademis namun anak tak cerdas yang mumpuni.
- Tidak memiliki kecakapan emosional yang tak kalah penting
Dengan kepintaran intelektual.

KESUKSESAN:
20% IQ
Daniel Goleman: 80% EQ (Emotional Quotient)

KINERJA:
90 % : EQ
4% : Kemampuan teknis
Anak dengan kebutuhan khusus (special
needs children) dapat diartikan secara
sederhana adalah anak yang lambat (slow)
atau mangalami gangguan (retarded) yang
akan mengalami kesulitan di lingkungannya
termasuk rumah sampai lingkungan sekolah.
Banyak istilah yang dipergunakan sebagai
variasi dari kebutuhan khusus, seperti
disability, impairment, dan Handicap.
Kesulitan belajar
Kesulitan berbaur dengan teman (selalu
menyendiri)
Hiperaktive
Kurang atensi dalam belajar
Lambat belajar
Distruktive
Anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan
dalam :
1. Gangguan pada panca indera (penglihatan,
pendengaran) dan fisik (motorik);
2. Gangguan kognisi (retardasi mental);
3. Kesulitan belajar spesifik (ADHD, Autis,
disleksi, diskalkuli,dispraksia;
4. Proses belajar berdasarkan kerja otak (otak
kanan, kiri, atau kanan kiri).

Anak ini dapat ditemukan di sekolah luar biasa,


sekolah umum dan dilingkungan.

8
Proses Belajar

9
10
Stimulus Perseptual

Diproses oleh ke 2 otak di tingkat pre-categorical:


Informasi spesifik
Bertahan sebentar (short term memory)
Informasi visual bertahan 200 ms (short iconik memory)
Informasi auditory bertahan 2000 ms (short echoic memory)
Merupakan bagian dari working memory

Informasi Catagorical
Dipahami dengan proses kompetisi menuju hemisfer ttt sesuai jenis
informasi yang masuk.
Terjadi di Working memory

Long term memory

Reproduksi/Retrieval (dipanggil kembali)


Recall: diingat atau dikenali
Cross Modalitas Memory Retrieval

11
Gangguan dapat terjadi pada penglihatan,
pendengaran maupun motorik.
Derajat beratnya dapat bervariasi mulai dari
yang ringan sampai berat.
Gangguan lain yang menyertai misalnya
ADHD, autis ataupun gifted /cerdas
berbakat.
Proses pembelajaran dengan metode
khusus, dengan mengenali kelemahan
yang ada, dan digantikan oleh modulasi
yang lebih dapat diterima oleh anak.
12
DEFINISI:
-IQ < 70
-Terlambat 2 keterampilan adaptif
Komunikasi
merawat diri sendiri
mengatur keuangan sendiri
Bersosialisasi
menggunakan peralatan publik
mengatur diri sendiri
kesehatan-keselamatan
gangguan akademik
Istirahat
bekerja
-<18 tahun

- menetap/bertahan sampai dengan dewasa


Angka harapan hidup = orang biasa

13
MR= 2-3 % populasi

Ringan sedang= 2-3 % populasi;


Ringan = 21/1000;
Sedang - berat = 0,5 -1% populasi
Berat= 8,4/1000

Penanganan

Data di Indonesia:?? Sangat terbatas


14
RM ringan : IQ 50-69 (70-90%)
RM sedang : IQ 35-49 (10-25%)
RM berat : IQ < 35 (10-25%)
RM sangat berat: IQ < 20 (10-25%)

15
Diagnostik

Dicegah!
Faktor Risiko Tidak dapat
dicegah

Faktor Genetik Diturunkan


spontan

Faktor
Lingkungan

16
Ringan Sedang Berat Sangat berat
Baca tulis: tahun 3-6 Kesehatan Mengurus diri Perlu bantuan
dasar secara sederhana

Keterampilan praktis Dapat Dapat diajari Perlu supervisi


komunikasi meskipun berulang- ketat
dasar ulang

Masih mampu untuk Dapat Tidak dapat


bekerja dan melakukan mengurus diri
mempertahankan diri pekerjaan di sendiri
sendiri shelter

17
Epilepsi
Gangguan
penglihatan
Gangguan Wawancara
pendengaran orangtua
Gangguan Pemeriksaan anak
kordinasi
Gangguan bicara
Autis

18
Orangtua/keluarga
Support terapi
Konseling genetik
Anak Individual TW
FT/OT
pedagogi
Medis
Sekolah SLB C
inklusi

19
Proses pembelajaran dengan melibatkan
seluruh modalitas sensorik dan melatih
motorik
Tujuan ahir proses belajar disesuaikan
dengan kemampuan optimal anak yang
dapat dicapai (mampu didik, mampu latih);
Dilakukan upaya untuk penanganan
terhadap faktor penyerta (baik neurologis
maupun kejiwaan);
Penanganan multidisiplin .

20
Terdapat 3 macam pola belajar:
Melalui penglihatan/gambar (Visual
learner) dipengaruhi oleh otak
kanan;
Melalui pendengaran/suara/bahasa
(auditory learner) dipengaruhi oleh
otak kiri.
Melalui gerak (kinestetic learner)

(21
Perbedaan individu otak kiri, otak
kanan, dan otak kanan-kiri (kognitif
dan emosi)

Kesinambungan antara Otak kiri dan Otak kanan:

Kiri Kedua bagian otak Kanan

Schizophrenia Kebanyakan ADD disleksia Autism


word salad guru

22
Otak Kiri Otak kanan
Proses Pendengaran/auditorik Penglihatan/visual

Penyimpanan Nama dan kata Gambar/imajinasi


ingatan

Pola pikir Runtut, logis, analitik Intuitif dan acak


Berpikir spasial (ruang)
dan 3 dimensi
Cara Belajar Part to whole Whole to part
(Informasi sedikit sedikit (Gambaran menyeluruh
gambaran utuh) mengetahui bagian
- Beritahu langkah demi kecil)
langkah menyelesaikan - Demonstrasikan
masalah menyelesaikan dengan
cara sendiri

25
Otak Kiri Otak kanan
Sifat Tidak suka tantangan, ide -Tidak mampu menampilkan
baru, perubahan rutinitas. logis/ pekerjaan yang
Senang bahasa, mudah berhubungan dengan
mempelajari ejaan, tata bahasa.
bahasa, pemisahan kata, -Senang menggambar dan
bahasa asing berkreasi dibanding
Cenderung menerima/ menulis dan bicara
mengahargai yang -Senang tantangan baru,
didengar/ dibaca, perubahan ide, sangat
daripada bertanya/ kompetitif dan
berpikir mandiri perfeksionis
Jenis Berhasil dalam rutinitas, Bergerak bebas, tidak
Pekerjaan tidak dalam hal yang perlu perlu duduk diam.
kreatifitas untuk Mengerjakan beberapa
pemecahan masalah. pekerjaan dalam saat yang
Senang kerja berkelompok bersamaan.

26
Mampu memindahkan pekerjaan sesuai dengan otak
yang dibutuhkan;
Membaca dan melakukan pekerjaan logis efisien dan
berurutan;
Kemampuan kreatif ( menggambar, mainkan musik);
Mampu menyelesaikan masalah besar dan memerlukan
perhatian detail;
Mempunyai kemampuan mengorganisir berasal dari
otak kiri dan kemampuan kreatif serta brilian dari
otak kanan.

27
Gambar:
kesatuan utuh, bukan berurutan.
seluruh gagasan sama pentingnya dan seluruh detail
pada gambar saling berhubungan mengekspresikan
gagasan sulit.
ejaan, tata bahasa, penggunaan kata, struktur kalimat,
pemisahan kata, huruf besar, yang kesemua ini tidak ada
hubungan dengan gambar.
menulis tangan, sulit dikerjakan walaupun anak dapat
menggambar detail dengan baik, karena gerakan
motorik halus yang berurutan untuk menulis tidak dapat
dikerjakan secara otomatis dan digunakan sebagai alat
untuk belajar dan berekspresi.

28
Menulisnya buruk, ada yang menyebutnya:
disgrafia/ gangguan menulis (pedagogi)
disfungsi integrasi sensori motor (okupasi terapi)
gangguan visual motor
gangguan perkembangan koordinasi (psikolog)
gangguan menulis

Diatasi dengan keyboard dan memperkenalkan computer


sedini mungkin akan merangsang kedua belahan otak
(otak kanan & otak kiri) dan akan mengurangi kelemahan
yang terjadi pada otak kiri.
Pembatasan waktu jadi panik dan tidak dapat berpikir.
tidak dapat megeluarkan pengetahuannya dan tidak dapat
menemukan kata-kata.

29
MENULIS

Keberuntunan menulis: Proses menulis: Gerak tangan kanan


utk menulis

Huruf Kata Kalimat Memformulasi gagasan;


Laporan Ceritera Merubah gagasan
Esay sekumpulan kata;
Membuat menarik;
Pakai bahasa;
Cukup Komunikatif dng
Otak kanan pembaca;
hanya baik Ejaan;
Tatabahasa;
dalam Pemisahan antar kata;
memformulasi penempatan huruf besar;
gagasan Pemilihan kata yg tepat;
Struktur kalimat;
Menulis. 30
Perlu lingkungan belajar yang lebih nyaman, tidak ada
tekanan.
Pada anak yang:

banyak diam saat ulangan;


kelihatannya berpikir lambat;
selalu terahir dalam menyelesaikan tugas
menulis;
tulisannya lambat dan jelek.
Dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

31
Adanya perbedaan pada proses belajar anak
akan berefek pada proses pembelajaran
dasar pada baca tulis eja, maupun berhitung;
Dengan metode pembelajaran yang hanya
mengakomodir salah satu fungsi kerja otak,
akan menimbulkan masalah pada anak
dengan pola pembelajaran yang tidak sesuai.

32
Tatalaksana Penanganan secara Terpadu dan
multidisiplin, melibatkan dokter anak, dokter saraf,
psikolog, guru, orang tua, terapis .
Harus dikenali jenis proses pembelajaran pada
anak (otak kiri, otak kanan, otak kiri-kanan).
Metode pada proses pembelajaran sebaiknya
dengan menggunakan seluruh modalitas sensorik
(penglihatan, pendengaran dan kinestesi), sehingga
dapat diterima oleh seluruh anak.
Untuk evaluasi harus memperhitungkan
kemampuan cara kerja otak beserta kelemahan-
kelemahannya (secara tertulis dan lisan).
33
1. gangguan pemusatan perhatian;
2. gangguan perkembangan berbahasa (disfasia);
3. gangguan baca-tulis-eja (disleksia);
4. gangguan perkembangan berhitung (diskalkuli);
5. gangguan gerak terampil (dispraksia);
6. autis.

34
35
36
Kelompok gangguan perilaku yang variasi gejala
klinisnya luas;
Disertai kenaikan aktifitas gerak ADHD
(attention deficit/ hyperactivity disorder);
Bila tidak diikuti dengan hiperaktif ADD
(Attention Deficit Disorder);
Gangguan yang paling sering dijumpai pada anak;
kepandaian normal atau sedikit dibawah rata rata;
impulsive, perhatian cepat beralih dan kadang
hiperaktif;
Angka kejadian 3-5% anak usia sekolah;
anak laki : anak perempuan 2:1 dan 4:1.

37
Kriteria diagnosa: DSM IV

Gejala khas nya :


gangguan pada pemusatan perhatian
(inattention)
pengendalian impuls (impulsivity)
aktifitas yang berlebihan (hyperactivity).
Gejala ini terjadi < usia 7 tahun dan sudah
berlangsung selama 6 bulan.

38
Diagnosa sulit pada anak < 5 tahun, karena
masih dalam aktifitas perkembangan.

Terdapat 3 subtipe ADHD, yaitu :


dengan dasar gangguan pada pemusatan
perhatian (inattentive type)
dengan dasar tipe hiperaktif impulsive
tipe kombinasi.

39
Bahasa :
pengetahuan sistim simbol untuk
berkomunikasi
antar manusia;
Berbicara:
aktifitas motorik untuk berkomunikasi
dengan
mengekspresikan bicara dalam bentuk kata
yang diucapkan;
Berbahasa :
pengertian (reseptif-comprehensif);
penyampaian (ekspresif).

40
Disfasia perkembangan:
merupakan bentuk gangguan bicara bahasa.
Kemampuan bicara tertinggal pada aspek
pengertian bahasa dan bahasa yang diucapkan.
Fungsi penerimaan (pengertian) lebih berkembang
dibanding aspek penyampaian;
Bila perkembangan kepandaian anak normal,
adanya gangguan pengertian bahasa yang ringan
dapat ditanggulangi;

41
Gangguan pokok yang timbul
sebagai akibat gangguan
pemindahan dari:
o Objek yang dilihat
o Ingatan
o Perasaan Perkataan yang
o Gagasan diucapkan
o Penghayatan
o Ide

42
Kesulitan perolehan bahasa tertulis
(membaca dan menulis);
gangguan membaca primer (disleksia) bila
disebabkan karena gangguan hubungan daya
ingat dan pemrosesan sentral;
gangguan membaca sekunder bila
disebabkan oleh faktor yang bisa
menghambat proses belajar:
kurang didik
pengabaian emosional
kurang motivasi
gangguan pancaindera

43
a. Belajar Membaca
Deret huruf Deret bunyi
asosiasi daya ingat & bunyi
Kata yg dilihat Kata yang diucapkan

Tahapan-tahapan
Mengenal bentuk dan bunyi :abcde

Membedakan bentuk : u-v, m-n

Membedakan arah : b-d, p-q, m-w, d-p

44
Huruf/kata Pusat asosiasi auditif bunyi
visual daya/ingat (pendengaran) dipanggil
(penglihatan) intermodal

buku b u k u

c. Dapat mengingat gambaran menyeluruh suatu huruf


atau kata pendek

d. Pemahaman apa yang dibaca


Syarat :
Kesulitan dalam menemukan kata (-)
Bicara lancar
Mempunyai tata bahasa yang digunakan

45
Berhitung merupakan proses kompleks.

manipulasi bilangan abstrak , diluar kepala


tanpa symbol (mencongak) maupun dengan
symbol diatas kertas.

Diskalkuli spesifik: kuosien perkembangan


untuk berhitung rendah, IQ dan aspek didaktis
bidang lain lebih tinggi.

Gangguan berhitung sekunder : ada faktor lain


yang tidak terlibat langsung dalam berhitung
tapi dapat menimbulkan problem dalam
berhitung (gangguan fungsi berbahasa,
perceptual dan daya ingat)

46
a) Tidak dapat menghitung dan tidak
mempunyai pengertian bilangan;

a) Problem bahasa pada berhitung;

b) Tidak bisa mengerjakan simbol


simbol hitungan;

c) Gangguan berhitung sentral;

d) Faktor lain pada berhitung.

47
a).Mengetahui Konsep Besar Kecil.

c). Bahasa pada proses berhitung


Pengertian bilangan = pengertian jumlah
tanpa ada benda fisik konkrit yang dapat
b).Dapat menghitung dan mempunyai dihitung

pengertian bilangan Abstrak: 5


Kongkret Harus dimiliki pada usia 5 tahun.

d). mengerjakan simbol simbol hitungan

Syarat berhitung: mengenal


bentuk simbol-simbol hitungan.
Bedakan 13 31
69 96
e). Proses berhitung sentral
48
Dalam perkembangan
bicara, diajarkan secara f.Proses berhitung sentral
gerakan dan penglihatan
tentang: Operasi matematika pada akhir
periode manipulasi konkrit (+, - , x , :)
Membagi atau merubah
suatu jumlah
Pengertian (+) dan (-) 3+4 =
Pengertian (>) dan (<)
2X3 =
adik mempunyai 2 kelereng,
kemudian diberi lagi oleh
budi 3 kelereng. berapa 8-3 =
kelereng adik sekarang ?
9:3 =

4+2+3-1 =
49
Gangguan dalam pencapaian praksis
(kemampuan keterampilan).

Perkembangan konsep gerak tidak


tercapai gangguan keterampilan
gerak / bicara).

Sensasi/motorik dasar harus baik

Terjadi pada 2% populasi. 70% nya


terjadi pada laki2
50
Praksis:
kemampuan untuk meniru (imitasi), beride,
mengawali (inisiasi), konstruksi, umpan balik,
feedforward, penderajatan, saat yang tepat,
urutan dan perencanaan motorik

Dispraksia:
keadaan gangguan spesifik yang terjadi didaerah
otak yang berfungsi untuk perkembangan
keterampilan motorik

Mempengaruhi proses pembelajaran yang perlu


keterampilan halus ( menulis, menggambar) atau
merencanakan sesuatu tindakan.

51
a. Dispraksia ideomotor
Kurangnya kemampuan dalam melakukan gerakan
terampil sederhana (menggunting, menggosok
gigi, makan dengan sendok dll).
Gerakan canggung dan kurang luwes.
Sering luput dari pengamatan.
Praksis ideomotor pada perkembangan anak fase
sensorimotor akan mendahului dan merupakan
persyaratan untuk perkembangan bicara.

52
b. Dispraksia ideasional
Dapat melakukan bagian dari gerakan
kompleks secara terpisah,
Tidak dapat menyelesaikan secara
keseluruhan, karena kesulitan dalam
urutan gerakan.
Sering bingung untuk mengawali suatu
aktifis.

c. Dispraksia Konstruksional
sulit melakukan gerakan kompleks yang
berkaitan dengan bentuk (misalnya
menyusun balok, menggambar, menulis).
Ada gangguan pada konsep
visuokonstruktif.

53
d. Dispraksia oral/keterampilan gerak mulut
Gangguan konsep gerakan didalam mulut
gangguan bicara.
Kurang mampu menjulurkan lidah,
menggerakan lidah kearah tertentu,
menggembungkan pipi dll.
Sering bersama gangguan perkembangan
bahasa
Kadang kadang dapat berdiri sendiri.

54
Gangguan Perkembangan Pervasif
kumpulan keadaan gangguan pada
interaksi social, komunikasi atau
fleksibilitas tingkah laku
terjadi < usia 3 tahun;
PDD yang terbanyak adalah gangguan autisme.

Autis:
Kelainan pada 3 area perkembangan; yaitu
Interaksi social,
Berbahasa dan
Minat (interest) dan aktifitas yang terbatas.
Keterlambatan dapat ringan maupun berat
Kriteria diagnosa dengan DSM IV

55
Terdapat 2 subtipe, yaitu:
a. Autisme tipe awitan dini (early onset)
Gejala timbul pada beberapa bulan pertama
kehidupan
Biasanya bayi tidak ada kontak mata,,
senyum social, atau interaksi yang timbal
balikdengan pengasuh.
Tahapan perkembangan (merangkak, duduk
dan jalan, bicara, memainkan mainan)
sering terlambat.
Tidak ada kemunduran keterampilan yang
telah didapat.

56
Perkembangan anak awalnya normal usia
12-24 bulan kemunduran fungsi (regresi);
Kepandaian/keterampilan yang telah didapat
hilang digantikan tingkah laku autistik;
Anak dapat juga hiperaktif.

57
MENGGUNAKAN
BAHASA
YG TDK BIASA
KEGAGALAN KEGAGALAN
BERMAIN KOMUNIKASI
GERAKAN MOTORIK
BERULANG,
EVALUASI STEREOTIPI KEGAGALAN
KOMPREHENSIV MINAT
TERBATAS BERSOSIAL
TDK FLEKSIBEL THD
RUTINITAS ATAU
RITUAL

GANGGUAN GANGGUAN Bayi (<1 thn)


SENSORIK PERILAKU
KEGAGALAN
KOMUNIKASI Anak kecil
KEMAMPUAN GEJALA
INTELEKTUAL PENYERTA
KEGAGALAN Anak
BERSOSIAL

PDD NOS
AUTISM
CHILDHOOD
SYNDROME DISINTEGRATIVE
SYNDROME RETT DISORDER
ASPERGER
58
Kata kata gifted (cerdas istimewa)
prestasi hebat.
Secara tradisional: anak berbakat /
cerdas istimewa IQ tinggi dan prestasi
menonjol disekolah.
Jarang ada yang menjelaskan sisi
sulitnya, tumbuh kembangnya dan
personalitasnya.

59
Keberbakatan (giftesness):
potensi bawaan yang disetiap orang mempunyai
bentuk yang berbeda;
Umumnya mempunyai potensi kuat diberbagai
bidang;
mempunyai dorongan dari dalam dirinya untuk
selalu mencaritau;
Prestasi belajar tidak selalu optimal, bahkan
sering bermasalah adanya kesulitan yang
terselubung;
Cara belajar melalui proses penglihatan (visual
learner), proses berpikir berupa gambar dan
perlu waktu lebih lama untuk menerjemahkan
gambar menjadi kata.

60
Berbakat global: semua atau hampir semua
area; biasanya matematika dan verbal;
Berbakat matematika: kemampuan
matematikanya tinggi, spasial, sebab-
sebab non-verbal, daya ingat baik;
Berbakat verbal: kemampuan bahasanya
kuat. kemampuan berbahasa dan
penampilan verbal lebih baik dibanding
anak seusia;
Berbakat seni dan musik
61
beragam definisi menghambat komunikasi

Definisi berdasarkan sekolah:


Keberbakatan berdasarkan kemampuan relative;
Membandingkan dengan kemampuan teman
sekelasnya;
Anak dengan ranking 5-10% ditingkat atas perlu
kurikulum yang lebih menantang dibandingkan
dengan kurikulum regular.

Definisi keberbakatan secara ini akan


membingungkan orang tua anak disatu sekolah
dikatakan berbakat, ternyata disekolah lain
dinyatakan tidak berbakat.

62
Keberbakatan sangatlah kompleks, merupakan
faktor multidimensi dan dinamis (van Tiel).

Carpenter (2001) & Lyth (2003), membagi anak


berbakat , berdasarkan IQ:
(1). Ringan (mild) IQ = 115-129;
(2). Sedang (moderate) IQ = 130-144;
(3). Tinggi (high) IQ = 145-159;
(4). Kekecualian (exceptional ) IQ = 160-179;
(5). Amat sangat (Profound) IQ = 180 +.

Makin besar jaraknya dari nilai normal, makin


membutuhkan modifikasi sarana pendidikan.
63
Bakat kognitif: Bakat sosial dan emosional:
sangat memperhatikan; tertarik dengan hal-hal
penuh keingin tahuan; philosofi dan sosial;
sangat tertarik;
sangat sensitive dan
atensinya panjang,
emosional; sangat
kemampuan untuk mengetahui
alasan (reasoning) sangat baik;
memperhatikan kejujuran
perkembangan tentang abstraksi, dan keadilan;
konseptual dan sintemasis baik; perfeksionis;
dengan mudah dan cepat dapat
melihat adanya hubungan antara energic;
ide, objek dan fakta; rasa humornya berkembang
proses berpikirnya cepat dan baik; umumnya termotivasi
fleksibel.
dari dalam dirinya sendiri;
Kemampuan untuk menyelesaikan
masalah (problem solving) nya hubungan baik dengan
sangat baik; orangtua, guru dan orang
belajarnya cepat, dengan sedikit dewasa lain
praktek dan pengulangan.
64
Bakat bahasa: Bakat yang lain:
perbendaharaan senang mempelajari
katanya sangat sesuatu yang baru;
banyak; menyenangi aktifitas
dapat membaca pada intelektual;
usia sangat dini, melakukan permainan
membacanya cepat intelektual;
dan sangat luas; lebih memilih buku
sering bertanya bacaan untuk anak
tentang bagaimana yang lebih besar;
kalau. skeptis, kritis dan
penuh evaluative,
perkembangannya
asinkron.
65
usia dini : tidak nyaman hal yang sama (rutin) dan
lama;
Sangat siaga (alert);
Tidur sedikit;
tumbuh kembang: berjalan dan mengucapkan satu
kata lebih cepat dibanding anak seusia;
Dapat ada terlambat bicara bicara dengan
kalimat penuh;
keinginan untuk eksplorasi, investigasi,
lingkungan kuat;
Sangat aktif dan bertujuan;
Dapat membedakan antara fantasi dan realitas.

Bainbridge
66
Anak berbakat termotivasi secara internal,
dengan /tanpa kelas akselerasi, tetap punya
potensi untuk berkembang.
adanya minat /ketertarikan dan kesempatan ,
tantangan yang sesuai termotivasi
berprestasi (Brody 1997).

67
Kesulitan terselubung

ANAK BERBAKAT PRESTASI BELAJAR


Bawaan lahir TIDAK OPTIMAL

Faktor motivasi;
Faktor Psykhologis;
Anak malas;
Anak tdk sungguh2;
Orangtua tdk menerapkan disiplin.

Proses
Belajar
Visualisasi
KATA - KATA & Berfikir

68
Kelompok ini dibagi atas 3 subgroups yaitu:
Anak telah teridentifikasi berbakat tapi kesulitan disekolah.
pencapaiannya dibawah kemampuannya,
kadang adanya kesulitan belajar tidak terdiagnosa
sekolah memberikan tambahan stimulus kesulitan dibidang
akademik terlihat

Anak dengan kesulitan belajar yang berat.


adanya kemampuan bakat tidak pernah dikenali.
Baum (1985): 33% anak dengan kesulitan belajar ,
kemampuan intelektualnyasuperior.
tidak pernah mendapatkan program untuk anak
berbakat;

Anak dengan kemampuan dan kesulitan belajar yang saling


menutupi secara tumpang tindih.
berada dikelas regular ,kemampuannya pada tingkat
rata-rata (Brody 1997).

69
RANGSANGAN: AKTIVITAS
-Visual OTAK
Hipersensitifitas: - Menyeluruh;
-Spasial Multi Modal
- Pemahaman awal; PROSES - Terencana;
-Verbal
-Sensorik - Rekoleksi. - Kompleks

Memperkaya
hubungan-
hubungan saraf

PROSES INI MELIBATKAN MEMORI:


Jaras asosiasi;
Mobilitas Sensorik yang beragam:
Warna
EFISIENSI &
Suara
KAPASITAS
Bau
MEMORI
Gambar visual
MENINGKAT
Verbal
impresi yg dialami
70
Peningkatan sensitifitas diotaknya
(mungkin terhadap modalitas tertentu
pendengaran, penglihatan, kinestetik)
sedikit pengulangan (repetition),
memerlukan penjelasan yang sedikit
dikelas;
perhatian mudah beralih , tapi bila ada
tugas akan terfokus kembali.

Bila hipersensitifitas mengganggu proses


belajar evaluasi dan ditangani (Eide)

71
Peningkatan daya ingat:
sedikit memerlukan pengulangan (review),
datang kekelas dengan membawa
pengetahuan dari luar kelas, karena anak
ini memperoleh pengetahuan secara tidak
langsung ( misalnya dari menguping,
melihat, mengobservasi informasi yang
didapatnya dari luar pendidikan formal).

72
Dengan usaha sedikit anak mampu untuk
memperoleh standard pengetahuan dasar;

Lebih ditekankan pada proses berpikir yaitu


apa yang harus dilakukan dan bagaimana
menggunakan informasi yang telah didapat;

Lebih ditekankan pada bagaimana


mengorganisir dan memproses informasi.

73
SURVEI MEMBUKTIKAN
1. Survei terhadap ratusan perusahaan di AS:
kemampuan teknis/analisis TIDAK
menentukan keberhasilan seorang
pemimpin/manajer.
Yang terpenting justru kemauan, keuletan,
kemauan mengambil inisiatif baru, kemampuan
bekerja sama dan kemampuan memimpin tim
2. Penelitian terhadap 95 mahasiswa Harvard:
Tes IQ nya tinggi di kuliah tidaklah terlampau
sukses dikemudian hari dibandingkan rekan-
rekannya yang IQ nya lebih rendah
1. Anak berkebutuhan khusus dapat mengenai
berbagai usia dengan derajat IQ yang
bervariasi;
2. Anak tersebut dapat ditemukan disekolah
umum dan sekolah luar biasa;
3. Kenali adanya gangguan kesulitan belajar
pada anak sedini mungkin;
4. Konsultasikan secara multidisiplin untuk
mengetahui diagnosa, agar penanganan
lebih terarah dan optimal.
75
5. Metode pembelajaran (pemberian materi maupun
cara evaluasi) disesuaikan dengan kebutuhan anak
6. Perlu dilakukan upaya untuk mensosialisasikan
adanya kesulitan belajar anak ( usaha promotif)
pada orang tua, guru sekolah umum dan guru
sekolah luar biasa, serta masyarakat dan
pemegang keputusan
7. Perlu kerjasama multidisiplin antar tenaga medis,
nonmedis dan guru sehingga dapat dideteksi
sedini mungkin dan dilakukan penanganan yang
tepat (sesuai kebutuhan) sehingga hasilnya
optimal .

76
KUESENER MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMEE)
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang jelas?
(sering menangis, mudah tersinggung atau bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sudah
biasa dihadapinya)
2 Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau anggota keluarganya?
(merasa sendirian, menyendiri atau sedih sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap pada
yang
biasanya dinikmati)
3 Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan menentang terhadap lingkungan
sekitarnya?
(melanggar peraturan , mencuri, seringkali melakukan perbuatan yang berbahaya bagi
dirinya, atau
Menyiksa Binatang atau anak lainnya) dan tampak tidak perduli dengan nasihat-nasihat yang
sudah
diberikan kepadanya?
4 Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan ketakutan atau kecemasan
berlebihan yang
tidak dapat dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain seusianya?
5 Apakah anak anda mengalami keterbatasan karena adanya konsentrasi yang buruk atau
mudah
Beralih perhatiannya, sehingga terjadi penurunan aktivitas sehari-hari atau prestasi
belajarnya?
6 Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan, kesulitan dalam berkomunikassi
dan
membuat keputusan?
7 Apakah anak anda menunjukkan perubahan pola tidur?
(sulit tidur , terjaga sepanjang hari,terbangun diwaktu tidur malam karena mimpi buruk,
mengigau)
8 Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?
(seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan / tidak mau makan sama sekali)
9 Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan-keluhan
fisik
lainnya?
CHEKLIST DETEKSI DINI AUTIS ANAK USIA 18-36 BLN/CHAT
Bagian A. Apakah anak anda
Alo-anamnesis 1. Senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun (bounced) dilutut
2. Tertarik (memperhatikan) anak lain
3. Suka memanjat benda-benda, seperti memanjat tangga
4. Bisa bermain ciluk-ba, petak umpet
5. Pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh menggunakan mainan
berbentuk cangkir dan teko atau permainan lain
6. Pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan jari
7. Pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke sana
8. Dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil mainan atau balok-balok)
9. Pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu
Bagian B. 1. Selama pemeriksaan apakah anak menatap ( kontak mata dengan) pemeriksa
Pengamatan 2. Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa menunjuk sesuatu di
ruanga
pemeriksaan sambil mengatakan : lihat, itu ada bola (atau mainan lain)
perhatikan
mata anak, apakah anak melihat ke benda yang ditunjuk. Bukan melihat tangan
pemeriksa
3. Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko. Katakan
pada anak anda apakah kamu bisa membuatkan secangkir susu untuk mama
diharapkan anak seolaholah membuat minuman, mengaduk, menuangkan,
meminum.
Atau anak mampu bermain seolah-olah menghidangkan makanan, minuman,
bercocok
tanam, menyapu, mengepel dll
4. Tanyakan pada anak coba tunjukkan mana ` anu ` nama benda yang dikenal anak
dan ada disekitar kita. Apakah anak menunjukkan dengan jarinya? Atau sambil
menatap wajah anda ketika menunjuk ke suatu benda
5. Dapatkah anak anda menyusun kubus/balok menjadi menara
Interpretasi
Risiko tinggi menderita autism bila JAWABAN TIDAK UNTUK A5, A7, B2, B3, dan B4
Risiko kecil menderita autism bila JAWABAN TIDAK UNTUK A7 dan B4

Vous aimerez peut-être aussi