Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NIM :019SYEBID16
Perioperasi merupakan tahapan dalam proses
pembedahan yang dimulai dari prabedah (pre-
operasi), bedah (intra-operasi) dan pasca bedah
(post-operasi). Prabedah merupakan masa
sebelum dilakukan pembedahan, dimulai sejak
persiapan pembedahan dan berakhir sampai
pasien di meja bedah. Intra bedah merupakan
masa pembedahan yang dimulai sejak ditransfer
ke meja bedah dan berakhir saat pasien dibawa
keruang pemulihan. Pascabedah merupakan
masa setelah dilakukan pembedahan yang
dimulai sejak pasien memasuki ruang
pemulihandan berakhir sampai evaluasi
selanjutnya.
Prabedah (Preoprasi) merupakan masa
sebelum dilakukan pembedahan, dimulai
sejak persiapan pembedahan dan berakhir
sampai pasien di meja bedah.
Beberapa hal yang perlu di kaji dalam
prabedah adalah pengetahuan tentang
persiapan pembedahan, pengalaman masa
lalu dan kesiapan psikologis.
1. Pemberian pendidikan kesehatan prabedah.
2. Persiapan diet
3. Persiapan kulit
4. Latihan bernafas dan batukLatihan kaki
5. Latihan mobilitas
6. Pencegahan cidera
Untuk mengatasi resiko terjadinya cidera, tindakan yang perlu di
lakukan sebelum pelaksanaan bedah adalah:
a. Cek identitas pasien.
b. Lepaskan perhiasaan pada pasien yang dapat mengganggu,
misalnya cincin, gelang dan lain-lain.
c. Bersihkan cat kuku untuk memudahkan penilaian sirkulasi.
d. Lepaskan kontak lensa.
e. Lepaskan protesis.
f. Alat bantu pendengaran dapat di gunakan jika pasien tidak
dapat mendengar.
g. Anjurkan pasien untuk mengkosongkan kandung kemih.
h. Gunakan kaos kaki antiemboli bila pasien beresiko terjadi
tromboflebitis.
Intra bedah merupakan masa pembedahan
yang dimulai sejak ditransfer ke meja bedah
dan berakhir saat pasien dibawa keruang
pemulihan.
Salah satu hal yang perlu dikaji dalam intra
bedah adalah pengaturan posisi pasien.
Berbagai masalah yang terjadi selama
pembedahan mencakup aspek pemantauan
fisiologis perubahan tanda vital, sistem
kardiovaskular, keseimbangan cairan, dan
sistem pernafasan. Selain itu, lakukan
pengajian terhadap tim, dan instrumen
pembedahan, serta anastesia yang diberikan.
1. Penggunaan baju seragam bedah.
2. Mencuci tangan sebelum pembedahan.
3. Menerima pasien didaerah bedah.
4.Pengiriman dan pengaturan posisi dikamar
bedah.
5. Pembersihan dan persiapan kulit.
6. Penutupan daerah steril.
7. Pelaksanaan anastesia.
8. Pelaksaan pembedahan.
Pascabedah merupakan masa setelah
dilakukan pembedahan yang dimulai sejak
pasien memasuki ruang pemulihandan
berakhir sampai evaluasi selanjutnya.
Setelah tindakan pembedahan (pascabedah),
beberapa hal yang perlu dikaji diantaranya
adalah setatus kesadaran, kualitas jalan
nafas, sirkulasi dan perubahan tanda fital
yang lain, keseimbangan elektrolit,
kardiofaskular, lokasi daerah pembedahan
dan sekitarnya, serta alat yang digunakan
dalam pembenahan.
1. Meningkatkan proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri
dapat dilakukan dengan cara merawat luka, serta memperbaiki asupan
makanan tinggi protein dan vitamin C. Protein dan vitamin C dapat
membantu pembentukan kolagen dan mempertahankan integritas dinding
kapiler.
2. Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan latihan nafas, tarik
nafas yang dalam dengan mulut yang terbuka, lalu tahan nafas selama 3
detik dan hembuskan. Atau, dapat pula dilakukan dengan menarik nafas
melalui hidung dengan menmggunakan diafragma, kemudian nafas
dikeluarkan pelahan lahan melalui mulut yang di kuncupkan.
3. Mempertahankan sirkulasi, dengan stoking pada pasien yang beresiko
tromboflebitis atau pasien dilatih agar tidak duduk terlalu lama dan harus
meninggikan kaki pada tempat duduk guna mempelancar vena balik.
4. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan
memberikan cairan sesuai dengan kebutuhan pasien; monitor input dan
output; serta mempertahankan nutrisi yang cukup
5. Mempertahankan eliminasi, dengan mempertahankan asupan dan
output; serta mencegah terjadinya lentensi urin
6. Mempetrahankan aktifitas dengan latihan yang memperkuat otot
sebelum ambulatori
7. Mengurangi kecemasan dengan melakukan komunikasi secara
terapautik
Perawatan ganti balutan melakukan perawatan pada luka
dengan cara mamantau keadaan luka,
melakukan penggatian balutan (ganti verban) dan
mencegah terjadinya infeksi,yiatu dengan cara mengganti
balutan yang kotor dengan balutan yang bersih.
Tujuan perawatan luka adalah :
1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi
cairan dan dapat menjaga kebersihan luka.
2. Melindungi luka dari kontaminasi.
3. Dapat menolong hemostatis ( bila menggunakan elastis
verband ).
4. Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna.
5. Menurunkan pergerakan dan trauma.
6. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan.
a. Gunting verban
a. Pinset anatomis
b. Plester
b. Pinset sirugis c. Pengalas
d. Kom kecil 2 buah (bila dibutuhkan)
c. Gunting e. Nierbeken
bedah/jaringan f. Kapas alcohol
g. Aceton/bensin
d. Kassa kering dalam
h. Sabun cair anti septik
kom tertutup i. NaCl 9 %
secukupnya. j. Cairan antiseptic (bila dibutuhkan)
k. Sarung tangan
e. Kassa desinfektan l. Masker
dalam kom tertutup. m. Air hangat (bila dibutuhkan)
n. Kantong plastic/baskom untuk tempat
f.handscoen. sampah
g.korentang/forcep