Vous êtes sur la page 1sur 16

CLINICAL-RADIOLOGICAL-PATHOLOGICAL

CORRELATION OF CAVERNOUS SINUS


HEMANGIOMA: INCREMENTAL VALUE OF
DIFFUSION-WEIGHTED IMAGING

Succi Islami Putri


#1610221094
Abhishek Mahajan, Vedula Rajni Kanth Rao,
Gudipati Anantaram, Ashwin M Polnaya,
Sandeep Desai, Paresh Desai, Rammohan
Vadapalli, Manas Panigrahi
Abstrak
Tujuan
Untuk menjelaskan gambaran klinis, radiologi MRI, dan patologi
lesi ini dan menilai nilai tambah pencitraan DWI dalam
mendiagnosisnya.

Metode
15 pasien (11 perempuan dan 4 laki-laki; rerata usia 40.93 tahun;
rentang usia 13 63 tahun) dengan hemangioma sinus
kavernosus (CSH) yang menjalani pemeriksaan antara November
2008 dan Mei 2016.
MRI, temuan klinis dan temuan pembedahan setiap pasien
ditinjau secara retrospektif. DWI juga dianalisis dan dilakukan
penghitungan rerata nilai koefisien difusi yang terlihat (ADC).
11 pasien menjalani pengangkatan lesi dengan pembedahan dan
2 pasien hanya menjalani biopsi. Diagnosis CSH dikonfirmasi
secara histologi pada 13 pasien.
Abstrak
Hasil
11 pasien (73%) datang dengan nyeri kepala dan 10 pasien
(66%) mengalami keterlibatan nervus kranialis. Ektensi
ekstra sinus kavernosus tercatat pada 14 orang (94%).
Operasi dilakukan pada 13 pasien (87%) dan radiasi
pascaoperasi diberikan pada 4 pasien (28%). 13 pasien tetap
asimptomatik pada saat follow up.
3 gambaran pencitraan mencolok yang sangat
mengesankan diagnosis ini yaitu: kurangnya pembatasan
difusi (100%), hiperintensitas homogen pada sekuens
gambar dengan pembobotan T2 (93.3%) dan penguatan
pasca kontras yang intens (100%). Rerata ADC adalah 1.82 x
10-3 0.2186 cm2/s.
Abstrak

Kesimpulan
Hipointensitas dengan pembobotan T1 dengan
hiperintensitas homogen pada sekuens dengan
pembobotan T2, penguatan yang intens dan tidak
adanya hemosiderin didalam lesi pada sekuens
GRE mendukung diagnosis ini.
Difusi yang terfasilitasi pada DWI membedakan
CSH dari lesi sinus kavernosus padat lainnya dan
secara signifikan meningkatkan akurasi
diagnostik, suatu faktor yang sangat penting
untuk merencanakan operasi.
Pendahuluan
Hemangioma kavernosus pada sinus kavernosus
Prevalensi kejadian 1%, dominan pada perempuan.
Lesi menyerupai lesis sinus kavernosus yang lainnya,
seperti schwannoma, meningioma, chordoma, granuloma,
aneurisma karotis dan kondisi limfoproliferatif.
Secara mikroskopis beberapa saluran pembuluh darah
yang dilapisi oleh satu lapisan endotel tanpa lapisan
muskular dan jaringan saraf yang mengganggu.
Pendahuluan

MRI
Modalitas pencitraan pilihan untuk mengevaluasi lesi sinus
kavernosus.
Signal hipointens pada gambar dengan pembobotan T1 (T1-W)
dan signal hiperintens pada gambar dengan pembobotan T2 (T2-
W) yang tidak dapat dibedakan dari lesi lain yang memiliki
komponen matriks seluler/ atau nekrotik yang tinggi.
Pemanjangan T2 yang menghasilkan intensitas yang sangat
tinggi telah dianggap sebagai tanda pasti hemangioma
kavernosa.
Diagnosis hemangioma kavernosus masih bisa diragukan,
dengan diagnosis banding utamanya adalah schwannoma nervus
V atau meningioma.
Metode

15 pasien CSH yang menjalani pemeriksaan MRI


antara Desember 2008 Mei 2016.
Temuan MRI, klinis dan pembedahan setiap pasien
ditinjau secara retrospektif.
Pencitraan dilakukan baik pada sistem 1.5-T maupun
3-T (HDxt GE, Siemens Medical, Philips Ingenia),
menggunakan koil atau kumparan otak dengan 8
saluran resolusi tinggi.
Protokol pencitraan terdiri atas pencitraan dengan
T1-W spin-echo, T2-W fast spin echo, pencitraan
dengan pemulihan inversi dan atenuasi cairan
(FLAIR) dan T1-W spin echo dengan penguatan
kontras yang dilakukan setelah injeksi gadolinium.
Metode

Pencitraan dengan pembobotan difusi dilakukan


pada 10 pasien.
Pencitraan DW diinspeksi secara visual dan
dikelompokkan menjadi hiperintens, isointens dan
hipointens dibandingkan dengan substansia alba
yang normal.
Pemberian bolus intravena media kontras berbasis
gadolinium manual diberikan sebanyak 0.2 m/kg (0.1
mmol/kg) berat badan.
Metode

Gambar MRI ditinjau oleh tiga ahli radiologi


neurologi (RK, RM, AM) dengan kesepakatan
konsensus.
Intensitas signal pada T1-W, T2-FSE dan FLAIR
ditabulasikan sebagai hiperintens, hipointens,
isointens. Pengembangan dan pembatasan difusi
dinilai pada sekuens GRE dan DWI.
Diagnosis hemangioma kavernosus pada sinus
kavernosus diverifikasi dari catatan operasi dan
patologi. Sebelas pasien menjalani pengangkatan
lesi dan 2 pasien hanya menjalani biopsi. Diagnosis
CSH dikonfirmasi secara histologi pada 13 pasien.
Hasil & Pembahasan
Tabel 1. Intensitas signal dan gambaran lainnya pada sekuens
MRI konvensional dan khusus
Tabel 2 Rerata nilai koefisien difusi yang
tampak pada 5 pasien
Hasil & Pembahasan

Gambar 1. Gambar dengan


pembobotan
Gambar T1, gambar
2. Gambar dengandengan
pembobotan
pembobotan T2T2 dan pencitraan
potongan
dengangambaran
koronal; pemulihandengan
inversi dan
atenuasi cairan.
pembobotan difusi dan gambar
pemetaan koefisien difusi yang
terlihat jelas.
Hasil & Pembahasan

Gambar 4. Gambar
dengan pembobotan
T1 potongan koronal
dan sagital yang
diperkuat kontras
dan tampilan digigal
angiografi substraksi
Gambar
digital dan 3 Gambar resonansi magnetik
fase vena
potongan aksial dengan pembobotan
pada angiogram
karotisecho berulang gradien aksial dan
interna.
pembobotan T1 yang diperkuat kontras.
Hasil & Pembahasan

Gambar 5. Pencitraan
dengan pembobotan
kerentanan, potongan
aksial dengan
penguatan kontras dan
gambar CE aksial follow
up 2 tahun.
Hasil & Pembahasan

Gambar
Gambar7.6.Gambar dengan
Foto resonansi
pembobotan T2 polosaksial
magnetik potongan potongan
yang
koronal dankontras
diperkuat dengandan
pembobotan
gambar
T1polos
yangdengan
diperkuat kontras.T1 dan
penguatan
foto spesimen.
Kesimpulan

Hipointensitas dengan pembobotan T1 dengan


hiperintensitas homogen pada sekuens dengan
pembobotan T2, penguatan yang intens dan
tidak adanya hemosiderin didalam lesi pada
sekuens GRE mendukung diagnosis ini.
Difusi yang terfasilitasi pada DWI membedakan
CSH dari lesi sinus kavernosus padat lainnya dan
secara signifikan meningkatkan akurasi
diagnostik, suatu faktor yang sangat penting
untuk merencanakan operasi.
Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi