Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Bank
KELOMPOK 1:
INDAH AURELIA
CHAIRANI
M.AGUNG
Definisi modal bank
2
Cadangan
Modal
umum; Cadangan Laba tahun
Modal inti sumbanga Laba
cadangan yg tujuan, Laba tahun berjalan;
yaitu modal n; modal yg ditahan;
dibentuk dr bagian laba lalu; laba2 setelah
yg telah diperoleh saldo laba
cadangan yg dikurangi tahun lalu dikurangi
disetor kembali dr bersih yg
laba ditahan pajak yg setelah taksiran
secara efektif sumbangan telah
atau laba disisihkan dikurang hutang pajak
oleh saham dikurangi
bersih untuk tujuan pajak. (hanya
pemiliknya. (modal pajak.
setelah tertentu. 50%).
donasi)
pajak.
Pencatatan modal saham sebesar harga nominal.
Agio saham; bila ada selisih harga jual saham diatas nilai
nominal.
Disagio saham; bila ada selisih harga jual saham dibawah
nilai nominal.
Agio saham akan diamortisasi setiap akhir periode, dan
Disagio saham akan diakumulasi setiap akhir periode.
Harga saham atau nilai modal disetor (paid in capital)
adalah total yg harus dibayar pemegang saham kpd bank
emiten untuk ditukar dg saham.
Contoh:
5
Dr. Kas
6 545.000.000
Dr. Kas
48.500.000
Dr. Kas
8
612.000.000
Dr. Kas
408.000.000
Keterangan :
Telah Diterima Tunai = Rp 612.000.000
Dikembalikan 80% = Rp 489.600.000
Pendapatan lain-lain = Rp 122.400.000
Pembelian Kembali Saham
10
#Selisih harga
Perlakuan akuntansi atas saham jual dg harga
treasuri ada 2 : perolehannya
tidak diakui
sebagai laba
atau rugi.
#Penyajiannya
di neraca
1. Dicatat 2. dicatat dikurangkan
sebagai harga sebesar harga dari modal
perolehan nominal saham.
Contoh:
12
Dr. kas
52.000.000
Dr. kas
48.000.000
1/8-2012 Dr. tambahan modal - ST
3.500.000
Akuntansi untuk pos ini prinsipnya sama dengan akuntansi pinjaman diterima.
Pencatatan dimulai dari komitmen disepakati, kemudian pada saat realisasi, dan
pencatatan selama periode pinjaman subordinasi berupa angsuran pokok dan bunga.
Tanggal/keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. fasilitas pinjaman subordinasi
Komitmen ditanda
Disetujui dan belum direalisasi
tangani
50% a) Kredit kepada atau yang dijamin oleh BUMN atau BUMD. Yang dimaksud dengan BUMN
sebagai penjamin adalah lembaga penjamin kredit milik Pemerintah Pusat. Yang dimaksud
dengan BUMD sebagai penjamin adalah BUMD yang melakukan usaha sebagai perusahaan
penjamin dan melakukan perjanjian kerjasama penjaminan kredit dengan lembaga penjamin
kredit milik Pemerintah Pusat.
b) Kredit kepada pegawai/pensiunan, yang memenuhi persyaratan sbb:
1. Pegawai/pensiunan yang menerima kredit adalah:
a.Pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/POLRI, pegawai lembaga
negara atau pegawai BUMN/BUMD;
b.Pensiunan PNS, pensiunan anggota TNI/POLRI, pensiunan
pegawai lembaga negara atau pensiunan pegawai BUMN/BUMD;
2.Pegawai/pensiunan dijamin dengan asuransi jiwa dari perusahaan
asuransi yang memiliki kriteria:
a. Memiliki izin usaha dari instansi yang berwenang;
b.Laporan keuangan terakhir telah diaudit oleh akuntan publik dan
memenuhi ketentuan tingkat solvabilitas minimun sesuai dengan
ketentuan perundang undangan yang berlaku; dan
c.Tidak merupakan pihak terkait dengan BPR
3. Pembayaran angsuran/pelunasan kredit bersumber daru
gaji/pensiun berdasarkan 21Surat Kuasa Memotong
Gaji/Pensiun kepada BPR. Dalam hal pembayaran
gaji/pensiun dilakukan melalui bank lain atau BUMN lain,
maka BPR harus memiliki perjanjian kerjasama dengan bank
50% lain atau BUMN lain pembayar gaji/pensiun untuk melakukan
pemotongan gaj/pensiun dalam rangka pembayaran
angsuran/pelunasan kredit; dan
4. BPR manyimpan asli surat pengangkatan pegawai atau surat
keputusan pensiun atau Kartu Registrasi Induk Pensiun
(KARIP) dan polis pertanggungan asuransi jiwa debitur.
Kredit kepada usaha mikro dan kecil. Kredit kepada usaha mikro
adalah kredit dengan plafon sampai dengan Rp. 50.000.000,00
85%
(Lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00
(Lima ratus juta rupiah)
a. Kredit kepada atau yang dijamin oleh perorangan, koperasi
atau kelompok dengan perusahaan lainnya.
100%
b. Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku).
c. Aktiva lainnya selain tersebut diatas.
22
perhitungan kebutuhan modal didasarkan pada ATMR yang dihitung dengan cara
mengalikan nilai nominal pos-pos aktiva produktif dengan kualitas Kurang Lancar,
Diragukan atau Macet dilakukan dengan cara mengalikan nilai buku dengan bobot risiko
masing-masing. Dalam hal ini ATMR mengacu pada SE no. 8/28/DPBI/2006 dan untuk
Kualitas Aktiva Produktif mengacu pada PBI no. 8/19/PBI/2006.
Menjumlahkan modal inti dan modal pelengkap untuk mengetahui jumlah modal BPR
Menghitung modal minimum dengan cara mengalikan jumlah ATMR dengan 8% (delapan
perseratus).
Menghitung KPMM dengan cara membandingkan jumlah modal BPR pada angka 3
dengan ATMR pada angka 2.
Rasio kecukupan modal bank umum
24