Vous êtes sur la page 1sur 13

ASKEP GANGGUAN PERSEPSI SENSORI :

HALUSINASI

Kelompok 4

AYDILA RUZHALIA
KURNIAWAN
NINING RAHMADANI
OKTAVIANI TRI LESTARI
RATIH SAPUTRI
SUCI RAHMANELLY
YOSI ANDRIKA PUTRI
Definisi
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang
ditandai dengan perubahan sensori persepsi, merasakan
sensasi palsu berupa suara, pengelihatan, pengecapan, perabaan
atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya
tidak ada (Kelliat, Akemat, 2010).

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi


yang dialami oleh pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan
sensasi berupa suara, pengihatan, pengecupan, perabaan tanpa
stimulasi nyata. Halusinasi adalah perpepsi sensorik keliru dan
melibatkan panca indra (Isaacs 2002).
TANDA DAN GEJALA HALUSINASI

a. Data Objektif
-Bicara atau tertawa sendiri
-Marah-marah tanpa sebab
-Memalingkan muka kearah telinga seperti
mendengar sesuatu hal yang
-Menutup telinga
-Menunjuk-nunjuk kearah tertentu
-Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas
Lanjutan..

B. Data Subjektif : pasien mengatakan :

-Mendengar suara-suara atau kegaduhan


-Mendengar suara yang mengajak bercakap-
cakap
-Mendengar suara menyuruh melakukan
sesuatu yang berbahaya
-Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris,
bentuk kartun, melihat hantu atau monster
ETIOLOGI
1. Factor Predisposisi

a. Biologis:
- Genetic: Pada anak yang kedua orangtuanya tidak menderita ,
kemungkinan terkena penyakit adalah 1% sementara pada anak
yang salah satu orang tuanya menderita kemungkinan terkena
adalah 15% dan jika kedua orang tuanya penderita maka resiko
terkena adalah 35%.
- Keadaan kesehatan secara umum : misalnya kurang
gizi,kurang tidur, gangguan irama sirkardian, kelemahan,infeksi,
penurunan aktivitas, malas untuk mencari bantuan pelayanan
kesehatan.
b. Psikologis

- Intelegensi: riwayat kerusakan struktur bilobus prontal dan


kurangnya supali oksigen terganggangu dan glukosasehingga
mempengaruhi fungsi kognitif sejak kecil misalnya : mental
retadasi (IQ rendah)

- Moral: riwayat tinggal di lingkungan yang dapat


mempengaruhi moral individu, misalny lingkungan keluarga
yang brokenhome, konflik ,lapas.

- Pertahanan psikologi: ambang toleransi terhadap stress


rendah dan adanya riwayat gangguan perkembangan.
2. Faktor presipitasi

- Faktor biologis : kurang nutrisi ,adanya gangguan kesehatan secara


umum ( penderita penyakit jantung ,kanker,mengalami trauma kepala
atau sakit panas hingga kejang - kejang),sensitifitas biologi ( terpapar
obat halusinogen atau racun asbestosis ,CO )

-Faktor psikologis : mengalami hambatan atau gangguan dalam


kererampilan komunikasi verbal ,adanya kepribadian menutup diri
,adanya pengalaman masa yang tidak menyenangkan.

-Faktor sosial budaya : usia,gender ,pendidikanm rendah atau


putus,gagal sekolah,pendapatan rendah,pekerjaan yang tidak punya
SUMBER KOPING

- personal ability: ketidakmampuan memecahkan masalah ,ada


gangguan diri kesehatan fisiknya.

- Social support: hubungan antara individu , keluarga ,


kelompok, masyarakat tidak adekuat komitmen dengan
jaringan sosial yang tidak adekuat.

- Material asset: ketidakmampuan mengelola kekayaan misalnya


boros atau santa pelit, tidak mempunyai uang untuk berobat,
tidak ada tabungan.

- Positif belief : distress spiritual , tidak memiliki motivasi


,penilaian negatif terhadap pelayanan kesehatan , tidak
menganggap itu suatu gangguan
INTERVENSI KEPERAWATAN

intervensi di tunjukan ke klien


A .tujuan
a) pasien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya:
isi, frekuensi, waktu terjadi, perasaan.
b) pasien mampu mengontrol halusiansi dengan cara
menghardik
c) pasien mampu mngontrol halusinasi dengan cara
menggunakan obat
d) pasien mampu meengontrol halusinasi dengan caar
bercakap-cakap
e) pasien mampu mengontrol halusinasi dengan car
melakukan aktifitas
LANJUTAN..

B. Tindakan keperawatan

1)mendiskusikan dengan pasien isi, frekuensi , waktu terjadi, situasi


pencetus , perasaan, respon terhadap halusinasi.

2) menjelaskan dan melatih cara mengontrol halusinasi:


a) menghardik halusinasi
Menjelaskan cara menghardik halusinasi , memperagakan cara
menghardik , meminta psien memperagakan ulang , memantau penerapan
acara ini ,dan menguatkan perilaku pasien
b) mengguankan obat secara teratur
Menjelaskan pentingnya penggunaan obat, jelaskan bila obat tidak
digunakan sesuai program , jelaskan akibat bila putus obat, jelaskan cara
mendapat obat/berobat, jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip
enam benar( benar jenis, guna, frekuensi, cara, konstinuitas minum
obat).
LANJUTAN.

c) Bercakap-cakap dengan orang lain

d) Melakukan aktifitas yang terjadwal


Menjelaskan pentingnya aktifitas yang teratur,
mendiskusikan aktifitas yang bisa dilakukan oleh
pasien, melatih pasien melakukan aktifitas,
menyusun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai
dengan jadwal yang telah dilatih, membantu
jadwal pelaksanaan kegiatan,
memberikan,reinfocement.
JENIS-JENIS
HALUSINASI

HALUSINASI
PENDENGA HALUSINASI
RAN KINESTETIK

HALUSINASI
HALUSINASI
PENGLIHATA
SINESTETIK
N

HALUSINASI HALUSINASI
PENCIUMAN PERABAAN
A

HALUSINASI
PENGECAPK
AN

Vous aimerez peut-être aussi