Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Batasan
Properti
Masalah
Dasar Teori
Struktur Kapal
Run Model
Pendahuluan
Gambar 7. Analisa
Tegangan pada Struktur
Kapal Menggunakan
Elemen Hingga
(sumber: Ringsberg, J. W. Bahan Kuliah MMA
167 Marine Structural Engineering. University of
Chalmers. 2012)
konstruksi
Gambar 11. Grafik Hubungan Teganngan-
Gambar 10. Material Kayu Regangan
Struktur Kapal
haluan buritan
KL 4099 Tugas Akhir Program Studi Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Analisa Struktur Kapal Kayu Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Peraturan BKI Institut Teknologi Bandung
2014
Dasar Teori
Kapal (Geometri)
Struktur Kapal
Kapal
Balok
2D
Gaya
Geser
Internal
Gaya
Geser
Internal
Gaya
Geser
Internal
Pemodelan
Pengukuran Geometri
Geometri Pemodelan pada
Kapal pada CAD Perangkat
Eksisting Lunak Elemen
Hingga
Gambar 20. Pulau Gambar 21. Sulawesi Selatan dan Kabupaten Bulukumba
Sulawesi (sumber: BPK Makassar)
Gambar 25. Alat Ukur Sudut Digital Gambar 26. Alat Ukur Jarak Analog
merek SOKKIA merk TAME
Gambar 27. Cara Mendapatkan Besar Sudut Vertikal dan Horisontal Titik yang Diukur
KL 4099 Tugas Akhir Program Studi Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Analisa Struktur Kapal Kayu Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Peraturan BKI Institut Teknologi Bandung
2014
Pengukuran &
Pemodelan
Tata Cara Pengukuran
Pengukuran
Gambar 28. Cara Mendapatkan Jarak Antara Titik yang Diukur dengan Titik Acuan
KL 4099 Tugas Akhir Program Studi Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Analisa Struktur Kapal Kayu Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Peraturan BKI Institut Teknologi Bandung
2014
Pengukuran &
Pemodelan
Pengolahan Data Hasil Pengukuran
Pengolahan
Data
Titik Vertikal Horisontal
Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik
L Tabel 1. Data yang
1 76 19 50 0 0 0 14840 Dicatat pada saat
2 76 34 40 0 9 30 14880 Pengukuran
3 76 35 40 358 13 20 14112
4 77 7 40 358 35 40 14096
5 77 24 30 359 4 20 14006
6 76 46 20 357 24 30 13820
7 77 38 40 358 41 40 13682
8 78 32 40 359 4 50 13652
9 77 5 40 357 17 40 13480
10 78 2 40 358 18 10 13438
Titik x y z
= cos sin
(m) (m) (m)
= cos cos 1 0.0000 14.4197 -3.5070
= sin 2 0.0400 14.4735 -3.4540
3 -0.4259 13.7209 -3.2718
dimana, 4 -0.3371 13.7376 -3.1403
L = jarak titik acuan dengan titik yang diukur (m)
5 -0.2213 13.6673 -3.0533
= sudut vertikal (derajat)
= sudut horisontal (derajat) 6 -0.6083 13.4396 -3.1623
7 -0.3045 13.3616 -2.9276
Tabel 2. Data yang 8 -0.2147 13.3783 -2.7114
Sudah Diolah
9 -0.6202 13.1248 -3.0107
10 -0.3894 13.1407 -2.7837
Data
Material
dari
Literatur
Data
Material
untuk
Data
Pemodelan
Material
Hasil
Pengujian
Ortotropis
Kayu
Daktail Higroskopis
Tidak
Properti Dikeringkan Satuan Keterangan
Dikeringkan
1
=
dimana
Ec : modulus elastisitas tekan ; MPa
L1 : panjang rentang pengukuran
deformasi ; mm
A : luas penampang aktual benda uji ; mm2
p : penambahan kenaikan beban ; N
y : perubahan yang terjadi akibat p ; mm
Gambar 38. Tes Uji Tekan
20
1
=
5
dimana
Ec : modulus elastisitas tekan ; MPa 5
L1 : panjang rentang pengukuran
deformasi ; mm
A : luas penampang aktual benda uji ; mm2
p : penambahan kenaikan beban ; N
y : perubahan yang terjadi akibat p ; mm
20
1
=
5
dimana
Ec : modulus elastisitas tekan ; MPa 5
L1 : panjang rentang pengukuran
deformasi ; mm
A : luas penampang aktual benda uji ; mm2
p : penambahan kenaikan beban ; N
y : perubahan yang terjadi akibat p ; mm 10
2,5
2,5
Gambar 42.
Spesimen Uji 2
Gambar 43.
Spesimen Uji 3
45
40
35
30
Beban (kN) 25
Spesimen 1
20 Spesimen 2
15
10
0
1.43E-03 0.3167619 0.6321869 0.9447443 1.257224 1.579837 1.903129 2.226401
perpindahan (mm)
45
40
35
30
Beban (kN) 25
20
15
10
perpindahan (mm)
Gambar 44. Benda Uji 3 Setelah Gambar 45. Kegagalan pada Benda Uji 3
Mengalami Kegagalan pada Uji Tekan
KL 4099 Tugas Akhir Program Studi Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Analisa Struktur Kapal Kayu Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Peraturan BKI Institut Teknologi Bandung
2014
Tes Uji
Laboratorium
Data Material yang akan Dipakai
Hasil
Pengujian
Jenis Kayu SG et/el er/el glr/el glt/el grt/el LR LT RT
balsa 0.16 0.015 0.046 0.054 0.037 0.005 0.229 0.488 0.665
mahogany, african 0.42 0.05 0.111 0.088 0.059 0.021 0.297 0.641 0.604
yellow poplar 0.42 0.043 0.092 0.075 0.069 0.011 0.318 0.392 0.703
mahogany, honduras 0.45 0.064 0.107 0.066 0.086 0.028 0.314 0.533 0.600
sweetgum 0.52 0.05 0.115 0.089 0.061 0.021 0.325 0.403 0.682
walnut, black 0.55 0.056 0.106 0.085 0.062 0.021 0.495 0.632 0.718
birch 0.65 0.05 0.078 0.074 0.068 0.017 0.426 0.451 0.697
0.8
et/el
0.7 er/el
glr/el
0.6 glt/el
grt/el
0.5 LR
TL
0.4
RT
0.3
Linear (et/el)
Linear (er/el)
0.2 Linear (glr/el)
Linear (glt/el)
0.1 Linear (grt/el)
Linear (LR)
0 Linear (TL)
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 Linear (RT)
Data Perbandingan Properti Material pada Kayu. (sumber: Wood Handbook. Forest Product Laboratory)
Perhitungan BKI
Jenis Kayu
Bagian lunas, linggi haluan dan buritan, wrang, gading-gading, balok buritan, tutup sisi geladak
(Bab 2 Ayat 1.1.1)
Syarat berat Jenis minimum 700 kg/m3
Berat Jenis Kayu pada Kapal KM 31 (Kayu Bitti)
minimum 570 kg/m3
rata-rata 740 kg/m3
maksimum 930 kg/m3
hasil pengukuran spesimen 1203 kg/m3
Bagian kulit luar, balok geladak, galar balok, lutut balok, penumpu geladak, dudukan mesin
(Bab 2 Ayat 1.1.1)
Syarat berat Jenis minimum 560 kg/m3
Berat Jenis Kayu pada Kapal KM 31 (Kayu Bitti)
minimum 570 kg/m3
rata-rata 740 kg/m3
maksimum 930 kg/m3
hasil pengukuran spesimen 1203kg/m3
Mutu Kayu
Bagian Konstruksi Penting
(Bab 2 Ayat 1.3.1)
Syarat kelas kuat minimum : Kelas Kuat III
Syarat kelas awet minimum : Kelas Awet III
Kelas Kuat Kayu Bitti : Kelas Kuat II-III (menurut tabel pada lampiran 1, BKI vol.6/1996)
Kelas Awet Kayu Bitti : Kelas Awet II-III (menurut tabel pada lampiran 1, BKI vol.6/1996)
L= ; L1 = LOA ; L2 = LBP
LWL = 25,32 m (tidak terdapat pada syarat)
L1 = 31 m
L2 = 22,2 m
L = 26,6 m
Lebar Kapal (B) (Bab 3 Ayat 1.2): Jarak melintang sisi luar kulit luar yang terbesar (B)
B = 9,7 m
Tinggi (H) pada midship (Bab 3 Ayat 1.3)
H = 3,7 m
Sarat-air (T) pada midship (Bab 3 Ayat 1.4)
T = 2,5 m
L/H = 7,1892 (sehingga tidak perlu dilakukan koreksi yang disyaratkan pada Bab 3 ayat 2.3)
605 mm
Jarak Angka Petunjuk 180 Syarat
620 mm
Jarak Angka Petunjuk 200 Syarat
350 mm
Jarak Gading-gading Eksisting
840 mm
Jarak Angka Petunjuk 180 Syarat
350 mm
Jarak Balok Geladak Eksisting
Beban Luar
Perpindahan
(External (Displacements)
Loads)
Kesetimbangan Kinematik
(Equilibrium) (Kinematics)
Gaya Dalam
(Internal Regangan
Forces and (Strain)
Moments)
F1 , x 1 F2 , x 2 F3, x 3
2D Shell
Quad 4 Element
Ortotrophic Material
1D Beam
Bar2 Element
Ortotrophic Material
Bersambung..
KL 4099 Tugas Akhir
Analisis Struktur Kapal Kayu
Menggunakan Metode Elemen Hingga
dan Peraturan Biro Klasifikasi
Indonesia
Bersambung..
KL 4099 Tugas Akhir
Analisis Struktur Kapal Kayu
Menggunakan Metode Elemen Hingga
dan Peraturan Biro Klasifikasi
Indonesia
Bersambung..
kembali
Ortotropis
Tinjauan
Pustaka
E2
G23
E3 G12
G13
E1
f
f 0.05 : Daktail (ductile)
f <0.05 : Getas (brittle)
Kuilen-Raveshorst. Bending strength and stress wave grading of (tropical) hardwoods. COST E24
Reliability analysis of timber structures. Joint Committee on Structural Safety. Zurich. 2002
KL 4099 Tugas Akhir Program Studi Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Analisa Struktur Kapal Kayu Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Peraturan BKI Institut Teknologi Bandung
2014
kembali
Kelas Awet dan Kuat Kayu*
Tinjauan
Pustaka
Kelas Awet
Keterangan
I II III IV V
sangat sangat
a. Selalu berhubungan dengan tanah lembab 8 tahun 5 tahun 3 tahun
pendek pendek
Hanya terbuka terhadap angin dan iklim tetapi dilindungi beberapa sangat
b. 20 tahun 15 tahun 10 tahun
terhadap pemasukan air dan kelemasan tahun pendek
Di bawah atap tidak berhubungan dengan tanah lembab dan beberapa
c. tak terbatas tak terbatas sangat lama pendek
dilindungi terhadap kelemasan tahun
d. Seperti pada c tetapi dipelihara yang baik, selalu dicat dsb. tak terbatas tak terbatas tak terbatas 20 tahun 20 tahun
e. Serangan oleh rayap tidak jarang agak cepat sangat cepat sangat cepat
tak
f. Serangan oleh bubuk kayu kering tidak tidak hampir tidak sangat cepat
seberapa
Kukuh
No. Tekanan Kelas Modulus
Spesimen Maksimum Kuat* Elastisitas
(MPa) (GPa)
1 71.688 I 4.6015
2 65.1 I 4.3474
3 73.4 I 4.6719
Properti
No. Titik Pengukuran Perhitungan
Spesimen Ukur Panjang Lebar Tinggi Massa Volume Massa Jenis
(mm) (mm) (mm) (gr) (mm3) (kg/m3)
1 1 95.0 24.5 25.0 58187.50 1185.8217
2 95.5 25.0 25.0 59687.50 1156.0209
3 96.0 25.0 25.0 60000.00 1150.0000
Rata-rata 95.5 24.8 25.0 69 59289.58 1163.7795
2 1 94.0 25.0 24.5 57575.00 1198.4368
2 95.0 24.5 24.5 57023.75 1210.0221
3 94.5 24.5 24.5 56723.63 1216.4244
Rata-rata 94.5 24.7 24.5 62 57109.50 1208.2053
3 1 95.0 24.5 24.0 55860.00 1235.2309
2 95.0 25.0 24.0 57000.00 1210.5263
3 94.5 24.0 24.0 54432.00 1267.6367
Rata-rata 94.8 24.5 24.0 61 55762.00 1237.4018
KL 4099 Tugas Akhir Program Studi Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Analisa Struktur Kapal Kayu Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Peraturan BKI Institut Teknologi Bandung
2014
kembali
Infinitesimal Strain Theory
Tegangan-
Regangan
= + + = 0
: gaya yang terjadi pada-n
u : perpindahan
: regangan
: tegangan
= ; : matriks kekakuan
0 = ; : beban awal (initial loads)
K r
dimana
r : matriks perpindahan global (global displacements) untuk setiap titik
K : matriks kekakuan global (global stiffness) untuk setiap titik
R : matriks beban total global (global stiffness) untuk setiap titik
= 0 + +