Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Usia ibu
2. Paritas (jumlah anak yang dilahirkan)
3. Jarak Kehamilan
Klasifikasi
Kriteria hasil :
Tidak terdapat perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku,
kelembaban)
Tidak terdapat kebiruan pada kulit
CRT dalam batas normal (kembali dalam kurun waktu kurang dari 2
detik)
Intervensi :
Perhatikan status fisiologis ibu, status sirkulasi dan volume darah.
R: Kejadian perdarahan potensial merusak hasil kehamilan,
kemungkinan
menyebabkan hipovolemia atau hipoksia uteroplasenta.
Lakukan pemeriksaan fisik CRT dengan menekan kuku pasien.
R: Keadaan capillary refill test yang tidak kembali dalam waktu kurang
dari 2 dapat menandakan anemia.
LANJUTAN
Auskultasi dan laporkan DJJ, catat bradikardi, atau
takikardi. Catat perubahan pada aktivitas janin (hipoaktif
atau hiperaktif).
R: Mengkaji berlanjutnya hipoksia janin. Pada awalnya
janin berespon
pada penurunan kadar oksigen dengan takikardia dan
peningkatan
gerakan.
Catat kehilangan darah ibu dan adanya kontraksi uterus.
R: Bila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks, tirah
baring dan medikasi
mungkin tidak efektif dalam mempertahankan kehamilan.
Kehilangan
darah ibu secara berlebihan menurunkan perfusi plasenta.
Anjurkan tirah baring pada posisi miring kiri
R: Menghilangkan tekanan vena kava inferior dan
meningkatkan sirkulasi
plasenta atau janin dan pertukaran oksigen.
Kolaborasi dalam pemberian oksigen pada klien
R: Meningkatkan ketersediaan oksigen untuk ambilan
janin, sehingga
kapasitas oksigen yang dibawa janin meningkat.
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 2x24jam diharapkan kebutuhan nutrisi
klien terpenuhi.
Kriteria hasil :
Berat badan klien dalam batas normal
Klien tidak mengalami mual-muntah
Klien tidak menunjukkan penurunan nafsu makan
Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang
diet pranatal dan suplemen vitamin atau zat besi setiap
hari.
R: Memberikan referensi yang dapat dipelajari dirumah
kemungkinan klien memilih diet seimbang.
Evaluasi motivasi atau sikap dengan mendengar
keterangan klien dan meminta umpan balik tentang
informasi yang telah diberikan.
R: Bila klien telah termotivasi untuk memperbaiki diet,
evaluasi lebih lanjut atau intervensi lain mungkin dapat
diindikasikan.
Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai
LANJUTAN
budaya dan hal-hal yang tabu selama kehamilan.
R: Dapat menunjukkan motivasi untuk mengikuti
anjuran pemberi layanan
kesehatan. Sebagai contoh beberapa budaya
menolak zat besi, meyakini
bahwa ini mengeraskan tulang ibu dan membuat
sulit melahirkan.
Perhatikan adanya pika atau ngidam. Kaji pilihan
bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk
memakannya.
R: Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan
mungkin didasarkan
pada kebutuhan psikologis,fenomena budaya,
respon terhadap lapar,
dan/atau respon tubuh terhadap kebutuhan
nutrisi.
Timbang berat badan klien
R: Ketidakadekuatan penambahan berat badan
pranatal dan/atau di bawah
berat badan normal masa kehamilan,
meningkatkan risiko reetardasi
pertumbuhan intrauterin (IUGR) pada janin
dengan berat badan lahir
...
Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual muntah.
R: Mual muntah trimester pertama dapat berdampak
negatif pada status
nutrisi pranatal, khususnya pada periode kritis
perkembangan janin.
Pantau kadar hemoglobin (Hb)/hematokrit (Ht).
R: Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial
penurunan kapasitas
pembawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb
kurang dari 12 g/dL atau
kadar Ht kurang atau sama dengan 37 %
dipertimbangkan anemia pada
trimester pertama.
Kolaborasi sesuai indikasi (misalnya, pada ahli gizi)
R: Mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap
pilihan nutrisi.
Dx 3 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai
oksigen.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan pasien dapat beraktivitas dengan baik.
Kriteria hasil :
Nadi dan tekanan darah dalam batas normal (nadi 60-
100x/menit, TD 90/60-140/90 mmHg)
Pasien tidak mengeluh lemah dan lelah
Intervensi :
Jelaskan alasan perlunya tirah baring, penggunaan posisi
rekumben lateral kiri/miring, dan penurunan aktivitas.
R : Tindakan ini ditujukan untuk mempertahankan janin jauh dari
serviks
dan meningkatkan perfusi uterus. Tirah baring dapat menurunkan
peka
rangsang uterus.
Berikan tindakan kenyamanan seperti gosokan punggung,
perubahan posisi, atau penurunan stimulus dalam ruangan (mis.
Lampu redup)
R : Menurunkan tegangan otot dan kelelahan serta meningkatkan
rasa nyaman.
Berikan latihan gerak pada pasien secara bertahap
(aktif dan pasif).
R : Aktivitas dan latihan sangat penting bagi pasien
yang mengalami
intoleransi aktivitas karena kurang latihan akan
menyebabkan otot
menjadi atrofi.
Berikan periode untuk istirahat atau tidur.
R : Meningkatkan istirahat, mencegah kelelahan, dan
dapat meningkatkan
relaksasi.
Berikan aktivitas pengalihan, seperti membaca,
mendengarkan radio, dan menonton televisi, atau
kunjungan dengan teman yang dipilih atau
keluarga.
R : Membantu klien dalam koping dengan
penurunan aktivitas.
Dx 4 : Risiko cedera terhadap janin b/d penurunan kadar Hb
pada ibu
Kriteria hasil :
Denyut jantung bayi dalam batas normal (120-160 x/menit)
Hasil USG tidak menunjukan tanda tanda abnormalitas.
Tinggi fundus arteri sesuai umur kehamilan