Vous êtes sur la page 1sur 24

Dr. Prastowo Sidi P, Sp.

A
Definisi
American Thoracic Society, Committee
Asthma (1962)
Asma adalah suatu penyakit saluran napas
bagian bawah sebagai akibat meningkatnya
kepekaan trakea & bronkus terhadap
perbagai rangsangan, dan ditandai dengan
penyempitan yang luas pada saluran napas,
bersifat reversibel baik secara spontan
maupun dengan pengobatan
Asma adalah penyakit inflamasi kronik
saluran napas, dimana otot polos
berkonstriksi berlebihan dan memberi
respons abnormal terhadap stimulus
eksternal (hiperresponsif bronkhial)
dan adanya remodelling paru
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran
napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya.
Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperresponsif jalan napas yang menimbulkan gejala
episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan
atau dini hari.
Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi
jalan napas yang luas, bervariasi dan serIngkali
bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan
Penting :
Inflamasi kronik
Hiperresponsif saluran napas
Reversibel
Remodelling saluran napas
ANATOMI JALAN NAPAS

Saluran penghantar udara


Hidung : udara disaring, dihangatkan, dilembabkan
faring laring trakea karina bronkus utama
kiri dan kanan bronkus lobaris bronkus
segmentalis bronkiolus terminalis

Unit fungsional paru (tempat pertukaran gas)


Asinus : - bronkiolus respiratorius
- duktus alveolaris
- sakus alveolaris terminalis
ANATOMI JALAN NAPAS (lanjutan)
ETIOLOGI

Penyebab asma masih belum jelas


Reaksi berlebihan dari trakea dan bronkus
(hiperreaktivitas bronkus). belum
diketahui
adanya hambatan sebagian sistem adrenergik,
kurangnya enzim adenilsiklase dan
meningginya tonus sistem parasimpatik
Gambar Tungau debu rumah
KLASIFIKASI ASMA

Asma episodik jarang / ringan (75%) :


Gejala hanya sesekali timbul

Asma episodik sering / sedang (20%) :


Gejala lebih sering timbul

Asma persisten / berat (5%) :


Gejala timbul terus menerus, hampir setiap
hari
Asma

3 peristiwa yang terjadi di saluran napas :


Otot dinding saluran napas mengkerut
Dinding saluran napas membengkak
Saluran napas terisi banyak lendir

Hasil akhir : saluran napas menyempit


Predisposisi populasi genetik

Induksi alergen di dalam


rumah, debu, bulu-bulu, Menghindari alergen ?
dan lain-lain

Respon imun
TH2, IgE, IgG4, IgG1

Menghindari allergen
Rangsangan rhinovirus penyebab, terapi anti
ozon dan 2 agonis, inflamasi/imunoterapi
partikel diesel
Inflamasi

Faktor pencetus
- Latihan jasmani/hawa dingin TH2, mastosit
Hiperaktif bronkus
- Histamin/metakholin eosinofil
2 agonis menyebabkan ekspansi paru

Diagram. Mengi
Patogenesis asma bronkial
Perubahan pada saluran napas
Pencetus
(debu, bulu binatang, kapuk, dll)

Tidak timbul serangan

Timbul serangan

Bronkus Bronkus
Hiperreaktif Tetap lebar
(tidak rentan, tidak sensitif,
: tidak mudah goncang, stabil)
Otot saluran napas mengkerut
Saluran napas menebal / membengkak
Lendir lebih banyak dan kental/lengket
Bronkus
TANDA KLINIS ASMA

Stadium I
- Edema d.d. bronkus : - batuk

Stadium II
- Sekresi bronkus : - batuk sering
- sputum jernih
- sesak, mengi, ekspirasi
memanjang

Stadium III
- Obstruksi & spasme bronkus :
- Napas cepat dangkal
- Suara napas tidak dengar
Imunodiagnosis asma

Hitung eosinofil

IgE total penyebab alergi (infeksi virus/alergi).

IgE spesifik mencari alergen penyebab


(kontroversial).

Uji kulit penyebab asma (alergen).


BAGAIMANA PENANGGULANGANNYA ?

1. Penghindaran faktor pencetus


2. Pemakaian obat dengan tepat : jenis,
dosis, cara, dan waktu/jaraknya
3. Pencegahan dini mulai pada ibu hamil,
bayi, ibu menyusui, dan seterusnya
Penanggulangan dengan obat

I. Obat pereda
Meredakan gejala serangan asma, berupa kombinasi
obat :
1. Pengendur otot saluran napas yang mengkerut
2. Pengencer lendir, mempermudah pengeluaran lendir di
saluran napas
3. Penghilang pembengkakan dinding saluran napas

II. Obat pengendali


Mencegah timbulnya gejala yang sudah reda, dengan
mengurangi peradangan di saluran napas
Bronkodilator
- Adrenalin : 0,01ml/KgBB/kali (lar.1/1000)
- Efedrin : 1 mg/tahun/kali.
- Agonis 2 : salbutamol, terbutalin,fenoterol.
- Metilsantin : teofilin, aminofilin.
- Antikolinergik : ipratropium bromida.

Anti inflamasi
- Kortikosteroid, Na kromoglikat, ketotifen.

Mukolitik
TERAPI
INHALASI
Imunoterapi asma

Bukan tindakan rutin

Tujuan, membentuk Ab bloking (IgG) dalam


serum untuk cegah ikatan Ag yang masuk
dengan IgE

Masih kontroversial

Vous aimerez peut-être aussi