Vous êtes sur la page 1sur 14

Rumah Sakit Umum Bangli

CBD, 2017
Angioedema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh
meningkatnya permeabilitas vaskular pada jaringan subkutan kulit,
lapisan mukosa dan submukosa
Di Amerika Serikat, angioedema (tidak termasuk angioedema
herediter [HAE] dan angioedema yang didapat [AAE]) terjadi pada
10-20% populasi pada beberapa waktu dalam kehidupan. Mayoritas
angioedema kronik adalah idiopatik. Diperkirakan prevalensi HAE
sebanyak 1 per 10.000-150.000 orang
Pembengkakan yang terjadi pada angioedema merupakan hasil dari peningkatan permeabilitas vaskuler
lokal pada jaringan submukosa dan subkutaneus.
Allergic angioedema
Pseudoallergic angioedema
Non-allergic angioedema
Karakteristik angioedema adalah serangan cepat onsetnya sedang.
jaringan bengkak, dapat solitari atau multiple dan umumnya
melibatkan wajah, bibir (gambar 1), lidah, paring dan laring.
Pemeriksaaan darah, urin rutin, dan feses rutin untuk menilai ada
tidaknya infeksi yang tersembunyi atau kelainan pada alat dalam.
Pemeriksaan gigi, teling-hidung-tenggorok, serta usapan vagina perlu
untuk menyingkirkan adanya infeksi fokal.
Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil dan komplemen.
Tes kulit,
Tes eliminasi
Pemeriksaan histopatologik
Pada urtikaria fisik akibat sinar dapat dilakukan tes foto tempel.
Suntikan mecholyl intradermal dapat dilakukan pada diagnosis urtikaria
kolinergik.
Tes dengan es
Tes dengan air hangat
Eritema multiforme
Vaskulitis urtikarial
Dermatitis Herpetiformis
Non-medikamentosa
Medikamentosa
First line therapies
yaitu antagonis reseptor H1 (antihistamin 1, AH1) dan reseptor H2
(AH2).

Second line therapies


Doxepin
Third line therapies
Cyclosporine
edema pada laring merupakan komplikasi paling serius, bisa
menyebabkan asfiksia, dan edema pada trakeobronkial bisa
menyebabkan asma.(4,6)
Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat dapat
diatasi, urtikaria kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit
dicari.

Vous aimerez peut-être aussi