Vous êtes sur la page 1sur 8

RESEPTOR HISTAMIN H1

Tersebar dalam jaringan tubuh mamalia, seperti otak, SSP, system kardiovaskular, otot polos (pada
jalur pernapasan), saluran pencernaan, system genitourinary, sel endothelial, dan limfosit
Aktivitas reseptor H1 pada otot polos bronkus, sal. Pencernaan dan sal. Genitourinari menyebabkan
kontraksi otot melalui transduksi sinyal yang diperantarai oleh ikatannya dengan protein G jenis Gq.
Aktivasi reseptor ini oleh ligannya akan memicu pembentukan 1,4,5-inositol trifosfat (IP3) dan 1,2-
diasilgliserol (DAG) yang dikatalis oleh fosfolipase C. Dan membuka kanal K dan juga
menyebabkan peningkatan Ca intraseluler
Pada PD perifer dan kapiler menyebabkan vasodilatasi. Pada sel sel endothelial pembuluh darah,
peningkatan Ca intraseluler dan ikatan CA dengan calmodulin dapat mengaktifkan Nitric Oxide (
NO)- Syntase yang memperoduksi NO dan mengambat kontraksi otot
Pada SSP menyebabkan efek mual / muntah, kondisi terjaga, regulasi nafsu makan karena dimediasi
oleh reseptor H1 yang berada diotak
agonis dan antagonis H1
Agonis reseptor H1 tidak banyak digunakan sebagai obat, tetapi lebih banyak digunakan
sebagai bahan uji penelitian farmakologis
Antagonis reseptor H1 lebih banyak digunakan sebagai pusat pengembangan obat. Generasi
pertama ( dipenhidramin, doxilamin, mepiramin). Kini banyak digunakan sebagai sedatif ringan.
Generasi kedua (cetirizine, fexofenadine, norastemizole ) yang merupakan metabolit dari
antagonis H1 yang telah lama digunakan.
Selain senyawa senyawa yang khusus digunakan sebagai antagonis H1,beberapa obat
neuroleptic seperti promethazine, ketanserin, ciproheptadin dan olanzapine juga menunjukkan
potensi sebagai antagonis reseptor H1 yang tinggi
Generasi ketiga diklaim telah ditemukan dengan pengaruh terhadap Herg yang lebih kecil
atau efek tambahan pada target pendukung, seperti stabilitas sel mst,neurokinin, tromboksan A2, dan
bradikinin B2. namun data kliniknya tidak menunjukkan profil yang lebih menjanjikan
disbandingkan generasi pertama dan kedua
Reseptor Histamin H2
Ditemukan diberbagai macam jaringan antara lain otak, sel pariental
lambung, dan jaringan jantung. Efek utama stimulasi reseptor H2 adalah stimulasi
sekresi asam lambung.
Stimulasi reseptor H2 akan mengaktifkan system adenilat siklase (pada otot
otak, otot polos vaskuler,otot muocyte jantung, mukosa lambung, dan paru paru)
melalui stimulasi Gs yang akan mengaktifkan second messenger Camp. Namun ada
beberapa tipe sel lain , dijumpai tranduksi sinyal lain, yaitu jalur fosfolipase yang
berhubungan dengan Gq dan terkait dengan peningkatan Ca2+ intraseluler,
termasuk pada sel pariental lambung setelah aktivasi oleh agonisnya.
Penggunaan agonis dan antagonis H2
Agonis H2 contohnya dari turunan guanidine seperti impromidin dan arpromidin
dengan pengaruh ionotropik vasodilatasi positif.
RESEPTOR HISTAMIN H3
Berfungsi sebagai autoreseptor yang mengatur pelepasan dan produksi
histamine. Selain itu juga berfungsi sebgai regulator pada pelepasan
neurotransmitter lain seperti serotonin, noradrenalin, dan dopamine.
Sebagian besar ditemukan pada SSP ( hipocalamus, basal ganglia), tetapi juga
ditemukan pada system saraf purifier ( sal. Pencernaan, sal. Pernafasan, dan system
kardiovaskuler)
Aktivasi reseptor ini menstimulasi mekanisme feedback negative, yaitu mengurangi
aktivitas sentral histminergik. Reseptor ini terlibat pada keadaan bagun-tidur, dan
inflamasi.
Reseptor histamine H4
Memiliki 31-43 % kesamaan homologi yang paling tinggi dengan reseptor
histamine H3. resptor H4 banyak ditemukan disumsum tulang belakang dan
leukosit, terutama pada eosinophil, sel mast, sel dendritic, basophil dan sel T. Dan
dalam jumlah sedang ditemukan pada empedu dan usus halus. Dalam jumlah rendah
dapat dijumpai hampir pada seluruh jaringan dan langsung berhubungan dengan sel
sel hematopoetik.
stimulasi reseptor H4 melalui jalur Gi dan G0 akan menyebabkan
penghambatan pada system adenilat siklase, proses downstream dari elemen
reseponsif cAMP, aktivasi MAP kinase dan fosfolipase C, serta mobilisasi Ca 2+
pada eosinophil dan sel mast
Berperan dalam proses inflamasi dan respon imun.
Penggunaan agonis dan antagonis resptor H4
Antagonis H4 memperlihatkan potensi sebagai antiinflamasi pada asma,
artritis, colitis, dan pruritic.
Contohnya imufuramin dan 4-metilhistamin yang menunjukkan afinitas lebih besar
terhadap reseptor H4 disbanding H3.

Vous aimerez peut-être aussi