Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abnormal
Direct Coombs Test positif berarti ada antibodi yang akan
melawan dan menghancurkan sel darah merah. Hal ini dapat
disebabkan oleh transfusi darah yang tidak cocok atau penyakit
anemia hemolitik
Hasil Negatif Palsu pada Pemeriksaan disebabkan oleh :
Tidak mencuci sdm dengan bersih dan baik, karena globulin
yang bebas yang tidak berikatan dengan sel akan menetralisir
AHG.
Pemeriksaan terganggu atau tertunda.
Pelaksanaan proses pencucian harus dilakukan secepat
mungkin untuk mengurangi kehilangan Ab yang terlepas dari
sel.
AHG harus ditambahkan segera setelah proses pencucian
selesai karena Ab yang telah mengadakan ikatan akan
terlepas kembali.
Setelah AHG ditambahkan harus segera diputar dan dibaca,
karena reaksi IgG yang menyelimuti sdm akan melemah
setelah inkubasi.
Reagen kehilangan reaktivitas yang disebabkan oleh penyimpanan
yang tidak baik, kontaminasi bakteri / serum manusia. Penyimpanan
AHG dianjurkan pada 2 80 C, jangan dibekukan, bila warna berubah
tidak digunakan lagi. AHG mengalami netralisasi bila terkontaminasi
dengan serum manusia / antiD sera. Hal ini tidak terlihat dengan
mata (makroskopis) tetapi terlihat bila diperiksa dengan CCC, hasil
reaksi yang seharusnya pos menjadi neg.
Tidak ada AHG pada pemeriksaan, atau lupa menambahkan AHG. Hal
ini dapat dicegah dengan memakai AHG yang berwarna.
Penggunaan centrifugasi yang tidak baik Centrifugasi yang lambat
keadaan menjadi tidak optimal untuk aglutinasi, sebaliknya
centrifugasi yang terlalu kuat memadatkan sel, sehingga sel sukar
untuk terurai.
Jumlah eritrosit yang ada pada pemeriksaan mempengaruhi
reaktivitas. Reaksi yang lemah karena terlalu banyak eritrosit,
sebaliknya eritrosit yang terlalu sedikit menyulitkan pembacaan
aglutinasi dengan baik. Reaksi prozone sebagai kemungkinan
penyebab pemeriksaan antiglobulin tidak reaktif
HASIL POSITIF HASIL POSITIF MIKROSKOP
Direct Coombs Test juga dapat dilakukan pada bayi yang baru
lahir dengan darah Rh+ yang ibunya memiliki Rh-. Hasil
pengujianakan menunjukkan apakah darah ibu telah membuat
antibodi dan apakah antibodi tersebut telah pindah kepada bayi
melalui plasenta.
Pengobatan
Pasien dengan anemia hemolitik autoimun Ig G atau Ig M
ringan kadang tidak memerlukan pengobatan spesifik, tetapi
pada kondisi lain dimana terdapat ancaman jiwa akibat
hemolitik yang berat memerlukan pengobatan yang intensif.
Tujuan pengobatan :
1.mengembalikan nilai-nilai hematologis normal,
2.mengurangi proses hemolitik dan
3.menghilangkan gejala dengan efek samping minimal.
Pengobatan : korfikosteroid, gamaglobulin secara intra vena,
tranfusi darah maupun transfusi tukar serta splenektomi.