Vous êtes sur la page 1sur 6

Apatride berasal dari kata a artinya tidak dan patride artinya

kewarganegaraan. Jadi, Apatride adalah orang-orang yang tidak memiliki


kewarganegaraan. Apatride ini bisa dialami oleh orang yang dilahirkan dari
orang tua yang negaranya menganut asas ius soli di negara atau dalam
wilayah negara yang menganut asas ius sanguinis. Orang tersebut tidak
mendapat kewarganegaraan orang tuanya karena tidak lahir di dalam wilayah
negara orang tuanya, dan tidak mendapatkan kewarganegaraan dari negara
tempat ia dilahirkan karena ia lahir dari orang tua yang bukan warga negara
tempat ia dilahirkan itu.
Apatride terjadi apabila seorang anak yang negara orang tuanya
menganut ius soli lahir di negara yang menganut ius sanguinis. Untuk
mencegah apatride, UU No. 62 Tahun 1958 pasal (10) huruf (f) menyatakan
bahwa anak yang lahir di wilayah Indonesia selama orang tuanya tidak ketahui
adalah warga negara Indonesia.
Misalnya : Seorang keturunan bangsa A (Ius Soli) lahir di negara B (Ius
Sanguinis) Maka orang tersebut bukan warga negara A maupun warga negara
B
Contoh :
1. Agus dan Ira adalah status suami dan istri dari Negara B Ius
Soli. Mereka tinggal di Negara A yang berasas Ius Sanguinis.
Kemudian Budi anak mereka lahir, menurut Negara A, Budi tidak
diakui sebagai warga negara A, karena orang tua bukan warga
negara. Demikian menurut Negara B, Budi tidak diakui sebagai
warga negara, karena lahir di wilayah lain. Dengan demikian Budi
tidak memiliki kewarganegaraan atau Apatride .
2. Jennifer Lopez memiliki darah keturunan bangsa Latin ( Brazil )
, tapi ia lahir di Belanda . Jadi Jennifer tidak memiliki status
kewarganegaraan dari kedua Brazil dan warga Belanda . Brasil tidak
mengakui Jennifer Lopez sebagai warga negara karena ia lahir di
luar negara Brazil . Dan dia bukan warga negara Belanda , karena ia
tidak memiliki darah atau keturunan bangsa Belanda .
Bipatride berasal dari kata bi artinya dua dan patride artinya kewarganegaraan. Jadi, Bipatride adalah
orang-orang yang memiliki kewarganegaraan rangkap (ganda). Bipatride ini bisa dialami oleh orang yang
dilahirkan oleh orang tua yang negaranya menganut asas ius sanguinis di dalam wilayah negara yang
menganut asas ius soli. Oleh negara asal orang tuanya orang itu dianggap sebagai warga negara karena
ia adalah keturunan dari warga negaranya. Sedang oleh negara tempat dimana orang itu lahir, ia juga
dianggap warga negara karena lahir dalam wilayah negara yang bersangkutan. Jadi, orang itu
berkewarganegaraan rangkap, yaitu kewarganegaraan negara asal orang tuanya dan kewarganegaraan
negara tempat ia dilahirkan.
Bipatride terjadi apabila seorang anak yang negara orang tuanya menganut ius sanguinis lahir di
negara lain yang menganut asas ius soli maka kedua negara tersebut menganggap bahwa anak tersebut
sebagai warga negaranya. Setelah usia 18 tahun atau telah menikah jika punya lebih dari satu
kewarganegaraan (bipatride) maka harus memilih salah satu.
Kasus kewarganegaraan ganda ini dalam realitas empiriknya merupakan kelompok status hukum
yang tidak baik karena dapat mengacaukan keadaan kependudukan kedua negara ini. Untuk mencegah
bipatride maka UU No. 62 Tahun 1958 pasal 7 menyatakan bahwa seorang perempuan asing kawin
dengan laki-laki WNI dapat mendapat kewarganegaraan Indonesia dengan syarat dia harus
meninggalkan kewarganegaraan asalnya.
Misalnya : Seorang keturunan bangsa C (Ius Sanguinis) lahir di negara D (Ius Soli). Sehingga karena
ia keturunan negara C, maka dianggap warga negara C, tetapi negara D juga menganggapnya sebagai
warga negara, karena ia lahir di negara D.
1. Adi dan Ani adalah suami dan istri dengan status
warga Negara A Ius Sanguinis, tetapi mereka berdomisili di
Negara B yang menganut prinsip Ius Soli. Lalu anak mereka
lahir, Dani. Menurut Negara A, Dani adalah warga negara,
karena mengikuti kewarganegaraan orang tua mereka.
Menurut Negara B, Dani juga warga negara, karena tempat
kelahirannya adalah di Negara B. Sehingga Dani memiliki
status kewarganegaraan ganda atau Bipatride.
2. Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Cina, Tapi Bao Cun
Lai lahir di Inggris. Jadi dia memiliki kewarganegaraan
ganda, yang merupakan warga negara Inggris yang
menerapkan prinsip kewarganegaraan berdasarkan tempat
kelahiran, serta warga China yang menganut prinsip
kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah .
Multipatride adalah seseorang yang memiliki 2 atau lebih
kewarganegaraan Multipatride, terjadi jika seorang pria
berkewarganegaraan A menikah dengan seorang wanita
berkewarganegaraan B, negara A dan B menganut asas ius
sanguinis. Mereka pindah ke negara Cyang menganut asas
ius soli, lalu mereka melahirkan seorang anak di negara C.
Secara otomatis si anak tersebut memiliki 3
kewarganegaraan sekaligus yaitu kewarganegaraan negara
A, B dan negara C.
Misalnya : Seorang yang BIPATRIDE juga menerima
pemberian status kewarganegaraan lain ketika dia telah
dewasa, dimana saat menerima kewarganegaraan yang
baru ia tidak melepaskan status bipatridenya.
Contoh : Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Tionghoa.
Namun karena Bao Cun Lai lahir di Inggris, maka dia
memiliki dua kewarganegaraan, yaitu sebagai warga negara
Inggris yang menerapkan asas kewarganegaraan berdasar
tempat kelahiran, juga sebagai warga negara China yang
menganut asas kewarganegaraan yang didasarkan pada
hubungan darah. Aneh, suatu ketika Bao Cun Lai mendapat
kehormatan untuk menjadi warga negara lain yang
mengijinkan seseorang memiliki status kewarganegaraan
ganda, namun karena dia tidak melepas statusnya sebagai
warga negara China maupun Inggris, maka dia memiliki tiga
kewarganegaraan sekaligus.
Permasalahan tersebut di atas harus di hindari dengan
upaya

Vous aimerez peut-être aussi