Vous êtes sur la page 1sur 25

JENIS-JENIS AUDIT, ASERSI DAN

KRITERIA DALAM AUDITING,


MASALAH KEBUTUHAN ATAS
ETIKA, PERATURAN DAN STANDAR
AUDIT
Masitha Nisa Akmalia
Fransiska Novina Hayu I.
Jenis-jenis Audit
Asersi dan Kriteria dalam Auditing
Masalah Kebutuhan Atas Etika
Peraturan dan Standar Audit
Jenis-Jenis Audit

Audit
Audit
Laporan
Kepatuhan
Keuangan

Audit
Operasional
Asersi dalam Auditing

Asersi Manajemen

Asersi Laporan Keuangan

Asersi Auditing
Keberadaan
/ Keterjadian

Penyajian dan
Kelengkapan
Pengungkapan
Asersi
Manajemen

Hak dan Penialain /


Kewajiabn Alokasi
Asersi Laporan Keuangan-Jenis
Transaksi
Asersi Penjelasan
Sesuatu yang Transaksi dan peristiwa yang sudah dicatat, memang terjadi dan merupakan
terjadi transaksi dan peristiwa dari entitas yang bersangkutan.
(Occurance)
Kelengkapan Semua transaksi dan peristiwa yang seharusnya dicatat, memeang sudah
(Completeness) dicatat
Akurasi Angka-angka, jumlah-jumlah dan data yang lain terkait dengan transaksi dari
(Accurate) peristiwa yang dicatat, sudah dicatat dengan akurat

Periode yang Transaksi dan peristiwa dicatat dalam periode akuntansi yang benar
tepat (Cut off)
Klasifikasi Transaksi dan peristiwa dicatat dalam akun yang benar
(Classification)
Asersi Laporan Keuangan- Saldo Akun
Asersi Penjelasan
Eksistensi Aset, liabilitas dan ekuitas benar adanya
(Exsistence)
Hak dan Kewajiban Entitas memiliki dan menguasai aset dan utang merupakan kewajiban
(Rights and entitas
Obligation)
Kelengkapan Semua aset, kewajiban dan ekuitas yang seharusnya dicatat, sudah dicatat
(Completeness)
Penilaian dan Alokasi Aset, kewajiban dan ekuitas dicantumkan dalam laporan keuangan dalam
(Valuation and jumlah yang benar (appropriate amount) dan semua penyesuaian untuk
Allocation) penilaian dan alokasi sudah dicatat dengan benar
Asersi Laporan Keuangan- Penyajian dan
Pengungkapan
Asersi Penjelasan
Sesuatu yang terjadi, hak dan Transaksi dan peristiwa, dan hal-hal lain yang sudah
kewajiban (Occurance, Right and diungkapakan dalam laporan keuangan memang terjadi
Obligation) an berkaitan dengan entitas yang bersangkutan
Kelengkapan (Completeness) Semua pengungkapan yang seharusnya dicantumkan,
memang sudah dicantumkan dalam laporan keuangan
Penyajian dan dapat dimengerti Informasi keuangan disajikan dan dijelaskan dengan
(Classification and Undestandability) tepat, dan pengungkapan dinyatakan dengan jelas
Akurasi dan penilaian (Accuracy and Informasi keuangan dan informasi lainnya diungkapkan
Valuation) dengan wajar dan dalam jumlah yang benar
Asersi Gabungan
ISA 315 memperbolehkan auditor menggunakan asersi
seperti di atas dengan cara yang berbeda, sepanjang
semua aspek yang dibahas diatas telah tercakup. Untuk
meudahkan penggunaan asersi dalam entitas kecil,
asersi-asersi ini dapat digabungkan
Asersi Gabungan Jenis Transaksi Saldo Akun Presentasi dang
Pengungkapan
C-Completeness Completeness Completeness Completeness

E-Existance Occurance Existance Occurance

A-Accuracy and Cut Acuuracy and Cut Off Rights and Obligations Acuuracy, Right and
Off Cllasification Obligation
Classification
Understandability
V-Valuation Valluation and Valuation
Allocation
Asersi dalam Auditing (ISA 315 alinea 25)
Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji
pada:
Tingkat laporan keuangan (lihat alinea A105-A108); dan
Tingkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan
pengungkpaan (lihat alinea A109-A113) untuk merancang
dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya.
Kriteria dalam Auditing

Kriteria Proses

Kriteria Hasil
Karakteristik Kriteria Audit
Dapat dipercaya
Objektif
Berguna
Dapat dimengerti
Dapat diperbandingkan
Kelengkapan
Dapat diterima
Masalah Kebutuhan atas Etika
Enam nilai etika utama terkait perilaku etis:

Dapat dipercaya

Rasa hormat

Tanggung jawab

Kewajaran

Kepedulian

Kewarganegaraan
Mengapa Orang-Orang
Berlaku Tidak Etis

Standar etika
seseorang
berbeda dari
masyarakat
umum

Orang yang memilih


untuk berlaku egois
Dilema Etika
Pembenaran atas perilaku tidak etis

Semua orang melakukannya

Jika ini legal, maka ini etis

Kemungkinan terbongkar dan konsekuensi


Menyelesaikan Berikut merupakan enam pendekatan sederhana untuk
Dilema Etika menyelesaikan dilema etika:

Memperoleh fakta-fakta yang relevan

Mengidentifikasikan masalah etika yang muncul dari fakta-


fakta tersebut

Memustuskan siapa yang akan terkena dampak dari dilema


tersebut dan bagaimana setiap orang atau kelompok dapat
terkena dampaknya.
Mengidentifikasikan alternatif-alternatif yang tersedia bagi
individu yang harus menyelesaikan dilema tersebut.

Mengidentifikasikan konsekuensi yang mungkin muncul dari


setiap alternatif

Memutuskan tindakan yang tepat


Kebutuhan Khusus terhadap Kode Etik
Profesi
Kode Etik

Bagian A: Prinsip Dasar Etika Profesi

Bagian B: Aturan Etika Profesi

Standar Auditing

Standar Atestasi

Standar Jasa Akuntansi dan Review

Standar Jasa Konsultasi

Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik


Prinsip-prinsip Dasar Etika Profesional

Prinsip Integritas

Prinsip Objektivitas

Prinsip Kompetensi Profesional dan Kecermatan

Prinsip Kerahasiaan

Prinsip Perilaku Profesional


Prinsip-prinsip Umum
A. Ancaman
Kepentingan pribadi
Penelaahan pribadi
Advokasi
Kesepahaman
Intimidasi
B. Pengamanan
Profesi, legislasi, dan regulasi
Lingkungan kerja
C. Resolusi Konflik
Fakta-fakta terkait
Masalah etika yang terkait
Prinsip-prinsip umum yang terkait dengan masalah yang dipertanyakan,
termasuk identifikasi ancaman terhadap prinsip-prinsip tersebut
Melakukan prosedur internal yang mencerminkan pengamanan terhadap
ancaman yang telah diidentifikasikan
Alternatif tindakan yang dilakukan
Muatan Kode Etik Bagian B

210 Penunjukkan
200 Ancaman dan 220 Konflik
Praktisi, KAP, atau
Pencegahan Kepentingan
Jaringan KAP

240 Imbaan Jasa


250 Pemasaran Jasa
230 Second Opinion Audit dan Jenis-Jenis
Profesional
Imbal Jasa Lainnya

280 Objektivitas-
260 Hadiah dan 270 Penyimpanan
Semua Jasa
Fasilitas Aset Klien
Profesional

290 Independensi
Perikatan Assurance
Standar Auditing
Standar Umum
1. Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
2. Independensi dalam sikap mental
3. Penggunaan Kemahiran Profesional
Standar Pekerjaan Lapangan
4. Perencanaan dan pengawasan yang memadai
5. Pemahaman atas struktur pengendalian intern
6. Mendapatkan bukti audit cukup dan kompeten
Standar Pelaporan
7. Laporan keuangan disajikan sesuai GAAP
8. Konsistensi dalam penerapan GAAP
9. Pengungkapan informatif yang memadai
10. Penyataan pendapat
Pernyataan Standar
Audit (PSA)

Klasifikasi
GAAS dan Standar Standar Audit
Pernyataan Standar
Kinerja Internasional
Audit
Pengendalian Mutu

Unsur-unsur
Review Sejawat
pengandalian
(Peer Review)
mutu

Kinerja
Pemantauan
Penugasan
Independensi, Manajemen Penerimaan
Integritas, dan Personalia dan
Objektivitas Pemeliharaan
Hubungan
dengan Klien
dan
Penugasan
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

Vous aimerez peut-être aussi