Vous êtes sur la page 1sur 49

ASPEK MEDIKOLEGAL

TRANSPLANTASI ORGAN
DISUSUN OLEH:

AMELIA FADHILA (0302012013)


MAY VELYN DINA (0302012163)
HANNA IMMANUELLA (1361050186)
JESSICA AUDINA (1261050160)
LATAR BELAKANG

Transplantasi organ manusia Abad ini transplantasi organ


merupakan suatu teknologi telah menjadi salah satu jalan
medis untuk penggantian organ keluar yang paling berarti
tubuh pasien yang tidak dalam dunia kedokteran
berfungsi lagi dengan organ modern, banyak nyawa
dari manusia lain yang masih manusia yang tertolong dengan
berfungsi dengan baik. cara transplantasi organ ini.
RUMUSAN MASALAH

Seperti apa hukum-


Seperti apa hukum yang mengatur
Bagaimana agama-
Apa itu tranplantasi transplantasi organ tentang transplantasi
agama memandang
organ? ditinjau dari aspek organ, di Indonesia
transplantasi organ?
etika? dibandingkan dengan
Negara-negara lain?
TUJUAN UMUM

Mengetahui tentang transplantasi organ dan


berbagai aspek yang terlibat secara umum di
dunia dan khususnya di Indonesia.
TUJUAN KHUSUS

Mengetahui definisi, jenis, dan prosedur


transplantasi organ

Mengetahui aspek etika transplantasi organ

Mengetahui aspek medikolegal transplantasi


organ

Mengetahui aspek agama transplantasi organ


MANFAAT

Untuk penulis Untuk komunitas medis

Untuk memenuhi syarat mengikuti ujian di Kepaniteraan Agar komunitas medis dapat lebih memahami tentang
Klinik Ilmu Kedokteran Forensikdan Medikolegal di RSUP transplantasi organ dan proses yang terlibat di
Dr. Kariadi Semarang dalamnya serta berbagai aspek yang terlibat

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai transplantasi


organ dan berbagai aspek yang terlibat
MANFAAT

Untuk pemerintah
Untuk memberikan gambaran perbandingan tentang bagaimana
transplantasi organ diatur di Indonesia dan di Negara lain supaya
transplantasi organ di Indonesia dapat diatur dengan lebih baik.
DEFINISI

Menurut WHO:

Transplantation is the transfer (engraftment) of human cells,


tissues or organs from a donor to a recipient with the aim of
restoring function(s) in the body

(pemindahan organ sel, atau jaringan dari si pendonor


kepada orang lain yang membutuhkan penggantian organ
disebabkan kegagalan organ, kerusakan sel maupun
jaringan dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi organ,
sel, maupun jaringan yang telah rusak tersebut)
SEJARAH
TRANSPLANTASI
ORGAN
SEJARAH TRANSPLANTASI
ORGAN

01 02 03 04
1902 1905 1918 1954
Transplantasi Menjadi Transplantasi Kornea Mata Transfusi Darah Selama Perang Keberhasilan Transplantasi
Memungkinkan Alexis Carrel Pertama Pertama kali Dunia I, transfusi darah menjadi Ginjal Pertamakali
memperlihatkan dilaporkan transplantasi kornea semakin dikuatkan telah
penggabungan pembuluh mata terjadi di Olmutz, menyelamatkan banyak Keberhasilan sesungguhnya
darah sehingga transplantasi Moravia, bulan December 1905 nyawa pertamakalinya dalam
organ menjadi memungkinkan transplantasi ginjal dilakukan
untuk pertama kalinya operasi menjadi mungkin untuk oleh Dr. Joseph Murray dan Dr.
pertama kalinya David Hume, Brigham Hospital,
Boston, Massachussetts
SEJARAH TRANSPLANTASI
ORGAN

01 02 03 04
1988 1988 1989 1990
FDA menyetujui Viaspan yang Keberhasilan pertama Keberhasilan pertama Keberhasilan pertama
merupakan media pengawet transplantasi usus kecil. transplantasi hati donor hidup transplantasi paru donor hidup
organ yang didonorkan sedarah sedarah
Organ organ yang dapat
ditransplantasikan


Organ organ yang dapat
ditransplantasikan:

Sumber donor
Deceased
organ donor
Living organ
donor
Organ organ yang dapat
ditransplantasikan:

Deceased organ Living organ donor Deceased + living


donor organ donor

Jantung Ginjal Paru


paru Paru Hepar
Kornea Sumsum tulang Ginjal
Pancreas Transfusi darah Usus
Hepar Hepar Katup jantung
Usus Usus
Katup jantung Katup jantung
Prosedur dan Efek
Transplantasi
Prosedur Transplantasi:

Pre trasnplantasi Selama Pasca


transplantasi transplantasi

Persiapan dan Risiko operasi Pemberian


evaluasi diminimalkan obat obat
pasien dengan imunosupresan
Pencarian pemberian
donor yang imunosupresan
sesuai
Efek samping setelah transplantasi:

Mual dan Tekanan Rambut


Diare
muntah darah tinggi rontok

Infeksi
Artritis Anemia hingga
kematian
TRANSPLANTASI ORGAN
DARI ASPEK ETIKA
Dari segi etik kedokteran, tindakan ini wajib dilakukan jika ada indikasi,berlandaskan
beberapa pasal dalam kode etik kedokteran Indonesia tahun 2012, yaitu:

Pasal 2 Seorang dokter harus senantiasa melakukan


profesinya menurut ukuran tertinggi.

Pasal 10 Setiap dokter harus senantiasa mengingat dan


kewajibannya melindungi hidup insan.

Pasal 11 Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan


mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya
untuk kepentingan penderita.
Pasal-pasal tentang transplantasi dalam PP No. 18 tahun 1981, pada hakekatnya telah
mencakup aspek etik, terutama mengenai dilarangnya memperjual belikan alat dan
jaringan tubuh untuk tujuan transplantasi ataupun meminta kompensasi material lainnya.
TRANSPLANTASI
ORGAN DARI
ASPEK
BIOMEDIKAL ETIK
Berdasarkan Biomedikal
Etik

01 02 03 04
Respect for Non Malefincence Beneficence Justice
Autonomy
Prinsip berbuat
Pendonor dan
kebaikan mendikte
penerima donor
kita untuk berbuat
harus diberi
baik kepada orang
penjelasan mengenai
lain, terutama
resiko yang akan
Mendonorkan organ apabila tidak Prinsip keadilan dalam donasi dan
merupakan keputusan timbul dalam proses transplantasi organ lebih relevan
terkandung resiko
(otonomi pendonor) yang
transplantasi. terhadap alokasi organ, yang
diputuskan sendiri tanpa bagi si pemberi menyangkut kepada keperluan yang
adanya paksaan dari pihak Mempersiapkan tim adil, sama dan sesuai dengan
lain. kebaikan. kebutuhan pasien yang tidak
dokter meminimalkan terpengaruh faktor lain.
resiko kegagalan
operasi.

22
TRANSPLANTASI ORGAN DARI
ASPEK HUKUM


KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana)

Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009

Permenkes No 290 tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran

Peraturan Menteri Kesehatan No. 290 Tahun 2008

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1981


KUHP (Kitab Undang undang Hukum
Pidana)

Pasal 394
Setiap orang yang melakukan perbuatan dengan tujuan komersial
dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh atau jaringan tubuh
atau transfusi darah dipidana dengan dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda banyak kategori IV.

Pasal 359
Barang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang
dihukum selama-lamanya lima tahun atau kurungan penjara
selama-lamanya satu tahun
KUHP (cont.)

Pasal 360 ayat 1


Menyatakan barang siapa karena kealpaan menyebabkan orang
lain mendapatkan luka-luka berat diancam dengan pidana penjar
paling lama lima belas tahun atau kurungan paling lama satu
tahun.

Pasal 361
Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam
menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana
ditambah dengan sepertiga dan yang bersalah dapat cabut
haknya untuk menjalankan pencarian dalam mana dilakukan dan
hakim dapat memerintahkan supaya putusan diumumkan.
KUHP (cont.)

Pasal 362
Barang siapa mengambil barang secara menyeluruh
atau sebagian kepunyaan orang lain dengan
maksud untuk dimiliki secara melawan hokum,
diancam karena pencurian dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau denda paling banyak
Sembilan ratus rupiah.
SIAPA YANG BOLEH MENJADI
PENDONOR??

Undang undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan:

Pasal 123

Pada tubuh yang telah terbukti mati


batang otak dapat dilakukan
pemanfaatan organ sebagai donor
untuk kepentingan transplantasi
organ.
Permenkes No 290 tahun 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran

Pasal 1
Pada pasal 1 diatas dijelaskan bahwa persetujuan tindakan kedokteran
merupakan persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga
terdekat pasien setelah didapatinya penjelasan yang lengkap dari dokter
yang nantinya dapat membantu dokter dalam melaksanakan tindakan
kedokteran yang berguna dalam memberikan perawatan kepada
pasien yang telah menyetujui tindakan kedokteran tersebut.
Permenkes No 290 tahun 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran

Pasal 2
Pada pasal 2 ini diterangkan dengan jelas bahwa tindakan kedokteran
yang akan dilakukan oleh seorang dokter harus benar-benar
mendapatkan persetujuan dari pasien baik secara tertulis maupun lisan
setelah didapati penjelasan yang jelas tentang tindakan kedokteran
yang akan dilakukan.
Permenkes No 290 tahun 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran

Pasal 3
Pasal 3 Permenkes No. 290 tahun 2008 ini diterangkan bahwa persetujuan
tindakan kedokteran dapat dibuat secara tertulis ataupun lisan dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur, dimana untuk persetujuan tertulis maka
nantinya persetujuan tersebut akan dibuat didalam formulir khusus yang
berfungsi sebagai bukti adanya persetujuan dari pasien, jika persetujuan
lisan diannggap meragukan maka persetuan tertulis pun juga dapat
diminta dalam hal melaksanakan tindakan kedokteran tersebut.
Permenkes No 290 tahun 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran

Pasal 4
Pada pasal 4 dijelaskan bahwa keadaan-keadaan khusus seperti gawat
darurat yang membutuhkan tindakan kedokteran segera tidak
mengharuskan seorang dokter untuk mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari pasien. Persetujuan itu nantinya akan dilakukan segera
setelah pasien sadar.
Permenkes No 290 tahun 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran

Pasal 5
Pada pasal 5 dijelaskan bahwa persetujuan tindakan dapat dibatalkan
sebelum tindakan kedokteran diberikan dan segala akibat yang
ditimbulkan nantinya merupakan tanggung jawab dari pasien.
Persetujuan Menteri Kesehatan RI No.37 tahun
2014 tentang Penentuan Kematian dan
Pemanfaatan Donor Organ

Pasal 17:
Organ yang berasal dari mayat dapat diperoleh
atas persetujuan calon donor sewaktu masih hidup.

Pasal 18
Mayat tidak dikenal atau tidak diurus keluarganya
dapat langsung dimanfaatkan untuk donor organ,
jaringan, dan sel.
Pemanfaatan organ, jaringan, dan/atau sel dari
mayat yang tidak dikenal atau tidak diurus
keluargannya harus atas persetujuan tertulis orang
teyrsebut semasa hidupnya, persetujuan tertulis
keluarganya dan/atau persetujuan dari penyidik
Kepolisian setempat.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2014 Tentang Penentuan
Kematian Dan Pemanfaatan Organ Donor

Pasal 19
Pengambilan organ dari donor cadaver hanya dilakukan segera setelah
calon donor cadaver dinyatakan mati batang otak.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1981

Pasal 13
Persetujuan tertulis untuk bedah mayat yang dilakukan oleh penderita
dan/atau keluarganya terdekat setelah penderita meninggal dunia,
untuk pengambilan alat dan/atau jaringan tubuh manusia untuk
keperluan transplantasi
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1981

Pasal 15 Ayat 1:
Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan/atau jaringan tubuh
manusia diberikan oleh calon donor hidup, calon donor yang
bersangkutan terlebih dahulu diberitahu oleh dokter yang merawatnya,
termasuk dokter konsultan mengenai sifat operasi, akibat-akibatnya, dan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
Menurut Appelbam.
Informed consent bukan sekedar formulir
persetujuan yang didapat dari pasien, tetapi
merupakan suau proses komunikasi. Formulir
persetujuan adalah pengukuhan atau
pendokumentasian apa yang disepakati.
39
INFORMED CONSENT

INFORMED
CONSENT
Informed berarti telah mendapatkan
penjelasan atau keterangan atau informasi. Consent adalah memberi persetujuan atau
mengizinkan
Perbuatan Yang Dilarang 40

Komersialisasi
Pasal 16 Pasal 17
Donor atau keluarga donor yang Pasal 18
meinggal dunia tidak berhak atas Pengiriman organ ke luar negeri
sesuatu kompensasi material apapun dan dari menerima dari luar
sebagai imbalan transplantasi. negeri
Transplantasi organ dipandang
dari sudut agama
Agama-agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia
adalah:
Islam
Kristen
Katolik
Hindu
Buddha
Pandangan agama islam

Agama Islam percaya akan prinsip menyelamatkan nyawa manusia.

KH. Maruf Amin (Ketua Fatwa MUI) berpendapat bahwa , trasnplantasi


organ diperbolehkan sedangkan Jual Beli Organ Haram Hukumnya.

Agama Islam membolehkan untuk mendonorkan baik donor hidup


maupun donor mati bagi orang yang beragama Islam karena sifatnya
yang mulia untuk menyelamatkan nyawa orang lain sepanjang tidak
untuk dikomersialisasi.
Pandangan Agama Budha

. Dalam agama Buddha dikenal ajaran Catur Paramitha


maitri (memiliki cinta kasih)
karuna (suka menolong)
mudita (simpati)

dapat disimpulkan bahwa
upeksa (menghargai semua orang). dalam agama Buddha donasi
organ merupakan hal luhur untuk
Donasi organ setelah orang
meninggal untuk kepentingan
menolong sesama
perbaikan hidup manusia lain
merupakan perbuatan amal
yang terbentuk berdasarkan
landasan spriritual atau jalan
religius dalam kehidupan.
Menurut Venerable Dr. K. Sri Dhammananda
Nayake Maha Thera J.S.M., Ph.D., D.Litt.
Pandangan Agama Katolik

Paus Benedict

menyatakan To be an organ donor means to carry out an act of


love toward someone in need, toward a brother in difficulty.

merupakan perbuatan amal dan cinta kasih


Pandangan Agama Kristen

Merupakan hal yang positif. Bagi


umat Kristen menolong sesama yang
membutuhkan sangat dianjurkan

Donasi organ merupakan


perbuatan cinta dan mengikuti
teladan Yesus.
Pandangan Agama Hindu

dijumpai dalam kitab Bhagawadgita II.22 sebagai berikut

Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru dan


membuka pakaian lama, begitu pula Sang Roh menerima
badan-badan jasmani yang baru, dengan meninggalkan
badan-badan lama yang tiada berguna.
tiada satu agamapun yang melarang umatnya untuk mendonasikan
organnya untuk keperluan transplantasi.

Ajaran universal dari kelima agama tersebut diatas adalah


KEMANUSIAAN, untuk menolong sesama.
Kesimpulan

Seluruh agama yang dianut di Indonesia tidak ada yang melarang


praktek donasi organ

Bahwa budaya Indonesia yang bergotong royong merupakan nilai budaya positif
yang cocok dengan sifat dasar donasi organ yaitu kemanusiaan.

Tingginya harga operasi transplantasi organ, sehingga pemerintah perlu


memikirkan mekanisme pembayaran dari transplantasi tersebut.

Organ bernilai ekononomis tinggi menyebabkan orang rela menjual


organnya terutama bagi negara dengan penduduk miskin.

Vous aimerez peut-être aussi