Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Frigiditas
Wenny Rupina, S.Ked
(I11111067)
Pembimbing:
Mayor CKM (K) dr. Lollytha C.
Simanjuntak, Sp.KJ
DSM IV-TR. Diagnostic And Statistic Manual of Mental Disorder (DSM IV-TR). Washington DC : American
Psychiatric Association. American American Psychiatric Association. 2000.
Klasifikasi
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders, edisi ke-4:
Gangguan hasrat seksual hipoaktif (hypoactive sexual desire
disorder)
Gangguan gairah seksual wanita (female sexual arousal
disorder)
Female orgasme disorder
Sexual pain disorder
DSM IV-TR. Diagnostic And Statistic Manual of Mental Disorder (DSM IV-TR). Washington DC : American
Psychiatric Association. American American Psychiatric Association. 2000.
E National Health and Social Life Survey:
P 43%
I 39% dari 27.500 populasi 40-80 tahun
D Menurut DSM-IV:
E
M Gangguan hasrat seksual hipoaktif 10-46%
I Gangguan gairah seksual 6-21%
O Kelainan orgasme
L 4-7% pada populasi umum
5-42% pada perawatan primer
O Gangguan rasa sakit seksual
G Dyspareunia 3-18% pada populasi umum
3-46% pada perawatan primer
I 9-21% wanita pascamenopause
Vaginismus 0.5- 1% pada populasi umum
30% pada perawatan primer
1. Penyebab medis
Etiologi
Disfungsi tiroid atau adenoma pituitari kadar prolaktin gairah seksual
Hipertensi, diabetes, kadar kolesterol tinggi, penyakit jantung , Kondisi
demyelinating neurologis seperti multiple sclerosis
2. Penyebab psikologis
Depresi berat, gangguan bipolar, skizofrenia, kegelisahan
3. Penyebab hormonal
Hasrat seksual
Defisiensi estrogen pada menopause atrofi vagina,
pelumasan vagina yang berkurang
yang rendah juga
dikatakan
4. Penyebab obat sebagai suatu
Antidepresan serotonin selektif reuptake inhibitor (SSRI): inhibisi selama
Serotonin produksi prolaktin & libido
fase falik dan
Menghamnbat produksi dopamin & libido
Fenotiazin produksi prolaktin & libido konflik oedipal
Imipramine menyebabkan orgasme tertunda yang tidak
diselesaikan.
Teori
Sigmund Fase Fase Fase Fase
Freud oral anal phalik laten
Respon Seksual Wanita
Fase Hasrat/ Dorongan
Fase ini ditandai oleh khayalan seksual dan hasrat untuk melakukan hubungan
seks
Fase Rangsangan
Fase ini terdiri daripada perasaan subjektif tentang kenikmatan seksual dan
perubahan fisiologis yang menyertai.
Fase Orgasme
Fase ini terdiri dari puncak kenikmatan seksual, dengan pelepasan
ketegangan seksual dan kontraksi ritmik otot perineum dan organ
reproduktif pelvik
Fase Resolusi
Fase di mana terjadinya relaksasi umum dan kekenduran otot.
Patopsikologi
Hasrat pada wanita melibatkan interaksi antara
banyak neurotransmitter, hormon seks, dan
berbagai faktor psikososial
Anita H. Clayton. The pathophysiology of hypoactive sexual desire disorder in women. International Journal of Gynecology and Obstetrics.
110,711. 2010.
Diagnosis
Kriteria diagnosis menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders edisi kelima (DSM V)
American Psychiatric Association.Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition Text Revision,DSM-V-TR;2013
Pedoman Klinis menurut PPDGJ- III
Hipnoterapi
Pada gejala yang mengalami kecemasan
pasien diinstruksikan untuk menghadapi situasi yang menyebabkan
kecemasan dan pertemuan seksual.
Pasien diajarkan teknik relaksasi sebelum hubungan seksual.
Terapi Perilaku
Pada gejala seperti fobia
Pasien diajarkan menghadapi situasi yang paling kurang menimbulkan
kecemasan dalam khayalan dan selanjutnya maju langkah demi langkah
sampai situasi yang paling menimbulkan kecemasan.
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., Grebb, J.A. 2010. Seksualitas Manusia. Sinopsis Psikiatri: Ilmu pengetahuan Perilaku Psikis Klinis Jilid 2. Alih
Bahasa: Kusuma, W. Jakarta: Bina Rupa Aksara.h. 139-170
Terapi farmakologi
Methohexital sodium (Brevital) intravena dapat digunakan dalam terapi
desentisasi.
Obat antiansietas dapat digunakan pada pasien yang mengalami
kecemasan, walaupun obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi respons
seksual.
Pemakaian trisiklik juga telah dianjurkan dalam pengobatan pasien yang
memiliki fobia terhadap seks.
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., Grebb, J.A. 2010. Seksualitas Manusia. Sinopsis Psikiatri: Ilmu pengetahuan Perilaku Psikis Klinis Jilid 2. Alih
Bahasa: Kusuma, W. Jakarta: Bina Rupa Aksara.h. 139-170
TERIMA KASIH