Vous êtes sur la page 1sur 10

Perbandingan sistem dan Praktik akuntansi Internasional

Penekanan Harmonisasi dan Disclosure Akuntansi Internasional

Dosen Pengampu :
Ibu Nur Diana SE., MSi., Ak.

Oleh:
Cynthia Anggraini Muchlaso (21401082010)
Pravita Nindy Indriyanti (21401082023)
Ulfa Dwi Yanti H.Abubakar (21401082026)
Chairuniesa (21401082030)
Mutmainna Indah Andriani Dewi (21401082039)
Perbandingan Sistem Akuntansi
Internasional
Perspektif global dari praktik akuntansi
Perbedaan Praktik akuntansi di berbagai Negara seperti Prancis,
Jerman, Belanda, Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang
Pengertian harmonisasi dan disclosure
1. Harmonisasi
Harmonisasi merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas
(daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
Standar audit.

2. Disclosure
Kata Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Apabila dikaitkan
dengan data, Disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang
memerlukan. Jadi data tersebut harus benar-benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat,
maka tujuan dari pengungkapan (Disclosure) tersebut tidak akan tercapai.
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, Disclosure mengandung arti bahwa laporan
keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktifitas
suatu unit usaha. Dengan demikian informasi yang diungkapkan harus jelas, lengkap dan dapat
menggambarkan secara tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap
hasil operasi unit usaha tersebut.
Alasan-alasan harmonisasi
Alasan Harmonisasi salah satunya karena Harmonisasi Internasional
memiliki beberapa manfaat, yaitu:
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di
seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan
berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia
akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik;
portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan
keputusan strategi dalam merger dan akuisisi.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar
dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang
berkualitas tinggi.
Tekanan untuk melakukan harmonisasi
Tekanan untuk melakukan harmonisasi ada dua yaitu:

Tantangan dalam konfergensi


Dalam rangka menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara
penuh menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun 2012,
Bapepam maupun lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah
sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS terhadap laporan keuangan . Saat
ini perusahaan Indonesia masih menerapkan standar laporan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK). Menghadapi pengalihan ke IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang
perlu dicermati peran regulator terhadap perusahaan perusahaan di Indonesia diantaranya
perubahan peraturan, pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi. Sistem IT ,
konversi data historis, dan ketersediaan professional.

Kesiapan Adopsi IFRS


Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia
menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan
Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK serta peran
regulator yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi
penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai standar akuntansi global
yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger
dan akuisisi (M&A), lintas negara.
Hambatan-Hambatan armonisasi
Hambatan-hambatan harmonisasi dalam akuntansi internasional, yaitu sebagai berikut:

Penerjemahan Standar Akuntansi


IFRS diterbitkan dalam bahasa Inggris. Untuk memudahkan pemahaman penggunaan standar makan IFRS perlu
diterjemahkan dalam bahasa masing-masing negara. Permasalahn ini timbul karena para penerjemah mengalami kesulitan
dalam memahami arti sebenarnya istilah-istilah dalam teks bahasa Inggris tersebut.
Ketidaksesuaian antara Standar Internasional dan Hukum Nasional
Masalah utama lainnya adalah ketidaksesuaian antara standar internasional dengan hukum nasional, sehingga standar
akuntansi ditulis dalam bahasa hukum sehingga harus diubah oleh dewan standar akuntansi masing-masing negara.
Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
Masalah selanjutnya adalah adanya kekhawatiran bahwa standar internasional akan menjadi semakin tebal, semakin
komplek, danrule-based approach. Kekhawatiran timbul, jangan-jangan standar akuntani akan mengatur secara detail setiap
transaksi sehingga penyusunan laporan keuangan harus mengikuti secara detail langkah-langkah pencatatan suatu transaksi
tersebut.
Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional
Standar akuntansi internasional perlu dipahami secara jelas sebelum diterapkan. Hal ini tentu membutuhkan cukup waktu
bagi penyusunan laporan keuangan untuk memahami standar akuntansi. Apabila suatu standar akuntansi sering
berubah0ubah maka sangat susah bagi laporan keuangan, auditor, dan pengguna laporan keuangan untuk memahami
standar tersebut, apalagi menerapkannya. Selain itu suatu standar akuntansi yang kompleks akan menyulitkan pengguan
standar untuk memahaminya.
Kurang Buku Ajar yang Berbasis IFRS
Kesulitan dalam menerapkan IFRS sedikit banyak juga dipengaruhi dari dasar pengembangan IFRS yang menggunakan
principle based bukan rule based. Sehingga IFRS, tidak mengatur secara rinci yang nantinya akan menyimpang dan
mengarah ke rule based. Keuntungan principle based antara lain membuat aturannya di seluruh negara anggotanya
(IAAP, 2006).
Organisasi yang berperanan dalam
harmonsisasi akuntansi
1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi internasional akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International
Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
6. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
Perbandingan pendekatan harmonisasi
EU dan ASEAN
Ada beberapa perbedaan mendasar antara ASEAN dan
UE. ASEAN, asosiasi yang total GDP seluruh anggotanya
Di tahun 2007 sekitar USD 1,28 Trilyun ini mempunyai
perbedaan mendasar dengan UE.
1. Dari segi hak untuk menjalin kerjasama dengan negara
di luar asosiasi.
2. Perbedaan kedua adalah dari segi pengambilan
keputusan.
3. Ketiga, dari segi kedaulatan anggota juga berbeda.
4. Perbedaan ke empat adalah dari segi fase integrasi.

Vous aimerez peut-être aussi