Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nurlitha S 112015275
Jennifer C 112016371
Pendahuluan
Luka akibat gigitan ular
dapat berasal dari gigitan
ular berbisa maupun tidak
berbisa
Ular menggigit saat ia
aktif (pagi dan sore hari),
jika merasa terancam
Gigitan ular sering terjadi
di daerah tropis yang
suhu udara tidak ekstrem
Epidemiologi
There are three families of venomous snakes
in South-East Asia Elapidae, Viperidae and
Colubridae.
Indonesia B. candidus, N. sputatrix, N.
sumatrana, C. rhodostoma , T. (T.) albolabris;
D. siamensis.
Dampak gigitan ular berbisa
Hematotoksik: Menyebabkan perdarahan
spontan dan kerusakan endotel
Neurotoksik: Neurotoksin pascasinaps (misal:
alfa-bungarotoxin dan cobratoxin) terikat
pada reseptor asetilkolin pada motor end-
plate. Neurotoksin prasinaps (misal : beta-
bungarotoxin) merupakan fosfolipase-A2 yang
mencegah pelepasan asetilkolin pada
neuromuscular junction.
Gambaran Klinis
Edema, nyeri tekan, berdarah, ekimosis pada luka
Gejala Lokal gigitan (dalam 30 menit-24 jam)
Infeksi abses
Nekrosis
Severe local
AKI Hemoglobinuri
envenoming
Jika terjadi syok pasca pemberian
SABU...
Adrenalin 0.25 ml/mg larutan 0.1% ulangi tiap
5-10 menit
Infus adrenalin 1 mg/ml dari larutan 0.1%
dalam 250 ml IV fluid kec 15-60 tpm
Tatalaksana luka
Abses diaspirasi, kultur pus
Antibiotik, antitetanus
Jaringan nekrotik surgical debridement +
skin graft
Pencegahan
Pakai sepatu dan celana berbahan kulit
sebatas paha
Hindari berjalan pada malam hari
Perlu disediakan SABU di daerah yang sering
terjadi gigitan ular