Vous êtes sur la page 1sur 19

TRAWL

KELOMPOK 3
1. ADAM ADRIAN (2016310007)
2. SUCIYANTI IKHLASUL PRATIWI (2016310008)
3. VEBLY DEYOSUA MOGANTI (2016310010)
4. RAHMAT INDRA CAHYO (2016310015)
1. PENGERTIAN TRAWL
Kata “ trawl “ berasal dari bahasa prancis “
troler “,dan dari bahasa ingris “Trailing” mempunyai
arti yang sama, dapat diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia dengan kata “tarik “ ataupun“mengelilingi
seraya menarik “.
Dari kata “ trawl” ini lahir kata “trawling” yang
berarti kerja melakukan operasi penangkapan ikan
dengan trawl, dan kata “trawler” yang berarti kapal
yang melakukan trawling. Jadi yang dimaksud
dengan jarring trawl disini adalah suatu jaring
kantong yang ditarik di belakang kapal dalam
keadaan berjalan menelusuri permukaan dasar
perairan untuk menangkap ikan, udang dan jenis
demersal lainnya.
Ayodhyua pada tahun 1981 membedakan jenis jenis trawl berdasarkan letak jarring dalam air :
a. Surface Trawl.
Adalah Jaring yang digunakan dipermukaan air. Ada beberapa kendala dalam pengoperasiannya, kecepatan
menarik jaring harus lebih cepat dari kecepatan ikan berenang, oleh karena itu jenis Trawl ini sebaiknya digunakan untuk
menangkap jenis ikan yang lambat berenangnya.
b. Mid Water Trawl (jaring yang dioperasikan diantara permukaan dan dasar perairan).
Jaring ditarik pada kedalaman tertentu dengan kecepatan tertentu secara horizontal. Untuk
menjaga mulut jaring tetap terbuka, maka kecepatan kapal harus stabil. Di Eropa dan Kanada
alat ini digunakan untuk menangkap ikan Herring sedangkan di Jepang masih dalarn taraf
penetitian dan percobaan.
c.Bottom Trawl (jaring yang dioperasikan didasar perairan).
Jaring ini banyak digunakan karena dapat menjaring semua jenis ikan, udang dan kerang.
Pada kenyataannya sering tertangkap ikan Demersal waktu jaring di angkat ke atas.
2. ALAT TANGKAP KAPAL
a. Tali Ris Atas
Tali ris atas biasa disebut juga
dengan Head rope. Tali ris atas trawl
umumnya terbuat dari baja .
b. Tali Ris Bawah
Tali ris bawah ini disebut dengan
Ground rope atau Foot rope. Tali ris
bawah trawl biasanya terbuat dari
kawat baja.
c. Badan Jaring
Badan jaring adalah bagian alat
tangkap yang terdapat antara sayap
dengan kantong atau mulai dari
mulut jaring sampai dengan kantong.
d. Kantong (Codend)
Kantong adalah bagian jaring
yang paling belakang (ujung),
kantong disebut juga sebagai
kantong (Codend).
e. Papan Pembuka Mulut Jaring
Papan pembuka mulut jaring
(Otter board) adalah peralatan
yang membantu untuk membuka
mulut trawl terbuka pada saat alat
dioperasikan (ditarik oleh kapal),
karena memberikan gaya horizontal
ke sisi luar mulut jaring.

f. Tali Penarik (Warp)


Tali penarik (warp) adalah tali
yang menghubungkan antara alat
tangkap dan kapal pada saat alat
tangkap trawl dioperasikan.

g. Net Pendant (Bridle Line)


Net pendant (Bridle line)
adalah tali atau warp yang
menghubungkan antara jaring
dengan papan pembuka mulut
jaring (Otter board).
Alat Bantu Tangkap Pada Kapal Trawl
a. Fish finder
Fish finder adalah alat yang berfungsi untuk mengetahui bentuk dasar dan
kedalaman perairan sehingga dapat ditentukan panjang warp yang di area.
b. Winch
Winch adalah alat yangdigunakan untuk mengarea dan menggulung
warp pada waktu operasi penangkapan.
3. Tackle
Tackle merupakan gabungan antara dua block atau lebih dengan tali.tackle berfungsi
untuk memperkecil gaya tarik sehingga beban menjadi lebih ringan.
4.Boom
Boom berfungsi sebagai penarik kantong (codend).

5.Gallow
Gallow berfungsi sebagai tempat penahan warp pada waktu diarea dan dihibob serta sebagai
tempat bergantungnya otter board.
3. PROSES PENANGKAPAN

Pengoperasian trawl terdiri dari persiapan, penurunan jaring (setting),


penarikan jaring (towing) dan pengangkatan jaring (hauling).
1.Persiapan
Menurut Usemahu dan Tomasila (2003), sebelum operasi
penangkapan ikan dilakukan terlebih dahulu segala sesuatu peralatan
dan perlengkapan operasional agar dipersiapkan terlebih dahulu secara teliti.
Seperti penyusunan alat ditempatnya agar mudah diturukan, pemeriksaan mesin-mesin
(mesin induk, winch), pembersihan palka, perbekalan es (bila kapal tidak
ada mesin pendingin) dan sebagainya.
3. PROSES PENANGKAPAN

2.Penurunan jaring (setting)


Penurunan jaring pada operasi dengan menggunakan trawl dapat
dilakukan pada setiap saat, baik siang maupun malam hari asalkan cuaca baik dan
memungkinkan untuk menurunkan jaring. Setelah sampai di daerah
penangkapan yang dituju jaring dapat segera diturunkan. Penurunan jaring mulamula
dari bagian kantong ( codend), kemudiann perut (belly), sayap (wing),
lalu bridle line (apabila jaring tersebut menggimakan bridle line), otter board
dan yang terakhir tali penarik (warp) (Usemahu dan Tomasila, 2003).
3. PROSES PENANGKAPAN

3.Penarikan jaring (towing)


Penarikan jaring adalah suatu kegiatan, di mana alat tangkap yang ditarik di
dasar perairan kira-kira 2 - 3 jam selama operasi penangkapan berlangsung.
Selama penarikan jaring, perwira jaga dek perlu memperhatikan keadaan
sekeliling kapal dan dasar perairan dengan melihat pada fish finder (Usemahu
dan Tomasila, 2003).
3. PROSES PENANGKAPAN

4.Pengangkatan jaring (hauling)


Selama operasi jaring tersebut terus ditarik sampai kira-kira 2-3 jam,
kemudian baru dapat dinaikkan kembali ke atas kapal untuk ambil ikannya.
Urutan penarikan jaring merupakan kebalikan dari urutan penurunan jaring
(setting). Bila seluruh alat tangkap telah naik ke atas kapal, pengambilan ikan
dapat dilakukan dengan cara mengangkat pangkal-pangkal kantong
dengan
menggunakan boom, kemudian tali pada ujung kantong di buka agar
ikan yang berada dalam kantong tercurah ke atas kapal (Usemahu dan
Tomasila, 2003).
4.DAERAH PENANGKAPAN
Didalam alat tangkap trawl yang memiliki syarat-syarat fishing ground, antara lain sebagai
berikut:
1) Dasar fishing ground terdiri dari pasir, Lumpur ataupun campuran pasir dan Lumpur.
2) Kecepatan arus pada mid water tidak besar (dibawah 3 knot) juga kecepatan arus pasang
tidak seberapa besar
3) Kondisi cuaca,laut, (arus, topan, gelombang, dan lain-lain) memungkinkan keamanan
operasi
4) Perubahan milieu oceanografi terhadap mahluk dasar laut relatif kecil dengan perkataan
lain kontinuitas recources dijamin untuk diusahakan terus-menerus
5) Perairan mempunyai daya prokdutifitas yang besar serta recources yang melimpah
5.HASIL TANGKAPAN

Yang menjadi tujuan penangkapan pada bottom trawl adalah ikan-kan dasar (bottom fish) ataupun
demersal fish. Termasuk juga jenis-jenis udang (shrimp trawl, double ring shrimp trawl) dan juga
jenis-jenis kerang. Dikatakan untuk periran laut jawa, komposisi catch antara lain terdiri dari jenis
ikan patek, kuniran, pari, manyung, utik, ngangas, bawal, tigawaja, gulamah, kerong-kerong, patik,
layur, kembung, cumi,kepiting,cucut dan lain sebagainya.
Catch yang dominan untuk sesuatu fish ground akan mempengaruhi skala usaha, yang kelanjutannya
akan juga menetukan besar kapal dan gear yang akan dioperasikan.

 Ikan petek IKAN KUNIRAN IKAN PARI


IKAN MANYUNG IKAN UTIK IKAN NGANGAS IKAN BAWAL

IKAN TIGAWAJA IKAN GULAMAH IKAN KERONG- IKAN PATIK


KERONG

IKAN KEMBUNG
IKAN LAYUR KEPITING IKAN CUCUT
CUMI-CUMI

Vous aimerez peut-être aussi