Vous êtes sur la page 1sur 20

Disusun oleh

Faradilla Attamimi
Imelda Fransiska S
Pandermadon
Ade Esti

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS MH. THAMRIN
JAKARTA
2017
Diare adalah buang air besar yang
frekuesinya lebih sering (2-3 kali dalam 24
jam) dan konsistensi tinja lebih encer dari
biasanya. Selama terjadi diare, tubuh akan
kehilangan cairan dan elektrolit secara
cepat. Pada saat yang bersamaan, usus
kehilangan kemampuannya untuk menyerap
cairan dan elektrolit yang diberikan kepada
anak.
(IDAI, 2014)
Pada kasus yang ringan dimana proses penyerapan
belum terganggu, berbagai cairan yang diberikan
kepada anak dapat mencegah dehidrasi. Lebih kurang
10% episode diare disertai dehidrasi atau kekurangan
cairan secara berlebihan. Bayi dan anak yang lebih
kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding
anak yang lebih besar dan dewasa. Oleh karena itu,
mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal
penting dalam penanganan diare pada anak.
(IDAI, 2014)
 Infeksi bakteri seperti bakteri E. Coli, Salmonella,
dan sebagainya.
 Infeksi virus seperti virus virus ECHO, coxsackie,
dan sebagainya.
 Infeksi parasit seperti cacing, protozoa, serta jamur.
 Malabsorbsi karbohidrat seperti intoleransi laktosa,
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Pada anak dan
bayi yang paling berbahaya adalah intoleransi
laktosa. Malabsorbsi lemak, Malabsorbsi protein
dan
 Makanan yang menyebabkan diare seperti makanan
yang tercemar, basi, beracun, dan alergi.
(Tanto dan Liwang, 2014)
Leukemia

Malaria Others Diare


13% 28%
Tetanus

Malnutrition

Drowning

Septicemia
PNEUMON
DHF IA 20%
Necroticans Entero Colitis Meningitis/
encephalitis
Congenital heart anomaly 9%

& hydrocephalus

GI disorder

TB
Measles

Basic Health Research (Riskesdas), 2007)7


Disentri
adalah infeksi pada usus
yang menyebabkan diare
yang disertai darah atau
lendir.

8
 Pengeluaran feses yang encer merupakan gejala
diare.
 Peningkatan suhu tubuh disertai muntah dan lemas.
 Terdapat nyeri perut dan suara bising usus
meningkat.
 Gejala dehidrasi yaitu terlihat lemah, menangis
lemah, respon tidak sesuai, nadi cepat, mulut
kering, dan apatis.
 Disentri dengan gejala diare berlendir dan
berdarah.
 Diare berat dan tinja berwarna putih seperti cucian
beras berbau amis
(Cahyono, 2014)
 Dehidrasi (Kekurangan cairan)
 Gangguan Asam basa (Asidosi) Hal ini terjadi akibat
kehilangan cairan elektrolit (bikarbonat) dari dalam tubuh.
 Hipoglikemi akan muncul jika kadar glukosa darah menurun
sampai 40% pada bayi, dan 50% pada anak- anak, yang dapat
menyebabkan lemas, apatis, peka rangsang, tremor,
berkeringat, pucat, syok, kejang bahkan sampai koma.
 Gangguan gizi terjadi karena asupan makanan yang kurang
dan output yang berlebihan, akan bertambah parah apabila
pemberian makanan dihentikan
 Gangguan Sirkulasi Shock Kematian

(Widoyono, 2008)
 Rewel
 Gelisah
 Kesadaran berkurang
 Mata Cekung
 Cubitan perut kembali lambat (turgor)
 Haus/minum lahap
 Malas/tidak dapat minum
 Ubun-ubun cekung
 Air mata berkurang/ tidak ada

SEGERA BAWA KE FASILITAS KESEHATAN BILA


ADA TANDA DEHIDRASI !!!
Rehidrasi
Dukungan nutrisi
Pemberian antibiotik sesuai indikasi
Pemberian zink
Edukasi orangtua
 Berikan ASI lebih sering dan lebih lama
 Bila anak tidak ASI eksklusif berikan
oralit tiap kali BAB cair sebanyak 100cc
 Anak <6 bulan  ½ tab zinc
 >6 bulan  1 tab zinc
 Beri makanan segera setelah anak dapat
makan. Beri makan SEDIKIT TAPI
SERING
1 sendok teh gula
¼ sendok teh garam
1 gelas air putih (200ml)
 Anak<1 th berikan 1,5 gelas dalam 3 jam
dan berikan ½ gelas (100ml) tiap kali BAB
cair
 1-5th 3 gelas 3 jam pertama dan 1 gelas
tiap BAB cair
 5-12th 6 gelas 3 jam pertama dan 1,5
gelas tiap BAB cair
 >12th 12 gelas 3 jam pertama dan 2 gelas
tiap BAB cair
 Bila anak muntah ditunggu 10 menit dan
diberikan lebih lambat
 Lanjutkan ASI
 Menjaga kebersihan anak seperti biasakan
cuci tangan sebelum makan
 Menjaga kebersihan lingkungan, BAB di
jamban
 Imunisasi / Vaksin
 Memberikan makanan penyapihan yang benar
Mulai dengan 1 jenis makanan terlebih dahulu
 Penyediaan air minum bersih
 Makanan dimasak dan disajikan dengan
bersih dan matang
Keadaan anak memburuk
Ada tanda dehidrasi
Tidak dapat/ malas minum
Timbul demam
Timbul darah dalam tinja  disentri
Tidak membaik setelah 5 hari

Vous aimerez peut-être aussi