Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sistem saraf
enterik
M1 G
Sel ECL
H
Gastrin
• M3 = asetilkolin
M3 H2 G Makanan
• H2 = histamin
• G = gastrin
Sel parietal
Dyspepsia
• Kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dr
rasa tdk enak/sakit diperut bagian atas yg
menetap atau mengalami kekambuhan
• Dibagi menjadi 2 :
▫ Dispepsia organik diketahui penyebabnya
▫ Dispepsia non organik tdk diketahui
penyebabnya
Gastritis
• Gastritis adalah peradangan/proses inflamasi pd
mukosa lambung
• Penyebab Gastritis
• Infeksi bakteri H. pylori
• Efek samping konsumsi obat antiinflamasi
nonsteroid (misalnya ibuprofen dan aspirin)
secara berkala
• Stres
• Muntah kronis
• Gastriti dibagi 2 :
▫ Gastritis akut OAINS, kafein.
▫ Gastritis kronik H.pylori
Ulkus peptikum & Ulkus Duodenalis
• Ulkus peptikum ad/ suatu luka terbuka yg
berbentuk bundar/oval pd lapisan lambung atau
usus 12jari (duodenum)
• Pd lambung ulkus gastrikum
• Pd usus 12jari ulkus duodenalis
• Ulkus peptikum merupakan keadaan
kontinuitas mukosa lambung terputus dan
meluas sampai di bawah epitel
• Kerusakan mukosa yg tdk meluas ke bawah
epitel disebut erosi
Pemeriksaan/Diagnosa
• Endoskopi
• Rontgen dgn kontras barium dr lambung &
duodenum
I. Obat yg digunakan dlm penyakit
asam-peptik
1. Antasida
2. Antagonis Reseptor H2
3. Penghambat Pompa Proton (PPI)
4. Agen Mukoprotektor
5. Analog Prostaglandin
6. Senyawa Bismuth Koloid
Antacid
• Natrium bikarbonat
bereaksi cepat dgn HCl CO2 + NaCl
CO2 peregangan lambung & sendawa
• Kalsium karbonat
▫ Bereaksi lebih lambat dgn HCl CaCl2 + CO2
▫ Menimbulkan sendawa
• Magnesium hidroksida/aluminium hidroksida
▫ Berekasi lambat dgn HCl MgCl2+H2O /
AlCl2+H2O tdk ada sendawa
• Tdk boleh diberikan dlm waktu 2 jam setelah
pemberian tetrasiklin, fluorokuinolon,
itrakonazol & zat besi (obat basa/asam lemah)
• Semua antacid mempengaruhi penyerapan obat
lain dgn mengikat obat lain tsb / meningkatkan
pH dlm labung shg disolusi atau kelarutan obat
berubah
Antagonis Reseptor H2
• Antagonis H2 mengurangi sekresi asam yg
dirangsang oleh histamin serta gastrin dan agen
kolinomimetik dlm 2 cara :
▫ Histamin yg dilepaskan dr sel ECL akibat
perangsangan gastrin atau vagus disekat agar tdk
berikatan dgn reseptor H2 sel parietal.
▫ Perangsangan langsung sel parietal o/ gastrin atau
asetilkolon menyebabkan penurunan sekresi asam
bila terjd blokade reseptor H2..
90% menyekat as. Lambung dimalam hari
(bergantung pd histamin)
60-80% sekresi asam disiang hari (dipicu makanan
dirangsang o/ gastrin & asetilkolin)
Penghambat Pompa Proton
• Menghambat sekresi asam saat berpuasa
maupun sekresi yg dipicu makanan.
• Karna obat2 ini menyekat jalur final bersama
sekresi asam, yakni pompa proton.
GERD
• Bila Px nyeri uluhati/dispepsi (< 3x seminggu)
dpt menggunakan antasid/ antagonis H2
intermiten.
• Krn antasid menetralisir as. Dgn cepat
dibanding antagonis H2.
• Efek antasid 1-2jam, antagonis H2 (6-10jam)
• Antagonis H2 dpt digunkan sbg profilaksis sblm
makan menurunkan asam.
• Nyeri uluhati yg sering muncul diterapi 2x
sehari
• Tx empirik dgn PPI cukup efektif meredakan
gejala 70-80% pasien dibandingkan dgn 50-60%
bila diobati dgn antagonis H2.
Ulkus peptik
• PPI & antagonis H2 diberikan 1x sehari pd
malam hari unt ulkus tanpa komplikasi.
• Bila dgn H. Pylori yg tdk berhasil dieradikasi
sepenuhnya diberikan ½ dosis pd malam hr
sebelum tidur u/ menghindari ulkus berulang
• Bila ulkus karna OAINS antagonis H2
memberikan kesembuhan cepat tanpa
pemberian OAINS lagi.
Antasida
• Obat ini umumnya berisi Al hidroksida dan Mg hidroksida, ada juga yang berisi
CaCO3 yang bersifat basa, dengan tujuan menetralkan keasaman lambung.
• Sediaannya ada yang berupa suspensi (cairan) dan ada yang berupa tablet kunyah.
• Antasida merupakan basa lemah yang akan bereaksi dengan asam hidroklorida
lambung membentuk garam dan air.
• Dengan bereaksinya HCl lambung dengan basa antasida menyebabkan pH lambung
meningkat (dari pH 1 atau 2 meningkat menjadi 4-5).
• pH lambung yang meningkat > 4 menyebabkan aktivitas pepsin menjadi tidak
aktif.
• Dosis maksimal yang diberikan yaitu; 800 mcg sehari ( dalam 2-4
dosis terbagi ) dengan sarapan pagi dan sebelum tidur malam;
pengobatan harus dilanjutkan selama tidak kurang dari 4 minggu
dan bila perluh dapat dilanjutkan hingga 8 minggu.
Senyawa bismuth koloid
Bismuth yg tersedia di AS bismuth subsalisilat.
Negara lain bismuth subsitrat & bismuth
dinitrat.
• Sering ditemukan
• Feses melalui usus besar dengan kecepatan
biasa
• Akibat kesulitan evakuasi feses dan feses yang
keras
• Gejala : kembung rasa tak nyaman pada perut
Konstipasi dengan transit lambat
• Gejala :
▫ Kembung, rasa tak nyaman pada perut
▫ Tidak ada sensasi keinginan BAB
▫ Biasa pada wanita muda
Disfungsi anorektal (disfungsi dasar
panggul)
• Disinergi otot-otot dasar panggung dan sfingter
atau terdapat struktur abnormal pada anorektal
(rektokel dll)
• Gejala :
▫ Defekasi dengan mengejan
▫ Bila nyeri lama ada hemorrhoid dan fisera ani
Penatalaksanaan terapi non farmakologis
• Meningkatkan konsumsi makanan yang berserat
& minum yang cukup
• Meningkatkan aktivitas fisik
• Mengatur kebiasaan defekasi
▫ Hindari mengejan
▫ Biasakan BAB sesudah makan/waktu yang sesuai
▫ Hindari obat-obatan yang menyebabkan
konstipasi
Terapi farmakologis
• Bulk laxative, psyllium, plantago ovala
• Laxatife osmotik.
▫ Saline laxative : Mg hidroksida
▫ Disacharida yang tak diserap: laktulosa
▫ Sugar alkohol : sorbitol, manitol
▫ Polyetyylen glycol (PEGI)
▫ Laxatif stimulan : castorodil, bisa codyl dll
Obat-obat yang digunakan dalam terapi
konstipasi
Terapi
• Diare akut pada orang dewasa: singkat, kadang
sembuh sendiri pengobatan sendiri
• Pertolongan medis: diare akut > 24 jam,
frekuensi bab/jumlah feses menetap
• Penanganan dimulai dari penanganan umum
seperti hidrasi dan mengubah diet. Antibiotika
empirik dan spesifik diberikan pada situasi-
situasi tertentu
• Terapi terpenting: hidrasi cairan. Pemberian
cairan lebih disarankan peroral dengan cairan
yang mengandung air, garam, dan gula
39
• Terapi simptomatik:
Terapi(6)
▫ Loperamid
▫ Probiotik: suplemen mikrobial hidup (strain bakteri
atau ragi)
▫ Absorben adalah suatu agen yang tidak diabsorbsi,
tetapi berikatan dengan air. Absorben akan
mengurangi kandungan air feses pada diare akut
Sekian
Terima Kasih