Vous êtes sur la page 1sur 40

Konseling Obat2 Saluran Cerna

*Ingrid Faustine, S.Si, M.Sc, Apt*


Fisiologi Sekresi Asam

• Sel endokrin usus (sel enterochromaffin-like)  sumber utama pelepasan histamin

Sistem saraf
enterik
M1 G
Sel ECL

H
Gastrin

• M3 = asetilkolin
M3 H2 G Makanan
• H2 = histamin
• G = gastrin
Sel parietal
Dyspepsia
• Kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dr
rasa tdk enak/sakit diperut bagian atas yg
menetap atau mengalami kekambuhan
• Dibagi menjadi 2 :
▫ Dispepsia organik  diketahui penyebabnya
▫ Dispepsia non organik  tdk diketahui
penyebabnya
Gastritis
• Gastritis adalah peradangan/proses inflamasi pd
mukosa lambung
• Penyebab Gastritis
• Infeksi bakteri H. pylori
• Efek samping konsumsi obat antiinflamasi
nonsteroid (misalnya ibuprofen dan aspirin)
secara berkala
• Stres
• Muntah kronis
• Gastriti dibagi 2 :
▫ Gastritis akut  OAINS, kafein.
▫ Gastritis kronik  H.pylori
Ulkus peptikum & Ulkus Duodenalis
• Ulkus peptikum ad/ suatu luka terbuka yg
berbentuk bundar/oval pd lapisan lambung atau
usus 12jari (duodenum)
• Pd lambung  ulkus gastrikum
• Pd usus 12jari  ulkus duodenalis
• Ulkus peptikum merupakan keadaan
kontinuitas mukosa lambung terputus dan
meluas sampai di bawah epitel
• Kerusakan mukosa yg tdk meluas ke bawah
epitel disebut erosi
Pemeriksaan/Diagnosa
• Endoskopi
• Rontgen dgn kontras barium dr lambung &
duodenum
I. Obat yg digunakan dlm penyakit
asam-peptik
1. Antasida
2. Antagonis Reseptor H2
3. Penghambat Pompa Proton (PPI)
4. Agen Mukoprotektor
5. Analog Prostaglandin
6. Senyawa Bismuth Koloid
Antacid
• Natrium bikarbonat
bereaksi cepat dgn HCl  CO2 + NaCl
CO2  peregangan lambung & sendawa
• Kalsium karbonat
▫ Bereaksi lebih lambat dgn HCl  CaCl2 + CO2
▫ Menimbulkan sendawa
• Magnesium hidroksida/aluminium hidroksida
▫ Berekasi lambat dgn HCl  MgCl2+H2O /
AlCl2+H2O  tdk ada sendawa
• Tdk boleh diberikan dlm waktu 2 jam setelah
pemberian tetrasiklin, fluorokuinolon,
itrakonazol & zat besi (obat basa/asam lemah)

• Semua antacid mempengaruhi penyerapan obat
lain dgn mengikat obat lain tsb / meningkatkan
pH dlm labung shg disolusi atau kelarutan obat
berubah
Antagonis Reseptor H2
• Antagonis H2 mengurangi sekresi asam yg
dirangsang oleh histamin serta gastrin dan agen
kolinomimetik dlm 2 cara :
▫ Histamin yg dilepaskan dr sel ECL akibat
perangsangan gastrin atau vagus disekat agar tdk
berikatan dgn reseptor H2 sel parietal.
▫ Perangsangan langsung sel parietal o/ gastrin atau
asetilkolon menyebabkan penurunan sekresi asam
bila terjd blokade reseptor H2..
90% menyekat as. Lambung dimalam hari 
(bergantung pd histamin)
60-80% sekresi asam disiang hari (dipicu makanan
dirangsang o/ gastrin & asetilkolin)
Penghambat Pompa Proton
• Menghambat sekresi asam saat berpuasa
maupun sekresi yg dipicu makanan.
• Karna obat2 ini menyekat jalur final bersama
sekresi asam, yakni pompa proton.
GERD
• Bila Px nyeri uluhati/dispepsi (< 3x seminggu)
dpt menggunakan antasid/ antagonis H2
intermiten.
• Krn antasid menetralisir as. Dgn cepat
dibanding antagonis H2.
• Efek antasid 1-2jam, antagonis H2 (6-10jam)
• Antagonis H2 dpt digunkan sbg profilaksis sblm
makan  menurunkan asam.
• Nyeri uluhati yg sering muncul diterapi 2x
sehari
• Tx empirik dgn PPI cukup efektif meredakan
gejala 70-80% pasien dibandingkan dgn 50-60%
bila diobati dgn antagonis H2.
Ulkus peptik
• PPI & antagonis H2 diberikan 1x sehari pd
malam hari unt ulkus tanpa komplikasi.
• Bila dgn H. Pylori yg tdk berhasil dieradikasi
sepenuhnya diberikan ½ dosis pd malam hr
sebelum tidur u/ menghindari ulkus berulang
• Bila ulkus karna OAINS  antagonis H2
memberikan kesembuhan cepat tanpa
pemberian OAINS lagi.
Antasida
• Obat ini umumnya berisi Al hidroksida dan Mg hidroksida, ada juga yang berisi
CaCO3 yang bersifat basa, dengan tujuan menetralkan keasaman lambung.
• Sediaannya ada yang berupa suspensi (cairan) dan ada yang berupa tablet kunyah.

• Antasida merupakan basa lemah yang akan bereaksi dengan asam hidroklorida
lambung membentuk garam dan air.
• Dengan bereaksinya HCl lambung dengan basa antasida menyebabkan pH lambung
meningkat (dari pH 1 atau 2 meningkat menjadi 4-5).
• pH lambung yang meningkat &gt; 4 menyebabkan aktivitas pepsin menjadi tidak
aktif.

• Mekanisme lainnya adalah antasida merangsang produksi PG (prostaglandin) yang


berperan dalam perlindungan mukosa lambung.
• Efek antasida hanya 1-2 jam
Antagonis Reseptor H2
Golongan berikutnya adalah yang
bekerja memblok reseptor histamin.
Histamin adalah senyawa dari dalam
tubuh yang bisa memicu sekresi asam
lambung. Jika reseptornya diblokade,
maka histamin tidak bisa bekerja, dan
produksi asam lambung berkurang.

Terdapat 4 antagonis H2:simetidin,


ranitidin, famotidin, dan nizatidin.
Keempatnya cepat diserap dari usus.
Efek antagonis H2 6-10 jam

ESO : &lt; 3% (nyeri kepala, kelelahan, konstipasi)


SSP  kebingungan, halusinasi pd antagonis H2IV
Efek endokrin  impotensi (pria), galaktorea (wanita) pd
penggunaan jangka panjang hanya pd simetidin.
Kehamilan &amp; menyusui  blm ada data, namun
namun agen ini melintasi plasenta, dan disekresi kedlm ASI
Penghambat pompa proton (ppi)
Obat ini bekerja pada pompa proton yang merupakan
tempat keluarnya proton (ion H) yang akan membentuk
asam lambung. Karena bekerja langsung di pompa proton,
obat ini lebih poten daripada golongan antagonis H2.

Mekanisme kerjanya adalah dengan cara menghambat


sistem enzim H+/K+ ATP ase (pompa proton) pada sel
parietal mukosa lambung secara spesifik.

Setelah pemberian per-oral, PPI cepat diabsorpsi. Ikatan


proteinnya 97 %. Bioavailabilitasnya sekitar 80-90 %,
sehingga penghambatan sekresi asam lambung yang
efektif dapat dicapai dengan cepat.

Terdapat 5 PPI yang tersedia dlm klinis : omeprazol,


lansoprazol, rabeprazol, pantoprazol, dan esomeprazol.
Agen mukoprotektor
Menutup tukak dengan suatu lapisan pelindung terhadap serangan asam-
pepsin, juga berdaya bakteriostatis terhadapH. Pylori.
Contoh : Sukralfat.

Mekanisme kerja sukralfat adalah membentuk kompleks ulser adheren


dengan eksudat protein seperti albumin dan fibrinogen pada sisi ulser dan
melindunginya dari serangan asam, membentuk barier viskos pada
permukaan mukosa di lambung dan duodenum, serta menghambat aktivitas
pepsin dan membentuk ikatan garam dengan empedu.
Sukralfat sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kososng untuk mencegah
ikatan dengan protein dan fosfat.

Sukralfat membentuk komplek dgn Al. Hidroksida tersulfasi.


Dlm air / larutan asam membentuk pasta yg kental &amp; kuat unt
berikatan scra selektif dgn ulkus/erosi selama 6 jam.
• Sukralfat diberikan dgn dosis 1 g 4x sehari pada lambung yg
kosong (1 jam sebelum makan).
• ES : krn tdk diserap, jd hampir tdk memiliki ES.
 Konstipasi 2% karena al. Hidroksida.
 Tidak boleh digunakan unt waktu yg lama pd penderita insufisiensi
ginjal.
• IO : dpt berikatan dgn obat lain jd mengganggu penyerapan.
Analog prostaglandin (Misoprostol)
• Mekanisme kerja misoprostol adalah meningkatkan produksi mucus lambung
dan sekresi mukosa, menghambat sekresi asam lambung dengan kerja
langsung ke sel parietal, dan menghambat sekresi asam lambung yang
distimulasi makanan, histamin dan pentagastrin.

• Misoprostol adalah analog sintetik prostaglandin E1 dengan tambahan gugus


metil ester pada C1 ( menyebabkan peningkatan potensi serta durasi efek anti
sekretorik ) dan pemindahan gugus hidroksi dari C15 ke C16 disertai dengan
penambahan satu gugus metil ( menyebabkan peningkatan aktivitas jika
diberikan secara oral, peningkatan durasi kerja, serta memperbaiki profil
makanan).

• Tingkat penghambatan sekresi asam lambung oleh misoprostol secara


langsung berkaitan dengan dosis yang diberikan secara tepat yang
menghasilkan penghambatan signifikan pada sekresi asam basal (diturunkan
hingga 85-95%) atau sekresi asam yang di stimulasi oleh makanan ( 74-85% ).
• Misoprostol diabsorbsi dengan cepat dan mengalami metabolisme
lintas pertama yang ekstensif dan cepat (de-esterifikasi)
membentuk asam misoprostol.

• KI : Misoprostol di kontraindikasikan selama kehamilan karena


dapat menyebabkan keguguran (Aborsi) akibat terjadinya
peningkatan kontraksi uterus atau bersifat uterotonik , yang tidak
terkendalikan.

• ES : sering dilaporkan adalah diare dengan atau tanpa nyeri dan


kram abdomen, yang muncul hingga pada 30% pasien.

• Dosis maksimal yang diberikan yaitu; 800 mcg sehari ( dalam 2-4
dosis terbagi ) dengan sarapan pagi dan sebelum tidur malam;
pengobatan harus dilanjutkan selama tidak kurang dari 4 minggu
dan bila perluh dapat dilanjutkan hingga 8 minggu.
Senyawa bismuth koloid
Bismuth yg tersedia di AS  bismuth subsalisilat.
Negara lain  bismuth subsitrat & bismuth
dinitrat.

Bismuth kemungkinan melapisi ulkus dan erosi


 lapisan protektif terhadap asam & pepsin.

Bismuth memiliki efek antimikroba langsung & mengikat enterotoksin


 bermanfaat pd diare.
Senyawa bismuth memiliki aktivitas antimikroba  H. pylori

Penggunaan klinis  dispepsia, diare akut, multiobat u/ H.


Pylori (ES pemakaian jangka panjang).
ES : Bismuth menghitamkan feses. Sediaan cair menghitamkan
lidah (tdk bhya). Hanya boleh jangka pendek, dihindari pd Px
insufisiensi ginjal.
KONSTIPASI
Definisi
• Gejala defekasi yang tidak memuaskan.
• Ditandai :
▫ Buang air besar kurang dari 3 x/minggu atau
kesulitan dalam evakuasi feses akibat feses keras
Konstipasi kronik
• Ditemukannya > 2 gejala dari 6 gejala ini
sekurang-kurangnya dalam waktu 12 minggu
▫ Mengejan
▫ Feses yang keras
▫ Perasaan tidak lampias saat BAB
▫ Perasaan adanya hambatan pada dubur
▫ Evakuasi feses secara manual
▫ BAB < 3x/minggu
Konstipasi
• Primer (fungsional)
▫ Konstipasi dengan transit normal
▫ Konstipasi dengan transit lambat
▫ Disfungsi anorektal
• Sekunder : akibat dari penyakit lain
Konstipasi dengan transit normal

• Sering ditemukan
• Feses melalui usus besar dengan kecepatan
biasa
• Akibat kesulitan evakuasi feses dan feses yang
keras
• Gejala : kembung rasa tak nyaman pada perut
Konstipasi dengan transit lambat
• Gejala :
▫ Kembung, rasa tak nyaman pada perut
▫ Tidak ada sensasi keinginan BAB
▫ Biasa pada wanita muda
Disfungsi anorektal (disfungsi dasar
panggul)
• Disinergi otot-otot dasar panggung dan sfingter
atau terdapat struktur abnormal pada anorektal
(rektokel dll)
• Gejala :
▫ Defekasi dengan mengejan
▫ Bila nyeri lama  ada hemorrhoid dan fisera ani
Penatalaksanaan terapi non farmakologis
• Meningkatkan konsumsi makanan yang berserat
& minum yang cukup
• Meningkatkan aktivitas fisik
• Mengatur kebiasaan defekasi
▫ Hindari mengejan
▫ Biasakan BAB sesudah makan/waktu yang sesuai
▫ Hindari obat-obatan yang menyebabkan
konstipasi
Terapi farmakologis
• Bulk laxative, psyllium, plantago ovala
• Laxatife osmotik.
▫ Saline laxative : Mg hidroksida
▫ Disacharida yang tak diserap: laktulosa
▫ Sugar alkohol : sorbitol, manitol
▫ Polyetyylen glycol (PEGI)
▫ Laxatif stimulan : castorodil, bisa codyl dll
Obat-obat yang digunakan dalam terapi
konstipasi

Jenis obat Dosis lazim


1. Laksatif stimulan
Bisacodyl (tab 5mg) 1-2 tab sekali sehari sebelum tidur
(Misalnya Dulcolax)
Sodium picosulphate (misalnya Tab 8 mg :
Laxoberon)
Dioctyl sodium sulfosuccinate 2 kali 100 mg per hari

Jenis obat Dosis lazim


2. Rectal enema / suppositoria
Phosphate enema 120 ml per hari

Bisacodyl (misalnya Dulcolax 1 supp rektal per hari


supp 10 mg)
DIARE
36

• Diare akut tanpa komplikasi: dapat di obati


sendiri. Diare akut dengan komplikasi
(dehidrasi):  morbiditas dan mortalitas (Zein,
2004)

• Diare didefinisikan sebagai buang air besar


(BAB) mencapai lebih dari 200g setiap hari
• Definisi lain: BAB cair atau lembek dengan
frekuensi lebih dari 3x sehari atau didapatkan
penurunan konsistensi dan peningkatan
frekuensi BAB dibandingkan yang biasanya
(Wanke et al., 2008a; Ahlquist & Camilleri, 2001)
37
38

Terapi
• Diare akut pada orang dewasa: singkat, kadang
sembuh sendiri  pengobatan sendiri
• Pertolongan medis: diare akut > 24 jam,
frekuensi bab/jumlah feses menetap
• Penanganan dimulai dari penanganan umum
seperti hidrasi dan mengubah diet. Antibiotika
empirik dan spesifik diberikan pada situasi-
situasi tertentu
• Terapi terpenting: hidrasi cairan. Pemberian
cairan lebih disarankan peroral dengan cairan
yang mengandung air, garam, dan gula
39

• Terapi simptomatik:
Terapi(6)
▫ Loperamid
▫ Probiotik: suplemen mikrobial hidup (strain bakteri
atau ragi)
▫ Absorben adalah suatu agen yang tidak diabsorbsi,
tetapi berikatan dengan air. Absorben akan
mengurangi kandungan air feses pada diare akut
Sekian
Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi