Vous êtes sur la page 1sur 12

PENGGUGURAN

KANDUNGAN
PENGERTIAN
KEDOKTERAN
Keluarnya hasil konsepsi (janin) Sebelum bayi mampu
hidup di luar kandungan
Terhentinya kehamilan (viable)

HUKUM
Tindakan menghentikan kehamilan
Sebelum waktu
kelahiran
Mematikan janin
ABORTUS
SPONTAN PROVOKATUS
TERAPI KRIMINAL

HUKUM
•SULIT
DIBUKTIKAN
•PELAKU 
KORBAN
UNDANG-UNDANG
KUHP
PASAL
346 : WANITA HAMIL
347 : PELAKU PENGGUGURAN TANPA
PERSETUJUAN
348 : DENGAN PERSETUJUAN
349 : TENAGA KESEHATAN
299 : PEMBERI HARAPAN
UU No. 23 / 1992 TENTANG
PASAL 15 KESEHATAN
(1)Keadaan darurat – Tindakan medis tertentu
(2)* Indikasi medis
* Tenaga kesehatan : ahli, berwenang,
pertimbangan tim
* Persetujuan ibu hamil / suami / keluarga
* Sarana kesehatan tertentu
(3) Tindakan medis tertentu  PP
Aborsi Pasal 75 UU 36/2009 Kesehatan
1. Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
2. Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dikecualikan berdasarkan:

a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak


usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa
ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik
berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak
dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut
hidup di luar kandungan; atau

b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat


menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan.
Pasal 76 UU 36/2009 Aborsi Sebagaimana Dimaksud
Dalam Pasal 75 Hanya Dapat Dilakukan:

a. sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari


hari pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan
medis;
b. Oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan
dan kewenangan yang memiliki sertifikat yang
ditetapkan oleh menteri;
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan;
e. Penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat
yang ditetapkan oleh Menteri.
Indikasi Korban Perkosaan
Pasal 34
1. Kehamilan akibat perkosaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf b
merupakan kehamilan hasil hubungan seksual tanpa
adanya persetujuan dari pihak perempuan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Kehamilan akibat perkosaan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan:
a. usia kehamilan sesuai dengan kejadian perkosaan,
yang dinyatakan oleh surat keterangan dokter; dan
b. keterangan penyidik, psikolog, dan/atau ahli lain
mengenai adanya dugaan perkosaan.
Penyelenggaraan Aborsi

Pasal 35
• harus dilakukan dengan aman, bermutu, dan bertanggung
jawab.
a. dilakukan oleh dokter sesuai dengan standar;
b. dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi
syarat yang ditetapkan oleh Menteri;
c. atas permintaan atau persetujuan perempuan hamil yang
bersangkutan;
d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan;
e. tidak diskriminatif; dan
f. tidak mengutamakan imbalan materi

• Dalam hal ibu hamil tak dapat beri persetujuan, atau suami
tak dapat dihubungi, persetujuan diberikan oleh keluarga ybs.
CARA
PENGGUGURAN
 Makan nanas muda
 Minum obat jamu (peluntur)
 Olah raga fisik berlebihan
 Pemijatan rahim
 Memasukkan benda ke dalam
rahim
 Penyedotan (suction)
 Pengerokan (curettage)
 Laminaria
KOMPLIKASI
 Perdarahan
 Syok
 Infeksi, Sepsis
 Robekan Rahim
 Emboli Udara
 Henti Jantung Mendadak
TUJUAN PEMERIKSAAN
 Hamil ?
 Tanda Gugur Kandungan ?
 Penggunaan Obat ?
 Tindakan Mekanis ?
 Kematian  Pengguguran ?

AUTOPSI

Vous aimerez peut-être aussi