Vous êtes sur la page 1sur 12

Lidia Maranatha Sinaga

Ruth marbun
Yohanis Cungli Yo senda
Arus diadinamik adalah arus bolak balik
berfrekwensi rendah yang diderahkan, baik fase
tunggal atau fase Ganda. Frekuensi arus
diadinamik 50Hz.
Menurut Bernard yang dimaksud dengan arus
diadinamik adalah : arus bolak balik (AC) yang
diserahkan, baik fase tunggal/single phase
(Monophase Fixe/MF) maupun fase ganda/double
phase (Diphase Fixe/DF).
Sejarahnya..
Jenis arus ini dikenalkan oleh seorang perancis
yang bernama Pierre D Bernard sejak tahun 1929.
Arus ini merupakan terapi dengan arus listrik
pertama kali berhasil didalam penatalaksanaan
nyeri.

Menurut Bernard yang dimaksud dengan arus


diadinamik adalah : arus bolak balik (AC) yang
diserahkan, baik fase tunggal/single phase
(Monophase Fixe/MF) maupun fase ganda/double
phase (Diphase Fixe/DF).
Bentuk terapi arus diadinamik ini menggunakan
dua buah bentuk arus yaitu fase tunggal (MF) dan
fase ganda (DF).
Pada penaikan arus ini dapat terjadi adaptasi,
dimana besarnya arus yang dapat dirasakan
penderita sangat kecil atau bahkan hilang sama
sekali.
Untuk mengantispasi hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara;
1. Menaikkan intensitas arus
2. Menggabungkan 2 bentuk gelombang yaitu fase
tunggal (MF) dan fase ganda (DF).
a. Fase tunggal/single phased (monophase
pixe/MF)
b. Fase ganda/double phase (diphase fixe/DF)
c. Longus periods (LP)
d. Courtes periodes (CP)
e. CPid
f. RS (rhytme Syncope)
EFEK FISIOLOGI ARUS DIADINAMIK

1. Terhadap saraf sensorik


2. Terhadap saraf motorik
3. Peningkatan sirkulasi darah
EFEK TERAPEUTIK ARUS
DIADINAMIK

a. Nyeri
b. Kontraksi otot
c. Sirkulasi darah
Indikasi arus interferensi meliputi
kondisi yang disertai dengan :

a. Keluhan nyeri misalnya dalam otot,


tendon, ligamen, kapsul dan saraf.
b. Keadaan hypertonus.
c. Kelemahan otot.
Kontra indikasi arus diadinamik
meliputi :

a. Demam.
b. Tumor.
c. Tuberculosis
d. Hipotensi dan hipertensi
e. Pemberian bersama dengan
elektroterapi lain
Cara penggunaan:
a. Arus listrik diterapkan ke daerah yang
terkena dengan menggunakan empat
elektroda. Empat elektroda ditempatkan
sedemikian rupa bahwa dua arus yang
dihasilkan saling silang di daerah yang
terkena.
b. Elektroda biasanya akan digunakan
dengan spons basah ditempatkan di
antara elektroda dan kulit pasien
c. Gel konduktif dapat digunakan.
e. Selama perawatan pasien akan
merasakan kesemutan atau “kesemutan”
sensasi di bidang kontak dari spons dan
juga dapat merasakan sensasi
kesemutan di seluruh daerah yang
sedang dirawat.
f. Intensitas arus harus ditingkatkan dalam
tingkat kenyamanan pasien.
g. Arus kuat biasanya akan memiliki efek
yang lebih menguntungkan, tetapi
intensitas bila terlalu tinggi akan
menyebabkan rasa sakit.
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi