Vous êtes sur la page 1sur 24

ANALISA JURNAL

“Chest Physiotherapy Effectiveness to Reduce Hospitalization and


Mechanical Ventilation Length of Stay, Pulmonary Infection Rate
and Mortality in ICU Patients”

Oleh : kelompok L’17


AFRILIA SAFIRA : 1641312013
AMINA YUSRIATI : 1641312018
ANNISA FITRIANI NASUTION : 1641312027
WELLY RISA : 1641312011
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Fisioterapi dada merupakan tindakan
yang dilakukan pada klien yang
mengalami retensi sekresi dan gangguan
oksigenasi yang memerlukan bantuan
untuk mengencerkan atau mengeluarkan
sekresi. Fisioterapi dada ini meliputi
rangkaian : postural drainage, perkusi,
dan vibrasi.
• Menurut Chenet al pada tahun 2009 mengatakan bahwa
hampir 80% dari pasien di unit perawatan intensif
terintubasi dan dan terpasang ventilasi mekanis. Dengan
demikian, kemampuannya bersihan jalan nafasnya dapat
terganggu dan meningkatkan risiko kolaps paru-paru.
Literatur menunjukkan bahwa insiden kolaps paru-paru pada
pasien yang terpasang ventilasi dapat mencapai 23-30% bagi
merekayang telah menjalani operasi perut bagian atas, 74%
bagi mereka dengan kerusakan tulang belakang akut, 85%
bagi mereka dengan keparahan neuromuskular, dan hingga
90% setelah operasi kardiovaskular. Kolaps paru, jika tidak
diobati, dapat menyebabkan kegagalan pernapasan atau
Acut Respiratory Syndrom (ARDS).
• Rumah Sakit RSUP Dr M. Djamil Padang adalah rumah
sakit rujukan untuk wilayah Sumatera Bagian Tengah yang
memiliki ruangan ICU yang cukup representative dengan 8
tempat tidur dan 2 ruang isolasi. Sebagian besar pasien
yang dirawat di ruang ICU terpasang ventilator sehingga
menyebabkan bersihan jalan nafas jadi terganggu. Oleh
karena diperlukan suatu intervensi keperawatan yang
tepat untuk meningkatkan pengeluaran secret.
• Oleh karena itu kami tertarik menelaah jurnal tentang
perbandingan fisioterapi dada selama 24 jam/hari atau
cukup dengan 6 jam/hari.
MANFAAT
• Praktik Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi tambahan
tentang fisioterapi dada untuk pasien ICU.

• Bagi Ilmu Keperawatan


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
pengembangan ilmu keperawatan khususnya dalam melakukan
perawatan pasien ICU

• Bagi Rumah Sakit


Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak rumah sakit dalam
menjalankan asuhan keperawatan di ruangan ICU.
TINJAUAN PUSTAKA
 DEFINISI
Fisioterapi dada adalah: suatu rangkaian
tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi
dan vibrasi, postural drainase, latihan
pernapasan/napas dalam, dan batuk yang
efektif. (Brunner & Suddarth, 2002). Tujuannya
untuk membuang sekresi bronkial,
memperbaiki ventilasi, dan meningkatkan
efisiensi otot-otot pernapasan
Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi:
1. Terdapat penumpukan sekret pada saluran napas yang
dibuktikan dengan pengkajian fisik, X Ray, dan data klinis.
2. Sulit mengeluarkan atau membatukkan sekresi yang terdapat
pada saluran pernapasan.

Kontra indikasi:
1. Hemoptisis
2. Penyakit jantung
3. Serangan Asma Akut
4. Deformitas struktur dinding dada dan tulang belakang.
5. Nyeri meningkat.
6. Kelemahan.
Teknik Fisioterapi Dada
POSTURAL DRAINASE
Postural drainase adalah pengaliran sekresi dari berbagai segmen paru
dengan bantuan gravitasi.
Waktu yang terbaik untuk melakukan Postural drainase yaitu sekitar 1
jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada
malam hari.

PERKUSI
Perkusi dapat membantu melepaskan sekresi yang melekat pada
dinding bronkus dan bronkiolus.

FIBRASI
Vibrasi merupakan kompresi dan getaran manual pada dinding dada
dengan tujuan menggerakkan secret ke jalan napas yang besar. Vibrasi
adalah kompresi dan getaran kuat secara serial oleh tangan yang
diletakan secara datar pada dinding dada klien selama fase ekshalasi
pernapasan
PROSEDUR TINDAKAN
• Persiapan Alat
• Handuk
• Bantal ( 2 – 3 buah )
• Segelas air
• Tissue
• Sputum pot, berisi cairan desinfektan
• Buku catatan.

• Persiapan Pasien
• Informasikan klien mengenai : tujuan pemeriksaan,
waktu dan prosedur
• Pasang sampiran / jaga privacy pasien
• Atur posisi yang nyaman.
• Persiapan Perawat
• Cuci tangan
• Perhatikan prosedur universal.
• Prosedur
• Lakukan auskultasi bunyi napas klien
• Instruksikan klien untuk mengatakan bila mengalami
mual, nyeri dada, dispneu
• Berikan medikasi yang dapat membantu mengencerkan
sekresi
• Kendurkan pakaian klien.
POSTURAL DRAINASE
• Pilih area yang tersumbat yang akan di drainase

• Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area


yang tersumbat

• Letakan bantal sebagai penyangga

• Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10-15


menit

• Selama posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada di atas


area yang di drainase

• Tindakan tidak lebih dari 30-60 menit


Vibrasi
• Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area
yang didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain dengan
jari-jari menempel bersama dan ekstensi
• Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat
lewat mulut(pursed lip breathing)
• Selama ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan,
dan gunakan hamper semua tumit tangan, getarkan tangan,
gerakkan ke arah bawah
• Hentikan getaran saat klien inspirasi
• Lakukan vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang
terserang.
Perkusi
• Tutup area yang akan diperkusi dengan menggunakan
handuk
• Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk
meningkatkan relaksasi
• Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk
mangkuk
• Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan
tangan secara cepat menepuk dada
• Perkusi pada setiap segmen paru selama 1-2 menit, jangan
pada area yang mudah cedera
• Kembalikan posisi klien dengan nyaman
• Evaluasi respon klien (subyektif dan obyektif)
• Dokumentasikan hasil pemeriksaan
ANALISA JURNAL
Judul Jurnal Chest physiotherapy effectiveness to reduce hospitalization and
mechanical ventilation length of stay, pulmonary infection rate and
mortality in ICU patients
Penulis Antonio A.M. Castro, Suleima Ramos Calil, Su´si Andre´a Freitas, Alexandre
B. Oliveira,Elias Ferreira Porto.
Tahun Publikasi 2012
Judul Publikasi Respiratory Medicine
Tempat publikasi San Paolo
Negara Publikasi Brazil

Subjek publikasi Medical Sciences--Nurses And Nursing


Penerbit Elsevier
Volume 107
Jumlah Halaman 8
Hal 68-74
Tujuan Penulisan Jurnal

• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memverifikasi


apakah perawatan fisioterapi diberikan dalam waktu
24 jam / hari untuk pasien rawat inap di ICU
mengurangi lama tinggal, ventilasi mekanis
dukungan, infeksi paru-paru dan kematian
dibandingkan dengan perawatan fisioterapi yang
diberikan dalam waktu 6 jam / hari.
Manfaat Penulisan

• Manfaat penulisan ini yaitu pembaca khususnya


perawat mendapatkan informasi mengenai
manfaat dari fisioterapi dada yang dilakukan
pada pasien rawat inap ICU serta dapat
membandingkan pemberian fisioterapi dada
yang efektif apakah selama 24 jam/hari atau
cukup dengan 6 jam/hari.
Metode Penelitian

• Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal


ini yaitu design penelitian kohort dirancang
untuk menilai perbedaan antara satu rumah
sakit di mana pasien diberi perawatan fisioterapi
selama 24 jam / hari dan rumah sakit lain
dengan hanya 6 jam / hari
• Kriteria inklusi

Pasien yang dirawat umum di ICU dari dua rumah sakit


umum terdaftar dan pasien memenuhi syarat untuk terapi
fisik setelah penilaian awal rujukan dokter dan unit fisik
terapis.

• Kriteria ekslusi

Pasien didiagnosis dengan stadium akhir kanker dan pasien


dengan kematian otak yang terbukti secara klinis pada hari
pertama rawat inap.
Hasil Penelitian
• Sebanyak 146 pasien yang trpilih dari rumah sakit A
(dengan fisioterapi 24jam/hari) dan sebanyak 73 pasien
terpilih dari rumah sakit B (dengan fisioterapi 6
jam/hari), menunjukkan hasil bahwa perawatan terapi
fisioterapi dada yang diberikan dalam basis 24 jam bisa
mengurangi lamanya pemakaian ventilasi mekanis dan
lamanya rawat inap serta kejadian infeksi pernafasan dan
kematian.
Kesimpulan

• Dari hasil penelitian jurnal ini dapat disimpulkan


bahwa pemberian fisioterapi dada di unit perawatan
intensif berkontribusi terhadap pemulihan dini dari
pasien, mengurangi lama tinggal di rawat inap ICU
dan mengurangi lamanya pemakaian ventilasi
mekanik serta mengurangi kejadian infeksi
pernafasan dan kematian
SARAN
• Hasil dari tinjauan sistematis ini telah
mengungkapkan fisioterapi dada yang dilakukan
selama 24 jam/hari lebih efektif dibandingkan
yang dilakukan selama 6 jam/hari. Oleh karena
itu disarankan untuk perawat melakukan
intervensi fisioterapi dada selama 24 jam /hari
atau sebanyak 4 kali sehari dan pelaksanaan
fisioterapi dada ditambah dengan pengaturan
posisi dan ROM/ rentang gerak sebagai salah
satu intervensi keperawatan di ruangan ICU.
• Diharapkan RS memberikan fasilitas fisioterapi
khusus untuk melakukan fisioterapi dada ini

Vous aimerez peut-être aussi